Seperti yang kita tahu, emulsi adalah suatu peristiwa saat tercampurnya kedua buah zat yang awalnya tidak dapat tercampur atau berlawanan menjadi satu. Dalam proses pengemulsian kedua zat tersebut, zat-zat emulsi ini harus memiliki satu zat pendukung yang kita sebut sebagai emulgator. Lalu, apakah proses emulsi ini terbagi atas macam-macam emulsi? Bagaimana cara membedakannya? Berikut tipe-tipe elumulsi yang harus kamu tahu! Show
Tipe-Tipe EmulsiProses emulsi sendiri mempunyai 2 tipe utama yang diambil dari sifat asli zat cair. Hal ini berdasarkan fase internal maupun fase eksternal mereka. Maka dari itu, emulsi digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut : 1. Emulsi O/WTipe ini maksudnya adalah emulsi minyak ke dalam air. Dinamakan seperti itu karena emulsinya yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Setelah tercampur, fase internal zat tersebut adalah minyak, dan fase eksternalnya adalah air. 2. Emulsi W/OTipe ini maksudnya adalah emulsi air yang tergabung ke dalam minyak. Hal ini karena adanya butiran air yang tersebar ke dalam minyak. Fase internal zatnya adalah air, sementara fase eksternalnya adalah minyak. Cara Untuk Dapat Membedakan Emulsi Berdasarkan TipenyaProses emulsi, seperti yang telah dikatakan sebelumnya memang mempunyai beberapa tipe. Namun, ternyata Sobat Vmedis bisa loh membedakan emulsi-emulsi ini berdasarkan tipe zatnya. Berikut ini adalah berbagai cara untuk dapat membedakan emulsi. 1. Melalui Pengenceran Fase Zat PermukaanSetiap emulsi dari zat permukaan molekul dapat melalui pengenceran dari fase externalnya. Fase external ini adalah fase luar yang maksudnya adalah sifat alami dari zat yang sedang diuji. Menggunakan prinsip ini, emulsi zat tipe minyak dalam air (O/W) lebih dapat melalui tahap pengenceran menggunakan air. Sedangkan kebalikannya, air dalam minyak (w/o) lebih dapat melalui tahap pengenceran dengan menggunakan minyak. 2. Melalui Teknik Pemberian WarnaPemberian warna juga dapat berpengaruh untuk bisa membedakannya. Zat warna yang Sobat Vmedis masukkan dapat tersebar dan beremulsi jika zat warna tersebut dapat larut dalam fase eksternal daripada emulsi tersebut. Emulsi yang dicampur dengan zat Sudan III menghasilkan warna merah pada tipe air dalam minyak (w/o), hal itu terjadi karena zat Sudan III mampu larut dalam minyak. Kebalikannya, Emulsi yang dicampur dengan larutan metilen biru akan menghasilkan warna biru pada emulsi zat bertipe minyak dalam air (o/w). 3. Menggunakan Kertas SaringCara membedakan berikutnya adalah dengan menggunakan kertas saring. Caranya, teteskan emulsi pada kertas saring dengan perlahan. Jika kertas mempunyai perubahan tekstur menjadi basah, berarti tipe emulsi tersebut adalah minyak dalam air (w/o). Namun jika sebaliknya, yaitu kertas saring tersebut mempunyai noda minyak akibat dari tetesan emulsi, berarti emulsi tersebut bertipe air dalam minyak (o/w). 4. Menggunakan Konduktivitas ListrikTetaplah berhati-hati saat menggunakan teknik ini. Teknik dengan menggunakan konduktivitas listrik ini menggunakan alat seperti stop kontak, kawat listrik yang memiliki tahanan sebesar 10K ½ watt, lampu neon dan kesemuanya saling menghubungkan satu sama lain dalam bentuk seri. Listrik dan elektroda tersebut akan dicelupkan pada cairan emulsi. Jika lampu neon menyala saat elektroda dicelupkan, maka cairan emulsi tersebut bertipe minyak ke air (o/w). Jika sebaliknya, berarti emulsi bertipe air ke minyak (w/o). Manakah Tipe Emulsi yang Sering Sobat Vmedis Temui?Itulah beberapa penjelasan tentang tipe-tipe emulsi dan bagaimana cara membedakannya. Untuk Sobat Vmedis yang ingin menebus obat online, silahkan mengunjungi software apotek Vmedis. Kini, beli obat tidak perlu ribet. Semoga artikel ini membantu!
Sistem emulsi minyak dalam air (M/A) atau oil in water (O/W) adalah sistem emulsi dengan minyak sebagai fase terdispersi dan air sebagai fase pendispersi. Emulsi tersebut dapat ditemukan dalam beberapa bahan pangan yaitu mayonnaise, susu, krim dan adonan roti. Apa yang dimaksud dengan emulsi emulsifikasi dan emulgator? Emulsi adalah sistem cairan terdispersi yang mengandung minimal 2 cairan yang tidak tergabung, seperti contoh minyak dan air. Salah satu cairan terdispersi sebagai globul kecil ke cairan satunya. Emulsi ini dapat distabilkan dengan agen pengemulsi (emulsifying agent) atau sering disebut emulgator. Apa itu ketidakstabilan emulsi?Merupakan faktor yangikut menentukan kestabilan emulsi. Tanpa emulsifying agent tidaklan mungkin terjadi kestabilan emulsi tersebut, yang mana tenaga tiap-tiap agent berpengaruh terhadap kestabilan emulsi. Apa itu Teknik emulsi? Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil . Bagaimana pembentukan emulsi?Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air ( zat pengemulsi umumnya larut ) agar membentuk suatu mucillago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air. Apakah minyak lebih kecil dari air? Massa jenis minyak lebih kecil dari pada air, sehingga minyak selalu berada di atas air. Deterjen/sabun dapat mempersatukan minyak dan air, karena gugus polar pada deterjen memiliki sifat hidrofil sedangkan gugus nonpolarnya akan menarik minyak dan mendispersikan ke dalam air, sehingga membentuk sistem koloid. Apakah air dan minyak merupakan campuran yang stabil?Hasil penelitian penulis adalah sebagai berikut : Air dan minyak merupakan campuran yang tidak stabil. Campuran air dan minyak bisa distabilkan dengan menggunakan emulator tertentu, contohnya deterjen / sabun. Aplikasi praktikum ini sama dengan proses pembersihan kotoran pada pakaian. Siapa zat yang digunakan dalam emulsi minyak? Margarin (sebaran yang digunakan untuk membumbui, memanggang, dan bekerja) adalah contoh air dalam emulsi minyak. Pengemulsi adalah zat yang ditambahkan ke emulsi untuk tujuan stabilisasi. Berbagai ciri pengemulsi diberikan di bawah ini: Mereka adalah zat yang memiliki ujung hidrofilik (polar) serta ujung hidrofobik (non-polar). Apa yang terjadi apabila emulsi larut dalam minyak?Dengan pengecatan/pemberian warna. Zat warna akan tersebar dalam emulsi apabila zat tersebut larut dalam fase external dari emulsi tersebut. Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warana merah emulsi tipe w/o, karena Sudan III larut dalam minyak.
obat emulsi
Emulsi adalah sistem cairan terdispersi yang mengandung minimal 2 cairan yang tidak tergabung, seperti contoh minyak dan air. Salah satu cairan terdispersi sebagai globul kecil ke cairan satunya. Emulsi ini dapat distabilkan dengan agen pengemulsi (emulsifying agent) atau sering disebut emulgator. Menurut farmakope edisi VI Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.Proses pembentukan emulsi disebut dengan emulsifikasi. Contoh EmulsiEmulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak. Emulsi memiliki fase terdispersi biasanya dalam ukuran antara 0,1 dan 100 µm. Mikroemulsi mempunyai fase terdispersi berukuran kurang dari 0,1 µm. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetes kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Bahan pengemulsi (surfaktan) menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antara tetesan dan fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang akan berkoalesensi. Surfaktan juga mengurangi tegangan antar permukaan antara fase, sehingga meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran. Terdapat 2 tipe dasar emulsi yaitu:
Bila berdasarkan pada ukuran partikel, emulsi farmasi dapat dibedakan menjadi :
Emulsi dapat dibedakan berdasarkan pemberiannya ke pasien :
Emulsi Minyak dalam AirEmulsi minyak dalam air (O/W) mengandung droplet minyak yang terdispersi dalam bentuk globul dalam fase air. Emulsi minyak dalam air biasanya terbentuk dalam fase air lebih dari 45% total berat. Emulsi ini terdiri dari juga sodium lauril sulfat dan gliseril mono stearat. Minyak yang akan diberikan pada pasien biasanya diformulasikan dalam emulsi minyak dalam air. Emulsi ini tidak berminyak dan mudah dihilangkan dari permukaan kulit. Dapat diberikan secara eksternal pada kulit untuk memberikan sensasi pendinginan dan juga untuk menutupi rasa pahit obat. Obat yang mudah larut dalam air lebih mudah keluar dari emulsi minyak dalam air. Emulsi minyak dalam air bila diukur daya hantar listriknya akan mempunyai nilai positif karena fase eksternal air merupakan konduktor yang baik bagi listrik. Emulsi Air dalam MinyakEmulsi air dalam minyak (W/O) mengandung droplet air yang terdispersi dalam bentuk globul dalam fase minyak. Emulsifier lipofilik digunakan untuk membentuk emulsi W/O. Biasanya emulsi ini juga terdiri dari palmitate, sorbitan esters (Spans), cholesterol, dan wool fats (minyak wol). Emulsi Multiple/BergandaEmulsi multiple adalah emulsi dimana terdapat droplet fase yang terdispersi ke emulsi lainnya. Terdiri dari :
Proses emulsifikasi emulsi W/O menggunakan surfaktan yang dapat larut dalam air. Surfaktan ini akan menstabilkan fase minyak yang terdispersi. Emulsi o/w/o merupakan emulsi berganda yang terdiri dari droplet kecil minyak terdispersi dalam minyak dari emulsi minyak dalam air. BACA JUGA Memahami Ketidakpastian dalam Penimbangan Emulsi W/O/W dan O/W/O digunakan untuk sistem penghantaran obat sustained release atau delayed released. Emulsi berganda ini dapat digunakan untuk enkapsulasi peptida/protein dan obat hidrofilik. Emulsi MikroEmulsi mikro atau microemulsion secara termodinamik stabil dalam jangka waktu lama. Emulsi tipe ini dapat didispersikan pada emulsi o/w atau w/o. Emulsi mikro dapat digunakan untuk meningkatkan bioavabilitas dari obat yang sukar larut dalam air dengan cara memasukkannya dalam fase minyak. Kerusakan-kerusakan pada emulsiKerusakan stabilitas emulsi sehingga menyebabkan tidak stabil yaitu :
BACA JUGA Pengalaman Sertifikasi CPOTB obat tradisional di Pabrik Farmasi Keuntungan dari EmulsiKeuntungan dari obat dengan sediaan emulsi antara lain :
BACA JUGA Pengertian Kromatografi dan Jenisnya Kerugian dari Emulsi
Contoh obat / suplemen emulsi adalah Scot emulsion, Laxadine Emulsi 60 ml, TJ Joy bee, Kompola Emulsi 60 ml,Cavicur emulsi sirup 60 ml, Curcuma plus emulsi, Elkana CL Emulsi 120 ml dan lain-lain BACA JUGA Decision Making (Pengambilan Keputusan) di Industri Farmasi Semoga Bermanfaat Salam M. Fithrul Mubarok, M. Farm.,Apt Referensi:https://www.pharmapproach.com/advantages-and-disadvantages-of-pharmaceutical-emulsions/
|