Tidur yang sehat itu berapa jam

Halodoc, Jakarta — Tidur sangat penting bagi kesehatan. Namun, kadang kala karena kesibukan, waktu tidur jadi terbengkalai. Sebenarnya, berapa jam sih waktu tidur yang sehat dan ideal buat kamu?

Saat tidur, tubuh menjadi rileks, sehingga memberikan waktu istirahat dan membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari. Begitu pun otak, saat tidur, semua limbah yang diproduksi otak dikeluarkan. Itulah sebabnya, tidur menjadi penting bagi kesehatan tubuh, fungsi metabolik, kekebalan tubuh, dan otak. Tidur juga baik untuk mengatur emosi, lho. Saat kurang tidur, emosi negatif bisa meningkat hingga 60 persen.

Waktu tidur yang cukup berkaitan pula dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin. Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan. Sedangkan ghrelin adalah peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan.

Jika kamu kurang tidur saat malam hari, leptin akan menurun sekitar 15,5 persen dan ghrelin meningkat sebanyak 14,9 persen. Bila kadar leptin berkurang bisa menyebabkan meningkatnya nafsu makan dan memicu obesitas.

Mengingat pentingnya tidur yang cukup, sebaiknya kamu memberikan prioritas bagi tidur setiap malam. Lalu, berapa jam sih waktu tidur yang ideal buat kamu? Jumlah waktu tidur yang sehat bagi tiap-tiap orang itu ternyata berbeda-beda tergantung pada usia.

Orang dewasa yang lebih tua (65+): 7-8 jam.

Dewasa (18-64 tahun): 7-9 jam.

Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam.

Anak sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam.

Anak-anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam.

Balita (1-2 tahun): 11-14 jam.

Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam.

Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam.

Selain waktu tidur yang cukup, kamu juga perlu memiliki tidur yang berkualitas. Jika mengalami gangguan tidur, jangan terburu-buru untuk mengonsumsi obat tidur ya. Sebaiknya tanyakan dahulu pada dokter. Kamu bisa bertanya tentang waktu tidur yang sehat kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya melalui layanan Video/Voice Call atau Chat. Di aplikasi Halodoc juga bisa membeli obat dan vitamin melalui layanan Apotek Antar. Serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!

Memenuhi waktu tidur ideal adalah hal yang dibutuhkan setiap orang. Pasalnya, banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan, mulai dari menjaga berat badan ideal, mendukung tumbuh kembang pada anak, hingga menurunkan stres.

Meski waktu tidur ideal memberi banyak manfaat untuk kesehatan, kadang masih ada sebagian orang yang tidak menerapkannya. Alasannya mulai dari urusan pekerjaan hingga karena sedang dilanda stres. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dampaknya bisa merugikan kesehatan tubuh.

Tidur yang sehat itu berapa jam

Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Usia

Kebutuhan waktu tidur berbeda-beda tergantung usia. Semakin bertambahnya usia, kebutuhan waktu tidur menjadi berkurang. Berikut ini adalah waktu tidur ideal yang disarankan berdasarkan usia:

  • Bayi usia 0–3 bulan: 14–17 jam per hari.
  • Bayi usia 4–11 bulan: 12–15 jam per hari.
  • Bayi usia 1–2 tahun: 11–14 jam per hari.
  • Anak prasekolah usia 3–5 tahun: 10–13 jam per hari.
  • Anak usia sekolah usia 6–13 tahun: 9–11 jam per hari.
  • Remaja usia 14–17 tahun: 8–10 jam per hari.
  • Dewasa muda usia 18–25 tahun: 7–9 jam per hari.
  • Dewasa usia 26–64 tahun: 7–9 jam per hari.
  • Lansia usia dia atas 65 tahun: 7–8 jam per hari.

Faktor yang Dapat Mengganggu Waktu Tidur

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih mudah mengalami gangguan tidur ketimbang laki-laki.

Alasannya karena hormon wanita cenderung terus mengalami perubahan, sehingga bisa memengaruhi kualitas tidur, terutama saat menstruasi, sedang hamil, atau menjelang menopause.

Beberapa faktor lain yang dapat mengganggu waktu tidur adalah:

1. Alergi dan masalah pernapasan

Alergi, pilek, dan infeksi saluran pernapasan sering kali membuat seseorang sulit bernapas. Kondisi ini bisa membuat tidak nyaman dan mengganggu kualitas tidur Anda di sepanjang malam.

2. Nokturia

Nokturia merupakan istilah dari buang air kecil berlebihan di malam hari. Orang dengan kondisi nokturia biasanya akan sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil di malam hari, sehingga sangat mengganggu waktu tidur ideal.

3. Nyeri kronis

Rasa sakit yang terjadi terus menerus juga bisa menjadi masalah utama seseorang sulit tidur. Nyeri ini biasanya disebabkan oleh penyakit yang kronis atau sudah sering dirasakan sejak lama, seperti radang sendi, sakit kepala kronis, nyeri punggung bawah, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, dan penyakit radang usus,

4. Stres dan kecemasan

Orang yang mengalami stres dan kecemasan, entah itu karena masalah pekerjaan, percintaan, atau keluarga, bisa berdampak negatif pada kualitas tidur. Hal ini karena stres dan rasa cemas membuat seseorang terus memikirkan masalahnya, sehingga otot tubuh pun secara tidak disadari bisa ikut menegang dan sulit rileks.

5. Pola hidup buruk

Pola hidup yang buruk seperti mengonsumsi alkohol berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Minum minuman beralkohol memang bisa membuat seseorang mabuk dan tertidur, namun kualitas tidurnya tidak baik karena alkohol mengganggu ritme tidur pada otak dan bisa menyebabkan sleep apnea.

Jadi, walaupun waktu tidur sudah memenuhi waktu tidur ideal, pecandu alkohol bisa saja bangun dalam keadaan lelah dan tidak fokus, seperti belum tidur. Selain itu, pola kerja jaga malam dan konsumsi minuman berkafein di sore hari juga bisa membuat Anda tidak mengantuk di saat waktunya tidur, sehingga waktu tidur jadi berkurang.

Sebagai upaya memenuhi waktu tidur ideal, ada beberapa tips yang mungkin bisa Anda ikuti, seperti menerapkan jam tidur dan bangun tidur secara konsisten, menciptakan kondisi kamar yang nyaman, menghindari konsumsi alkohol dan kafein menjelang tidur, serta mematikan gadget maupun alat elektronik lain sebelum tidur.

Namun, jika Anda tetap mengalami kesulitan untuk memenuhi waktu tidur, baik karena kurang tidur atau justru tidur terlalu lama, dan ini sudah berlangsung lama, apalagi sudah memengaruhi aktivitas sehari-hari,  konsultasikan masalah ini dengan psikiater untuk mendapatkan penanganan yang aman dan sesuai.

Terakhir diperbarui: 17 April 2020

Tidur yang sehat di jam berapa?

Remaja usia 14–17 tahun: 8–10 jam per hari. Dewasa muda usia 18–25 tahun: 7–9 jam per hari. Dewasa usia 26–64 tahun: 7–9 jam per hari. Lansia usia dia atas 65 tahun: 7–8 jam per hari.

Apakah tidur 6 jam baik untuk kesehatan?

Waktu tidur ideal orang dewasa adalah selama sekitar 7-9 jam setiap malamnya.

Apakah tidur 7 jam sehari cukup?

Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam dalam satu hari. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam, dan hal itu sama sekali tidak boleh disepelekan. Ada bahaya yang mengintai akibat sering tidur kurang dari 7 jam.

Tidur 5 jam apakah normal?

Lalu, apakah tidur 5 jam cukup? Ternyata tidak, Gengs, apalagi kalau untuk jangka panjang. Menurut penelitian pada 2018 terhadap 10,000 orang, kemampuan tubuh untuk berfungsi menurun jika tidur malam tidak mencapai tujuh hingga delapan jam. Ahli menemukan bahwa kemampuan verbal ataupun secara keseluruhan akan menurun.