Tensi tinggi saat hamil trimester 3

Menurut American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG), wanita yang hipertensinya ringan, tekanan darahnya dapat normal kembali setelah melahirkan tanpa perlu penanganan khusus.

Namun pada kasus yang parah, hipertensi saat hamil dapat menyebabkan preeklampsia sehingga perlu segera diatasi.

Berikut beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dianjurkan.

1. Minum obat-obatan

Untuk mengontrol tekanan darah selama hamil, dokter akan memberikan obat-obatan penurun tensi. Dosis obat ini perlu disesuaikan dengan kondisi Anda.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya tanpa resep dokter.

Pastikan untuk terus mengontrol dosis obat Anda secara rutin. Jangan memulai atau pun berhenti minum obat tersebut tanpa saran dari dokter.

Selain itu, sampaikan pada dokter bila Anda mengonsumsi vitamin, suplemen, atau herbal tertentu.

Tujuannya untuk memastikan suplemen tersebut tidak mempengaruhi kinerja obat hipertensi yang dokter berikan.

2. Pantau tekanan darah Anda di rumah

Jangan menunggu sampai jadwal kunjungan selanjutnya, sebaiknya rutinlah mengecek tekanan darah Anda sendiri di rumah, terutama bila Anda mengalami gejala-gejala tekanan darah naik.

Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk membantu mengukur tekanan darah Anda dengan alat tensimeter yang mudah digunakan.

Menurut ACOG, tekanan darah normal pada ibu hamil tidak lebih dari 120/80 mm Hg.

Segeralah mengunjungi dokter atau pelayanan medis terdekat bila tekanan darah Anda melebihi batas normal tersebut.

3. Mengonsumsi buah dan sayur

Mengutip situs Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, salah satu cara terbaik menurunkan tekanan darah pada ibu hamil adalah dengan memperbanyak makan buah dan sayur.

Pada studi yang melibatkan 55,138 wanita di Inggris, mereka yang rutin mengonsumsi buah dan sayur memiliki risiko lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi saat hamil.

Lebih lanjut, Dr Pat O’Brien yang memimpin penelitian tersebut menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi 5 porsi sayur dan buah yang beraneka ragam setiap harinya.

4. Mengurangi asupan garam

Menurut Dietary Guideline for American 2020-2025, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1 sendok teh garam setiap harinya, yaitu maksimal 5 gram.

Pada kondisi tekanan darah tinggi, bisa jadi batas maksimal Anda lebih rendah dari itu.

Oleh karena itu, tanyakan pada dokter atau ahli gizi berapa asupan garam yang diperbolehkan untuk Anda.

Tensi tinggi saat hamil trimester 3

5. Hindari makanan dan minuman instan

Perlu Anda ketahui bahwa asupan garam dapat berasal dari makan dan minuman dalam kemasan.

Meskipun tidak terasa asin, makanan/minuman instan umumnya memiliki kandungan garam yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari menyantap makanan dan minuman tersebut.

Lebih baik memasak menu sendiri di rumah agar bisa mengontrol jumlah garam yang Anda pakai.

6. Mengonsumsi omega-3

Selain dapat meningkatkan kecerdasan bayi dalam kandungan, asam lemak omega-3 ternyata juga dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

Hal ini menurut pernyataan dari American Pregnancy Association.

Pastikan Anda memperoleh sumber omega-3 yang aman untuk ibu hamil, misalnya dari ikan kembung dan ikan salmon, atau dari suplemen ibu hamil yang mengandung minyak ikan.

7. Menjaga kenaikan berat badan

Bila sedang hamil, wajar bila Anda mengalami kenaikan berat badan. Meski begitu, Anda perlu mengontrol laju kenaikan berat badan Anda agar tidak terlalu cepat.

Kenaikan berat badan yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tekanan darah tinggi yang Anda alami. Namun, bukan berarti Anda harus mengurangi asupan makanan.

Tindakan tersebut justru dapat membuat janin kekurangan nutrisi.

Untuk menjaga kenaikan berat badan ideal saat hamil, pastikan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Bila Anda mengalami obesitas saat hamil, tanyakan pada dokter cara penanganannya yang tepat.

8. Rutin berolahraga

Selain membantu menjaga berat badan, rutin berolahraga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu melancarkan peredaran darah dan membakar lemak yang mengotori pembuluh darah.

Meski begitu, hindari berolahraga berlebihan dan pilihlah kegiatan olahraga yang aman untuk ibu hamil.

Merdeka.com - Cara menurunkan tensi tinggi saat hamil 9 bulan adalah cara yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya tidak semua obat-obatan bisa diminum karena ibu hamil, terutama yang sudah hamil tua memiliki kesehatan yang rentan jika mengonsumsi obat-obatan yang kurang tepat. Harus dicari bagaimana cara menurunkan tensi tinggi saat hamil 9 bulan.

Tensi tinggi tidak bisa dihindari kedatangannya. Tensi tinggi bisa berlaku kepada siapa saja, termasuk ibu hamil. Maka dari itu, jika tensi tinggi ini dibiarkan berkelanjutan, akan berbahaya bagi kesehatan ibu dan kesehatan bayi. Tensi tinggi pada ibu hamil dapat memicu berbagai macam komplikasi kehamilan.

Tensi tinggi, atau hipertensi adalah suatu kondisi di mana tekanan pembuluh darah terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini perlu diatasi. Maka dari itu, berikut ini adalah tata cara menurunkan tensi tinggi saat hamil 9 bulan yang ampuh dan aman dilansir dari berbagai sumber. Simak artikel ini sampai tuntas.

1. Istirahat yang Cukup

Cara menurunkan tensi tinggi saat hamil 9 bulan adalah dengan istirahat yang cukup. Selama hamil, cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi adalah dengan istirahat. Hal ini akan memberikan manfaat yang baik terhadap kesehatan ibu dan janin yang ada di dalam kandungan.

Selama hamil, mungkin kesehatan akan menurun, akan tetapi hal itu bisa diantisipasi dengan istirahat yang cukup. Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi atas masalah yang dihadapi tanpa harus menerka-nerka. Jadi kesehatan ibu dan anak akan mendapatkan solusi yang tepat dari dokter yang menangani Anda. Ini akan mengecilkan risiko yang akan dihadapi ketika darah tinggi ketika hamil.

Apa penyebab tensi tinggi saat hamil tua?

Penyebab Darah Tinggi saat Hamil Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: Kelebihan berat badan atau obesitas. Kurangnya aktivitas fisik. Merokok.

Berapa tensi normal ibu hamil trimester 3?

3. Tekanan Darah Normal Trimester Ketiga Ibu Hamil Tekanan darah ibu hamil pada trimester ketiga ini biasanya meningkat mendekati referensi tekanan darah normal yakni berkisar di angka 121/80 mmHg.

Apa yang terjadi jika ibu hamil tensi tinggi?

Pada ibu hamil, hipertensi berisiko mengalami kerusakan organ (misalnya pada otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati) dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Apakah tensi tinggi mempengaruhi janin?

Jika tidak ditangani secara baik, hipertensi saat kehamilan dapat sangat berbahaya, yaitu kejang-kejang, kematian ibu dan janin, juga dapat berakibat terjadinya pelepasan plasenta dini dari dinding rahim yang sangat membahayakan ibu dan janin.