Pengertian PEMBELAJARAN kelas rangkap menurut para ahli

Pengertian PEMBELAJARAN kelas rangkap menurut para ahli

Aplikasi Pembelajaran Kelas Rangkap

Pembaruan pembelajaran berikutnya akan dibahas adalah tentang pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Mari kita melihat sejarah dan hakikat secara singkat dibawah ini.

Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

Istilah kelas rangkap di belahan dunia Barat ada beberapa istilah atau terminology yang digunakan untuk menjelaskan pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) yaitu istilah multigrade, multiage, non-grade atau intergraded, merupakan istilah yang oleh sebagian praktisi pendidikan digunakan untuk menjelaskan Pembelajaran Kelas Rangkap.

Pada dasarnya , Pembelajaran Kelas Rangkap adalah pengembangan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkat kelas, di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajaran-nya difokuskan pada kemajuan individual para siswa (Franklin, 1967). Selain definisi tersebut ada sebagian praktisi pendidikan membedakan definisi dari multigrade dengan multiage karena perbedaan tujuan. Elkind (1987) mengemukakan bahwa istilah multigrade di mana kelas yang berbentuk seperti itu akan berisi para siswa dari 2 atau lebih tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Sedangkan multiage mengacu pada praktik pembelajaran kedua tingkatan usia dan kelas yang sengaja dicampur karena kepentingan tujuan pendidikan yang diinginkan. Dengan demikian, telah terjadi pergeseran penggunaan pembelajaran kelas rangkap yang ada di daerah terpencil hingga berkembang menjadi pembelajaran kelas rangkap yang dirancang secara sistematis untuk alasan peningkatan efektivitas pembelajaran di kelas.

Seiring dengan adanya reformasi pada konsep-konsep pendidikan yang mendukung kepentingan perkembangan para siswa didik oleh praktisi dan konseptor pendidikan, dikembangkan-lah konsep-konsep baru tentang pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap berdasarkan pengembangan hasil riset untuk alasan atau manfaat pendidikan yang dapat diambil dari penerapan pembelajaran kelas rangkap. Ridgway dan Lawton (1969) mencatat bahwa, aspek utama dari manfaat penggunaan pembelajaran kelas rangkap ini adalah terbangunnya iklim kekeluargaan dalam kelas.

Pro dan Kontra Tentang Evektivitas Pembelajaran Kelas Rangkap

Meskipun banyak praktisi pendidikan mengatakan bahwa pembelajaran kelas rangkap memiliki banyak keuntungan, namun masih banyak praktisi dan konseptor pendidikan lainnya yang mempunyai pandangan berseberangan tentang pembelajaran kelas rangkap. Walaupun pembelajaran kelas rangkap dianggap sebagai terobosan dalam pendekatan pengelolaan kelas yang dapat membuat pembelajaran bisa menjadi efektif, The National Association for The Education of Young Children (1996) menemukan bahwa, pendekatan ini hanya cocok untuk meningkatkan efektivitas kegiatan yang terpusat pada peserta didik di tingkat sekolah dasar saja. Menurut Katz (1996) menandai adanya potensi resiko dari pembelajaran kelas rangkap, yaitu bisa saja siswa yang lebih mudah merasa di takut-takuti dan selalu bergantung atau dilampaui oleh teman sekelas-nya yang lebih mampu atau lebih tua, sehingga para siswa yang lebih mampu dan tua tidak merasa ter-tantang dalam kelas dan menjadi lebih berkuasa terhadap siswa di bawahnya. Temuan lain berupa kasus di suatu kelas pembelajaran kelas rangkap oleh Andayani (1996), bahwa orang tua melihat dengan penerapan pembelajaran kelas rangkap yang meminimalisasi pekerjaan rumah membuat anak-anak menjadi malas.

Sebaliknya, para pendidik yang mendapatkan manfaat dari menerapkan pembelajaran kelas rangkap mendukung dikembangkannya terus pendekatan pembelajaran kelas rangkap ini. Bahkan pembelajaran kelas rangkap pun bisa digunakan untuk pendidikan di tingkat SLTP dan SLTA. Menurut Nye (1993) bahwa pembelajaran kelas rangkap juga sesuai dan berguna bagi pendidikan siswa berbakat dan berkelainan. 

Dari kedua kubu pendapat yang pro dan kontra tersebut dapat kita petik hikmahnya bahwa tidak perlu kita terlalu mempermasalahkan secara berkepanjangan tentang keuntungan dan kerugian pendekatan ini. Hal-hal yang terpenting adalah sebagai ilmu, pembelajaran kelas rangkap merupakan pembaruan yang terjadi dan berkembang dan semestinya kita juga mengikuti perkembangan tersebut dan memandangnya secara positif.

Di bawah ini sekilas tentang keterkaitan teori belajar dengan pembelajaran kelas rangkap.

  1. Teori tentang perkembangan kognitif oleh Jean Piage memberikan sumbangan dasar tentang latar belakang dari Developmentally Appropriate Ppractices.
  2. Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, di mana ditekankan pada perkembangan kemampuan bahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan kemampuan kognitif para siswa.
  3. Teori atribut dari Baernard Weiner, di mana memberikan sumbangan dasar pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara internal kepada siswa dan juga bagi guru yang membantu siswa-nya belajar.
  4. Teori Belajar Sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan bahwa proses belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi.

Model – Model Pembelajaran Kelas Rangkap

Sehubungan dengan alasan-alasan situasi dan kondisi kebijakan ekonomi , politik, dan juga pendidikan, model-model pembelajaran kelas rangkap yang berkembang sangat bervariasi. Di bawah ini beberapa model pembelajaran kelas rangkap yang bisa dikembangkan di Indonesia dengan dasar berfikir yang mungkin berbeda dan dengan tujuan pendidikan yang berbeda pula dengan Negara yang lebih stabil.

1. Model 221

Pengertiannya adalah guru atau dalam tim mengelola para siswa dari 2 tingkatan kelas yang berbeda, dengan focus 2 mata pelajaran baik yang sama atau berbeda dalam 1 ruangan.

2. Model 222

Dengan Model 222 ini, berarti guru atau dalam tim mengelola para siswa dari 2 tingkatan kelas yang berbeda, dengan fokus pada 2 mata pelajaran yang berbeda atau sama pada 2 ruangan kelas yang bersebelahan dan dihubungkan dengan adanya pintu.

3. Model 333

Model ini, apabila guru tidak mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam pembelajaran kelas rangkap yang baik, mungkin tidak dapat mengelola model 333 ini karena kerumitan-nya. Pengertian Model 333 di mana guru mengelola tiga tingkatan kelas yang berbeda dalam 3 ruangan secara bersamaan. Model 333 ini diperlukan tim guru paling tidak terdiri dari 2 orang.

Aplikasi Pembelajaran Kelas Rangkap

Dalam mengaplikasikan model-model pembelajaran kelas rangkap sangat membutuhkan keahlian dan keterampilan yang baik dari guru. Apabila guru tidak menguasai keterampilan yang baik maka yang terjadi adalah hanya pembelajaran merangkap atau menyatukan kelas saja tanpa adanya proses pembelajaran yang bermakna.

Di bawah ini komponen-komponen pembelajaran kelas rangkap yang perlu diperhatikan ;

  1. Kelompok siswa yang mempunyai berbagai kemampuan,selain berlatar belakang usia berbeda.
  2. Developmentally Appropriate Practices. Metode pembelajaran yang didasarkan atas perkembangan siswa.
  3. Pola kelompok yang luwes untuk belajar.
  4. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran kelas rangkap secara murni, para siswa belajar melalui proses yang kontinum.
  5. Adanya tim kerja yang professional.
  6. Assessment yang otentik. Menuntut siswa untuk mendemontrasikan keterampilan dan kompetensi yang menggambarkan pemecahan masalah dan situasi yang realistis yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari para siswa.
  7. Pelaporan secara kualitatif, merupakan salah satu komponen dari pembelajaran kelas rangkap yang harus dikembangkan.
  8. Komponen lainnya adalah keterlibatan orang tua dan pemahaman mereka terhadap tujuan dan alas an dari pembelajaran kelas rangkap juga, merupakan kunci dari keberhasilan pembelajaran ini.

Mata kuliah ini memfasilitasi mahasiswa S1 Prodi PGSD untuk menguasai kemampuan mengaplikasikan pembelajaran kelas rangkap di Sekolah Dasar. Untuk mencapai kemampuan tersebut, mahasiswa akan mengkaji pembelajaran kelas rangkap, berlatih mengerjakan soal latihan formatif, melakukan diskusi, mengembangkan perangkat pembelajaran kelas rangkap, dan mempraktekkan PKR di Sekolah Dasar. Mata kuliah ini berisi pokok bahasan menjelaskan hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap; menjelaskan beberapa contoh penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap; menjelaskan beberapa keterampilan dasar mengajar serta strategi yang sesuai untuk Pembelajaran Kelas Rangkap; menyusun Rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap; serta dapat mempraktikkan Pembelajaran Kelas Rangkap dalam situasi nyata. Penguasaan mahasiswa terhadap mata kuliah ini dinilai melalui penugasan, project, tes tertulis (objektif), dan praktek.

Open drive.google.com Course Modules

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Hakikat dan Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Hakikat dan Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan Pembelajaran Kelas Rangkap atau yang akrab disapa dengan PKR ini ? *Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, silahkan amati kedua gambar berikut ini ! Pada kedua gambar tersebut Anda dapat mengamati bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi peserta didik dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Jika Anda masih ambigu dan belum yakin dengan jawaban Anda, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 1 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 1 tentang Hakikat dan Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Open drive.google.com Course Modules

Modul Pokok Bahasan 1

Video Pokok Bahasan 1

Forum Diskusi Pokok Bahasan 1

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Setelah mempelajari dan memahami pokok pembahasan 1, kali ini kita akan mempelajari Latar Belakang Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap sebagai Pokok Pembahasan 2. Nah, sebelumnya pernahkah Anda berfikir, kira-kira apa yang melatar belakangi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap, mengapa kelas rangkap dibutuhkan, dan apa urgensi dari kelas rangkap tersebut? *Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, silahkan amati gambar berikut ini! Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau yang tersebar luas, sehingga tak pelak lagi akan mengahadapi masalah distribusi dan disparitasi. Tak terkecuali dalam sistem pendidikan kita yang notabenenya belum merata baik dari segi penyebaran fasilatas sarana dan prasarana sekolah, penyebaran guru sehingga terpampang nyata dan jelas perbedaan tingkat kualitas pendidikan antara peserta didik di daerah kecil, sulit dan terpencil dengan peserta didik di kota-kota besar, dan masih banyak lagi timpang tindih yang terjadi sehingga pada akhirnya menuntut seorang guru harus dapat merangkap beberapa kelas dalam satu hari yang sama. Kira-kira menurut Anda teknik apakah yang tepat dilakukan seorang guru professional dalam Pembelajaran Kelas Rangkap atau yang kerap disapa PKR ini ? Jika Anda masih ambigu dan belum yakin dengan jawaban Anda, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 2 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 2 tentang Latar Belakang Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 2

Video Pokok Bahasan 2

Forum Diskusi Pokok Bahasan 2

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Masih ingatkah kalian materi pada pokok pembahasan 1 dan 2? Nah, berkesinambungan dengan pembahsan sebelumnya pada pembahasan 3 kali ini kita akan melanjutkan materi yakni Tugas, Fungsi, dan Manfaat PKR, serta Prinsip-prinsip yang Mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap Baik, sebelum mengenal lebih dalam tentang PKR, Anda terlebih dahulu harus memahami apa Tujuan Pembelajaran Kelas Rangkap, Fungsi Kelas Rangkap, dan Manfaat dari Kelas Rangkap, serta prinsip-prinsip dari Kelas Rangkap tersebut ? Sejak lama dan hingga saat ini, pendidikan kita dikritik sebagai sistem yang belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang mandiri karena berbagai hambatan dan masalah pendidikan yang dihadapi. Tampaknya pendekatan PKR dapat menjawab keterbatasan yang kita hadapi. PKR juga jika dilaksanakan oleh guru yang memahaminya, akan efektif dalam mewujudkan wajib belajar hingga di polosok tanah air kita. T ahukah kalian prinsip-prinsip PKR terbagi menjadi 2 yakni prinsip secara umum dan prinsip secara khusus. Berikut pembagian dari prinsip-prinsip PKR tersebut. Umum 1. Kompetensi 2. Motivasi3. Keaktifan Khusus 1. Keserempakan Pelaksanaan 2. Waktu Keaktifan Akademik 3. Kontak Psikologis 4. Pemanfaatan Sumber Daya Nah, menurut Anda mengapa prinsip-prinsip PKR tersebut, terbagi menjadi 2 ? serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut terlaksana dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap di sekolah-sekolah ? Jika Anda masih ambigu dan belum yakin dengan jawaban Anda, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 3 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 3 tentang Tujuan, Fungsi, dan Manfaat, serta Prinsip-prinsip yang Mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 3

Video Pokok Bahasan 3

Forum Diskusi Pokok Bahasan 3

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Fenomena Penarapan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Baik, sebelum kita mulai membahas Fenomena Penarapan PKR, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan Fenomena Pembelajaran dan bagaimana rincian dari Fenomena Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap tersebut ? Masih ingatkah Anda konsep PKR yang dibahas pada pertemuan sebelumnya? Tentunya Anda diharapkan masih mengingatnya, karena pada pertemuan ini kita akan menganalisis bagaimana penerapan konsep PKR di Indonesia maupun Universal. Multigrade Teaching is a term used to describe the teaching in primary education of children from a number of grades usually in one class . (Universal Definition: APEID-UNESCO) Suatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih , dalam waktu yang sama , dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda dengan kemampuan yang berbeda. (Definisi PKR di Indonesia) Sekolah kelas rangkap menawarkan potensi untuk peningkatan yang signifikan, karena alasan berikut (APEID-UNESCO): "Since Multigrade classes are smaller and can be established more cheaply than complete schools they can be more numerous , therefore more dispersed and thus located closer to the settlements where the children live". *Mengatasi permasalahan pemerataan Pendidikan (memperkecil jumlah kelas, mengefisiensi anggaran agar lebih banyak sekolah dan lebih tersebar khususnya di daerah terpencil sehingga lebih aman (safety)* "Multigrade schooling would in many communities constitute the only alternative to what is called locally white (meaning nonexistent) education. " *Mengatasi permasalahan ketidak tersediaan pedidikan bagi banyak komunitas kecil yang tersebar pada pemukiman yang sulit di jangkau seperti jangkauan wilayah yang sulit diakses.* "Multigrade schools, being smaller and more dispersed , would enjoy much closer links with the smaller communities that they would be set up to serve . This would have a very education ." *Karena identik dengan lingkup yang lebih kecil dan tersebar, maka pendidik akan lebih menikmati/enjoy dan terfokus untuk melayani Pendidikan di daerah khusus & terpencil* Jika Anda masih ambigu dan belum yakin dengan jawaban Anda, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 4 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 4 tentang Fenomena Penerapan P embelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 4

Video Pokok Bahasan 4

Forum Diskusi Pokok Bahasan 4

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Pada pokok bahasan 5 kali ini kita akan mempelajari Karakteristik dan Model-Model Pengelolaan Kelas Rangkap yang Ideal. Baik, sebelum kita mulai membahasKarakteristik dan Model-Model Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan karakteristik dan model-model pengelolaan tersebut ? MODEL PENGELOLAAN KELAS Pada hakekatnya pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setingi tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial dan budaya yang tersedia. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh penaatan sebagian terbesar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar murid, penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan yang luas dan seluruh murid dalam kegiatan belajar. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran dan melibatkan murid dalam belajar. Ada tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap yaitu : 1. PKR 221: Dua kelas, dua mata pelajaran dalam satu ruangan, 2. PKR 222: Dua kelas dua mata pelajaran dalam dua ruangan, 3. PKR 333 Tua kelas, tiga mata pelajaran dalam tiga ruangan. Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan Dalam praktik semua kembali pada tujuan belajar, kemampuan, dan sarana belajar yang tersedia. Gambar Contoh Model Pengelolaan Kelas PKR 221 Gambar Contoh Model Pengelolaan Kelas PKR 222 Gambar Contoh Model Pengelolaan Kelas PKR 333 Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelesan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 5 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 5 tentang Karakteristik dan Model-Model Pengelolaan Kelas Rangkap yang Ideal yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 5

Video Pokok Bahasan 5

Forum Diskusi Pokok Bahsan 5

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, pada pokok pembahasan kali ini kita akan melanjutkan pokok bahasan 6 dengan mempelajari Prinsip Didaktik-Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal. Baik, sebelum kita mulai membahas lebih dekat mengenai Prinsip Didaktik-Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan Didaktik-Metodik ? PRINSIP DIDAKTIK-METODIK Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kuat mengajar, agar proses pembelajaran berhasil dengan baik. Membuka pelajaran merupakan penghubung pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belajar murid. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran, yaitu: 1. Menarik perhatian murid 2. Menimbulkan motivan belajar 3. Memberi acuan belajar4. Membuat kaitan materi Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap sebaiknya diberikan secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat. Demikian juga dalam menutup pelajaran. Menutup pelajaran merupakan review terhadap pelajaran yang berlangsung dan berfungsi sebagai penghubung antara pengalaman baru dengan pengalaman yang akan datang. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran, yaitu: 1. Meninjau kembali 2. Mengadakan evaluasi penguasaan murid 3. Memberikan tindak lanjut Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam pelaksanaan PKR, dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh suasana hangat, saling hormat, adanya dialog, peran murid jelas, dan saling percaya. Untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri, guru PKR perlu menguasai dan menerapkan: 1. Bimbingan diskusi kelompok kecil 2. Pembelajaran kelompok kecil dan perorangan3. Penganekaan pembelajaran Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus terampil dalam memusatkan perhatian, memperjelas masalah, menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapat, memicu proses berfikir, dan menutup diskusi. Dalam aneka ragam pembelajaran PKR guru harus terampil dalam menerapkan variasi gaya belajar, media dan sumber dan pola interaksi, serta kegiatan belajar-mengajar. Iklim kelas PKR yang baik adalah yang efektif, yaitu suasana kelas yang memungkinkan murid menerima pembelajaran yang memadai dan melibatkan diri dalam aktivitas perbelajaran secara bermakna. Untuk dapat menciptakan iklim belajar yang efektif, guru PKR harus terampil dalam: 1. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal2. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku yang menyimpang Dalam menciptakan dan memelihara situas kelas yang optimal guru PKR harus terampil dalam menanggapi suasana belajar, memeratakan perhatian, memberi penugasan yang jelas, memberi teguran yang arif dan bijaksana, dan memberikan penguatan yang tepat. Dalam mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku menyimpang, guru harus terampil dalam mengajarkan dan memberi contoh, menguatkan perilaku yang baik, dan memberi hukuman yang benar dan wajar. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 6 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 6 tentang Prinsip Didaktik-Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 6

Video Pokok Bahasan 6

Forum Diskusi Pokok Bahasan 6

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Tahukah Anda bahwa pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Model-Model Interaksi dalam Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal. Nah, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Model-Model Interaksi dalam Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan model-model interaksi dan apa menurut kalian kira-kira manfaat apa saja yang akan Anda dapatkan setalah mempeajari model-model interaksi dalam PKR ? MODEL INTERAKSI DALAM PKR Penyusunan jadwal harian pada kelas PKR harus mempertimbangkan beberapa kelas yang dirangkap, berupa mata pelajaran yang akan diajarkan, topik-topik apa saja yang akan dibahas, dan format pembelajaran yang mana yang akan digunakan. Pada dasarnya ada dua format atau bentuk atau model metode pembelajaran dalam PKR yaitu Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) dan Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS). Model pertama menitikberatkan pada inisiatif/berbuat atas dorongan sendiri dan merupakan belajar perorangan, sedangkan yang kedua menekankan pada cara belajar bersama (cooperathe learning) Model PBMKS mencakup model atau bentuk belajar sebagai berikut: Olah Pikir Sejoli (OPS), Olah Pikir Berebut (OPB), Konsultasi Intra Kelompok (KIK). Tutorial Teman Sebaya (TTS), Tutorial Lintas Kelas (TLK), Diskusi Meja Bundar (DMB), Tugas Diskusi Resitasi (TDR), Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu). Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa). Di luar semua itu masih dapat dikembangkan lagi. Setiap model atau bentuk proses belajar-mengajar memiliki langkah-langkah pembelajaran yang khas. Langkah-langkah ini menggambarkan urutan kegiatan guru dan mund dalam keseluruhan proses pembelajaran merangkap kelas. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 7 untuk memperdalam pemahaman Anda Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 7 tentang Model-Model Interaksi Dalam Pembelajaran Kelas Rangkap yang Ideal yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 7

Video Pokok Bahasan 7

Forum Diskusi Pokok Bahasan 7

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Keterampilan Dasar Mengajar Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Keterampilan Dasar Mengajar Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud keterampilan dasar mengajar atau yang akrab disapa dengan KDM ini dan menurut kalian apakah makna dari KDM umum dan KDM pembelajaran kelas rangkap berbeda ? Untuk mendapatkan jawabannya yukk jangan tanggung-tanggung disimak materinya. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Sebelum memahami pokok bahasan Keterampilan Dasar Mengajar PKR, Anda tentu diharapkan telah menguasai mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar di SD. Pada pokok bahasan ini pemahaman KDM Anda akan diperdalam terkait kemampuan yang Identik dan Anda butuhkan untuk menerapkan PKR di SD, yakni: *Pengelolaan Kelas dalam PKR 1. Penataan Ruang Kelas 2. Pengelolaan Peserta Didik 3. Disiplin Kelas *Lingkungan sebagai Sumber Belajar 1. Sekolah dan guru lain sebagai sumber belajar 2. Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar 3. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar *Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan dalam PKR 1. Hakikat dan pentingnya KDM Kelompok Kecil dan Perorangan dalam PKR. 2. Pengertian dan komponen-komponen KDM Kelompok Kecil dan Perorangan dalam PKR. 3. KDM Kelompok Kecil dan Perorangan dalam PKR. Untuk mengingat kembali 8 Keterampilan Dasar Mengajar yang harus kalian dimiliki oleh guru, maka amatilah video berikut sebelum Anda mendalami lebih lanjut Keterampilan Dasar Mengajar PKR. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 8 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 1 tentang Keterampilan Dasar Mengajar Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 8

Video Pokok Bahasan 8

Forum Diskusi Pokok Bahasan 8

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Tahukah Anda bahwa pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus mengingat kembali apa sih yang dimaksud dengan RPP, serta tujuan dan prinsip dari RPP ? RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Keberhasilan implementasi kurikulum 2013 SD dalam kegiatan di kelas-kelas sekolah dasar sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran, dan keuletan. Beberapa faktor misalkan kondisi geografis, jumlah sekolah dasar, jumlah guru Indonesia yang sangat besar menyisakan masalah dalam memberikan sosialisasi serta pelatihan dan pendampingan pada pemahaman kurikulum secara utuh. Pengembangan perangkat RPP PKR sesuai kurikulum 2013 SD dilaksanakan dengan karakteristik pembelajaran tematik terpadu dan prosesnya dengan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Oleh karena itu, dalam mendesain RPP Ananda diharapkan beracuan pada silabus, buku guru, buku siswa, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya yang sesuai dengan kurikulum yang belaku di SD. Lembar Kerja RPP Tematik Terpadu untuk PKR di SD Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 9 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 1 tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 9

Video Pokok Bahasan 9

Forum Diskusi Pokok Bahasan 9

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, setelah memplajari dan memahami pokok pembahasan sebelumnya yakni RPP PKR selanjutnya pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Bahan Ajar Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Bahan Ajar Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan bahan ajar ? BAHAN AJAR PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar tematik terpadu PKR secara keseluruhan beracuan pada bahan ajar tematik terpadu umumnya namun berbeda pada jumlah kelas yang dipesiapkan yakni 2 kelas atau lebih dengan 1 atau lebih tingkatan kelas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar yakni: *Ketersedian bahan sesuai tuntan kurikulum, artinya bahan belajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum. *Karakteristik sasaran, artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa. *Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah atau kesulitan dalam belajar. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 10 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 10 tentang Bahan Ajar Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 10

Video Pokok Bahasan 10

Forum Diskusi Pokok Bahasan 10

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Nah, pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Media Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Media Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan media pembelajaran dan seberapa penting media pembelajaran dalam sebuah pelaksanaan belajar-mengajar ? MEDIA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Media pembelajaran merupaka segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 11 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 11 tentang Media Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 11

Video Pokok Bahasan 11

Forum Diskusi Pokok Bahasan 11

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Setelah pokok bahasan sebelumnya membahas tentang media pembelajaran PKR, nah selanjutnya pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai LKPD Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), bagaimana bentuknya, dan apa bedanya LKPD tersebut dengan evaluasi? LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar yang memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar. LKPD harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. LKPD untuk Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) dikembangkan beracuan pada LKPD untuk pembelajaran tematik terpadu umumnya, hanya saja desainnya disesuaikan dengan kebutuhan kelas PKR yang terdiri dari dua kelas atau lebih dengan satu atau lebih tingkatan. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 12 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 12 tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 12

Video Pokok Bahasan 12

Forum Diskusi Pokok Bahasan 12

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Masih ingatkah anda pokok bahasan yang telah kita pelajari sebelumnya, nah berkesinambungan dengan materi-materi tersebut, selanjutnya pada pokok pembahasan kali ini kita akan mempelajari Penilaian Pembelajaran Kelas Rangkap sebagai pokok bahasan 13 Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Penilaian Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan penilaian dan menurut Anda adakah perbedaan signifikan antara penilaian umum dan penilaian PKR? PENILAIAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Tahukah kamu dalam evaluasi pembelajaran, selain istilah penilaian dikenal juga istilah pengukuran? Agar Anda dapat membedakan penilaian dan pengukuran, silahkan amati gambar berikut: Wah... kalian melihat gambar nasi goreng tersebut membuat perut lapar ya. Seandainya saya mau mentraktir Anda nasi goreng, kira-kira Anda mau nasi goreng yang mana? Ehm... Ada yang menjawab nasi goreng sebalah kanan dan ada yang menjawab nasi goreng sebelah kiri. Kenapa hal itu bisa terjadi ? Dalam memilih atau menentukan pilihan, Anda pastinya akan membandingkan kedua nasi goreng tersebut berdasarkan kriteria selera Anda. Nah... proses Anda membandingkan tersebut merupakan tolak ukur tertentu disebut pengukuran . Sedangkan ketika Anda melakukan proses pengumpulan dan pengolaan informasi yang Anda peroleh untuk mengukur hingga memperoleh kesimpulan (dalam artian nasi goreng sebalah kanan sesuai dengan kriteria selera Anda dan nasi goreng sebelah kiri tidak mencapai kriteria selera Anda) disebut dengan penilaian . Serta proses keseluruhan aktivitas mulai dari pengukuran hingga penilaian disebut dengan evaluasi yang bertujuan untuk menindak lanjuti dan pengambilan keputusan. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 13 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 13 tentang Penilaian Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 13

Video Pokok Bahasan 13

Forum Diskusi Pokok Bahasan 13

Hai guru professional, pejuang pendidikan. Salam Sehat, dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Tahukah Anda bahwa kita telah sampai pada pokok pembahasan terakhir yakni pokok bahasan 14 dengan mempelajari Peerteaching Pembelajaran Kelas Rangkap. Baik, sebelum kita mulai membahas dan mengenal lebih dekat mengenai Peerteaching Pembelajaran Kelas Rangkap, terlebih dahulu kita harus tahu dan memahami apa sih yang dimaksud dengan peerteaching dan menurut Anda kira-kira apa saja manfaat peerteaching dalam pelaksanaan PKR ? PEERTEACHING PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP ................................... .................................. Jika Anda masih ambigu dan memerlukan penjelasan lebih detail, pelajarilah materi pada bahan ajar berupa Modul Pokok Bahasan 14 untuk memperdalam pemahaman Anda. Kemudian, yukk simak Video Pokok Bahasan 14 tentang Peerteaching Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah disediakan. Course Modules

Modul Pokok Bahasan 14

Video Pokok Bahasan 14

Forum Diskusi Pokok Bahasan 14