Pekerjaan penyetelan saat pengapian dilakukan setelah penyetelan sudut dwell selesai. Jika penyetelan sudut dwell dilakukan setelah penyetelan saat pengapian maka hasil penyetelan saat pengapian akan berubah saat dilakukan penyetelan sudut dwell. Perubahan hasil penyetelan saat pengapian tersebut disebabkan saat dilakukan penyetelan sudut dwell akan merubah celah kontak pemutus arus, celah kontak pemutus arus (celah platina) berubah maka waktu pembukaan kontak jadi berubah. Celah kontak membesar berarti kontak lebih cepat membuka maka saat pengapian menjadi lebih maju dan Show sebaliknya. Untuk menyetel saat pengapian dapat dilakukan menggunakan timing tester (timing light) atau tanpa timing light.
Sebelum dilakukan penyetelan terhadap sistem pengapian, pertama celah kontak platina harus disetel terlebih dahulu untuk mendapat besar sudut dwell yang tepat. Penyetelan saat pengapian dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode mesin diam dan metode menggunakan timing light. Dari kedua metode tersebut, metode menggunakan timing light hasilnya lebih akurat.
1) Menyetel saat pengapian dengan metode mesin diam. • Dalam keadaan busi nomor 1 (satu) sudah dilepas, tutup lubang busi dengan jari, dan putar poros engkol sampai terasa tekanan (akhir langkah kompresi), teruskan pemutaran poros engkol hingga tanda pengapian (timing mark) pada puli dan pada blok engine tepat (sesuai dengan buku manual engine yang bersangkutan). Catatan : Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui langkah akhir kompresi adalah sebagai berikut : - Putar poros engkol hingga tanda pengapian pada puli dan pada blok engine tepat. Kemudian longgarkan busi sekitar dua atau tiga putaran. Jika pada saat itu piston berada pada akhir langkah kompresi maka akan terdengar hembusan angin melalui celah-celahbusi. - Cara lain yang bisa dilakukan yaitu putar poros engkol hingga tanda pengapian tepat, kemudian raba push rod, apabila kedua katup bebas, hal ini menunjukkan bahwa piston dalam posisi akhir langkah kompresi. • Pasang kembali busi nomor 1. • Longgarkan baut pengikat distributor, lalu putar badan distributor searah dengan putaran rotor hingga kontak platina menutup. • Arahkan kunci kontak pada posisi “On”. • Putar badan distributor berlawanan dengan arah rotor hingga timbul bunga api pada kontak platina, kemudian kencangkan klem pada posisi ini.
2) Menyetel saat pengapian dengan menggunakan timing light • Hidupkan engine pada putaran stasioner, periksa putarannya menggunakan tachometer. • Pasang klem tegangan tinggi pada timing light ke busi nomor satu dan kedua klem lainnya dihubungkan ke terminal batere positif dan negatif. • Arahkan timing light pada tanda pengapian (timing mark) yang terdapat pada puli dan engine. • Bila tanda pengapian belum tepat, putar badan distributor hingga tanda pengapian sesuai dengan jenis engine yang diperiksa (lihat buku manual mobil anda).
TesLakukan pemeriksaan, penyetelan dan pengujian pada sistem pengapian yang meliputi :1. Pemeriksaan dan penyetelan komponen sistem pengapian, antaralain :a. Pemeriksaan/pengukuran koilb. Pemeriksaan dan penyetelan komponen distributorc. Pemeriksaan kabel busi dan penyetelan busi2. Penyetelan saat pengapian dengan dua metode, antara lain :a. Penyetelan saat pengapian dengan metode mesin diam. b. Penyetelan saat pengapian dengan timing light.
Saat pengapian pada kendaraan harus tepat karena saat pengapian yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah. Penyetelan saat pengapian perlu dilakukan, jika saat pengapian tidak tepat. Untuk kendaraan toyota kijang seri 5k, spesifikasi atau nilai standar saat pengapiannya adalah 5o ± 2o sebelum TMA. Prosedur penyetelan saat pengapian dapat dilakukan pada saat mesin mati atau pada saat mesin hidup. Sebelum melakukan penyetelan saat pengapian, maka siapkan peralatan-peralatan kerja terlebih dahulu yaitu tool box 1 set dan timing light. Pemeriksaan saat pengapian
Penyetelan saat pengapian pada saat mesin hidup
Penyetelan saat pengapian pada saat mesin mati
Thursday, August 6, 2020 Edit
Pada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan distributor dan platina membutuhkan perawatan yang ektra. Ini karena mekanisme tersebut cenderung dapat berubah - ubah karena waktu pemakaian yang sudah lama. Menyetel Derajat Pengapian KonvensionalBerikut ini adalah langkah - langkah cara menyetel derajat pengapian konvensional menggunakan timing light ( lampu timing ).
Jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus ditepatkan pada posisi “OFF” atau 0. Saat pengapian dalam idle biasanya 5 derajat sampai 10 derajat poros engkol sebelum TMA. Penyetelan saat pengapian kebanyakan harus pada putaran idle yang seharusnya. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian akan otomatis dimajukan oleh sistem advans pengapian, akibatnya penyetelan menjadi salah. Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600-750 rpm. Pada beberapa kendaraan-kendaraan buatan Jerman, Italia, kadang-kadang penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle, lihat cara menyetel saat pengapian dalam Modul manual. Saat pengapian perlu dikontrol setiap 10.000km. Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor (Toyota), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Penomoran Silinder Pada Motor
Mekanik harus mengerti nomor urut silinder pada motor. Hal ini diperlukan misalnya untuk menentukan urutan pengapian / Firing Order, memasang kabel busi, menyetel katup, memasang lampu timing pada silinder nomor 1. Standar internasional tentang penomoran silinder tidak ada, tetapi pada umumnya penomoran silinder sebagai berikut : Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Biasanya silinder-silindernya diberi nomor pada saluran masuk (intake manifold) Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Nomor silinder selanjutnya dihitung berurutan setelah silinder 1 dan urutan deretan silinder pada sisi lainnya juga dihitung dari silinder yang bersebelahan dengan silinder 1. Biasanya silinder-silindernya diberi nomor. Penomoran silindernya seperti pada Tanda Pengapian
Tanda pengapian ada bermacam-macam : terletak pada puli atau pada roda gaya dan dengan memakai angka atau hanya tanda.
Kalau ada hanya satu tanda (pada roda gaya atau puli), tanda tersebut menunjukkan tanda saat pengapian, bukan tanda TMA.
Untuk menentukan tanda saat pengapian, lihat arah putaran motor. Tanda yang paling depan (dalam arah putaran motor) adalah tanda saat pengapian, tanda berikutnya adalah tanda TMA.
Tanda pertama (dalam arah putaran motor) adalah tanda untuk mengontrol advans sentrifugal maksimum. Tanda kedua adalah tanda saat pengapian, dan tanda ketiga adalah tanda TMA. |