Soal Biaya Produksi Pengolahan Makanan Awetan Nabati Mapel Prakarya Kelas 10 SMA/MA - Halo adik adik apa kabar? semoga dalam keadaan sehat selalu, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin menyampaikan jangan lupa untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan tentunya mencuci tangan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Oiya kali ini kakak ingin membagikan soal dari materi Biaya Produksi Pengolahan Makanan Awetan Nabati dari mata pelajaran Prakarya untuk adik adik kelas X SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini bisa bermanfaat yah. Semangat!!
Soal Biaya Produksi Pengolahan Makanan Awetan Nabati Mapel Prakarya Kelas 10 SMA/MA PETUNJUK UMUM 2. Bacalah setiap soal dengan teliti. 3. Kerjakan dulu soal yang kamu anggap mudah.4. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada pengawas. Pilihlah jawaban yang tepat ! 1. Biaya bahan produksi yang hanya menjadi bagian daripada produk jadi dan nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok yang dihasilkan , Hal ini termasuk kepada biaya … 2. Penentuan harga jual produk harus berdasarkan dari komponen komponen pembiayaan, sehingga keseluruhan biaya dibagi dengan jumlah produk, keseluruhan biaya yang digunakan disebut .... 3. Salah satu tahap dalam penyusunan BOP adalah penaksiran biaya overhead tak langsung departemen, dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah ..... a. Membagi biaya overhead pabrik menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. b. Mendistribusikan biaya biaya tidak langsung kepada setiap departemen yang memerlukannya. c. Memisahkan baya overhead per departemen menurut prilakunya. d. Mengalokasikan biaya overhead pabrik dari departemen pembantu . e. Membagi biaya overhead dengan biaya tidak langsung. 4. Jika dalam mengalokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dilakukan dengan cara pengalokasikan secara langsung biaya overhead tiap-tiap departemen pembantu ke departemen produksi yang menikmatinya, metode ini disebut metode ..... 5. Untuk mengetahui produksi kita kembali modal atau tidaknya, dan harus berapa unit dan rupiahkah untuk mencapai target penjualan, hal ini dapat dihitung menggunakan rumus … 6. Perlakuan terhadap produk rusak yang terjadi karena sulitnya pengerjaan produk tersebut maka pembebanan harga pokok produk tersebut adalah .... a. Dibebankan pada produksi keseluruhan b. Dibebankan pada rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya c. Dibebankan sebagai tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan d. Hasil penjualannya dibebankan sebagai pengurangan terhadap biaya overhead yang sesungguhnya terjadi e. Tidak dibebankan kepada biaya overhead 7. Diketahui biaya untuk pengolahan gado-gado sebesar 25.000 dengan laba 10%, jumlah produk yang dibuat sebanyak 4 bungkus maka harga jualnya adalah…. 8. Perbedaan antara metode harga pokok proses dengan harga pokok pesanan dalam hal klasifikasi biaya produksi adalah ..... a. Metode harga pokok pesanan memisahkan biaya produksi menjadi biaya langsung dan tidak langsung, sedangkan metode harga pokok proses tidak memberlakukan pembedaanbiaya ini. b. Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produk setiap produk selesai, sedangkan metode harga pokok proses menghitung harga pokok setiap akhir periode c. Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok selama proses produksi d. Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi per produk , sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya pokok produksi secara umum 9. Dalam menentukan biaya persatuan produk dalam metode rata-rata tertimbang pada departemen produksi pertama biaya yang harus diperhitungkan adalah ....... a. Biaya produksi pada proses produksi departemen sebelumnya b. Biaya pada proses awal dan biaya yang sedang dikeluarkan c. Biaya yang dibawa dari harga pokok periode sebelumnya d. Biaya yang dikeluarkan pada saat barang diproses pada departemen terkait e. Biaya yang dikeluarkan saja 10. Perusahaan dalam satu proses produkasi, memproduksi produk bersama dan produk sampingan.Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah .... a. Harga jual produk bersama lebih tinggi b. Harga jual produk sampingan lebih tinggi c. Harga jual ditentukan sepenuhnya oleh permintaan pasar d. Baik produk bersama mapupun produk sampingan memilki harga jual yangsama e. Harga jual produk rendah
You're Reading a Free Preview
Perhitungan Harga Makanan Awetan dari Bahan Hewani Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya. Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa pun, begitu pula dengan makanan awetan dari bahan hewani. Hanya sdikit perbedaannya biasanya kalau makanan awetan dari bahan hewani pengambilan marginnya lebih besar karena biaya operasional dan risikonya juga lebih besar. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan. Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efesiensi akan semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan semakin kecil. Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach) Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. 2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach) Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis. 3. Pendekatan Pasar (Market Approach) Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain. Produk Peluang Usaha Udang Crispy Makanan Awetan Bahan Hewani Dan Analisa Usahanya Udang crispy banyak disukai terutama kalangan anak-anak, karena memang udang crispy rasanya sangat gurih dan renyah. Udang cripsy juga dapat dijadikan sebagai camilan bersama keluarga dirumah. Selain itu, biasanya udang goreng crispy sering dijadikan sebagai lauk saat menikmati nasi. Tekstur udang cripsy yang garing sehingga sangat renyah jika dinikmati. Saat ini sajian udang cripsy sudah banyak sekali dijumpai dimana pun tempat-tempat baik di kedai makanan, warung, rumah makan maupun restoran. Udang crispy selain memiliki cita rasa yang enak juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Tak heran bila banyak kalangan sering menikmati udang crispy. Udang cripy ini dibuat dengan balutan tepung yang dibumbui sehingga menghasilkan camilan yang nikmat. Camilan udang cripsy ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha karena memiliki potensi yang bagus. Peluang usaha udang crispy pun bisa dicoba, karena usaha ini jika dijalankan dengan langkah yang tepat mampu mendatangkan peruntungan yang menggiurkan. Usaha udang crispy memang termasuk salah satu usaha yang tepat dijalankan karena memang begitu menguntungkan. Dalam memulai usaha ini pun juga sangat mudah sekali. Menjalankan usaha udang crispy juga tidak membutuhkan modal yang besar, sebab bahan baku mudah dijumpai dipasaran dan memiliki harga yang ekonomis. Usaha udang crispy mampu memberikan keuntungan yang besar bagi pelaku usahanya. Usaha ini bisa dijadikan sebagai usaha sampingan dirumah untuk memperoleh peurntungan tambahan. Persiapan untuk menjalankan usaha udang crispy terletak pada modal usaha. Modal usaha nantinya digunakan untuk membeli bahan baku, peralatan maupun perlengkapan lainnya. Untuk modal usaha yang dibutuhkan untuk mengawali usaha udang crispy memang tidak terlalu besar sehingga bisnis udang crispy dapat dimulai skala rumahan dengan memanfaatkan peralatan dapur. Pengolahan udang crispy ini memerlukan bahan baku yang lengkap agar menghasilkan olahan udang yang nikmat. Bahan baku yang harus dipersiapkan untuk mengolah udang crispy ialah udang, tepung terigu, baking powder, telur, garam, minyak goreng dan lain sebagainya. Selalu pilih bahan baku yang masih segra dan berkualitas hingga nanti bisa memproduksi olahan udang crispy yang mantap. Penentuan harga jual udang crispy memang cukup penting diperhatikan. Agar usaha udang crispy ini cepat laku terjual maka jangan mematok harga yang mahal. Jika perlu sesuaikan dengan kisaran harga dipasaran. Rata-rata usaha udang crispy dipatok dengan harga mulai dari Rp. 10.000 per porsi. Strategi pemasaran udang crispy dapat dilakukan denganmengolah udang hingga menghasilkan makanan yang enak, gurih dan renyah. Sajikan udang cripsy menggunakan kemasan yang terlihat cantik maupun cara penyajian yang menarik. Perhatikan kualitas maupun cita rasanya juga sehingga produksi udang cripsy makin besar diminati masyarakat. Supaya usaha udang crispy ini bisa lebih cepat terjual maka promosikan melalui sosial media. Analisa usaha udang crispy Asumsi Masa pemakaian etalase/gerobak dalam jangka selama 5 tahun Masa pemakaian pisau dalam jangka selama 2.5 tahun Masa pemakaian wadah dalam jangka selama 3.5 tahun Masa pemakaian cobek dan ulek jangka selama 2 tahun Masa pemakaian panci dalam jangka selama 4 tahun Masa pemakaian wajan dalam jangka selama 4 tahun Masa pemakaian spatula dalam jangka selama 4 tahun Masa pemakaian kompor dan tabung gas dalam jangka selama 4.5 tahun Masa pemakaian piring dalam jangka selama 3.5 tahun Masa pemakaian loyang dalam jangka selama 1.5 tahun Masa pemakaian meja dan kursi dalam jangka selama 4.5 tahun Masa pemakaian serbet dalam jangka selama 1.5 tahun Masa pemakaian peralatan tambahan lain dalam jangka selama 2 tahun Investasi Peralatan Harga Etalase/gerobak Rp. 2,136,400 Pisau Rp. 51,400 Wadah Rp. 65,000 Cobek dan ulek Rp. 45,700 Panci Rp. 128,200 Wajan Rp. 116,800 Spatula Rp. 65,800 Kompor dan tabung gas Rp. 257,700 Piring Rp. 76,800 Loyang Rp. 61,200 Meja dan kursi Rp. 155,700 Serbet Rp. 29,800 Peralatan tambahan lain Rp. 73,400 Jumlah Investasi Rp. 3,263,900 Biaya Operasional per Bulan Biaya Tetap Nilai Penyusutan etalase/gerobak 1/60 x Rp. 2,136,400 Rp. 35,607 Penyusutan pisau 1/42 x Rp. 51,400 Rp. 1,224 Penyusutan wadah 1/42 x Rp. 65,000 Rp. 1,548 Penyusutan cobek dan ulek 1/24 x Rp. 45,800 Rp. 1,908 Penyusutan panci 1/48 x Rp. 128,200 Rp. 2,671 Penyusutan wajan 1/48 x Rp. 116,800 Rp. 2,433 Penyusutan spatula 1/48 x Rp. 65,800 Rp. 1,371 Penyusutan kompor dan tabung gas 1/54 x Rp. 257,700 Rp. 4,772 Penyusutan piring 1/42 x Rp. 76,800 Rp. 1,829 Penyusutan loyang 1/18 x Rp. 61,200 Rp. 3,400 Penyusutan meja dan kursi 1/54 x Rp. 155,700 Rp. 2,883 Penyusutan serbet 1/18 x Rp. 29,800 Rp. 1,656 Penyusutan peralatan tambahan lain 1/24 x Rp. 73,400 Rp. 3,058 Total Biaya Tetap Rp. 64,359 Biaya Variabel Udang Rp. 45,000 x 30 = Rp. 1,350,000 Bawang putih Rp. 8,500 x 30 = Rp. 255,000 Baking powder Rp. 6,000 x 30 = Rp. 180,000 Garam Rp. 1,500 x 30 = Rp. 45,000 Tepung panir Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000 Minyak goreng Rp. 12,000 x 30 = Rp. 360,000 Tepung terigu Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300,000 Telur Rp. 9,000 x 30 = Rp. 270,000 Penyedap rasa Rp. 2,000 x 30 = Rp. 60,000 Biaya sewa tempat Rp. 12,100 x 30 = Rp. 363,000 Biaya listrik dan air Rp. 13,600 x 30 Rp. 408,000 Biaya lain-lain Rp. 11,000 x 30 = Rp. 330,000 Total Biaya Variabel Rp. 4,221,000 Total Biaya Operasional Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 4,285,359 Pendapatan per Bulan Penjualan rata – rata = 20 Porsi x Rp. 10,000 = Rp. 200,000 200,000 x 30 hr = Rp. 6,000,000 Keuntungan per Bulan Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional Rp. 6,000,000 – 4,285,359 = Rp. 1,714,641 Lama Balik Modal Total Investasi / Keuntungan = Rp. 3,263,900 : 1,714,641 = 2 bln Tugas Individu Buat rencana produk peluang usaha makanan awetan dari bahan hewani dan analisa usahanya seperti contoh diatas ! Tugas dikirm melalui tautan ini : https://forms.gle/MpusYwkRmiZzFtE17 Konsultasi : Whatsapp : https://wa.me/6281249279392 (waktu jam efektif pembelajaran) E-mail : (bisa sewaktu -waktu) |