Show Senin, 01 Mar 2021 09:57 WIB
Untuk lebih paham menjalani hidup, seorang Muslim baiknya memahami pengertian dan hikmah beriman kepada Qada dan Qadar. (Foto: iStockphoto/HAYKIRDI) Jakarta, CNN Indonesia --Iman adalah keyakinan yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Salah satu di antara rukun iman umat Muslim adalah iman kepada qada dan qadar. Jika kita melihat menurut bahasa, qada artinya adalah Ketetapan. Qada artinya ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya yang bersifat Azali. Azali artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnnya keberadaan atau kelahiran makhluk, sedangkan qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Sementara itu, qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Qada dan qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Pengertian qada dan qadar menurut Al-Quran yang dihimpun dari berbagai ayat yaitu: Arti QadaQada diartikan pada sejumlah istilah dalam Al-Quran, berikut di antaranya:
Arti QadarQadar diartikan pada sejumlah istilah dalam Al-Quran, berikut di antaranya:
Hikmah Orang yang Beriman kepada Qada dan QadarTerdapat beberapa poin alasan dan hikmah yang bisa seorang Muslim petik dengan memahami qada dan qadar, berikut di antaranya: 1. Banyak Bersyukur dan BersabarOrang yang beriman kepada Qada dan Qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian. Firman Allah: Artinya: "dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl ayat 53) 2. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus AsaOrang yang tidak beriman kepada Qada dan Qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT: Artinya: "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS.Yusuf ayat 87)
3. Optimistis dan Giat BekerjaManusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firman Allah : Artinya : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al- Qashas ayat 77) 4. Jiwanya TenangOrang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman : Artinya : "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya.Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku." ( QS. Al-Fajr ayat 27-30) Itulah pengertian sekaligus hikmah orang yang beriman pada Qada dan Qadar. Kedua hal tersebut harusnya menyadarkan manusia bahwa segala apa yang terjadi adalah kehendak Allah SWT. (din/fjr)Saksikan Video di Bawah Ini:
TOPIK TERKAIT Selengkapnya
Oke Kawan Kawan Ketemu dengan artikel sy lagi .!!! Bukan orangny ya .Soalny orang ny lagi Pergi .hehe..Temen Temen Nie bagaimana kabarny ??Moga baik ya! Oke tak usah panjang Kali Lebar. Langsung Ke topik Ajh.Kali ini Admin Menulis Tentang Lanjutan Tema"Qada dan Qadar" - menjadikan Jiwa tenang Dan tentram Iman kepada qada dan Qadar menjadikan jiwa seseorang tenang dan tentram,dikarenakan hati mereka merasa puas dqn merasa cukup terhadap pemberian allah SWT.- Menyadari dan Menerima Kenyataan Iman Kepada Qada dan Qadar dapat menumbuhkan kesadaran yg tinggi untuk menerima kenyataan hidup. Karena yg terjadi adalah sudah pada garis ketentuan Allah Pada Hakekany bencana atau Rahmat itu semata mata dari Allah Swt.- Membentuk dan Meningkatakan Kesabaran Orang yg beriman kepada qada dan qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu dengan penuh kesabaran.baik dalam situasi yg sempit atau susah dan tetap berasabar dlam situasi senang atau bahagia. Dengan demikian orang beriman kepada takdir allah senantiasa dalam keadaan yg stabil jiwany.-Sebagai pendorong dalam berusaha Agar seseorang terus giat berusaha ia pun yakin bahwa segala hasil usaha manusia selalu diwaspadai ,dinilai ,serta diberi balasan. - menumbuhkan sikap optimis Keyakinan terhadap Qada dan Qadar dapat Menumbuhkan Sikap optimis tidak Mudah putus asa.Karena ia Yakin walau sering gagal , pasti suaru saat pasti akan berhasil sehingga tidak akan berputus asa. - Menumbuhkan Jiwa Tawakal Jiwa tawakal pasrah kepada allah Swt akan tumbuh pada diri seseorang jika ia menyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha Bijaksana Sehingga Menurut Keyakinan allah tidak mungkin menyengsarakanny. Allah sumber kebaikan Sehingga tidak mungkin Allah menghendaki Hamba -NYA kepada keburukan. Sekian dulu ya..Moga bisa bermanfaat dan dapat menambah Wawasan dan ilmu kalian tentang keagamaan.dan Jangan lupa baca Artikel lainny di "Esnan Website"
1. Menyadari dan menerima kenyataan 2. Membentuk dan meningkatkan kesabaran Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi yang sempit atau susah dan tetap bersabar dalam situasi senang atau bahagia. Dengan demikian orang yang beriman kepada takdir Allah SWT senantiasa dalam keadaan yang stabil jiwanya. Artinya : “Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan, sedang mereka tidak diuji lagi ?”. (QS. al-Ankabut : 2) Wujud ujian dan cobaan bisa berupa tiadanya biaya pendidikan, fisik yang lemah, penyakit, orang tua meninggal, dilanda bencana alam, dan sebagainya. Perhatikan firman Allah yang artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah : 155) Renungkan ayat 155 surat al-Baqarah, yaitu supaya memberi berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Memang dalam menghadapi cobaan diperlukan sikap sabar. Tanpa sikap sabar akan sulit manusia mencapai sukses. 3. Sebagai pendorong dalam berusaha Agar seseorang terus giat berusaha ia pun yakin bahwa segala hasil usaha manusia selalu diwaspadai, dinilai, serta diberi balasan. Firman Allah : Artinya : “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasannya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS an-Najm : 39-42) 4. Menumbuhkan Sikap Optimis Keyakinan terhadap Qadha dan Qadar dapat menumbuhkan sikap yang optimis tidak mudah putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal, pasti suatu saat akan berhasil sehingga tidak akan berputus asa. Firman Allah SWT : Artinya : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87) 5. Menumbuhkan jiwa tawakal Jiwa tawakal pasrah kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri seseorang jika ia meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha bijaksana sehingga menurut keyakinannya Allah tidak mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan sehingga tidak mungkin Allah menghendaki hamba-Nya kepada keburukan. Firman Allah SWT yang artinya: Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada satu binatang melata pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56). Page 2 |