Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim

Menurut ilmu geografi, garis lintang adalah sebuah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi yang berpusat pada garis khatulistiwa (utara atau selatan). Garis lintang yang melingkari bumi dari bagian ekuator hingga ke bagian kutub utara dan bagian kutub selatan.[1] Posisi lintang biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan.

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim

Peta Bumi yang menunjukkan garis lintang yang pada proyeksi ini lurus horizontal, namun sebenarnya melingkar dengan radius yang berbeda-beda.

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim

Garis yang terletak di bagian utara ekuator disebut dengan garis Lintang Utara (LU), sedangkan garis yang berada di bagian selatan ekuator disebut dengan garis Lintang Selatan (LS). Jarak antara garis yang satu dengan lainnya dihitung dalam satuan derajat. Garis ekuator (khatulistiwa) dipakai sebagai patokan, sehingga garis ekuator atau khatulistiwa berada pada titik nol derajat. Makin ke utara atau makin ke selatan dari garis khatulistiwa maka angka derajat akan semakin besar hingga mencapai angka 90 derajat tepat di kutub utara atau di kutub selatan.[1]

Ko-lintang adalah tambahan dari lintang.

Dalam bahasa Indonesia lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU), demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS). Lintang Utara dan Lintang Selatan menyatakan besarnya sudut antara posisi lintang dengan garis Khatulistiwa. Garis Khatulistiwa sendiri adalah lintang 0 derajat.

Setiap derajat lintang dibagi menjadi 60 menit (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik. Untuk keakurasian tinggi detik digunakan dengan pecahan desimal.

Lintang yang cukup penting adalah Garis Balik Utara (23°27′ LU), Garis Balik Selatan (23°27′ LS), Lingkar Arktik (66°33′ LU), dan Lingkar Antartik (66°33′ LS).

Hanya antara kedua Garis Balik matahari dapat berada di zenith. Hanya di utara Lingkar Arktik atau selatan Lingkar Antartik matahari tengah malam dapat terjadi. Hal ini disebabkan adanya kemiringan sumbu rotasi Bumi sekitar 23,5°.

  • Garis bujur
  • Khatulistiwa
  • Sistem koordinat geografi
 

Artikel bertopik geografi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

  1. ^ a b "Garis Lintang : Pengertian, Fungsi dan Pembagian Iklim". IlmuGeografi.com. 2016-02-05. Diakses tanggal 2020-12-24. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_lintang&oldid=18614034"

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim
Lihat Foto

freepik

Garis lintang

KOMPAS.com - Garis lintang adalah garis yang melingkari Bumi secara horizontal. Garis lintang berfungsi untuk menentukan koordinat Selatan dan Utara Bumi. Garis lintang ternyata memberikan pengaruh pada temperatur Bumi.

Garis lintang

Garis lintang Bumi dimulai dari 0 derajat pada garis khatulistiwa. Ini merupakan garis paling tengah yang membagi bagian utara dan selatan Bumi sama rata.

Garis yang berada di atas garis khatulistiwa disebut dengan garis lintang utara (LU). Sedangkan garis yang berada di bawah garis khatulistiwa disebut dengan garis lintang selatan (LS).

Garis lintang teratas adalah 90 derajat lintang utara dan 90 derajat lintang selatan. Semua garis lintang tersusun secara paralel terhadap garis khatulistiwa.

Garis lintang bersama dengan garis bujur berfungsi untuk menentukan koordinat suatu wilayah. Koordinat ini sangat penting untuk navigasi di dunia penerbangan dan pelayaran.

Baca juga: Perbedaan Garis Lintang dan Garis Bujur

Pengaruh garis lintang pada suhu

Garis lintang memberikan pengaruh pada temperatur suatu wilayah. Garis ini akan menentukan apakah suhu di suatu wilayah semakin dingin atau semakin dingin.

Suhu akan berbanding terbalik dengan garis lintang. Semakin tinggi posisi garis lintang, maka suhu wilayah itu akan semakin rendah.

Sebaliknya, semakin rendah garis lintang atau semakin dekat suatu wilayah ke garis khatulistiwa, maka suhu wilayah tersebut akan semakin tinggi atau semakin hangat.

Semakin jauh suatu wilayah dari garis khatulistiwa, temperatur wilayah itu akan semakin dingin. Hal ini disebabkan karena wilayah tersebut akan menerima lebih sedikit cahaya matahari.

Karena bentuk Bumi dengan kemiringannya pada poros Bumi, tidak semua wilayah di Bumi mendapatkan cahaya matahari dengan jumlah yang sama. Kondisi ini disebut dengan Incoming Solar Radiation.

Pembagian iklim berdasarkan garis lintang

Berkaitan dengan suhu, Bumi juga bisa dibagi iklimnya berdasarkan garis lintang. Berikut pembagian iklim Bumi:

  1. Iklim tropis: terletak pada 0° - 23,5° LU dan 0° - 23,5° LS
  2. Iklim subtropis: terletak pada 23,5° - 40° LU dan 23,5° - 40° LS
  3. Iklim sedang: terletak pada 40° - 66,5° LU dan 40° - 66,5° LS
  4. Iklim dingin: terletak pada 66,5° - 90° LU dan 66,5° - 90° LS.

Suhu di Indonesia

Koordinat wilayah Indonesia terhadap garis lintang adalah antara 6 derajat LU sapai 11,08 derajat LS. Selain itu, Indonesia dilalui garis khatulistiwa.

Hal ini menyebabkan Indonesia termasuk ke dalam iklim tropis dengan suhu rata-rata relatif tinggi. Hal ini juga berpengaruh terhadap musim di Indonesia. Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Untuk menjawab soal tersebut maka kita harus tahu terlebih dahulu pembagian iklim berdasarkan letak lintang suatu daerah. Berikut ini merupakan pembagian iklimnya.

  • Iklim Tropis  23,5° LU – 23,5° LS
  • Iklim Subtropis 23,5° LU – 40° LU dan 23,5° LS – 40° LS
  • Iklim Sedang 40° LU – 66,5° LU dan 40° LS – 66,5° LS
  • Iklim Dingin atau Kutub 66,5° LU – 90° LU dan 66,5° LS – 90° LS

Sehingga jawabannya adalah iklim subtropis.

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim
Ilustrasi Planet Bumi. ©2018 pixabay

SUMUT | 5 Oktober 2021 17:05 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Pembagian iklim di suatu wilayah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di permukaan bumi. Adanya pembagian iklim berdasarkan garis lintang memberikan pengaruh suhu, hingga keanekaragaman hayati.Pembagian iklim berdasarkan garis lintang dapat dengan mudah dikategorikan berdasarkan pendapat ahli iklim asal Jerman, Dr. Wladimir Koppen.

Pada tahun 1918, Koppen membuat klasifikasi iklim di seluruh dunia, berdasarkan suhu dan kelembapan udara yang dipengaruhi intensitas cahaya matahari. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap garis lintang permukaan bumi dan kehidupan di atasnya.

Klasifikasi Koppen menerapkan sistem huruf kapital yaitu seperti A (iklim tropis), B (iklim subtropis atau kering), C (iklim sedang), D (iklim dingin) dan E (iklim kutub). Ke lima kode huruf tersebut menunjukkan letak garis lintang permukaan bumi, mulai dari ekuator hingga kedua kutub bumi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembagian iklim berdasarkan garis lintang, berikut ulasannya melansir dari laman repository.unikom.ac.id dan Liputan6.com.

2 dari 3 halaman

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Petr Malyshev

1. Iklim tropis

Pembagian iklim berdasarkan garis lintang yang pertama ialah iklim tropis. Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Oleh Koppen, dikategorikan dengan huruf A. Cuaca hangat mendominasi sepanjang hari dan tidak ada musim dingin. Wilayah yang memiliki iklim tropis terletak antara 0ᵒ–23,5ᵒ Lintang Utara (LU)/ Lintang Selatan (LS).

Cirinya iklim tropis ialah :• Curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan• Tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.• Suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,• Suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

Sebagian iklim tropis seperti hutan hujan tropis, curah hujannya tinggi. Ini adalah kawasan-kawasan yang benar-benar ada di garis khatulistiwa. Sementara agak jauh dari garis khatulistiwa, daerahnya agak kering hingga padang pasir.

2. Iklim subtropis

Iklim subtropis berada pada pembagian jenis iklim berdasarkan garis lintang 20 hingga 40 derajat. Daerah dengan iklim subtropis punya suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari daerah tropis. Iklim sub tropis tepatnya berada di daerah yang terletak di antara 23,5ᵒ – 40ᵒ LU/ LS.Iklim subtropis memiliki ciri sebagai berikut:• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa)

• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;

Selain itu, di dataran mediterania seperti Yunani dan Italia, iklimnya hangat. Musim panasnya kering sementara musim dinginnya basah. Iklim subtropis punya curah hujan yang sedang sepanjang tahun.


3. Iklim sedang

Iklim sedang atau iklim siklon berada di bumi belahan utara atau utara garis khatulistiwa. Di kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Pembagian iklim berdasarkan garis lintang pada iklim sedang menjadikan hujan dan salju kerap ditemui di kawasan ini

Iklim subtropis menghasilkan suhu musiman yang beragam. Umumnya ada empat musim yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Berdasarkan garis lintang, iklim sedang dimiliki oleh daerah- daerah yang terletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.

• Ciri iklim sedang ialah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C.

3 dari 3 halaman

Tempat-tempat di bumi yang terletak pada daerah lintang 0 sampai 23,5 derajat memiliki musim
©istimewa

Pembagian iklim berdasarkan garis lintang di Indonesia dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari di garis khatulistiwa. Sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September. Pada bulan April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret matahari berada di selatan.

Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.

Hampir seluruh daratan di Indonesia beriklim tropis. Kondisi air hangat yang mendominasi 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan gunung rata-rata 26 °C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C.

Suhu bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh delapan menit. Yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.

- Iklim Musim (Iklim Muson)

Iklim Muson merupakan iklim yang populer terjadi di Indonesia. Iklim ini terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun. Musim penghujan dan kemarau dapat terjadi silih berganti. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.

Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan

Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.

- Iklim Tropika (Iklim Panas)

Pembagian iklim berdasarkan garis lintang Indonesia sepenuhnya berada di jalur khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis.

Dalam klasifikasi iklim Koppen itu adalah non- kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda dengan ekstra-tropis, di mana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.

- Iklim Laut

Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembap dan banyak mendatangkan hujan.

Iklim laut berada di daerah dengan kriteria:

Tropis dan sub tropis. Pembagian iklim berdasarkan garis lintang pada iklim laut berada di daerah tropis dan sub tropis, hingga garis lintang 40°, Ciri khasnya ialah sebagai berikut:

• Suhu rata-rata tahunan rendah.

• Amplitudo suhu harian rendah/kecil.

• Banyak awan

• Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

• Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil.

• Banyak awan.

• Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik.

• Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

(mdk/Ibr)