Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan

Selamat datang di Taman Margasatwa Ragunan. Sebuah taman seluas 147 hektar dan berpenghuni lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon membuat suasana lingkungannya sejuk dan nyaman. Lahannnya tertata dan terbangun serta sebagian lagi masih dikembangkan menuju suatu kebun binatang yang modern sebagai identitas kota Jakarta.Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan berarti memasuki sebuah hutan tropis mini, di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi tinggi dan menyimpan harapan untuk masa depan.

Sebuah kebun binatang modern menampilkan suatu system ekologi yang lengkap yang bias menjadi satu sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan alam liar. Singkatnya, kebuna binatang adalah “Kapal Nuh” kita dalam menghadapi bencana dan kerusakan alam yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bila nanti sudah tidak ada lagi hutan di bumi ini, paling tidak masih ada contoh-contoh makhluk yang menakjubkan ini di kebun binatang, entah itu telah berwujud satwa ataupun masih berbentuk embrio, sel atau DNA.

VISI DAN MISI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

Visi

Menjadikan Taman Margasatwa Ragunan seperti Kebun Binatang di Negara Maju yang dihuni oleh satwa-satwa yang sejahtera.

Misi

  1. Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa
  2. Meningkatkan kualitas pendidikan lingkungan
  3. Meningkatkan hubungan ilmiah dengan universitas, instansiterkait, dan lembaga konservasi
  4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
  5. Meningkatkan hubungan antar Lembaga Konservasi di dalam dan luar negeri melalui program tukar menukar satwa;
  6. Meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung;
  7. Meningkatkan cinta satwa kepada masyarakat.

Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan
Taman Margasatwa Ragunan merupakan contoh lembaga konservasi exsitu sebagai laboratorium alam dengan koleksi 67 jenis satwa Mamalia, 101 jenis satwa Aves, 34 jenis satwa Reptil, 16 jenis satwa Pisces dan 171 jenis tumbuh-tumbuhan

Taman Margasatwa Ragunan juga menjadi pusat penelitian satwa-satwa langka yang ada di Indonesia. Para peneliti, mahasiswa dari pendidikan dalam/luar negeri dapat melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan satwa, tumbuhan, lingkungan sebagai bahan untuk kajian ilmiah. Selain itu, Taman Margasatwa Ragunan merupakan tempat yang tepat bagi pelajar dari TK sampai Perguruan Tinggi untuk mengenal/mengetahui dan mengamati satwa dari dekat, dibandingkan harus di hutan/habitat aslinya.

Taman Margasatwa Ragunan telah memainkan peran yang penting dalam konservasi, yang sebelumnya dimulai untuk memberi hiburan bagi banyak pengunjung.

Sekarang tujuan yang utama dari Taman Margasatwa Ragunan adalah konservasi satwa . Untuk mencapai tujuan ini dilakukan penelitian mengenai habitat, pakan, kesehatan, reproduksi maupun genetik. Tujuan utama Taman Margasatwa Ragunan adalah konservasi, penelitian dan pendidikan.

Konservasi

Banyak spesies satwa yang terancam karena pengrusakan habitat. Taman Margasatwa Ragunan berusaha meningkatkan keberadaan habitatnya menjadi tempat yang ideal untuk mengembangbiakan satwa –satwa yang terancam punah. Fungsi paling penting adalah sebagai reservoir satwa yang langka, dan dapat dibiakan dalam penangkaran. Hal ini akan memberikan persedian / stok untuk kebun binatang lain dan membuat satwa aman untuk rehabilitasi di alam bebas. Pembiakan dalam penangkaran dilakukan dalam rangka untuk menyelamatkan habitat di alam bebas. Membiakan satwa terancam punah di kebun binatang merupakan bagian dari konservasi secara keseluruhan.

Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan
FOTO: Pelestarian babirusa (Babyroussa babyrussa ) di Taman Margasatwa Ragunan dilakukan sejak tahun 1965.
Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan
FOTO: Perkembangbiakan kancil ( Tragulus javacicus )di ex situ sangat sulit , satwa ini memiliki tingkat stress yang tinggi

Penelitian

Taman Margasatwa Ragunan berusaha dapat meningkatkan pelayanan pemanfaatan labotratorium alam untuk penelitian ilmu dasar. Kesempatan untuk penelitian tingkah laku, dan biologi satwa akan lebih mudah dilakukan yang mungkin sulit di alam bebas.

Untuk para ahli biologi , merupakan hal yang sangat sulit untuk mempelajari tingkah laku, kebiasaan makan, dll.daripada di alam bebas.

Di alam bebas satwa sulit ditemui, apalagi untuk menyelidiki keberadaan kehidupanya yang menyangkut kebutuhan peralatan dalam rangka penyelidikan ilmiah di alam bebas. Juga tidak baik bila menggangu satwa di alam bebas untuk diselidiki. Kebanyakan penyelidikan ini banyak dilakukan di Kebun binatang. Sedikit data yang terkumpul di alam bebas jika dibandingkan dengan data yang diperoleh di kebun binatang.

Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan
FOTO: Studi kariotipe anoa ( Anoa depressicornis) di Taman Margasatwa Ragunan .

Pendidikan

Taman Margasatwa Ragunan berusaha untuk memanfaatkan potensi yang cukup besar dalam mendidik pengunjung dari berbagai umur dan latar belakang mengenai suaka margasatwa. Kami berusaha untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai kehidupan satwa. Peningkatan pelayanan pendidikan akan kepedulian terhadap satwa , yang merupakan titik awal untuk mendorong pengunjung menjadi lebih perduli terhadap kehidupan alam serta keseimbangan kehidupan dunia.

Taman Margasatwa Ragunan berusaha untuk meningkatkan pelayanan pendidikan mengenai informasi satwa, habitat, biologi dan serta ancaman terhadap keberadaanya .Bagian pendidikan ini juga menjalin hubungan penting antara masyarakat dan satwa. Para staf bekerja untuk membangun kesadaran , memberi informasi dan menciptakan cinta dan empati dalam hati masyarakat bagi satwa di Taman Margasatwa Ragunan dan kehidupan liar secara umum . Kami mendatangi sekelompok anak sekolah dan mendapingi “Tour” , pemutaran Film, Slide dll. Bagian ini juga mengurusi kegiatan pelayanan perpustakaan . Banyak siswa sangat membutuhkan informasi buku – buku mengenai satwa di Taman Margasatwa Ragunan, begitu pula untuk kegiatan penelitianya. Kami ikut membantu mendapingi dan membimbing kegiatan penelitian lapangan bagi siswa- siswa yang membutuhkan dari berbagai disiplin ilmu .

Latar belakang observasi pemandu wisata ragunan
FOTO:Tanpa disadari pengunjung telah mendapatkan pendidikan tentang pengetahuan mengenai habitat satwa dan pakanya ketika mengunjungi satwa di Taman Margasatwa Ragunan

Apa tujuan utama pembangunan kebun binatang?

Kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa yang terancam punah serta sebagai tempat rekreasi.

Apa arti dari Ragunan?

Nama Ragunan berasal dari Pangeran Wiraguna, yaitu gelar yang disandang tuan tanah pertama di kawasan itu, Hendrik Lucaasz Cardeel, yang diperolehnya dari Sultan Banten Abunasar Abdul Qahar atau yang dikenal dengan Sultan Haji.

Berapa luas Bonbin Ragunan?

Kebun binatang Ragunan adalah salah satu tempat wisata edukasi flora dan fauna di Jakarta dengan area taman seluas 147 hektar. Tempat wisata ini memiliki 2.000 spesies tanaman serta ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon.

Sejak kapan kebun binatang ini berdiri?

Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia ( kini Jakarta ) dengan nama “Planten en Dierentuin” ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia ).