Bolehkah wanita hamil menggeliat saat bangun tidur?

Setiap ibu hamil tentu akan lebih waspada dalam melakukan sesuatu, karena tidak ingin sesuatu hal buruk terjadi pada janin yang dikandungnya. Begitu juga saat akan melakukan ngulet saat hamil.

Beberapa ibu hamil merasa khawatir saat akan melakukan peregangan atau ngulet. Apalagi jika kegiatan ini sudah terbiasa dilakukannya sejak sebelum hamil, sehingga agak sulit untuk secara tiba-tiba menghentikannya.

Kalau begitu, pernahkah Bunda mendengar pendapat yang mengatakan, ngulet saat hamil bisa berdampak buruk untuk kesehatan janin? Benarkah demikian? Atau, hanya sekakadar mitos yang berkembang hingga saat ini?

Siapa di atara Bunda yang memililiki kebiasaan untuk menggeliat atau ngulet setelah bangun tidur? Alhasil, saat positif hamil kemudian akan timbul pertanyaan tentang bahaya kebiasaan tersebut. Setidaknya untuk memastikan apakah kebiasaan tersebut memiliki dampak pada kesehatan dan petumbuhan janin.

Artikel terkait: Tasya Kamila melahirkan anak pertama, ini potret bayinya menggemaskan!

Ngulet saat hamil, bahayakah untuk janin yang sedang dikandung?

Bolehkah wanita hamil menggeliat saat bangun tidur?

Kenyatannya hingga saat ini tidak ada penelitian yang mengatakan jika ngulet saat hamil itu bahaya, jadi Bunda tidak perlu khawatir

Kabar menggemberikan untuk Bunda yang sering ngulet setelah bangun tidur. Ternyata, ngulet saat hamil tetap boleh Bunda lakukan, dan tidak akan berdampak pada kondisi janin yang sedang dikandung.

Hal ini karena belum ada penelitian yang mengatakan kalau ngulet dapat berisiko bahaya untuk ibu hamil. Faktanya justru, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan streching atau peregangan untuk memperkuat otot perut, salah satu contohnya yaitu ngulet.

Semakin kuat otot perut saat hamil, semakin bisa mengurangi keluhan nyeri punggung akibat perut yang yang membesar.

Namun pada beberapa kehamilan, streching atau ngulet ini bisa membuat perut kram atau nyeri. Seperti yang dialami salah seorang ibu hamil di komunitas theAsianparent Indonesia.

Ibu yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan kalau ia merasa kedutan setelah ngulet setiap hari setelah bangun tidur.

Untuk menjawab rasa khawatir ini, dr. Jessica Winoto dari Alodokter mengatakan kram setelah melakukan peregangan atau ngulet, memang bisa terjadi. Umumnya  disebabkan karena regangan otot yang berlebihan saat mengubah posisi tubuh.

“Jika tidak terdapat nyeri perut, tidak muncul flek atau pendarahan, maka kondisi ini masih normal, dan aman untuk janin,” tulis dr. Jessica.

Artikel terkait: Ini cara Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar ajarkan anaknya berpuasa

Manfaat streching saat hamil yang rugi jika Bunda abaikan

Bolehkah wanita hamil menggeliat saat bangun tidur?

Stretching atau peregangan nyatanya memberikan banyak manfaat fisik dan psikologis untuk para ibu hamil

Walaupun sering diragukan keamanannya bagi ibu hamil, ternyata streching bermanfaat untuk menghilangkan stres dan ketegangan. Selain itu, masih ada banyak manfaat fisik saat melakukan peregangan selama masa hamil.

Misalnya, peregangan selama kehamilan dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri di punggung dan otot-otot lain yang menopang bentuk dan ukuran tubuh baru Anda.

Peregangan teratur saat Anda hamil juga akan meningkatkan fleksibilitas Anda dan membantu Anda mempersiapkan diri untuk persalinan.

Aturan peregangan untuk ibu hamil yang patut Bunda perhatikan

Bolehkah wanita hamil menggeliat saat bangun tidur?

Meskipun peregangan atau stretching menawarkan beragam manfaat untuk fisik dan psikologis ibu hamil, tapi Bunda tetap tidak boleh melakukannya sembarangan

Walaupun begitu, perhatikan dan patuhi pedoman untuk berolahraga dengan aman selama kehamilan. Jangan biarkan diri Anda terlalu panas saat berolahraga.

Selain itu, tetap pastikan agar terhidrasi dengan baik dan perhatikan tingkat intensitas untuk memastikan bahwa Anda dan bayi Anda tidak menjadi terlalu panas.

Hindari peregangan yang mengharuskan Anda berbaring telentang, terutama setelah trimester pertama.

Saat perut semakin besar, berbaring telentang dapat menyebabkan tekanan pada vena utama di perut, memotong suplai darah ke rahim.

Oleh karenanya, bergeraklah perlahan-lahan saat melakukan peregangan. Selama kehamilan, perubahan pada tubuh memang dapat menyebabkan ketidakstabilan.

Demikianlah informasi terkait keamanan ngulet saat hamil, serta stretching lainnya yang dilakuakn selama masa kehamilan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Bunda.

Serta, jangan sungkan juga untuk berkonsultasi pada dokter, terutama jika Bunda mengalami perubahan kondisi yang menurun selama masa kehamilan.

Referensi: Alodokter, Livestrong

Baca juga: 

3 langkah mudah menjaga bentuk tubuh tetap ideal saat hamil, Bumil wajib tahu!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Bolehkah ibu Hamil menggeliat saat bangun tidur?

Ngulet saat hamil sama sekali tidak membahayakan untuk ibu hamil. Jadi jika mendengar ada yang bilang kalau ngulet bisa memicu gangguan kesehatan, Anda tidak perlu khawatir lagi. Selama kehamilan, memperhatikan asupan nutrisi juga sangat penting. Anda bisa mendapatkannya dari susu ibu hamil.

Kenapa ibu hamil tidak boleh menggeliat?

Semakin kuat otot perut saat hamil, semakin bisa mengurangi keluhan nyeri punggung akibat perut yang membesar. Namun pada beberapa kehamilan, streching atau ngulet ini bisa membuat perut kram atau nyeri. Kram setelah melakukan peregangan atau ngulet, memang bisa terjadi.

Apakah ibu hamil boleh meregangkan tubuh?

Saat sedang melakukan peregangan otot, hormon yang disebut relaxin diproduksi. Hormon ini akan meningkatkan fleksibilitas otot. Oleh karena itu kamu disarankan untuk tidak meregangkan otot secara berlebihan sebab bisa menyebabkan robekan otot.

Apa manfaat mengelus perut saat hamil?

Nyatanya jika ibu sering mengelus perut saat masa kehamilan, kegiatan tersebut dapat menstimulasi perkembangan otak janin. Sehingga perkembangan otak janin akan menjadi lebih sempurna. Dengan mengelus perut, janin akan merasa lebih dihargai dan juga disayang oleh kedua orangtuanya, khususnya ibu.