Salah satu kebudayaan daerah yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah

Identitas nasional dimiliki oleh setiap negara yang merdeka dan berdaulat. Sebagai warga negara tentunya kita harus memahami tujuan dan pengertian identitas nasional itu sendiri.

Sebagai warga negara, kita menjunjung tinggi dan mempertahankan identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperlukan supaya warga negara bisa mengetahui ciri dan karakteristik negara Indonesia, serta membedakan identitas dengan negara lain.

Baca Juga

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri yang dimiliki suatu bangsa, untuk membedakan dengan bangsa lainnya.

Mengutip dari Identitas Nasional yang ditulis oleh I Putu Ari Astawa, kata identitas artinya pembeda atau pembanding pihak lain. Sedangkan nasional artinya suatu paham.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nasional bermakna kebangsaan, berkenaan, atau berasal dari bangsa sendiri.

Sedangkan dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional adalah ciri-ciri atau karakteristik keyakinan tentang kebangsaaan yang membedakan bangsa satu dengan yang lain. Konteks identitas nasional sendiri berkaitan dengan adat istiadat, kebudayaan, dan karakter khas suatu negara.

Identitas nasional terwujud dalam bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, serta memiliki hubungan internasional dengan bangsa lain. Identitas ini menjadi jati diri untuk mendukung dan mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Contoh Identitas Nasional

Mengutip dari kemdikbud.go.id, konsep identitas Nasional tercantum dalam pasal undang-undang dasar. Pasal tersebut mengatur tentang identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain.

Identitas nasional tidak lepas dari unsur yang merujuk bangsa majemuk. Kemajemukan ini merupakan gabungan dari unsur pembentuk identitas nasional seperti suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa.

Mengutip dari LMS Spada Kemdikbud, bentuk identitas nasional menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Contohnya saja bendera merah putih, bahasa Indonesia, dan lambang Garuda Pancasila.

Menurut Winarno, bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia antara lain:

Ketentuan bahasa diatur dalam Undang-undang no. 24 Tahun 2009, dari pasal 25 sampai pasal 45. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan. Melalui Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa nasional.

Bendera negara pertama kali dikibarkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Bendera warna merah putih ini diatur dalam UU no.24 tahun 2009.

Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan pada Kongred Pemuda II, kemudian menjadi lagu kenegaraan dan kebangsaan.

Garuda Pancasila menjadi lambang negara Indonesia. Lambang ini memiliki perisai di bagian tengah. Garis hitam tebal menggambarkan Indonesia berada di garis khatulistiwa. Sedangkan perisai di dada burung Garuda adalah lambang kelima sila Pancasila.

Semboyan negara ini mengacu pada masyarakat Indonesia yang beragam. Arti Bhinneka Tunggal Ika meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional, falsafah negara, pandangan hidup bangsa, dan dasar negara. Pancasila penting untuk identitas nasional dan pemahaman warga negara untuk bersikap.

Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Ada dua faktor utama pembentuk identitas nasional yaitu faktor primordial dan faktor kondisional. Berikut penjelasannya,

Merupakan faktor bawaan yang secara alami ada dan melekat pada bangsa, seperti geografi, ekologi, dan demografi. Contoh kondisi geografi dan ekologi di Indonesia yaitu wilayah kepulauan dan iklimnya tropis.

Indonesia juga ada di wilayah Asia Tenggara, sehingga mempengaruhi perkembangan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya.

Faktor Kondisional adalah suatu keadaan yang bisa mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Contoh faktor kondisional ini adalah sosial, politik, sejarah, dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Faktor sejarah menjelaskan tentang proses terbentuknya masyarakat dan bangsa Indonesia. Identitas terjalin dari interaksi dan berbagai faktor yang berkaitan.

Selain faktor utama, ada faktor sakral yang membentuk identitas warga negara. Faktor sakral ini meliputi agama dan ideologi yang membentuk bangsa.

Indonesia menganut ideologi Pancasila, sehingga para tokoh dan pemimpin memakai faktor ini untuk menyatukan bangsa negara.

Baca Juga

  1. Bangsa Indonesia dapat dikenal dan dibedakan dengan bangsa lain.
    Hal ini menjelaskan bahwa bangsa Indonesia dikenal dan melanjutkan perjuangan sebagai bangsa yang sesuai dengan fitrahnya.
  2. Identitas Nasional penting untuk kelangsungan hidup, sehingga bisa mempersatukan negara dan bangsa.
    Negara tidak mungkin hidup sendiri tanpa dikenal bangsa lain. Jadi, negara membutuhkan kerjasama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan. Penyebabnya karena karena negara punya keterbatasan sehingga perlu bantuan dan kerjasama dari negara lain.
  3. Identitas nasional penting untuk kewibawaan negara dan ciri khas Indonesia.
    Identitas nasional akan memunculkan rasa saling hormat dan pengertian, sehingga tidak ada perbedaan antar negara. Kedudukan yang sejajar ini karena setiap negara mengakui kedaulatan negara lain.

Ciri khas Indonesia. Foto: Pixabay

Keragaman budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke adalah bentuk kekayaan bangsa. Setiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-masing yang menjadikan ciri khas Indonesia yang dapat dibanggakan.

Mulai dari kesenian tradisional hingga pakaian adat mewarnai ragam budaya Indonesia. Bahkan tradisi turun temurun serta peninggalan sejarah kerajaan menjadi perhatian bagaimana Indonesia mampu memberikan pesonanya.

Beberapa budaya Indonesia telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia di antaranya adalah candi borobudur, batik, dan tari tradisional daerah. Hal ini tentu saja menjadikan Indonesia memiliki ciri khas tersendiri di mata dunia.

Candi borobudur salah satu ciri khas Indonesia. Foto: Pixabay

Indonesia sempat menghadapi konflik dengan negara lain tentang hak paten sejumlah kebudayaannya mulai dari batik, angklung, hingga reog ponorogo. Oleh karenanya, sebagai warga negara yang tidak ingin kekayaan Indonesia diakui begitu saja, wajib untuk menghargai dan melestarikannya.

Apa saja ciri khas Indonesia yang berkaitan dengan keragaman budayanya? Simak ulasannya berikut ini.

Bahasa adalah sarana komunikasi antar warga. Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang menjadi ciri khas masing-masing. Bahkan dalam satu provinsi pun memiliki bahasa daerah yang berbeda.

Contohnya adalah kota yang berada di wilayah Jawa Barat, tidak semuanya menggunakan bahasa Sunda, ada yang menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Cirebon.

Tradisi erat kaitannya dengan kepercayaan suku tertentu yang tinggal di sebuah daerah. Ada begitu banyak tradisi daerah di Indonesia yang menjadi budaya nasional dan patut dipertahankan.

Contoh beberapa tradisi antara lain ngaben atau tradisi pembakaran mayat yang kerap dilakukan oleh masyarakat Bali. Selain itu, ada juga tradisi karapan sapi atau adu sapi khas Madura.

Peninggalan sejarah pada masa kerajaan telah diakui sebagai ciri khas Indonesia, salah satunya adalah candi borobudur. Bahkan, sebuah kawasan situs manusia purba ditemukan di Indonesia yakni Situs Purbakala Sangiran.

Angklung salah satu kesenian budaya ciri khas Indonesia. Foto: Pixabay

Kesenian Indonesia yang beragam tidak heran menjadi ciri khas bangsa yang harus dilestarikan. Mulai dari tari-tarian hingga lagu daerah yang menarik untuk selalu dikulik nilai budayanya. Ragam tarian dan lagu pun diciptakan memiliki tujuan tertentu seperti hiburan, penyambutan, atau pengiring ritual.

Contoh tarian daerah di Indonesia yang telah mendunia adalah tari pendet, tari saman, tari kecak, tari jaipong, tari topeng, dan sebagainya. Sedangkan untuk lagu daerah yaitu lagu Rasa Sayange, Ampar-Ampar Pisang, Soleram, dan lain-lain.

Begitu pula dengan alat musik khas suatu daerah dan seni pertunjukkan yang menjadi ciri khas Indonesia seperti alat musik Angklung dan pertunjukkan Wayang Kulit.