Azan mulai dilaksanakan pada masa Nabi

لَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ اللَّهِ/ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ/ حَيَّ علي الصلاة/ حى الْفَلَاحِ/ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ لَا إلَهَ إلَّا الله

Bilal bin Rabah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengumandangkan azan pertama di dunia.(Foto: Diolah dari Istock)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bilal bin Rabah adalah orang yang mengumandangkan azan pertama kali di dunia. Sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Bilal mendapat tugas sebagai muazin karena suara merdunya yang mampu membuat orang tergugah segera salat.

Bukan tanpa alasan Rasulullah menugaskan Bilal untuk mengumandangkan azan. Tugas mulia ini didapatkan berkat keteguhan iman Bilal kepada Allah SWT.

Bilal bin Rabah adalah seorang budak yang berasal dari Habasyah, saat ini adalah Ethiopia, negara di Afrika. Para perawi hadis menggambarkan sosok Bilal sebagai laki-laki yang hitam, kurus, tinggi, berambut lebat, dan bercambang tipis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bilal merupakan budak milik Umayah bin Khalaf dari Bani Jumah, Makkah. Saat menjadi budak, Bilal kerap mendengar cerita tentang Nabi Muhammad yang banyak dibicarakan penduduk Mekah karena mulai menyiarkan agama Islam.

  • Kisah Nabi Adam AS, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah
  • Kisah Nabi Nuh dan Umat yang Tenggelam karena Banjir Besar
  • Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu, Asal Mula Nuzulul Quran

Di tengah banyaknya perdebatan mengenai Rasulullah saat itu, Bilal dengan yakin pergi menemui Rasulullah dan menyatakan ingin memeluk Islam. Bilal pun mengucap dua kalimat syahadat sebagai pertanda masuk Islam.

Azan mulai dilaksanakan pada masa Nabi
Bilal bin Rabah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengumandangkan azan pertama kali di dunia. Dia beriman kepada Allah SWT dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. (Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Kabar keislaman Bilal tersebar ke seluruh negeri dan sampai ke telinga tuannya, Umayah. Bilal lalu siksa dengan besi dan di atas bara api agar mau keluar dari Islam. Kaum Kafir Quraisy juga ikut menyiksa Bilal.

Siksaan untuk Bilal bin Rabah saat itu sangat kejam. Dia bahkan diikat dan diarak mengelilingi jalanan Mekah. Siksaan hanya akan dihentikan jika Bilal keluar dari agama Islam dengan menyebut nama Lata dan Uzza, berhala saat itu.

Alih-alih mengikuti perkataan tuannya, Bilal justru bersenandung.

"Ahaad... Ahaad...," teriak Bilal dengan merdu. Ahad yang dimaksud Bilal adalah Tuhan yang Esa atau Tuhan yang Satu.

Berhari-hari Bilal disiksa, berkali-kali pula dia tetap teguh berteriak Ahaad.

Kabar Bilal bin Rabah yang disiksa sampai ke Abu Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar pun memerdekakan Bilal. Khulafaur rasyidin pertama itu pun membeli Bilal. Kemerdekaan Bilal yang lepas dari budak disambut bahagia kaum Muslimin.

Lihat juga:
Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khulafaur Rasyidin Pertama

Bilal lalu ikut bersama Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Hingga suatu hari Rasulullah mensyariatkan untuk mengumandangkan azan sebelum salat wajib.

Nabi Muhammad teringat dengan sosok Bilal yang setiap hari meneriakkan Ahad dengan merdu.

Bilal pun ditunjuk untuk mengumandangkan azan pertama kalinya di dunia. Suara merdu Bilal berhasil membuat umat Islam bergetar.

Bilal jugalah yang mengumandangkan azan pertama saat menaklukkan Makkah.

Azan mulai dilaksanakan pada masa Nabi
Bilal bin Rabah adalah orang yang pertama kali mengumandangkan azan di dunia. Bilal bin Rabah juga mengumandangkan azan pertama saat penaklukan Makkah. (Foto: AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANI)

"Aduhai betapa indahnya waktu itu. Kehidupan di Makkah berhenti bergerak dan ribuan kaum Muslimin berdiri laksana jasad mati. Dengan khusyuk dan berbisik, mereka tirukan kalimat azan mengikuti Bilal," tulis Khalil Muhammad Khalid dalam bukunya Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW tentang suara Bilal nan merdu.

Meski mendapat tugas mulia, Bilal tak pernah tinggi hati.

"Aku tiada lain hanya seorang laki-laki Habasyah yang dahulu adalah seorang budak," kata Bilal.

Tak hanya mengumandangkan azan, Bilal juga berhasil mengobarkan semangat umat Islam saat melawan kaum Quraisy dalam perang Badar.

Setelah Rasulullah meninggal, Bilal tak mampu lagi mengumandangkan azan. Dia tak sanggup menahan tangis karena teringat Rasulullah. Umat Islam saat itu pun rindu dengan suara Bilal.

Hingga suatu waktu saat Umar bin Khattab datang ke Syam, dia meminta Bilal untuk mengumandangkan azan kembali. Bilal pun bersedia. Saat dia menjadi muazin, semua orang tersentak dan menitikkan air mata.

Lihat juga:
Kisah Umar Bin Khattab Masuk Islam dan Menjadi Khalifah

"Para sahabat dan orang-orang di sekitar yang mendengarkan azan itu, semuanya menitikkan air mata,"tulis Muhammad Nassrulloh dalam buku Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi.

Bilal pun tutup usia di Syam. Hingga kini Bilal bin Rabah dikenal sebagai sahabat nabi bersuara merdu dan orang yang mengumandangkan azan pertama kali.

Azan mulai dilaksanakan pada masa Nabi siapa?

Bilal adalah muazin pertama yang mengajak umat Islam salat dengan mengumandangkan azan di zaman Nabi Muhammad. Bilal juga yang mengumandangkan azan ketika Nabi Muhammad SAW wafat.

Siapa orang yang pertama kali azan?

Kisah Bilal bin Rabah, Orang Pertama yang Mengumandangkan Azan di Dunia. Nama Bilal bin Rabah tetap abadi dalam ingatan muslim sebagai muadzin pertama dalam Islam. Sosoknya istimewa karena menjadi orang yang mengumandangkan azan bahkan sejak azan disyariatkan oleh Rasulullah SAW.

Sejak kapan azan dikumandangkan?

Sejak saat itu, adzan telah resmi sebagai penanda masuknya waktu shalat. Menurut pendapat lain, adzan pertama kali disayariatkan di Kota Madinah pada tahun pertama Hijriyah. Bilal bin Rabbah pun disebut muadzin pertama dalam Islam.

Apakah Nabi pernah mengumandangkan adzan?

"Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan azan, karena beliau sudah banyak disibukkan dengan urusan yang lebih penting dan bernilai lebih besar bagi umatnya," jelasnya, dikutip dari laman resmi miliknya, Jumat (13/5/2022).