Selain mengalami perubahan secara fisik pada masa pubertas remaja juga mengalami perubahan

Girls, masuk usia remaja, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh kita lho. Perubahan ini nggak hanya terjadi secara fisik namun juga secara mental. Sudah tahu belum kamu perubahan apa saja yang bisa terjadi? Simak, yuk!

Perubahan Secara Fisik

1. Payudara Mulai Tumbuh

Sebagai cewek, salah satu ciri utama saat memasuki usia remaja adalah tumbuhnya kedua payudara. Umumnya ini terjadi di usia 8-13 tahun. Tanda awal tumbuhnya kedua payudara adalah rasa tidak nyaman atau sakit di kedua area payudara. Puting payudara dan aerola atau area kehitaman di sekitar puting juga mulai membesar. Kemungkinan payudara yang satu tumbuh lebih dulu dibandingkan payudara lainnya, sehingga ukurannya dapat berbeda antara kiri dan kanan. Tapi, kondisi ini masih dianggap normal kok jadi kamu nggak perlu khawatir.

2. Munculnya Rambut Halus

Pada beberapa area tubuh juga akan mulai tumbuh rambut halus, seperti di ketiak dan area kewanitaan. Jadi, kamu perlu lebih rajin menjaga kebersihan area-area tersebut agar senantiasa bersih dan tidak lembap sehingga menjadi sumber berkembangbiaknya bakteri/kuman.

3. Tubuh Membesar

Di dalam proses menuju remaja, perubahan fisik lain yang terjadi adalah tubuhmu mulai membesar. Perubahan ini dapat kamu lihat pada area dada, pinggul, paha, dan lengan. Selain itu, tinggi badanmu juga akan mengalami perkembangan yang pesat.

4. Wajah Berminyak & Berjerawat

Perubahan besar juga akan terjadi pada wajahmu. Adanya perubahan hormon dalam tubuh membuat kelenjar minyak, terutama di area wajah, memproduksi minyak lebih banyak. Nah, inilah yang kemudian membuat wajahmu jadi lebih mudah untuk berminyak. Apabila minyak berlebih di wajah ini tidak dibersihkan dengan benar, akan membuat wajahmu rentan berjerawat.

5. Menstruasi

Selanjutnya memasuki usia remaja, kita sebagai cewek akan mengalami menstruasi. Ini terjadi karena setiap perempuan memiliki sel telur. Menstruasi ini akan terjadi setiap bulan, di mana rahim membuat lapisan darah dan jaringan sebagai tempat menempelnya sel telur. Namun, jika sel telur tidak dibuahi, pada akhirnya akan luruh dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah menstruasi. Periode menstruasi berlangsung sekitar 2-7 hari setiap bulannya.

Perubahan Mental

1. Emosi Tidak Stabil

Salah satu masalah yang kita hadapi sebagai remaja adalah emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi ini terjadi karena kita mengalami masa kebingungan menghadapi perubahan, terutama perubahan pada fisik yang dapat terlihat dengan jelas.

2. Rasa Kurang Percaya Diri

Selanjutnya, banyak dari kita yang juga mengalami rasa kurang percaya diri. Hal ini juga bisa diakibatkan dari adanya perubahan dalam tubuh kita. Salah satunya adalah saat wajah berminyak dan berjerawat, sehingga membuat kita jadi merasa kurang menarik dan tentu saja perubahan ini membuat rasa percaya diri kita menurun.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan mencoba untuk menerima dirimu sendiri. Menerima diri sendiri bukan berarti kamu pasrah pada keadaan ya, Girls. Jika kamu bermasalah dengan perubahan pada fisik, seperti munculnya minyak berlebih dan jerawat, kamu perlu segera mengatasinya.

Hal paling utama yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi masalah minyak dan jerawat di wajah adalah dengan menjaga kebersihan. Cuci wajahmu dua kali sehari, di pagi dan malam hari dengan menggunakan Clean & Clear Foaming Face Wash. Busanya yang lembut mampu membersihkan minyak dan kotoran secara menyeluruh tanpa membuat kulit menjadi kering. Produk ini juga mampu mengontrol minyak selama 8 jam dan bantu lawan 99.8% bakteri penyebab jerawat. Sehingga kulit terasa bersih, halus dan lembut. Perubahan apa yang sedang kamu alami saat ini, Girls?

BACA JUGA: 5 Benda Wajib Untuk Remaja Yang Aktif!

Bagi anak laki-laki, hormon testosteron akan mulai diproduksi dan menyebabkan berkembangnya ukuran penis dan testis. Selain itu tubuh laki-laki juga akan tumbuh lebih tinggi, tulang dada melebar, dan massa otot membesar. Hormon tersebut juga akan mulai memproduksi sperma, yang berfungsi sebagai sel reproduksi laki-laki.

Pada anak perempuan, indung telur akan membesar dan tubuh akan mulai memproduksi dua hormon: estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini akan mempengaruhi pertumbuhan payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan bentuk tubuh juga akan mulai berkembang dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama di bagian pinggang, pinggul, dan bokong. Pada tahap akhir pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Setelah pubertas selesai, hormon estrogen dan progesteron akan berfungsi mengendalikan siklus menstruasimu.

Saat puber, laki-laki dan perempuan juga akan mengalami pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh, terutama pada genital serta ketiak. Produksi keringat juga akan bertambah, oleh karena itu pastikan kamu selalu menjaga kebersihan tubuh serta mengantisipasinya dengan menggunakan deodoran atau parfum.

Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat biologis atau fisiologis juga bersifat psikologis. Pada masa remaja perubahan-perubahan besar terjadi dalam kedua aspek tersebut, sehinggadapat dikatakan bahwa ciriumum yang menonjol pada masa remaja adalah berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan sosial membawa berbagai dampak besar pada perilaku remaja. Secara ringkas, proses perubahan tersebut dan interaksi antara beberapa aspek yang berubah selama masa remaja bisa diuraikan seperti berikut ini (Lerner & Hultsch, 1983: 318-320).

Perubahan Fisik

Rangkaian perubahan yang paling jelas yang Nampak dialami oleh remaja adalah perubahan biologis dan fisiologis yang berlangsung pada masa pubertas atau pada awal masa remaja, yaitu sekitar umur 11-15 tahun pada wanita dan 12-16 tahun pada pria(Hurlock, 1972: 20-21). Hormon-hormon baru diproduksi oleh kelenjer endokrin, dan ini membawa perubahan dalam ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder. Gejala ini memeberi isyarat bahwa fungsi reproduksi atau kemampuan untuk menghasilkan keturunan sudah mulai bekerja. Seiring dengan itu, berlangsung pula pertumbuhan yang pesat pada tubuh dan anggota-anggota tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang dewasa. Seorang individu lalu mulai terlihat berbeda, dan sebagai konsekuensi dari hormon yang baru, dia sendiri mulai merasa adanya perbedaan.

Perubahan Emosionalitas

Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonoral tadi adalah perubahan dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan fisik dan hormonoral tadi, dan juga berpengaruh lingkungan yang terkait dengan perubahan badaniah tersebut.

Hormonoral menyebabkan perubahan seksual dan menimbulkan dorongan-dorongan dan perasaan-perasaan baru. Keseimbangan hormonoral yang baru menyebabkan individu merasakan hal-hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Keterbatasaannya untuk secara kognitif mengolah perubahan-perubahan baru tersebut bisa membawa perubahan besar dalam fluktuasi emosinya. Dikombinasikan dengan perngaruh-pengaruh sosial yang juga senantiasa berubah, seperti tekanan dari teman sebaya, media masa , dan minat pada jenis seks lain, remaja menjadi lebih terorientasi secara seksual. Ini semua menuntut kemampuan pengendalian dan pengaturan baru atas perilakunya.

Perubahan Kognitif

Semua perubahan fisik yang mebawa implikasi perubahan emosional tersebut makin dirumitkan oleh fakta bahwa individu juga sedang mengalami perubahan kognitif. Perubahan dalam kemampuan berpikir ini diungkapkan oleh Piaget (1972) sebagai tahap terakhir yang disebut sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya.

Dalam tahapan yang bermula pada umur 11 atau 12 tahun ini, remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang konkrit dari apa yang ada, remaja mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek yang hipotetis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya, aturan-aturan dari orang tua, status remaja dalam kelompok sebayanya, dan aturan-aturan yang diberlakukan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang tak mungkin berubah.

Kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini memungkinak individu untuk berpikir secara abstrak, hipotetis dan kontrafaktual, yang pada gilirannya kemudian memberikan peluang bagi individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal. Imajinasi ini bisa terkait pada kondisi masyarakat, diri sendiri, aturan-aturan orang tua atau apa yang akan dia lakukan dalam hidupnya. Singkatnya, segala sesuatu menjadi fokus dari kemampuan berpikirhipotesis, kontrafaktual , dan imajinatif dari remaja.

Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 1014 tahun. Sementara pada laki-laki, pubertas terjadi pada kisaran usia 1216 tahun.

Dalam masa pubertas, remaja perempuan maupun laki-laki akan merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka. Perubahan tubuh ini terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon semasa pubertas.Di masa pubertas, baik remaja pria maupun wanita juga bisa mengalami peningkatan tinggi badan.

Selain mengalami perubahan secara fisik pada masa pubertas remaja juga mengalami perubahan

Pada kasus tertentu, pubertas bisa datang terlalu cepat. Pubertas dini bisa terjadi ketika tanda-tanda pubertas muncul pada saat anak perempuan berusia kurang dari 8 tahun, sedangkan pada laki-laki muncul di bawah usia 9 tahun.

Anak-anak yang memasuki masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengedukasi anaknya yang sudah remaja mengenai pubertas.

Tanda Pubertas pada Perempuan

Pada remaja perempuan, pubertas akan menyebabkan berbagai macam perubahan pada tubuh, seperti:

Payudara mulai tumbuh

Hal pertama yang umumnya dijadikan tanda bahwa remaja perempuan sudah memasuki masa pubertas adalah payudara yang mulai tumbuh, diawali dari area sekitar puting. Ini biasanya terjadi pada saat anak perempuan memasuki usia 8–13 tahun.

Pada remaja perempuan yang baru pubertas, bentuk payudara yang berubah mungkin bisa berbeda antara payudara yang satu dan yang lainnya, tergantung sisi mana yang lebih dulu tumbuh.

Selain terlihat besar sebelah, payudara juga akan terasa sakit atau nyeri, terutama saat disentuh. Rasa nyeri ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak

Sekitar 15 persen remaja perempuan mengalami perubahan ini lebih dulu sebelum payudara mulai tumbuh.

Tumbuhnya bulu halus di area kemaluan dan ketiak terkadang membuat remaja perempuan malu, sehingga para orang tua harus mengedukasi remaja perempuannya bahwa ini merupakan bagian dari pubertas, dan setiap remaja perempuan akan mengalaminya.

Menstruasi

Tanda pubertas pada remaja perempuan selanjutnya adalah menstruasi. Kebanyakan remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya ketika usianya menginjak 12–13 tahun, diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang biasa terlihat melalui noda di celana dalam.

Namun, menstruasi pertama setiap perempuan bisa berbeda, ada yang sudah mulai menstruasi sejak berusia 9 tahun, ada pula yang baru menstruasi ketika usianya 16 tahun.

Biasanya tanda pubertas ini terjadi dalam waktu kurang lebih 2 atau 2,5 tahun setelah payudara mulai tumbuh.

Remaja perempuan yang mengalami menstruasi untuk pertama kali mungkin akan merasa takut dan panik. Oleh karena itu, orang tua perlu menenangkan anaknya yang menstruasi untuk pertama kali dan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah normal.

Patut diwaspadai jika remaja perempuan belum juga mengalami haid walaupun tanda-tanda pubertas sudah ada. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi langka bernama hymen imperforata.

Tanda Pubertas pada Laki-laki

Pada remaja laki-laki, pubertas juga membawa perubahan pada tubuh, seperti:

Ukuran testikel dan penis yang membesar

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan bertambahnya ukuran testis dan penis. Namun, tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan ini muncul, tapi diperkirakan dapat terjadi sejak usia 9−18 tahun.

Mengenai perubahan ini, orang tua harus mengedukasi anak laki-lakinya bahwa setiap laki-laki bisa mengalami perkembangan fisik yang berbeda-beda, ada yang muncul lebih cepat dan ada yang sedikit terlambat. Oleh karena itu, anak tidak perlu memusingkan atau membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain.

Selain itu, adanya sedikit perbedaan ukuran antara testis satu dengan yang lainnya juga tak perlu dikhawatirkan karena hal ini normal.

Meski demikian, tetap sarankan kepada anak laki-laki Anda yang memasuki masa pubertas untuk memeriksa kondisi penis dan testisnya secara teratur ketika mandi. Jika ada benjolan saat diraba, ada perubahan warna, atau terasa nyeri, jangan malu untuk memeriksanya ke dokter.

Mengalami mimpi basah

Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi yang terjadi saat sedang tidur. Mimpi basah dapat terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas mimpi basah akan berkurang.

Tumbuh rambut pada daerah kemaluan dan ketiak

Seperti juga remaja perempuan, remaja laki-laki akan mengalami tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan dan ketiak.

Suara menjadi lebih berat

Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak, akan membuat suara remaja laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi ini sering dikenal sebagai pecahnya suara laki-laki. Hal ini normal terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring yang baru.

Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan, dan biasanya terjadi pada rentan usia 12–16 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan biasanya menetap pada usia 17 tahun.

Setelah memasuki masa pubertas, remaja perempuan sudah bisa hamil pada masa subur dan remaja laki-laki sudah mampu membuahi. Pada masa-masa ini pula, seorang remaja akan mengalami peningkatan hormon seksual sebagai perkembangan alami tubuh.

Penting bagi remaja dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda pubertas. Kemudian, khusus bagi orang tua, berikanlah pendidikan seks yang tepat pada anak remajanya agar terhindar dari bahaya pergaulan bebas.

Jika anak remaja Bunda dan Ayah tampak khawatir dengan pubertas yang dialaminya, atau Bunda dan Ayah masih memiliki pertanyaan tentang pubertas, silakan berkonsultasi dengan dokter.