B. Arab, 20.08.2021 17:30, abunboto44
JawabanJawaban yang benar diberikan: tiarwitria6044 jawaban: masuk neraka dan dihumkum diakhirat nanti Jawaban yang benar diberikan: amelkintani7674 jawaban: Orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan Panasnya Api Neraka. Penjelasan: Maaf kalo salah, Semoga membantuu Jawaban yang benar diberikan: titaamalianoorr 1.)Sebaik-baiknya 2.)8 ayat 3.)3 4.)shalatnya 5.)mendustakan agama 6.)makkiyah 7.)celakalah orang orang yang shalat 8.)dan enggan memberi bantuan 9.) 10.)8 1.)•demi buah tin dan buah zaitun •dan demi gunung sinai •dan demi negeri yang aman ini •sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik baiknya •kemudian kami mengembalikannya ketingkat yang serendah rendahnya •kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh,maka baginya pahala yang tiada putus²nya •maka apakah yang membuatmu mendustakan hari pembalasan sesudah itu? •bukankah Allah hakim yg paling adil? 2.) 3.)orang yang mendustakan agama 4.)karena agama hanya ada 1 5.)•tahukah kamu orang yang mendustakan agama? •itulah orang yang menghardik anak yatim •dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin •maka celakalah bagi orang yg shalat •orang² yg lalai dalam shalatnya •orang ya g berbuat ria •dan enggan memberi bantuan Jawaban yang benar diberikan: bangtanarmy13 Di Akhirat di Neraka Jahanam dengan siksaan yang luar biasa beratnya dan orang-orang tersebut akan meminta tolong tapi itu semua hanyalah sia2 tidak akan ada penolong, penyelamat. Mereka kekal disitu selamanya. Berbeda dengan sebaliknya mereka akan kekal di dalam surga yang nikmatnya tak bisa kita pungkiri. Semoga membantu:) Jawaban yang benar diberikan: vyaabvi6166 jawaban: balasan dan dimasukkan ke dalam neraka Penjelasan: maaf ya kalo salah Jawaban yang benar diberikan: Rodo0204 jawaban: dosa dan akan dimasukan ke neraka Jawaban yang benar diberikan: dayu4467 jawaban: masuk neraka jahanam maaf kalau salah Jawaban yang benar diberikan: Antow2635 jawaban: MENDAPAT DOSA BER KALI KALI LIPAT DAN MASUK NERAKA Penjelasan: JADIKAN YANG TERBAIK YA☺️
Pertanyaan Lain: B. ArabB. Arab, 21.08.2019 22:10, alifah3680 Jelaskan pendapatmu mengapa tidak ada tuhan selain allah swt Jawaban: 3 B. Arab, 29.08.2016 14:56, adelineyang18 Terjemahan ayat al mujadalah ayat 11 Jawaban: 1
Orang yang mendustakan agama kelak diancam dengan... Sent
Pertanyaan:PPKn, 19.03.2022 04:35 Membuat 5 pertanyaan dari I Samuel 17:40-57... IPS, 19.03.2022 04:35 Matematika, 19.03.2022 04:35
Senin , 30 Nov 2015, 13:00 WIB Red: Nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada umat ini adalah agama Islam. Allah hadirkan Islam untuk kita sebagai penerang jalan dan rambu menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan Islam kita mengenal hakikat hidup, dengan Islam kita mengetahui cara mengisi hidup, dan dengan Islam kita mengetahui tujuan hidup. "Pada hari ini Kusempurnakan untukmu agamamu, Kusempurnakan nikmat-Ku padamu, dan aku rela Islam menjadi agama-Mu." (QS al-Maidah: 3). Hanya saja tidak semua orang bisa menerima Islam. Banyak di antara mereka yang tidak siap dan tidak percaya kepada agama Islam. Kalau sikap ingkar dan mendustakan agama ini dilakukan oleh orang-orang kafir, tidak ada yang aneh. Namun, kalau sikap mendustakan tersebut dilakukan oleh mereka yang mengaku Muslim, ini yang aneh. Pertanyaannya, adakah Muslim yang mendustakan agama Islam? Jawabannya ada, bahkan banyak. Sebagian mendustakan dengan lisan dan sebagian lagi mendustakan dengan amal. Sangat sering kita menjumpai Muslim yang tidak mau taat dan patuh pada ajaran agama. Inilah yang disebut mendustakan agama. Mengaku Muslim, tetapi ucapan, gerak-gerik, tingkah laku, dan amal perbuatannya jauh dari nilai-nilai Islam. Sebagai contoh dalam surah al-Ma'un, Allah SWT memberikan satu gambaran sekaligus meluruskan persepsi tentang model orang yang mendustakan agama. Allah memulai dengan sebuah pertanyaan, "Apakah engkau pernah melihat orang yang mendustakan agama?" Barangkali sebagian menduga yang mendustakan agama adalah yang kafir atau yang tidak mau melakukan ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, dan seterusnya. Ternyata bukan itu. Orang yang kafir dan tidak mau melakukan ibadah mahdah sudah jelas menyimpang dan sesat. Namun, ada bentuk mendustakan agama yang kadang tidak terlintas dalam benak manusia. "Yaitu orang yang menghardik anak yatim. Serta yang tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin." Jadi dikatakan mendustakan agama orang yang tidak punya perhatian kepada sesama; yang tidak mau membantu orang yang membutuhkan; yang tidak iba dan tidak tergerak perasaannya untuk menolong. Pertama-tama, anak yatim disebutkan secara khusus, bukan dhuafa secara umum, karena mereka adalah golongan yang paling membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Mereka ditinggal ayahnya saat masih kecil. Sudah sepantasnya kalau kita memberikan perhatian dan kasih sayang kepada yatim. Sampai-sampai Rasul SAW bersabda, "Aku dan orang yang mengasuh yatim akan seperti ini (sembari menyandingkan jari telunjuk dan tengahnya) di dalam surga." (HR al-Bukhari). Nah, orang yang mendustakan agama, jangankan memberikan perhatian, mereka malah menghardik, bersikap kasar, dan menelantarkan anak yatim. Selanjutnya, orang yang mendustakan agama adalah yang tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin. Allah tidak mengatakan orang yang mendustakan agama adalah yang tidak memberi makan kepada fakir miskin, namun "tidak menganjurkan". Sebab, bisa jadi mereka memang tidak memiliki harta yang cukup atau makanan berlebih yang bisa diberikan kepada yang lain. Namun, dalam kondisi demikian, mereka masih bisa menjadi perantara dan sarana kebaikan dengan meminta orang lain yang mampu untuk membantunya. Ini seperti yang dilakukan oleh Rasul SAW saat tidak punya makanan. Beliau masih berusaha membantu dengan menanyakan sahabat, siapa di antara mereka yang dapat menjamu tamu beliau yang lapar. Begitulah akhlak Muslim. Setelah itu, dalam surat al-Ma'un, Allah SWT berbicara tentang orang shalat yang diancam celaka, yaitu yang shalatnya hanya dikerjakan secara formalitas dan ria, tanpa penghayatan dan tidak sesuai tuntunan. Apalah artinya shalat yang tidak mendatangkan kebaikan dan perbaikan akhlak? Kesimpulannya, agama ini adalah agama rahmah, agama kasih sayang; tidak hanya sekadar shalat dan ibadah. Cukup dikatakan mendustakan agama orang yang tidak memiliki kasih sayang. Nabi SAW bersabda, "Kasih sayang tidak dicabut kecuali dari orang yang celaka." (HR Abu Daud).
Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ... |