Benjolan putih di gusi itu apa?

hati-Hati Benjolan Pada Gusi , Jangan Disepelekan

Benjolan atau abses gusi berawal dari infeksi pada mulut yang dibiarkan dan akhirnya membentuk kantung atau benjolan berisi nanah pada gusi. Abses gusi bisa menyebabkan komplikasi serius, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Abses gusi terjadi saat bakteri di rongga mulut masuk ke celah antara gigi dan gusi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang kebersihan giginya kurang terjaga dan menderita periodontitis. Abses gusi ditandai dengan beberapa gejala, seperti gusi bengkak, merah, dan gigi goyang, gigi sensitif terhadap panas dan dingin, keluar nanah dari benjolan pada gusi, bau mulut, demam, serta nyeri pada gigi yang menjalar hingga ke dagu, leher, dan telinga.

Cara Mengatasi Abses Gusi

Abses gusi tidak bisa sembuh dengan sendirinya dan memerlukan penanganan dari dokter gigi. Sebelum ke dokter, sementara Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk meringankan rasa nyeri. Selain itu, hindari makanan yang mudah membuat gigi ngilu dan hindari mengunyah dengan gigi pada sisi yang sakit.

Untuk menangani abses gusi, dokter gigi akan menyingkirkan sumber infeksi penyebab abses. Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan dokter gigi untuk mengobati abses gusi:

1. Mengeluarkan nanah dari gusi

Mengeluarkan nanah dari gusi perlu dilakukan untuk menghilangkan sumber infeksi dan mencegah komplikasi. Dokter akan menyayat kecil area gusi yang mengalami abses untuk mengeluarkan nanah dan bakteri penyebab abses gusi. Setelah itu, dokter akan membersihkan gusi dan gigi hingga ke akar gigi untuk menyingkirkan kotoran-kotoran dari abses.

Agar tidak sakit selama pengerjaan, dokter akan memberikan bius lokal beberapa saat sebelum tindakan ini dilakukan.

2. Melakukan perawatan saluran akar gigi atau mencabut gigi

Infeksi yang telah menyebabkan abses biasanya juga akan menyerang saluran akar gigi. Oleh karena itu, diperlukan perawatan saluran akar gigi untuk mengangkat jaringan lunak di dalam gigi yang terinfeksi. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengebor gigi sampai terlihat saluran akarnya.

Jika perawatan saluran akar gigi tidak efektif, dokter gigi akan melakukan pencabutan gigi. Setelah gigi dicabut, nanah pada gusi akan dibersihkan untuk menghilangkan infeksi.

3. Memberikan antibiotik dan obat pereda nyeri

Selain tindakan yang telah disebutkan di atas, dokter gigi biasanya juga akan meresepkan antibiotik. Obat ini akan membantu mengatasi pembengkakan dan mencegah penyebaran infeksi. Dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri untuk meringankan sakit gigi selama pemulihan setelah tindakan.

Abses gusi menyebabkan gejala yang tidak mengenakkan dan perlu ditangani dengan perawatan yang cukup rumit. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi Anda dengan baik.

Sikat gigi Anda 2–3 kali sehari, terutama setelah makan, dan rutinlah membersihkan gigi dengan scaling ke dokter setidaknya 6 bulan sekali.

Segera kunjungi dokter gigi jika Anda mengalami gejala abses gusi. Penanganan abses gusi secara dini dapat memberikan hasil yang baik. Namun, jika tidak segera ditangani, infeksi bisa saja menyebar ke jaringan sekitar atau bahkan masuk ke aliran darah dan mengancam nyawa.

sumber : AloDok

Gusi merupakan jaringan lunak yang memiliki peranan penting bagi gigi. Kebersihannya juga perlu dijaga agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Masalah yang terjadi bisa mulai dari pembengkakan hingga benjolan pada gusi. Tidak hanya satu, namun ada beberapa faktor yang memicu benjolan tersebut. Jika Anda mengalaminya, kenali beberapa penyebab berikut ini agar dapat mengambil tindakan yang tepat.

Penyebab Benjolan di Gusi

Abses Gusi

Abses gusi atau juga disebut sebagai abses periodontal ini merupakan kondisi dimana ada pembengkakan seperti benjolan di gusi yang lunak ketika disentuh. Di dalam benjolan tersebut terdapat gumpalan nanah akibat infeksi bakteri. Pada kasus tertentu, gejala dapat meliputi rasa nyeri berdenyut dan semakin memburuk hingga ke area sekitar rahang, leher, atau telinga, terlebih ketika Anda berbaring.

Fibroma

Fibroma merupakan kondisi yang paling umum terjadi pada pengguna gigi palsu  . Tingkat penggunaan yang sering membuat gusi terbentuk dan mengeras meskipun tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya gusi yang menonjol berwarna lebih cerah atau gelap dari gusi sekitarnya yang sehat.

Kanker Mulut

Dari sekian banyak penyebab benjolan pada gusi, kanker mulut pasti yang paling tidak diharapkan. Gejala lain dari benjolan ini adalah sakit yang tak kunjung sembuh, nyeri di rahang, hingga sulit mengunyah atau menelan.

Granuloma Piogenik

Granuloma Piogenik adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita akibat tidak stabilnya tingkat hormon pada masa kehamilan. Gusi yang menonjol berwarna merah tua atau ungu. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, gusi yang disentuh dapat menimbulkan pendarahan.

Torus

Torus di rahang bawah, rahang atas, atau di area lain dalam mulutmerupakan kondisi adanya pertumbuhan tulang baik di satu atau kedua sisi rahang, serta memiliki bentuk yang bervariasi. Penyebab pastinya masih belum diketahui, namun jarang memerlukan perawatan untuk kondisi ini.

Kista Gigi

Benjolan di gusi juga dapat terjadi karena kista gigi. Dalam benjolan tersebut terdapat gas, cairan, atau zat lunak lainnya. Kista gigi muncul di sekitar gigi yang mati atau bahkan gigi yang belum erupsi. Kondisi ini dapat melemahkan rahang secara perlahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Dari semua penyebab di atas, tidak di setiap kondisi perlu penanganan serius. Namun, bukan berarti benjolan pada gusi dapat diabaikan begitu saja. Jika mengalami gejala tertentu, ada baiknya Anda mendatangi dokter gigi baik untuk pembedahan sederhana, atau bahkan sampai penanganan yang lebih khusus. Gejala tersebut di antaranya:

  • Rasa sakit yang memburuk dan tak kunjung sembuh,
  • Pendarahan berlebihan,
  • Demam, atau
  • Benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Agar tidak mengalami benjolan di gusi, ada baiknya Anda tetap merawat dan menjaga kebersihan gigi dan gusi. Langkah antisipatif yang dapat Anda lakukan adalah dengan sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum minum air putih setelah makan, karena dapat mencegah bakteri membentuk plak dari sisa makanan. Selain itu Anda juga perlu berhenti kebiasaan merokok, membersihkan gigi menggunakan benang gigi atau dental floss, khususnya rutin berkonsultasi dengan dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.

Jangan lupa gunakan pasta gigi Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Gum Care untuk gigi dan gusi yang sehat. Dengan kandungan zinc citrate sebagai antibakteri yang efektif untuk melawan masalah gusi, kandungan potassium citrate untuk meredakan ngilu dalam 30 detik* (*dengan aplikasi langsung menggunakan ujung jari pada gigi sensitif selama 30 detik), dan kandungan mineral HAP serta fluoride untuk mengembalikan kepadatan mineral gigi dan mencegah gigi berlubang. Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Gum Care akan membantu Anda dalam mengatasi masalah gusi dan ngilu pada gigi.

Apa penyebab benjolan putih di gusi?

Benjolan atau abses gusi berawal dari infeksi pada mulut yang dibiarkan dan akhirnya membentuk kantung atau benjolan berisi nanah pada gusi. Abses gusi bisa menyebabkan komplikasi serius, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagaimana cara menghilangkan benjolan di gusi?

Cara Mengobati Gusi Bengkak.
Tenangkan gusi dengan menyikat dan membersihkan gigi menggunakan sikat gigi secara lembut, agar tidak menyebabkan iritasi..
Kumur dengan larutan air garam untuk membersihkan mulut dari bakteri..
Minum banyak air. ... .
Hindari bahan iritan, termasuk obat kumur yang kuat, alkohol, dan tembakau..

Apakah benjolan di gusi bisa hilang dengan sendirinya?

Benjolan di gusi yang disebabkan oleh mukosel bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan. Namun, kondisi ini bisa kambuh dan muncul dalam ukuran yang lebih besar. Saat hal itu terjadi, maka dokter gigi akan melakukan operasi kecil untuk mengangkatnya.

Berbahayakah benjolan di gusi?

Umumnya benjolan pada gusi sering kali tidak berbahaya. Namun, penting untuk menghindari kondisi yang lebih serius sedini mungkin. Jika Anda melihat salah satu gejala di bawah ini selain benjolan, sebaiknya segera menghubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.