Mengapa sektor pariwisata bisa mempengaruhi kesejahteraan masyarakat

Apep Risman, Budhi Wibhawa, Muhammad Fedryansyah



Kemiskinan dipandang sebagai masalah sosial yang belum terlepas dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kondisi tersebut tersebar dari wilayah perkotaan sampai perdesaan, akan tetapi wilayah perdesaan yang faktanya memiliki luas wilayah yang lebih besar ternyata masih memiliki tingkat kesejahteraan lebih rendah dibandingkan wilayah perkotaan. Kondisi seperti ini memerlukan penanganan yang serius dari berbagai pihak, karena jika dibiarkan masyarakat perdesaan akan kehilangan keberfungsian sosialnya.Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pembangunan di sektor pariwisata menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengurai masalah kemiskinan ini. Khusus untuk daerah perdesaan program pembuatan desa wisata menjadi salah satu program yang patut dikedepankan. Karena, pariwisata mempunyai dampak pengganda yang besar terutama dengan industri kreatif seperti berkembangnya industri kuliner, seni pertunjukan, desain, ataupun fashion.Pengembangan potensi kesenian dan budaya lokal adalah salah satu bentuk desa wisata yang coba dikembangkan di Indonesia. Karena memasuki era globalisasi sekarang ini muncul kecenderungan bahwa masyarakat ingin memahami kebudayaan diluar lingkungannya. Keanekaragaman budaya Indonesia dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengenal persamaan dan perbedaan satu kebudayaan masyarakat dengan kebudayaan yang lainnya. Akan tetapi pengembangan pariwisata budaya saat ini kecenderungannya harus tetap diarahkan pada pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang pada praktiknya dapat memberikan ruang luas untuk partisipasi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Desa Sukaratu merupakan salah satu desa di Cianjur yang telah di plot menjadi desa rintisan untu desa wisata dan budaya, keanekaragaman kesenian dan budaya lokal dapat dimodifikasi menjadi suatu pertunjukan yang bernialai tinggi untuk kemudian disuguhkan kepada para wisatawan. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan diharapakan akan dapat menjaga eksistensi keberadaan dari desa wisata yang berbasis pengembangan budaya lokal ini.



Kemiskinan, Pariwisata, Pengembangan Desa Budaya



Achlis, 1988. Masyarakat dan Kebudayaan. Bandung: STKS Bandung.

Edi Suharto, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama

Wibhawa, Budhi. Dkk. 2010. Dasar-dasar Pekerjaan sosial. Bandung: Widya Padjadjaran.

Hanif Nurcholis, 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga

Burhan. Bungin 2007. Penelitian kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta

Anonim, 2003,Proposal Workshop Wisata Petualangan dan Ekoturisme halaman 2

Tjokrowinoto, M. 2005. Pengurangan Kemiskinan Melalui Pariwisata: Perspektif Kebijakan Publik. Dalam Damanik, J., H.A. dan Raharjana, D.T (Ed). Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pariwisata. Yogyakarta: Kepel Press:53

TIMANG SETYORINI. 2004. dalam tesis “kebijakan pariwisata dalam rangka Meningkatkan pendapatan ekonomi Masyarakat kabupaten semarang”

https://id.scribd.com/doc/258488296/Desa-Wisata-Sebagai-Usaha-Memerangi-Kemiskinan-Di-Pedesaan diakses 10 Mei 2015, 14:57 wib

http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?id=2555 diakses 28 april 2015, 22:57 wib

http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F18517/Pariwisata%20Mampu%20Atasi%20Kemiskinan.htm diakses 10 mei 2015 17:17 wib.

http://apbnnews.com/kawal-apbn/alokasi-dana-desa-2015/#ixzz3Zj2uquGX diakses 10 mei 2015 17:17 wib.


DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13622

  • Saat ini tidak ada refbacks.

Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian nasional. Namun pada kenyataannya tidak semua sektor pembangunan pariwisata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu perlu dilakuhkan analisis terkait dampak yang ditimbulkan dari pembangunan pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan pariwisata. Dalam penelitian ini dilakuhkan analisis hubungan kausalitas antara pembangunan pariwisata dan dampak pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan objek Pariwisata Candi Borobudur. Hal tersebut dilakuhkan karena dari segi perekonomian di Kabupaten Magelang wilayah Borobudur tergolong memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi meskipun terdapat objek wisata yang mendunia dan tidak sepi dari pengunjung. Untuk mengetahui tidak berdampaknya pembangunan pariwisata Borobudur terhadap kesejahteraan dan perekonomian dikawasan tersebut maka dilakuhkan penelitian yang mengacu pada aspek komitmen dan pengelolaan, pelayanan wisata dan partisipasi masyarakat terhadap dampak pariwisata Candi Borobudur. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa tidak semua kalangan mampu merasakan dampak dari adanya pariwisata Borobudur. Masyarakat yang tidak mampu bersaing dan kalah modal tidak merasakan dampak secara signifikan. Hubungan pengelola dan masyarakat yang kurang baik, partispasi dan daya tanggap masyarakat terhadap lingkungan wisata yang tidak siap menjadikan Candi Borobudur tidak begitu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Selain itu fasilitas dan pelayanan dikatakan kurang mendukung wisatawan menghabisakan waktu yang lama di kawasan tersebut Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini adalah bagi penduduk sekitar untuk lebih mampu berusaha tanpa terlalu mengandalkan bantuan dari pihak pengelola dalam membangun perekonomiannya. Konflik antar penduduk dan pihak PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan para pedagang sekitar supaya diselesaikan terlebih dahulu untuk membentuk hubungan yang baik. Selain itu membangun fasilitas dan pelayanan yang lebih mewadahi supaya wisatawan yang datang mampu menikmati waktunya lebih lama dikawasan tersebut sehingga memungkinkan mendapatkan hasil yang maksimal dari dampak pariwisata.

Development of the tourism sector is one of the efforts to improve the national economy. But in reality, not all sectors of the tourism development has a significant impact on the welfare of the surrounding community. It is therefore necessary to implement related analyzes the impact of tourism development on the welfare of people around the area of tourism. In this study, carried out the analysis of causality between tourism development and the impact of tourism to the well-being of people around the object region Tourism Borobudur. It dilakuhkan because of the economy in terms of the area of Borobudur in Magelang District classified as having a high poverty rate despite the global attraction and not devoid of visitors. To know not berdampaknya Borobudur tourism development for the welfare and economy of the region is then dilakuhkan study refers to aspects of the commitment and management, tourism services and community participation to the impacts of tourism Borobudur. Based on this research note that not all people are able to feel the impact of the tourism Borobudur. People who are not able to compete and do not feel the impact of losing capital significantly. Relationship managers and people who are less good, public participation and responsiveness to the environment that are not ready to make the tour of Borobudur is not so affect the welfare of the surrounding community. In addition to the facilities and services is said to be less supportive of tourists menghabisakan long time in the region Recommendations given in this study is for the people around to be able to try without overly relying on the help of the manager in developing economies. Conflicts between residents and the PT. Taman Wisata Candi Borobudur and traders around so resolved first to establish a good relationship. In addition to build more facilities and services in order to accommodate tourists who come are able to enjoy the region's longer time making it possible to get the maximum results from the impact of tourism.

Kata Kunci : Dampak Pariwisata, komitmen pengelolaan, Pelayanan, Partisipasi