bebas dan aktif semoga membantu
bebas dan aktif maaf ya klo salah
adjar.id - Bagaimana cara menyikapi perbedaan? Seperti yang kita tahu, masyarakat Indonesia berasal dari latar belakang yang berbeda. Pebedaan tersebut dibedakan di antaranya dari aspek suku, budaya, agama, adat, dan usia. Meskipun masyarakat Indonesia berasal dari latar belakang yang berbeda, tapi hal itu tidak menghalangi masyarakat untuk hidup rukun. Hidup rukun merupakan salah satu sikap untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Sikap hidup rukun antarmasyarakat dapat ditunjukkan dengan perilaku saling menolong, bekerja sama, dan saling menghargai satu sama lain. Banyak sekali manfaat dari hidup rukun di masyarakat. Nah, berikut contoh cara menyikapi perbedaan dan beragam manfaat hidup rukun dalam masyarakat Indonesia. "Hidup rukun merupakan salah satu sikap menjunjung tinggi persatuan." Baca Juga: Menulis Kesimpulan Tentang Persatuan Melalui Hidup Rukun dalam Perbedaan, Kelas 6 Tema 2 Subtema 1 Menyikapi Perbedaan di Masyarakat Masyarakat Indonesia memiliki banyak perbedaan seperti latar belakang suku, agama, budaya, dan adat. Page 2
Lalu bagaimana cara menyikapi perbedaan tersebut? Cara menyikapinya dengan toleransi, Adjarian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Sifat atau sikap toleran adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan. Dengan adanya toleransi, maka masyarakat Indonesia akan hidup rukun, saling tolong-menolong, bekerja sama, dan tetap hidup berdampingan meskipun banyak terdapat perbedaan. Perbedaan yang ada bukan menjadi pemecah, tapi perekat antaranggota masyarakat. "Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan." Baca Juga: Manfaat dan Contoh Perilaku Hidup Rukun, Kelas 5 Tema 9 Manfaat Hidup Rukun Ada banyak manfaat dari hidup rukun, Adjarian. Manfaat hidup rukun dalam masyarakat di antaranya adalah hidup lebih tenteram dan damai, hubungan di masyarakat lebih harmonis, mempunyai banyak teman, dan terhindar dari perselisihan. Selain itu, memiliki teman atau tetangga dengan latar belakang berbeda akan menambah pengetahuan akan budaya lainnya, misalnya soal makanan atau kuliner, tradisi, seni, dan sebagainya. Nah, itulah cara menyikapi perbedaan dan manfaat dari hidup rukun di dalam masyarakat, Adjarian. Sekarang kita jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!
Tonton video ini, yuk!
KENDAL - Desa Kalirejo, Kecamatan Singorojo, Kendal, Jawa Tengah ditetapkan menjadi pelopor desa rukun harmoni setelah puluhan tahun warganya menganut agama yang berbeda dengan toleransi dan keharmonisan yang tinggi. Nuansa toleransi yang tinggi di desa bagian selatan wilayah Kendal ini sangat kental. Mereka yang memeluk agama Islam, Kristen dan Hindu hidup berdampingan dan saling membantu hingga tercipta kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Baca juga: Ketua DPRD Kendal Ingatkan Bupati Kendal Tindaklanjuti Perda Pesantren Baca juga: Ditelantarkan Sejak 2013, Gadis Cantik dan Kakaknya Gugat Ayah Kandung Rp6,725 Miliar "Namun Desa Kalirejo justru bangkit sendiri sehingga menjadi pelopor desa rukun harmoni yang berasal dari masyarakat sendiri. Ini luar biasa karena Kendal mempunyai sebuah desa di pelosok yang memupuk keharmonisan antarumat beragama dari warganya sendiri," ucapnya.
|