Alquran menyebutkan sejumlah ciri-ciri orang yang bertakwa Senin , 13 May 2019, 17:29 WIB Republika/Mardiah Red: Hasanul Rizqa REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Nur Suharno Baca Juga Setiap perintah Allah SWT yang kita kerjakan selalu memiliki tujuan akhir, yaitu untuk membentuk insan-insan yang bertakwa. Maknanya, manusia yang siap taat untuk menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Dengan ketakwaan itu, seseorang mendapatkan jaminan ampunan dan surga-Nya. Di antaranya, perintah untuk menghambakan diri secara total kepada Allah SWT (QS al-Baqarah [2]: 21), memenuhi janji (QS al-Baqarah [2]: 63), penegakan hukum qishas (QS al-Baqarah [2]: 179), menjalankan ibadah puasa Ramadhan (QS al-Baqarah [2]: 183), istiqamah di jalan Islam (QS al-An’am [6]: 153), dan berpegang teguh kepada kebenaran (QS al-Araf [7]: 171). Ujung ayat-ayat tersebut berbunyi, "La’allakum tattaqun…" (agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa). Dalam Alquran, telah disebutkan karakteristik yang selalu melekat dalam diri manusia yang bertakwa. Pertama, dalam surah al-Baqarah [2] ayat 3-4. Yaitu, manusia yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan kepadanya, beriman kepada kitab suci Alquran dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta yang yakin akan adanya kehidupan akhirat. Kedua, dalam surah al-Baqarah [2] ayat 177. Orang yang bertakwa adalah yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan nabi-nabi-Nya. Kemudian, dia memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan, dan orang yang meminta-minta. Orang yang bertakwa juga memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Selain itu, orang yang bertakwa selalu menepati janjinya dan bersabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan. Ketiga, dalam surah Ali Imran [3] ayat 134-135. Yaitu, orang-orang yang menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit, menahan amarahnya, memaafkan kesalahan orang lain, dan apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri segera ingat kepada Allah, lalu memohon ampun kepada-Nya. Dalam Alquran, juga telah disebutkan jaminan (balasan) yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa (muttaqin). Pertama, jaminan ampunan dan mendapatkan surga. Allah SWT berfirman, “Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS Ali Imran [3]: 146). Kedua, diberikan baginya jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup. Allah SWT berfirman, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS at-Thalaq [65]: 2). Ketiga, diberikan jaminan rezeki dari arah yang tidak terduga sebelumnya. Allah SWT berfirman, “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS at-Thalaq [65]: 3). Keempat, akan dihapuskan dosa-dosanya dan diberikan pahala yang berlipat. Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (QS at-Thalaq [65]: 5). Semoga Allah membimbing kita untuk menjadi manusia-manusia yang bertakwa. Amin.
sumber : Pusat Data Republika
Pelaku maksiat yang bertaubat juga berhak mendapatkn surga Kamis , 22 Jul 2021, 18:54 WIB Pixabay Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama ini, yang jamak diketahui dan dipahami orang kebanyakan, surga hanya diperuntukkan bagi mereka yang bertakwa. Baca Juga Anggota Dewan Tertinggi untuk Urusan Keislaman Mesir, Syekh Khalid Al Jundi menyampaikan penjelasan tentang surga. وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Ali Imran ayat 133) "Surga bukan hanya untuk orang-orang yang bertakwa, melainkan juga untuk para pendosa yang bertaubat," tutur dia seperti dilansir dari laman Masrawy, Selasa (20/7). Lebih lanjut, Syekh Khalid menyampaikan, surga juga untuk mereka yang mampu menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain, mengeluarkan hartanya baik di waktu susah dan senang, dan melakukan perbuatan dosa yang keji tetapi kemudian bertaubat. "Rumahmu di surga jika Anda percaya pada pengampunan Allah SWT," tuturnya. وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ "... dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran ayat 135) Surga adalah rahmat Allah SWT bagi orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri pada-Nya dengan bertakwa. Sedangkan, neraka adalah tempat siksaan-Nya, yang disediakan sebagai tempat hina bagi musuh-musuh-Nya, orang-orang musyrik, munafik, dan kafir. Penghuni surga senantiasa berada dalam kebahagiaan yang abadi. لَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ "Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, 'Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.' Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan, di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah 25) Sumber: masrawy
Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad. اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka. Dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemberi kasih sayang. Hidayah Al-Qur’an surah Az-Zumar/39 ayat 73-74 وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” TAFSIR TAHLILI (73) Pada ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang mukmin yang bertakwa dengan penuh penghormatan dituntun menuju surga Jannatun Na‘im. Mereka mendapati pintunya telah terbuka lebar dan di sana telah menunggu para penjaga pintu itu dengan penuh hormat dan hikmat sambil mengucapkan kepada mereka “Assalamu ‘alaikum”. Itu adalah ucapan selamat datang bagi mereka dan memohonkan doa kepada Allah semoga tetap berbahagia dengan karunia dan nikmat yang disediakan untuk mereka di dalam surga ini. Kemudian mereka dipersilahkan dengan hormat agar segera masuk ke dalam surga dan dikatakan kepada mereka, “Kamu kekal di dalamnya buat selama-lamanya.” Para Mukminin itu datang berombongan. Rombongan pertama ialah orang-orang yang paling dekat kepada Allah dan paling tinggi derajatnya di sisi-Nya sesuai dengan iman, takwa, dan amal saleh mereka di dunia. Rombongan yang kedua adalah orang-orang yang lebih rendah derajatnya dari rombongan yang pertama. Demikianlah seterusnya sampai semua kaum Muslimin masuk ke dalamnya. Pintu surga terbuka bagi mereka sebagaimana disebutkan pula pada ayat lain: هٰذَا ذِكْرٌ ۗوَاِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ لَحُسْنَ مَاٰبٍۙ ٤٩ جَنّٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْاَبْوَابُۚ ٥٠ Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) tempat kembali yang terbaik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. (Shad/38: 49-50); Dalam surga itu mereka memperoleh berbagai macam kenikmatan dan kesenangan yang belum pernah terpikirkan oleh siapa pun di dunia ini. Nikmat dan karunia yang demikian itu dapat dicapai dengan berbagai macam amal dan ibadah yang dikerjakan oleh manusia selama hidupnya di dunia. مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ ثُمَّ يَقُوْلُ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُوْلُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ. (رواه مسلم وغيره) Siapa di antara kamu yang berwudu dengan sempurna kemudian dia mengucapkan, “Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, niscaya akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang banyaknya delapan buah dan dia dibolehkan masuk dari pintu mana saja yang ia sukai. (Riwayat Muslim dan selainnya); Diriwayatkan pula dari Abµ Hurairah bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةِ الْبَدْرِ، وَالَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ علَىَ ضَوْءِ أَشَدَّ كَوْكَبٍ دُرِيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً. (رواه البخاري و مسلم) Rombongan pertama yang masuk surga mukanya laksana bulan purnama (di malam keempat belas). Rombongan berikutnya mukanya cemerlang seperti bintang yang paling cemerlang di cakrawala (bintang kejora). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim);Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Sahl bin Sa‘ad bahwa Rasulullah bersabda: فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ مِنْهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانُ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُوْنَ Di dalam surga itu ada delapan buah pintu, salah satu pintu itu bernama ar-Rayyan. Pintu itu hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. QS. Az-Zumar/39: 74 وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ صَدَقَنَا وَعْدَهٗ وَاَوْرَثَنَا الْاَرْضَ نَتَبَوَّاُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاۤءُ ۚفَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki.” Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. TAFSIR TAHLILI وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (at-Taubah/9: 72); Dan firman Allah: رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji. (Ali ‘Imran/3: 194; Ahli surga melanjutkan ucapan puji syukurnya, “Segala puji bagi Allah yang telah mewariskan kepada kami tanda surga ini sehingga kami boleh menempatinya, di mana saja kami senangi dan menikmati berbagai macam karunia yang disediakan-Nya di dalamnya.” Di antara kenikmatan surga itu adalah sebagaimana dijelaskan firman Allah berikut ini: وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا ١٤ وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ ١٥ Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya. Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal. (al-Insan/76: 14-15) وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ ١٧ عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ١٨ Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil. (al-Insan/76: 17-18) وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا ١٩ وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا ٢٠ Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (al-Insan/76: 19-20) والله المستعان واعلم I’dad: Ismail SM |