Show
Pada perangkat kelistrikan, ada sebuah alat yang dikenal dengan nama transformator atau biasa juga disebut trafo. Alat ini memiliki fungsi untuk mengubah tegangan listrik bolak balik agar menjadi lebih kecil ataupun lebih besar. Transformator yang berfungsi untuk mengubah taraf tegangan ini, pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Ada transformator step up dan transformator step down. Maka untuk menghitung keduanya juga harus diketahui dulu rumus transformator step up dan step down yang tepat. Baca juga: Jenis jenis Transformator
Rumus Transformator Step Up dan Step Down yang Berlaku untuk Menghitung Jumlah Lilitan dan EfisiensiTransformator Step UpTransformator step up ini adalah jenis trafo atau transformator yang memiliki fungsi memperbesar atau menaikkan tegangan bolak balik (AC) di suatu sumber. Transformator step up ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
Baca juga: Prinsip Kerja Transformator
Transformator Step DownJenis kedua adalah transformator step down. Jenis transformator ini memiliki fungsi untuk memperkecil atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC) pada sebuah sumber listrik. Jenis transformator step down ini juga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan transformator step up. Jika pada transformator step up tegangan pada kumparan sekundernya lebih besar, maka ciri-ciri transformator step down justru sebaliknya. Tegangan pada kumparan primer jenis transformator ini lebih besar jika dibandingkan dengan tegangan pada kumparan sekundernya. Bisa disimbolkan dengan Vp > Vs. Baca juga: Daerah Penghasil Cengkeh
Ciri transformator step down selanjutnya adalah memiliki jumlah lilitan yang ada pada kumparan primer yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekundernya. Jika disimbolkan adalah Np > Ns. Baca juga: Peninggalan Zaman Paleolitikum
Ciri terakhir yang dimiliki oleh transformator step down bisa dilihat dari besarnya arus listrik yang mengalir. Pada transformator step down, arus listrik yang mengalir pada kumparan primer cenderung lebih kecil dibandingkan arus listrik yang mengalir pada kumparan sekundernya. Disimbolkan dengan Ip < Is. Biasanya dalam kasus transformator step up dan step down, yang paling sering diminta adalah menghitung jumlah lilitan. Untuk menghitung jumlah lilitannya, digunakan rumus sebagai berikut: Np/Ns = Vp/Vs atau bisa juga dengan menggunakan rumus Ns = Np x (Vs/Vp), dimana: Np adalah jumlah lilitan primer Ns adalah jumlah lilitan sekunder Vs adalah tegangan sekunder, dan Vp adalah tegangan primer Baca juga: Ciri Ciri Zaman Paleolitikum Rumus lain yang digunakan pada trafo step up dan step down adalah rumus efisiensi trafo yang disimbolkan dengan eta. Untuk menghitung efisiensi itu digunakan rumus: ɳ = P.out/P.in x 100% atau ɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100% Dimana ɳ : efisiensi trafo P.out = daya output pada trafo P.in = daya input pada trafo Vs = tegangan sekunder Vp = tegangan primerIs = kuat arus sekunder Ip = kuat arus primer Demikian tadi berbagai rumus transformator step up dan step down yang biasanya digunakan dalam penghitungan kedua jenis trafo ini. Dengan mengetahui rumus-rumus tersebut, kini Anda bisa menerapkannya untuk menghitung jumlah lilitan maupun menghitung efisiensinya. Rumus Transformator Step Up dan Step Down – Tanjung pinang pos
Penjelasan fungsi dan ciri trafo step up.Trafo atau transformator merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan atau arus induksi. Banyak jenis dan bentuk trafo yang biasa digunakan pada berbagai peralatan listrik dan elektronika, salah satunya adalah trafo step up. Jenis trafo step up biasa digunakan pada sirkuit pembangkit listrik PLN untuk mentransmisikan daya listrik ke tempat yang lebih jauh. Trafo step up yang ada di instalasi pembangkit listrik memiliki bentuk yang sangat besar karena harus menangani daya listrik yang sangat tinggi. Pada sirkuit elektronika, trafo step up sering digunakan di dalam rangkaian inverter yang berguna untuk menaikkan tegangan. Misalnya pada sirkuit raket pemukul nyamuk atau pada sirkuit inverter lampu backlight tv led. Meskipun secara bentuk dan struktur komponennya hampir sama, trafo step up memiliki beberapa perbedaan dengan jenis trafo step down. Karena itu penggunaannya pun tidak sama. Di artikel ini kita akan membahas secara lengkap apa saja fungsi, cara kerja dan ciri trafo step up. Pengertian trafo step upTrafo step up adalah transformator yang berguna untuk menaikkan tegangan listrik. Ciri utama dari jenis trafo ini adalah mempunyai jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak di bandingkan dengan jumlah lilitan primer. Meskipun trafo ini dapat meningkatkan tegangan listrik hingga beberapa kali lipat, namun besaran daya dan frekuensi tegangan listrik relatif tetap. Meskipun ada sedikit daya yang hilang akibat adanya karakteristik kerugian daya yang dimiliki oleh trafo. Akan tetapi dengan menerapkan berbagai desain dan penggunaan bahan tertentu kerugian daya ini dapat diminimalisir, sehingga tidak terlalu besar. Ciri trafo step upSecara umum semua jenis trafo memiliki bentuk dan cara kerja yang sama, yaitu menghasilkan tegangan atau arus induksi pada bagian sekundernya. Besar kecilnya arus induksi yang dihasilkan oleh trafo dipengaruhi oleh perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder. Berikut ini adalah ciri trafo step up :
Fungsi trafo step upFungsi utama penggunaan trafo step up adalah untuk meningkatkan tegangan listrik. Tegangan listrik induksi yang dikeluarkan oleh lilitan sekunder bisa meningkat hingga beberapa kali lipat sesuai desain trafo. Umumnya penggunaannya pada instalasi listrik bolak balik atau AC. Salah satu contoh penggunaan yang paling utama trafo step up adalah pada pembangkit listrik PLN. Di instalasi pembangkit listrik, trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik hingga mencapai 500.000 V sebelum ditransmisikan ke daerah yang lebih jauh dari pembangkit. Tujuan dari peningkatan tegangan listrik tersebut adalah untuk meminimalisir kerugian daya akibat hambatan kabel transmisi yang sangat panjang. Cara kerja trafo step upCara kerja trafo step up mirip dengan semua jenis trafo pada umumnya, yaitu terikat pada hukum Lenz dan Faraday. Dimana ketika suatu kumparan kawat penghantar diberikan arus listrik maka akan menimbulkan medan listrik di sekitar penghantar tersebut. Trafo step up memiliki dua lilitan yang berbeda dan berbagi satu inti yang sama, yaitu lilitan primer dan sekunder. Jumlah lilitan sekunder pada trafo step up ini lebih banyak daripada jumlah lilitan primer. Ketika lilitan primer diberikan arus listrik atau tegangan, maka akan muncul medan elektromagnetik di sekitar lilitan. Medan elektromagnetik yang muncul ini akan menghasilkan aliran fluks di dalam inti lilitan atau kumparan. Karena lilitan sekunder berbagi inti yang sama dengan lilitan primer, maka pada lilitan sekunder akan tercipta arus listrik induksi dengan frekuensi yang sama dengan arus listrik pada primer. Besar arus listrik yang tercipta pada lilitan sekunder ini berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan tegangan pada lilitan primer. Karena jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer maka tegangan induksi yang dihasilkan menjadi lebih besar. Karena itu jenis trafo ini disebut sebagai trafo step up yang berarti meningkatkan. Rumus trafo step upSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besar tegangan yang dihasilkan oleh trafo step up adalah berbanding lurus dengan jumlah lilitan sekunder dan berbanding terbalik dengan besar tegangan primer. Karena itu rumus trafo step up bisa dinyatakan di dalam persamaan berikut ini : \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} Dimana : Np adalah jumlah lilitan primerNs adalah jumlah lilitan sekunderVp adalah besar tegangan primer Vs adalah besar tegangan sekunder |