Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Jakarta -

Sekitar 72 persen permukaan Bumi tertutup air di mana lautan menampung sekitar 96,5 persen dari seluruh air di Bumi. Tapi tahukah kamu berapa banyak jumlah air di Bumi?

Merangkum laman Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey), jumlah air Bumi digambarkan dengan model bola dan memiliki volume sekitar 332.500.000 mil kubik (mi3) atau 1,386 juta kilometer kubik (km3).

Keberadaan air di Bumi tidak pernah diam. Berkat siklus air, persediaan air Bumi terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Sebagian besar air di permukaan bumi, lebih dari 96 persen, adalah air asin di lautan. Sumber daya air tawar, seperti air yang jatuh dari langit dan mengalir ke sungai, sungai, danau, dan air tanah, menyediakan air yang dibutuhkan manusia setiap hari untuk hidup.

Air yang berada di permukaan bumi mudah untuk divisualisasikan dan pandangan tentang siklus air mungkin adalah curah hujan yang memenuhi sungai dan danau.

Namun, air yang tak terlihat di dalam bumi juga sangat penting bagi kehidupan. Meskipun yang terlihat hanya air di permukaan bumi, tapi ada lebih banyak air tawar yang tersimpan di dalam tanah daripada yang ada dalam bentuk cair di permukaan.

Faktanya, sebagian air yang Anda lihat mengalir di sungai berasal dari rembesan air tanah ke dasar sungai. Air dari curah hujan terus-menerus meresap ke dalam tanah untuk mengisi akuifer, sementara pada saat yang sama air di dalam tanah terus-menerus mengisi sungai melalui rembesan.

Gambaran Banyaknya Air di Bumi

Jika semua air di Bumi baik di lautan, lapisan es dan gletser, danau, sungai, air tanah, dan air di atmosfer dimasukkan ke dalam bola, maka diameter bola air itu akan menjadi sekitar 860 mil (sekitar 1.385 kilometer).

Volume semua air akan menjadi sekitar 332,5 juta mil kubik (mi3), atau 1.386 juta kilometer kubik. Untuk 1 mil air sama dengan lebih dari 1,1 triliun galon dan satu kilometer kubik air sama dengan sekitar 264 miliar galon (1 triliun liter).

Fakta Air yang Ada di Bumi


- Sebanyak 72 persen permukaan bumi tertutup oleh air, tetapi 97 persen air tersebut asin dan tidak baik untuk diminum.

- Diantara 70 persen air minum tersebut berbentuk es, kurang dari 1 persen air minum yang ada di dunia siap dimanfaatkan secara langsung.

- Terdapat 6 negara (Brazil, Rusia, Kanada, Indonesia, China dan Kolombia) yang memiliki 50 persen persediaan air minum dunia. Sementara sepertiga populasi dunia hidup di kawasan negara dengan tingkat persediaan air minum yang minim.

Simak Video "Sejumlah Wilayah di Pantura Jateng Diterjang Banjir Rob Ekstrem!"



(faz/pal)

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis
Lihat Foto

canva.com

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air

KOMPAS.com - Air merupakan kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup. Setiap hari, air digunakan secara terus-menerus, bahkan tanpa henti.

Manusia sering memanfaatkan air untuk beraktivitas dan memenuhi kebutuhannya, seperti minum, mandi, memasak, dan sebagainya.

Sedangkan bagi tumbuhan dan hewan, air dimanfaatkan untuk membersihkan tubuh, minum, dan sebagai tempat tinggal.

Walau begitu, tahukah kamu mengapa air di Bumi tidak pernah habis walau digunakan secara terus-menerus?

Ada dua alasan utama yang melatarbelakanginya, yakni air merupakan energi terbarukan, dan karena peran daur air.

Berikut penjelasannya:

Air merupakan energi terbarukan

Menurut Sarintan Efratani Damanik dalam buku Perencanaan Pembangunan Kehutanan (2019), air adalah salah satu energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Pencemaran Air?

Dalam praktiknya, air bisa digunakan secara bebas dan bisa diperbarui. Jumlah air juga tidak terbatas, sehingga makhluk hidup bisa memanfaatkan air untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai salah satu energi terbarukan, air juga dimanfaatkan untuk keperluan lain. Contohnya air diolah menjadi sumber energi listrik.

Daur air

Dikutip dari buku Rekayasa Lingkungan (2021) oleh Rina Marina Masri dan Iskandar Muda Purwaamijaya, daur air atau siklus air adalah perputaran air dari Bumi ke atmosfer yang berlangsung secara terus menerus, melewati sejumlah tahapan.

JAKARTA – Hampir sebagian besar Bumi diselimuti oleh lautan yang berisi air. Sebab, sumber kehidupan semua makhluk hidup yang ada di Bumi berasal dari air. Namun apakah Anda pernah berpikir, setiap air yang selalu digunakan oleh makhluk hidup yang ada di dunia, tidak membuat air habis? Bahkan air yang ada di Bumi terlihat tidak pernah berubah.

Baca juga: DO YOU KNOW: Nih, Alasan Kawasan Kutub Membeku

Dinukil dari berbagai sumber oleh Okezone, berikut ini alasan mengapa air di bumi tidak pernah habis meskipun sudah digunakan oleh banyak masyarakat. Pada dasarnya, salah satu hal yang menyebabkan air di Bumi tidak bisa habis adalah adanya siklus air.

Terjadi proses di mana turunnya air (H20) yang terjadi di atmosfer ke Bumi, lalu air tersebut kembali lagi ke atmosfer. Peristiwa inilah yang disebut dengan siklus air (water cycle). Hal ini yang membuat kondisi air yang ada di Bumi berputar dan tidak akan habis.

Baca juga: DO YOU KNOW: Nih, Alasan Manusia Sering Mengalami Cegukan!

Matahari sebagai sumber energi panas memiliki peran yang penting dalam siklus tersebut. Dalam siklus air terdapat beberapa aktivitas seperti evaporasi, yang merupakan proses penguapan yang berasal dari laut. Penguapan ini terjadi dengan hanya menyerap kandungan pelarut (air/H2O). Hal tersebut menyebabkan zat yang terlarut memiliki konsentrasi yang tinggi. Selain itu, penguapan yang terjadi juga berasal dari permukaan bentangan air.

Kadar garam yang terdapat pada air laut sendiri menambah proses terjadinya evaporasi yang semakin tinggi. Sehingga, uap air laut menuju ke atas. Uap yang berkumpul di atas dari air laut tersebut akhirny amenjadi titip awan di langit. Semakin banyaknya awan yang ada, mereka akan terus menggumpal dan mengalami titik jenuh sehingga mengalami kondensasi. Akhirnya, air tersebut berubah dan diturunkan dalam bentu air hujan.

Baca juga: DO YOU KNOW: Kenapa Bulan Selalu Mengikuti Bumi, Nih Penjelasannya?

Air hujan itu kemudian membasahi permukaan bumi. Air hujan yang jatuh nantinya akan dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aktivitas. Selain itu, air hujan yang turun juga akan terserap ke dalam permukaan tanah. Hal ini yang selalu terjadi pada kondisi air yang ada di Bumi, sehingga jumlah air tidak pernah habis. (afr)

(kem)

Menerka Arah Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Ganjar, Prabowo, atau Puan?

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Perbesar

Ilustrasi laut, air laut. Kredit: Julian Hacker via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Air adalah sumber daya bagi bumi yang paling berharga. Karena air menopang semua aspek kehidupan.

Namun, kini muncul kabar tidak ada cukup air dan ada krisis air yang mengancam kesehatan dan lingkungan. Apa yang terjadi jika air habis? Bagaimana kita memastikan keamanan air di masa depan?

Pada kenyataannya, dunia tidak akan kehabisan air. Air tidak akan meninggalkan Bumi. Jumlah air yang dimiliki dunia akan sama jumlahnya, seperti dikutip dari laman cosmosmagazine, Selasa (25/1/2022).

Namun, Bumi bisa kehabisan air yang dapat digunakan untuk sehari-hari (air bersih), atau setidaknya melihat penurunan cadangan yang sangat rendah. Seiring pertumbuhan populasi, lebih banyak air dibutuhkan untuk menopang industri, rumah tangga, dan lingkungan.

Tidak semua air dapat digunakan untuk tujuan ini, dan masing-masing negara harus mengelola penyediaan air minum (cukup aman untuk diminum) dengan cara yang berbeda.

Di luar ini, perubahan iklim berdampak pada jumlah air yang dapat digunakan yang dapat kita kumpulkan, serta proses yang digunakan untuk membersihkan air tersebut agar dapat digunakan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Perbesar

Dalam sepekan terakhir, warna air Danau Singkarak, Sumatera Barat, berubah menjadi keruh kehitaman. (Liputan6.com/Erinaldi)

Di Australia, standar untuk air minum ditentukan oleh Badan Air Minum Australia.

Ini membantu menginformasikan kapan air secara kimiawi dianggap cukup aman untuk diminum dengan memandu jenis molekul apa yang harus dan tidak boleh ada di dalam air, jenis disinfektan apa yang digunakan, serta dampak air tersebut terhadap kesehatan.

Semua air yang masuk melalui keran Anda dari sistem "air kota" akan mengikuti pedoman ini.

Air terus dipantau sepanjang tahun untuk memastikan standar yang berkelanjutan dan aman.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Perbesar

Ilustrasi Air Minum/ Pixabay

Pasokan air di Australia bergantung pada hujan. Namun seiring dengan perubahan iklim dan peristiwa cuaca yang semakin ekstrem, pasokan hujan akan menjadi jauh lebih sporadis.

Itu berarti akan lebih sulit untuk mengandalkan sumber itu.

Misalnya, pabrik desalinasi dan daur ulang air adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjadi tahan perubahan iklim.

Jika tidak ada air yang masuk ke sistem secara pasif, kita harus membuatnya sendiri atau menggunakan kembali apa yang kita miliki.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

Perbesar

INFOGRAFIS: Gedung-Gedung Jakarta Bakal Dilarang Memakai Air Tanah (Liputan6.com / Triyasni)

Lanjutkan Membaca ↓

Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis

  • Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis
    Teddy Tri Setio BertyAuthor
  • Mengapa persediaan air di muka bumi tidak pernah habis
    Raden Trimutia HattaEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya