Cara menghilangkan amoniak pada kolam lele

5 Tips Mengatasi Bau Kolam Lele Budidaya lele merupakan salah satu budidaya yang diminati banyak orang. Kolam lele...

Posted by FisTx Indonesia on Thursday, January 7, 2021

Bau kolam lele bisa dibilang adalah salah satu masalah krusial yang banyak dialami oleh pembudidaya ikan lele, khususnya mereka yang pemula. Bagaimana tidak, selain dampak pada ikan biasanya nafsu makan ikan menurun juga dampak di lingkungan. Iya kalau lingkungannya memaklumi, nah kalau sebaliknya? Bisa – bisa usaha budidaya lele yang baru dirintis belum sempat untung malah buntung duluan gara – gara di gruduk tetangga karena dibilang kolam lele bau comberan. Nyesek deh rasanya 🙁

Nah, penyebab kenapa kolam terpal bisa menimbulkan bau bahkan sampai menyengat intinya dikarenakan kualitas air yang kurang terjaga. Dan kualitas air yang buruk bisa karena banyak faktor. Dan beberapa faktor yang bisa menyebabkan kualitas air menurun akan saya rangkum dalam artikel ini.

4 Penyebab Bau Kolam Lele

Fermentasi Probiotik Gagal

Dalam metode budidaya ikan lele entah apapun itu metode yang diterapkan selalu menentukan takaran berapa banyak jumlah probiotik yang harus ditambahkan ke kolam. Baik itu saat persiapan air, setelah mengganti air, atau pada saat yang lainnya.

Ketika pemberian probiotik tidak sesuai dengan takaran, umumnya yang terjadi kualitas air akan menurun dan menyebabkan mikro organisme (zooplankton dan fithoplankton) akan mati.

Atau bahasa gampangnya bakteri baik dalam air kalah dengan bakteri jahat yang ada di dalam air.

Pemberian Pakan Yang Berlebihan

Pemberian pakan lele yang berlebihan dari jatah kenyang yaitu 80% bisa berdampak pakan tidak habis termakan. Dan sisa pakan yang tidak habis dimakan oleh ikan bisa menimbulkan zat amonia, nitrit, dan nitrat.

(Amonia merupakan senyawa kimia yang terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom hidrogen yang terikat erat. Memberikan simbol kimia NH3, merupakan zat kimia yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan ikan mudah terserang stres bahkan sampai mati.)

Zat itulah yang bisa menyebabkan air kolam menjadi bau.

Kesalahan berikutnya adalah pemberian pakan yang tidak sesuai porsinya. Kesalahan ini umumnya sering terjadi pada pembudidaya pemula atau pengusaha yang tidak mau repot karena sering memberi makan ikan lele tidak dengan porsi yang cocok atau yang dibutuhkan. Sebagai contoh, mereka memberi pakan pada ikan lele dengan porsi yang cukup besar dipagi hari karena siang hari kamu sangat sibuk dan tidak ada waktu kosong untuk memberikan pakan ikan.

Jadi pastikan dosis pakan lele dan waktu pemberian pakan lele disesuaikan dengan sistem yang kamu terapkan.

Sebagai tambahan, pastikan pemberian pakan ikan lele tidak sampai terlambat. Sebab ikan lele mempunyai sifat kanibal. Jika terlambat dalam pemberian pakan biasanya lele akan memakan ikan yang lain. Akhirnya lele yang dimakan ikan lain menjadi bangkai.

Bangkai Ikan Tidak Segera Dibersihkan

Akumulasi dari fermentasi yang gagal dan pakan lele yang berlebihan umumnya bisa menyebabkan ikan menjadi stres dan akhirnya mati.

Bangkai ikan yang tidak segera dibersihkan akhirnya membusuk dan membuat air kolam menjadi bau. Maka dari itu, ketika kamu menguras air kolam sebaiknya periksa apakah ada ikan yang mati atau tidak. Atau bahkan sudah menjadi bangkai.

Selain karena fermentasi yang gagal, banyaknya ikan yang mati umumnya dikarenakan ikan belum beradaptasi dengan air kolam karena baru dipindahkan. Dan biasanya ini terjadi pada ikan yang berumur 1 hingga 2 minggu pertama setelah masa tebar.

Pemberian Pakan Mentah

Ini biasanya dilakukan oleh peternak yang ingin mengurangi biaya pakan agar tidak terlalu tinggi. Akhirnya mereka memberikan pakan alternatif yang tidak dimasak terlebih dahulu seperti ayam tiren, usus atau yang lainnya.

Jika menggunakan media pembesaran yang sangat luas mungkin pemberian ayam tiren atau usus tidak terlalu berdampak. Namun saran saya tetap sebaiknya dihindari. Sebab dari segi kualitas ikan yang dihasilkan kurang bagus.

Nah setelah mengetahui 4 penyebab bau kolam lele, lantas bagaimana cara mengatasinya? Tenang, saya akan memberikan tips bagaimana cara membersihkan kolam lele kamu agar tidak bau, sebagai berikut:

Cara Menghilangkan Bau Kolam Lele

1. Mengganti air kolam

Jangan malas untuk mengganti air kolam apalagi menunggu sangat kotor dan bau, baru kamu ganti air kolam tersebut. Karena dapat menggangu perkembangan ikan lele yang sedang kamu budidayakan.

“Kan metode budidaya yang saya terapkan adalah metode budidaya tanpa ganti air”

Ok, jika kamu bersikeras dengan metode yang kamu terapkan tapi masih mengeluh kenapa air kolam saya bisa berbau, maka silakan periksa juknis pada metode yang kamu terapkan. Mungkin saja ada beberapa hal yang tidak kamu terapkan. Karena saya belum pernah menerapkan metode budidaya ikan lele tanpa ganti air.

Memang ada sistem budidaya ikan tanpa ganti air. Dan sejauh yang saya ketahui metode tersebut mengandalkan probiotik khusus baik untuk menjaga kualitas air maupun untuk pembibisan. Dan sekali lagi saya belum pernah menerapkan sistem tersebut.

Kembali ke tema mengganti air. Air kolam yang sudah mulai berbau menandakan air harus segera diganti karena jika tidak maka biasanya akan ada ikan yang mati karena stress. Namun penggantian air tidak perlu sampai habis, perlu dilihat dulu kondisinya.

Air Kolam Hanya Bau Saja

Jika air kolam hanya bau saja, maka bau pada kolam bisa di hilangkan dengan cara cukup menggati minimal 30% air atau maksimal 50% jika memang air terlalu keruh dan berbau. Beberapa metode mengharuskan menambahkan probiotik seperti em4, raja lele, emerganik biru, bio extremer atau yang lainnya ataupun obat atau boster setelah air diganti. Jadi nanti silakan kamu  sesuaikan dengan metode yang sedang kamu terapkan.

Ada Bangkai Ikan

Jika terdapat bangkai ikan yang mengapung ataupun masih tenggelam, maka ganti air maksimal sebanyak 80%. Sisakan sedikit untuk mengetahui apakah masih ada bangkai ikan yang perlu di ambil.

Jika masih ada segera ambil dan pastikan sudah tidak ada lagi bangkai ikan baru setelah itu di isi air kembali ke ketinggian air semula.

Beberapa pembudidaya bahkan sampai menyikat dinding kolam kemudian mencucinya sebelum di isini kembali. Tujuannya agar virus yang ada pada dinding – dinding kolam hilang dan ikut terbuang saat di flushing. Ini juga bisa kamu lakukan jika memang memungkinkan.

Saran saya untuk menghindari penurunan kualitas air, sebaiknya lakukan penggantian air secara rutin sesuai juknis dari metode yang kamu gunakan. Jangan malas.

Belum pernah dengar kan Budidaya sistem RAS mengeluh karena air kolam bau? Tentunya Sistem RAS yang sesuai standart ya, bukan yang asal – asalan.

2. Mengurangi Pemberian Pakan

Setelah mengganti air, sebaiknya kurangi dosis pemberian pakan sementara sampai ikan kembali sehat seperti sedia kala. Beberapa peternak bahkan memuasakan ikannya selama beberapa waktu. Ada yang hanya 1 hari ada yang sampai 3 hari. Intinya tetap disesuaikan dengan metode yang kamu terapkan.

Dan setelah ikan kembali sehat, berikan pakan ikan dengan jumlah sesuai dosis. Dan berapa jumlah pakan yang sebaiknya diberikan agar ikan tetap sehat dan cepat besar sudah pernah di bahas di artikel Dosis Pakan Lele Terbaik Agar Ikan Lele Cepat Besar

3. Memasak Pakan Ikan Lele

Ini berlaku jika kamu memberikan pakan alternatif untuk ikan lele kamu. Memberi pakan alternatif pada lele memang bisa menekan pengeluaran dari segi pakan. Namun itu jika dilakukan dengan benar. Jika tidak dilakukan dengan benar maka yang terjadi bisa sebaliknya. Air menjadi kotor, ikan menjadi kurang sehat dan akhirnya banyak yang mati.

Maka dari itu saya sarankan untuk memasak terlebih dahulu pakan alternatif yang kamu berikan jika itu dari bahan hewani. Tujuannya agar kondisi air bisa tetap terjaga.

Baca Juga : Cara Budidaya Lele Dengan System Bioflok Dengan Kolam Terpal Bulat

4. Menambahkan Tanaman

Beberapa tanaman yang pernah saya gunakan diantaranya adalah tanaman kangkung dan daun pepaya. Untuk kangkung bisa diletakkan permukaan air kolam dengan wadah cup atau gelas air mineral bekas yang digantung di atas air kolam. Cara cukup ampuh mengatasi bau kolam lele sebab amonia dan bakteri – bakteri jahat lainnya bisa diserap oleh kangkung melalui akarnya.

Kalau untuk daun pepaya, caranya sangat mudah sekali. Kamu tinggal menaruh daun pepaya ke kolam begitu saja. nanti setelah tumbuh lumut di daun pepaya tersebut akan dimakan sendiri oleh ikan lele. Ini cukup ampuh meski saya sendiri kurang suka menerapkannya. 😀

Dari 2 tumbuhan tadi sebenarnya masih banyak tumbuhan lainnya yang bisa digunakan seperti daun singkong, Azolla Mycrophylla, batang pisang, daun turi, daun lamtoro. Tapi karena yang pernah saya aplikasikan hanya daun pepaya dan kangkung, maka hanya 2 itu saja yang saya jelaskan disini.

Itulah tips atau cara alami menghilangkan bau kolam lele yang bisa kamu praktekkan. Jika kamu memiliki cara lain yang belum saya tulis disini bisa kamu tambahkan di kolom komentar.

Bagaimana cara menurunkan amonia?

Cara sederhana untuk mengendalikan kadar amonia, adalah membatasi pemberian pakan. Khususnya pada musim panas. Jumlah pakan maksimal yang diberikan adalah 100-125 pon per acre. Meningkatkan aerasi : Amonia adalah adalah gas terlarut, sehingga dengan aerasi, penambahan oksigen terlarut dapat menyingkirkan amonia.

Bagaimana caranya agar air kolam lele tidak bau?

Mengganti air kolam. Jangan malas untuk mengganti air kolam apalagi menunggu sangat kotor dan bau, baru kamu ganti air kolam tersebut. ... .
Mengurangi Pemberian Pakan. ... .
Memasak Pakan Ikan Lele. ... .
Menambahkan Tanaman..

Apa penyebab amonia tinggi?

Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk pertanian. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika didalam perairan kandungann oksigen terlalu tinggi.

Apa pengaruh amonia terhadap ikan?

Ammonia akan menjadi racun bagi ikan jika dibiarkan menumpuk dalam jumlah banyak di tambak. Ketika ammonia terakumulasi sampai pada tingkat yang beracun, ikan tidak dapat mengekstrak energi dari pakan secara efisien akhirnya ikan akan menjadi lesu, sakit dan mati.