Berikut ini yang bukan termasuk adab dalam berpakaian adalah

Mengenai adab berpakaian dalam Islam sebenarnya sudah tertuang dalam Al-Quran surat al-A’raf ayat 26 yang menjelaskan tentang seruan bagi anak-anak Adam untuk berpakaian yang indah dan menutup aurat. Bagi umat muslim, berpakaian bukan hanya sekedar penutup badan, melainkan juga agar terhindar dari rasa malu.

Seperti yang dewasa ini sering kita dengar bahwa masih banyak orang yang “berpakaian tapi telanjang”. Mayoritas didominasi oleh kaum wanita yang lebih menyukai gaya busana terbuka, tipis, transparan bahkan ketat hingga menonjolkan lekuk-lekuk tubuh.

Padahal Allah SWT telah memerintahkan umatnya agar berpakaian sesuai adab demi kebaikan. Berbusana yang tidak menutup aurat dikhawatirkan akan mengundang hawa nafsu dari lawan jenis hingga yang paling parah sampai memancing tindak kejahatan. 

Oleh karena itu, sebagai muslim dan muslimah yang taat agama, ada baiknya mulai memperhatikan adab berpakaian dalam Islam dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak berikut, kami berikan penjelasan poin-poin pentingnya. 

Berpakaian yang Menutup Aurat

Sebagaimana yang disampaikan dalam QS Al-A’raf ayat 22 bahwa fungsi utama pakaian bagi umat muslim ialah untuk menutup aurat. Menutup aurat sudah menjadi fitrah bagi umat manusia yang telah dilakukan sejak Nabi Adam AS dan istrinya memakan buah larangan Allah yang membuat aurat mereka terlihat. 

Para ulama juga menggunakan ayat tersebut untuk menyerukan kewajiban bagi muslim dan muslimah untuk menutup aurat mereka. Bagi perempuan semua tubuhnya merupakan aurat, kecuali bagian muka dan telapak tangan. Sementara aurat laki-laki mulai dari pusar sampai lutut. 

Kewajiban berpakaian yang menutup aurat juga dipertegaskan lagi dalam QS An-Nuur ayat 31. Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa hendaknya seorang muslimah yang beriman menutupkan kain kerudung ke dadanya. 

Jadi, bagi wanita-wanita yang menyukai trend fashion modern saat ini hendaknya tetap memperhatikan gaya busana yang dikenakan agar tetap sesuai dengan adab dalam Islam. Memang tidak bisa dipungkiri bahwasanya sekarang makin banyak perempuan-perempuan yang berhijab tapi tidak mengulurkan kerudungnya ke dada.

Berpakaian yang Tidak Menyerupai Orang Kafir

Dalam sebuah hadis menyampaikan bahwa seseorang yang berpakaian menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari kaum tersebut (HR Abu Daud, 4031). Namun seruan ini menimbulkan banyak kebingungan, batasan pakaian seperti apa yang dianggap menyerupai orang-orang kafir?

Seseorang akan dianggap berdosa jika mereka berpakaian seperti orang kafir dengan tujuan untuk menyampaikan syi’ar-syi’ar terkait hari raya dan peribadatannya. Misalnya seorang muslim yang dengan sengaja mengenakan pakaian biarawati, jubah pendeta, dan sejenisnya yang bertujuan untuk ikut dalam mengikuti ritual di Hari Raya Natal. 

Namun tidak jadi dosa, jika seseorang mengenakan jas atau dasi yang banyak digunakan oleh orang-orang kafir di Barat apabila tidak ada unsur syiar atau sengaja ingin menyerupai mereka. Hukumnya makruh atau tidak dosa jika memang tidak ada niatan sama sekali tasyabbuh.

Berpakaian yang Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Seorang muslim dan muslimah juga harus memilah-milah model pakaian yang dikenakan agar tidak menyerupai lawan jenis. Sesuai dalam HR. Bukhari 5885 yang menyampaikan bahwa Rasul melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, begitu juga dengan laki-laki yang menyerupai wanita. Allah SWT membenci kaumnya yang menggunakan busana yang menjadi kekhususan lawan jenis mereka.

Baca Juga:  Memandang Bisnis & Wanita Menurut Syariat Islam

Namun batasan yang lebih detail tentang larangan tersebut yakni dalam hal model dan gaya, bukan dalam urusan kebaikan. Berikut pembagiannya:

  • Pakaian khusus wanita meliputi khimar/kerudung, cadar, jilbab, gamis, jubah wanita, kebaya dan sejenisnya.
  • Pakaian khusus laki-laki meliputi sarung, gamis pria, jubah pria, peci, serban, sirwal dan sejenisnya. 
  • Pakaian yang umum diguanakan wanita maupun laki-laki

Berpakaian yang Tidak Transparan dan Ketat

Khususnya bagi wanita-wanita muslimah yang saat ini masih banyak menggunakan model pakaian ketat dan transparan di muka umum. Desain dan gaya baju di jaman sekarang memang terlihat modern karena kebanyakan mengikuti budaya barat. Jika terlena, maka bisa menjadi lubang dosa yang nyata bagi umat muslim.

Gunakanlah desain baju yang tebal dan tidak ketat. Hindari mengenakan pakaian yang menampilkan lekukan tubuh untuk mencegah pandangan syahwat dari lawan jenis. Seperti yang ditegaskan dalam Hadist Imam Muslim 2128 bahwa orang-orang yang berpakaian tapi seperti telanjang (ketat dan transparan) maka tidak akan masuk surag, bahkan tidak merasakan wanginya sekalipun. 

Terlebih sekarang sudah banyak loh model-model gamis modern dengan model kekinian tapi tetap sesuai dengan adab berpakaian dalam Islam. Misalnya gamis atau tunik berbahan katun, selain nyaman digunakan juga tidak transparan. 

Mengawali Dari Kanan

Dalam berpakaian hendaknya mengawali dari tubuh bagian kanan terlebih dahulu. Adab ini disampaikan dalam HR Bukhari 168 bahwa Nabi selalu membiasakan diri untuk mendahulukan yang kanan, seperti saat menggunakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan urusan-urusan lainnya.

Tidak Menimbulkan Perasaan Ria’

Melalui sabda Rasulullah sudah menerangkan bahwa Allah SWT tidak akan memandang umatnya di hari kiamat jika selama hidupnya sering mengenakan pakaian berlebih-lebihan yang menimbulkan perasaan ria. 

Berbusanalah yang sederhana, sewarjarnya dan sesuai dengan fungsinya. Tidak perlu menggunakan pakaian dengan harga sangat mahal atau aksesoris langka, karena bisa memicu perasaan sombong dalam diri sendiri. 

Larangan Menggunakan Pakaian Sutera

Tahukah Anda, adab berpakaian dalam Islam melarang kaum laki-laki menggunakan pakaian sutra. Rasulullah SAW dalam sabda-Nya menyampaikan bahwa umat muslim yang mengenakan pakaian sutra maka tidak akan memakainya di akhirat nanti (Muttafaq ‘alaih).

Nah, sudah tahu bukan mengenai adab berpakaian dalam Islam? Yuk, mulai biasakan dan terapkan beberapa ada di atas agar selalu menjadi seorang muslim atau muslimah yang beriman. 

Berikut ini yang bukan termasuk adab dalam berpakaian adalah
Adab berpakaian. Foto: iStock

Jakarta - Adab berpakaian yang sesuai dengan anjuran Islam harus kita terapkan. Seperti apa sih adab berpakaian yang baik dalam Islam?Adab berpakaian dan berhias adalah cara dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak, atau kebaikan budi pekerti.Berpakaian dan berhias merupakan keindahan tersendiri untuk manusia. Allah SWT pun menyukai keindahan dan keserasian. Rasulullah SAW selalu menganjurkan umatnya untuk selalu berpakaian dengan rapi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al- A'raf [7] ayat 26 sebagai berikut:"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.Selain itu, Allah juga berfirman dalam Surah Al-A'raf [7] ayat 31 berikut:"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."Berikut ini adab berpakaian bagi wanita dan laki-laki dalam Islam:1. Membaca doa"Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini sebagai rezekiku tanpa upaya dan tanpa kekuatan dariku."2. Memulai dengan anggota badan sebelah kanan.3. Tidak sombong.4. Tidak berpakaian dengan pakaian jahiliyah.5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki atau perempuan.6. Tidak menyerupai pakaian pendeta.7. Tidak memakai sepatu sambil berdiri.Tentunya, adab berpakaian dalam Islam ini juga harus memperhatikan batas aurat. Aurat laki-laki yang wajib ditutupi adalah anggota tubuh antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat perempuan dalam adalah anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan baik luar maupun dalam hingga batas pergelangan.Penjelasan mengenai cara berpakaian disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya:"Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman. 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya'." (QS. An-Nur [24]:31)

(lus/nwy)

Jakarta -

Syariat Islam adalah aturan hidup yang sempurna dan lengkap. Aturannya menyinggung seluruh persoalan manusia termasuk adab berpakaian bagi wanita.

Dikutip dari buku Adab Muslim Sehari Semalam karya al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan, ada 10 adab berpakaian bagi wanita sesuai aturan Islam. Sebagian mungkin telah dilakukan muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Adab berpakaian bagi wanita muslim:

1. Disunnahkan memakai pakaian baru, bagus, dan bersih

2. Pakaiannya menutup aurat, artinya pakaian yang longgar dan tidak menampakkan bentuk tubuh

3. Pakaian wanita tidak menyerupai laki-laki, demikian juga sebaliknya

4. Bukan pakaian syuhrah (baju ketenaran)

5. Pakaiannya tidak bergambar nyawa atau bersalib, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah, Aisyah RA, ia berkata:

لَمْ يَكُنْ يَتْرُكُ فِى بَيْتِهِ شَيْئًا فِيهِ تَصَالِيبُ إِلاَّ نَقَضَهُ

Artinya: "Tidaklah Rasulullah SAW meninggalkan rumah yang ada pakaian terdapat salib, melainkan beliau akan menghapusnya," (HR Bukhari).

6. Disunnahkan memulai dengan bagian kanan dalam berpakaian dan semisalnya

7. Disunnahkan bagi yang memakai pakaian baru hendaknya berdoa

8. Disunnahkakan memakai pakaian putih, sebab dalam suatu hadits disebutkan bahwa pakaian putih adalah sebaik-baiknya pakaian

9. Disunnahkan memakai minyak wangi, namun wanita tidak diperbolehkan memakai wewangian jika sekelilingnya banyak laki-laki yang bukan mahramnya. Dari Abu Musa Al Asy'ari RA, Rasulullah bersabda:

أيُّما امرأةٍ استعطرتْ ثُمَّ خَرَجَتْ ، فمرَّتْ علَى قومٍ ليجِدُوا ريَحها فهِيَ زانيةٌ ، وكُلُّ عينٍ زانيةٌ

Artinya: "Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu ia keluar dan melewati para lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia adalah seorang pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina," (HR Abu Dawud).

10. Adab berpakaian bagi wanita muslim terakhir adalah diharamkan untuk mentato, mencukur bulu wajah, mengubah bentuk tubuh, dan menyambung rambut. Hal ini didasarkan pada hadits dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ ، وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ

Artinya: "Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut, perempuan yang meminta disambungkan rambutnya, begitu pula perempuan yang membuat tato dan yang meminta dibuatkan tato." (HR Bukhari dan Muslim).

Secara umum pakaian dalam bahasa Arab adalah albisah, yang merupakan bentuk jamak dari libas. Makna libas adalah yang dikenakan oleh manusia untuk menutupi anggota tubuhnya.

Tujuan utama pakaian adalah menutup anggota tubuhnya yang merupakan fitrahnya sebagai manusia, melindungi dirinya dari cuaca yang berganti-ganti, dan sebagai perhiasan dan keindahan. Hal ini tercantum dalam QS Al A'raf ayat 26,

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Arab latin: Yā banī ādama qad anzalnā 'alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la'allahum yażżakkarụn

Artinya: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat."

Dengan mengetahui makna dan adab berpakaian bagi wanita muslim, semoga kita bisa selalu mengamalkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

(row/row)