Normalkah kram perut saat hamil 5 minggu?

Mengenali Nyeri Perut pada Ibu Hamil Nyeri perut pada Ibu hamil sangat beragam. Mulai dari nyeri perut biasa, sampai yang serius dan ha...

Normalkah kram perut saat hamil 5 minggu?

6 ibu tandai artikel ini bermanfaat


Mengenali Nyeri Perut pada Ibu Hamil

Nyeri perut pada Ibu hamil sangat beragam. Mulai dari nyeri perut biasa, sampai yang serius dan harus segera diatasi dengan pergi ke dokter.

Penyebab umum nyeri perut pada Ibu hamil adalah naiknya asam lambung, yang kadang disertai kembung dan mual. Namun, kadang-kadang sakit perut pindah-pindah dapat terjadi pada Ibu hamil.

Kondisi emosional Ibu hamil yang tak stabil juga sering menimbulkan perasaan tegang menyerupai kram perut ringan. Gejala kram ringan yang sama akan terjadi juga saat ligamen di sekitar perut meregang. Selama nyeri hanya sejenak dan segera hilang, Ibu tak perlu khawatir.

Akan tetapi, waspadai bila muncul gejala lain seperti bercak darah, pusing, atau kram hebat yang terus menerus. Bisa jadi ini tanda serius gangguan pada kehamilan, seperti:

  • Pre-eklampsia – nyeri perut disertai dengan gejala-gejala lain seperti tekanan darah tinggi, mual, pusing Kehamilan ektopik – nyeri perut yang terasa berpindah-pindah di perut Ibu.
  • Saat plasenta tertanam dalam lapisan rahim. Keguguran – kram perut disertai perdarahan dari vagina.
  • Persalinan prematur – nyeri perut atau kram dengan diare, nyeri punggung dan kontraksi pada usia kehamilan ke 20 minggu sampai 36 minggu.

Baca Juga: Penyebab Momnesia Saat Hamil

Penyebab Nyeri Perut saat Hamil

Nyeri perut hebat saat hamil dapat terjadi karena beberapa penyabab. Berikut di antaranya.

1. Infeksi Saluran Kencing

Jika Ibu hamil nyeri perut di bagian bawah dan merasa sakit saat buang air kecil, hal ini bisa menandakan adanya infeksi saluran kencing pada Ibu hamil. Jika Ibu mengalami hal ini, segeralah konsultasi ke dokter.

2. Abrupsi pada Plasenta

Plasenta bisa menyebabkan kram, sakit perut, hingga pendarahan. Plasenta dapat membuat perut nyeri saat abrupsi atau peluruhan.

3. Perut Dipenuhi Gas

Gas yang menumpuk di perut akan membuat perut Ibu hamil sakit. Keadaan ini tentu dapat membuat Ibu tidak nyaman. Salah satu penyebab perut dipenuhi gas adalah karena hormon progesteron meningkat sehingga menyebabkan nyeri perut pada Ibu hamil.

4. Gangguan Pencernaan

Peningkatan kadar progesteron dan esterogen dapat melambatkan kinerja usus sehingga transit makanan akan lebih lama di usus. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa perut nyeri saat hamil.

5. Keguguran

Nyeri perut pada Ibu hamil yang satu ini perlu diwaspadai. Diawali dengan kram, kemudian pendarahan. Tanda lainnya adalah nyeri punggung dan perut selama 5-20 menit. Ini menandakan bahwa Ibu keguguran dan perlu segera pergi ke dokter kandungan.

6. Kehamilan Ektopik

Proses perkembangan janin di luar rahim dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Ada banyak faktor penyebab kehamilan ektopik, yaitu penggunaan pil KB atau inflamasi pada tuba fallopi. Alhasil, kehamilan ini akan menyebabkan nyeri perut pada Ibu hamil.

7. Solusio Plasenta

Solusio plasenta dapat menjadi penyebab perut nyeri saat hamil. Dalam kasus tertentu, plasenta dapat terpisah dari dinding rahim dan merupakan komplikasi berbahaya yang perlu diwaspadai.

8. Preeklampsia

Preeklampsia dan gangguan darah tinggi pada Ibu hamil juga bisa menjadi penyebab nyeri perut yang berpindah-pindah pada Ibu hamil.

9. Nyeri Ligamen

Saat rahim berkembang, ligamen yang membentang di rahim dan selangka akan ikut berkembang. Namun, perkembangan ini tak jarang menyebabkan nyeri perut.

10. Nyeri Ligamen Bundar

Ada dua ligamen yang terbentang di rahim melalui selangkangan. Ligamen bundar berperan untuk menopang rahim. Tak jarang ligamen ini menjadi penyebab nyeri perut pada Ibu hamil.

11. Kontraksi Palsu

Nyeri perut pada Ibu hamil salah satunya terjadi karena kontraksi palsu. Karena itu, sebaiknya Ibu hamil melakukan olahraga ringan untuk minimalisir kontraksi palsu.

Di akhir kehamilan, biasanya rasa nyeri sering terjadi tanpa ada masalah apa-apa. Hanya saja, karena Ibu yang paling mengenal tubuh Ibu sendiri, Ibu akan tahu kapan Ibu harus ke dokter. baik.

Baca Juga: Keputihan saat Hamil: Penyebab dan Tips Mengatasi | Bebeclub

Sebagian ibu hamil pernah mengalami kram perut. Sebenarnya tergolong normal jika Bunda mengalami kram perut saat hamil. Akan tetapi, bila diikuti gejala-gejala lain, rasa nyeri perut bawah saat hamil patut diwaspadai. Karena hal ini dapat membahayakan kandungan. 

Seiring dengan perkembangan janin dan rahim yang membesar, terjadi berbagai perubahan pada tubuh ibu hamil, salah satunya adalah nyeri perut bawah saat hamil. Banyak ibu yang khawatir nyeri perut saat hamil mengindikasikan kondisi berbahaya seperti keguguran, padahal hal ini wajar terjadi.

Apa yang perlu diwaspadai jika terasa nyeri perut bawah saat hamil

Normalkah kram perut saat hamil 5 minggu?
Nyeri perut bawah saat hamil ini memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Lantaran itulah, Bunda yang sedang hamil disarankan untuk mengenali bagaimana nyeri (terutama di bagian perut) yang dirasakannya itu, dan tindakan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasinya.

Seperti yang dijelaskan oleh dr Yulianti, SpOG, dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta di Kompas.com, Mari kita kenali beragam nyeri perut bawah saat hamil. 

Pada trimester pertama rasa nyeri umumnya tidak membahayakan. Biasanya hal itu ditandai perasaan berat pada perut dan sedikit sakit seperti saat menjelang haid. Penyebabnya adalah meningkatnya hormon progesteron dan relaksin yang membuat sambungan-sambungan tulang di sekeliling rahim merenggang.

Meski tergolong normal, segera konsultasikan pada dokter bila nyeri ini terus berlanjut setelah kehamilan berusia 10-12 minggu. Adanya gas dalam perut yang membuat perut kembung, dan konstipasi, juga merupakan penyebab nyeri perut yang masih tergolong normal.

Nyeri yang patut diwaspadai adalah saat kram terjadi pada salah satu sisi perut bagian bawah, apalagi bila disertai perdarahan atau terdapat flek berwarna kecoklatan. Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum (struktur seperti tali yang mempertahankan posisi rahim pada dinding perut) melar dan tertarik sehingga terasa nyeri. Namun, penyebab nyeri ini tergolong tidak membahayakan. Untuk menguranginya, beristirahatlah dengan posisi duduk atau berbaring.

Pada trimester ketiga, rasa nyeri masih kerap dirasakan di bagian bawah perut. Nyeri yang tergolong tidak berbahaya ini disebabkan rahim yang membesar sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di bagian bawah perut. Waspadai bila nyeri ini sampai menyebabkan infeksi saluran kemih.

Tekanan pada kandung kemih dapat membuat urine berada lebih lama di sana sehingga mengakibatkan timbulnya infeksi saluran kemih. Keluhan yang timbul bisa berupa anyang-anyangan, berkemih tidak tuntas (sedikit-sedikit), mengalami nyeri di perut bagian bawah yang menyebar hingga ke punggung, bahkan terkadang timbul kontraksi. Kenali lebih lanjut cara penanganan sakit punggung saat hamil di sini.

Untuk mencegah kondisi ini, Bunda harus menghindari kebiasaan menahan buang air kecil dan disarankan untuk selalu minum air putih sekurang-kurangnya 10 gelas per hari. Nyeri perut bagian bawah juga bisa dirasakan ketika janin bergerak. Dengan semakin besar janin, maka gerakan kepala, badan, dan tendangan kakinya akan semakin kuat.

Normalkah kram perut saat hamil 5 minggu?

1. Perubahan ukuran rahim

Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang.

2. Gas yang berlebihan di dalam perut

Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan. Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi. Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada.

3. Setelah berhubungan seks

Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya.

Normalkah kram perut saat hamil 5 minggu?

4. Kelelahan

Seperti yang kita ketahui, ibu hamil mudah lelah. Hal ini nyatanya juga memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan, sala satunya membuat sakit perut di bagian bawah. Oleh karena itu, sebagai upaya mencegah sakit perut bagian bawah,  ibu hamil perlu mengurangi aktivitas yang melelahkan. 

5. Keputihan

Meski keputihan saat hamil dianggap wajar dan kondisi normal, namun tetap saja tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi jika sudah ditemukan beberapa tanda keputihan yang tidak normal seperti adanyanya perubahan warna atau bau yang kurang sedap serta beberapa gejala lainnya. Ini menjadi sinyal timbulnya infeksi.

Jika ibu hamil sudah mengalami infeksi, maka berisiko terjadinya reaksi sehingga menyebabkan kontraksi yang berujung membuat perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit.

Cara Meringankan Rasa Nyeri Perut Bawah Saat Hamil

Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan. 

Bila nyeri perut bawah saat hamil terjadi setelah berhubungan seks, cobalah untuk memijat punggung dengan lembut. Selanjutnya, lakukan hubungan seks yang lembut dan perlahan.

Kram perut saat hamil terutama di trimester terakhir dapat disebabkan oleh kontraksi palsu. Jika hal ini terjadi, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal.
Cobalah untuk tetap rileks dan tidak panik saat merasakan kram perut.

Nah, jika Bunda hamil merasakan nyeri dalam waktu berkepanjangan, segeralah hubungi dokter.

Baca juga: 

id.theasianparent.com/jessica-simpson

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Kenapa hamil 5 minggu perut sering kram?

Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang sehingga menyebabkan ligamen dan otot yang menopang rahim menjadi tegang. Hal inilah yang dapat menimbulkan kram perut saat hamil muda. Namun, Bumil tidak perlu khawatir bila mengalami hal ini karena kram perut saat hamil muda umumnya merupakan kondisi yang normal terjadi.

Apa yang dirasakan perut saat hamil 5 minggu?

Pada usia kehamilan 5 minggu, ibu hamil perlu menunggu 35 minggu lagi untuk bisa melihat si kecil. Meski begitu, terdapat sejumlah gejala yang bisa dirasakan ibu hamil, seperti mual, keram, dan sering buang air kecil. Hal ini tidak lepas dari perkembangan janin di usia 5 minggu kehamilan.

Berapa lama nyeri kram perut pada awal kehamilan?

Menurut Indian Journal of Community Medicine, rasa sakit akan berkurang saat menstruasi telah keluar. Sedangkan, kram perut saat hamil muda akan terasa terjadi hingga 12 minggu kehamilan.

Dimana letak kram perut saat hamil muda?

Dilansir dari Verywell Family, kram saat hamil muda atau di trimester awal kehamilan biasanya muncul ketika rahim tumbuh besar. Kram ini biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung bawah. Selain sakit, kram ini terkadang rasanya seperti perut ditarik, ditekan, atau nyeri haid biasanya.