Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

HINDUALUKTA -- Menurut para ahli bumi terbagi dari tiga bagian yakni kerak, Mantel dan Inti. Ketiga lapisan ini tersusun dari atom-atom. Dalam ajaran agama Hindu, Bumi  dan isinya  (Bhuana Agung dan Bhuana Alit ) terdiri dari lima jenis elemen-elemen. Dari kelima elemen tersebut, dikenal dengan Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta yakni lima unsur dasar zat dan elemen yang menyusun manusia dari alam semesta. Panca Maha Bhuta juga dapat diartikan sebagai 5 (lima) elemen dasar pembentuk alam, baik alam makrokosmos / tubuh manusia, dan mikrokosmos atau alam semesta. Kelima bagian-bagian tersebut yakni Pertiwi, Apah, Bayu, Teja dan Akasa (Ether). 1. Pertiwi (Tanah) Pertiwi adalah zat atau unsur padat yang ada pada alam semesta seperti Tanah. Sedangkan kalau pada manusia Pertiwi ada pada bagian kulit atau daging manusia. (segala sat padat pada tubuh manusia) 2. Apah (Air) Apah adah bendah cair yang terdapat di alam semesta (Bumi). Sedangkanm apah pada manusia berada pada Zat Cair seperti darah, keringat, air liur dan sbagainya (Segala yang bentuk cair). 3. Bayu (Udara) Bayu atau udara, yang terdapat pada alam semesta seperti angin, udarah dan lainya. Sedangkan Bayu pada manusia terdapat pada nafas manusia (segala yang betuk angin pada manusia). 4. Teja (Api) Teja atau api adalah segala bentuk panas yang terdapat pada bhuana agung dan bhuana alit. Jika dilihat lebih dekat, Teja pada manusia terdapat pada padas badan. 5. Akasa atau ether (Ruang Angkasa) Akasa atau ether (Ruang Angkasa) adalah segala yang tidak memiliki oksigen pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Jika pada manusia, Akasa terdapat pada rongga perut atau dibawah Hati manusia. Kelima unsur diatas merupakan penyusun tubuh manusia dan alam semesta. Kelimanya muncul dari pertemuan Purusa dan Prakerti (Darsana). Pada keyakini umat Hindu, meyakini bahwa Panca maha Bhuta yang terdapat pada tubuh manusia akan kembali jika di Aben. Dalam kepercayaan Hindu (Panca Yajna) dikenal adanya Bhuta Yajna yakni persembahan yang ditujukan kepada para Bhuta. Para bhuta yang dimaksud disini yakni kelima panca Maha Bhuta tersebut. Upacara ini dilakukan guna menjaga keharmonisan umat manusia dan para Bhuta atau mahluk yang lebih rendah dari tingkatan manusia.

Bhuana Agung disebut juga dengan Macrocosmos, jagat raya, alam semesta atau alam besar yang kita muliakan karena keluhuran dan kemampuannya memberikan kehidupan kepada semua makhluk tanpa henti-hentinya.

Terjadinya Bhuana Agung diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada waktu Sresti atau penciptaan, dan masa Sresti disebut Brahma Dewa yaitu siang hari Brahma. Dan segala yang diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi di Bhuana Agung ini akan kembali/lebur disebut dengan istilah Pralaya (kiamat), masa Pralaya disebut Brahma Nakta atau malam hari Brahman.

Satu lingkar dari Pencitaan (Utpti), pemeliharaan ( Sthiti) dan Peleburan (Pralina) dari alam semesta atau Bhuana Agung disebut Akalpa yaitu sehari dan semalam Brahman disebut Brahman Kalpa.

Proses terciptanya Bhuana Agung diawali ketika dunia ini belum ada apa-apa, yang ada hanyalah Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud Nirguna Brahman, artinya Tuhan dalam wujud sepi, kosong, sunyi dan hampa. Kemudian Ida Sang Hyang Widhi menjadikan dirinya sendiri menjadi Saguna Brahman. Artinya Tuhan sudah mulai beraktifitas. Selanjutnya Tuhan menciptakan dua unsur yaitu Purusa dan Prakerti atau unsur  Cetana dan Acetana.

Unsur Purusa atau Cetana adalah unsur dasar yang bersifat kejiwaan, sedangkan unsur Prakerti atau Acetana adalah unsur dasar yang bersifat kebendaan. Unsur Prakerti memiliki Tiga Guna yang disebut Tri Guna, yang terdiri dari:

a.       Satwam yaitu sifat dasar terang, bijaksana,

b.      Rajas adalah sifat dasar aktif, dinamis dan rajin,

c.       Tamas adalah sifat dasar berat, malas dan lamban.

Dengan adanya Tri Guna pada Bhuana Agung yang didominasi oleh unsur Sattwam menyebabkan lahirnya Mahat yang berarti Maha Agung.

Dengan adanya Mahat di Bhuana  Agung melahirkan Budhi yaitu benih kejiwaan tertinggi yang berfungsi untuk menentukan keputusan. Budhi melahirkan Ahamkara yaitu asas individu, ego, yang berfungsi untuk merasakan. Selanjutnya Ahamkara melahirkan Manas yaitu alam pikiran yang  gunanya untuk berpikir.

Setelah lahirnya Manas lahirlah Panca Tan Matra yaitu lima benih unsur yang sangat halus, yang terdiri atas:

a.       Sabda Tan Matra; benih suara,

b.      Rupa Tan Matra; benih warna,

c.       Rasa Tan Matra; benih rasa,

d.      Gandha Tan Matra; benih bau,

e.       Sparsa Tan Matra; benih sentuhan/peraba.

 Dari Panca tan Matra berevolusi menjadi unsur dasar yang besar berjumlah lima unsur disebut Panca Maha Bhuta, yang terdiri dari:

a.             Pretiwi atau unsur padat yang timbul dari kelima unsur Tan Matra

b.            Apah atau unsur cair yang timbul dari Sabda, Rupa dan Rasa Tan Matra,

c.             Teja atau unsur panas ditimbulkan oleh Sabda dan Rupa Tan Matra,

d.            Bayu atau hawa ditimbulkan oleh Sabda dan Sparsa Tan Matra,

e.             Akasa/Ether ditimbulkan oleh unsur Sabda dan Sparsa Tan Matra.

Dengan munculnya Panca Maha Bhuta berkembanglah menjadi Bhuana Agung dengan segala isinya seperti; matahari, bumi, bulan, planet-planet yang ada di jagat raya ini. Sehingga Dunia ini adalah Brahmanda atau telurnya Ida Sang Hyang Widhi. 

Kalau digambarkan Proses terbentuknya Bhuana Agung akan berbentuk seperti bagan di bawah ini:

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit
 

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit
Bhuana alit berarti alam kecil atau dunia kecil. Yang termasuk Bhuana Alit adalah tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia merupakan bentuk dari Bhuana Alit adalah makhluk yang tertinggi karena manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah memiliki Tri Premana, yaitu:

Bhuana Alit atau tubuh manusia, tumbuhan dan binatang terbentuk sama seperti Bhuana Agung yaitu pertemuan antara Purusa dengan Prakerti atau Cetana dengan Acetana. Unsur Purusa atau Cetana akan membentuk Jiwatman, sedangkan unsur Prakerti atau Acetana akan membentuk badan manusia.

Dalam Jiwa dan badan manusia terdapat alat batin manusia yang menentukan watak atau karakter seseorang. Tiga alat batin itu bernama Tri Antah Karana yang terdiri atas:

a.       Budhi berfungsi untuk menentukan keputusan,

b.      Manas berfungsi untuk berpikir, dan

c.       Ahamkara fungsinya untuk merasakan dan bertindak.

Setelah bertemunya Purusa dengan Prakerti ditambah denga Tri Antah Karana, disusul pula dengan masuknya unsur Panca Tan Matra yang akan menjadi Indria penilai yang disebut Panca Bhudindria, yaitu:

a.       Sabda Tan Matra menjadi Srotendria yaitu indria yang terletak di telinga,

b.      Sparsa Tan Matra menjadi Twak indria yaitu indria yang terletak di kulit,

c.       Rupa Tan Matra menjadi Caksu indria yaitu indria yang terletak di mata,

d.      Rasa Tan Matra menjadi Jihwendria yaitu indria yang terletak pada lidah, dan

e.       Gandha Tan Matra menjadi Ghranendria yaitu indria yang terletak di kulit.

Selanjutnya Panca Tan Matra berkembang menjadi Panca Maha Bhuta sehingga menjadi unsur pembentuk tubuh atau jasmani manusia, dengan rincian sebagai berikut:

a.       Pertiwi menjadi segala yang bersifat padat dalam tubuh manusia seperti: tulang, otot, daging, kuku dan sebagainya,

b.      Apah menjadi segala yang cair pada tubuh manusia, seperti: keringat, darah, lendir, air kencing, air liur, ludah,dll

c.       Teja menjadi panas/suhu dalam tubuh,

d.      Bayu akan menjadi udara dalam badan yang disebut Prana seperti pernafasan, dan

e.       Akasa akan menjadi rongga-rongga dalam tubuh manusia, seperti: rongga mulut, rongga hidung, rongga dada dan rongga perut.

Kalau digambarkan Proses terbentuknya Bhuana Alit akan berbentuk seperti bagan di bawah ini:

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit


Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit


 

Persamaan dan Perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Pada hakekatnya antara Bhuana Agung dengan  Bhuana Alit adalah sama, namun setelah menjadi bentuk, fungsi dan pengaruhnya pada kedua alam tersebut ia memiliki perbedaan-perbedaan.

Persamaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Dalam proses pembentukannya adalah sama yaitu melalui proses bertingkat yaitu; 1) Ida Sang Hyang Widhi, 2). Purusa, 3). Prakerti, 4). Budhi, 5). Ahamkara, 6). Sabda, 7). Sparsa,  8). Rupa,  9). Rasa, 10). Gandha,  11). Manah,  12). Akasa,  13). Bayu,  14). Teja,  15). Apah, dan 19). Pertiwi.

Karena proses terjadinya sama maka unsur-unsur dasar tersebut ada pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit. 

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan persamaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit dalam bentuk tabel, sebagai berikut:

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

Perbedaan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Perbedaan antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit terletak pada fungsinya atau kegunaannya.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

Apa saja yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta pada bhuana alit

Peranan dan fungsi Panca Maha Bhuta dalam pembentukan serta kehidupan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

Panca Maha Bhuta mempunyai peran yang penting dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit, karena proses pembentukannya menimbulkan Panca Tan Matra dan Panca Maha Bhuta sehingga terciptalah Bhuana Agung dan Bhuana Alit dengan sifat-sifat atau keadaan yang sama.

Adapun Peranan dan Fungsi Panca Maha Bhuta adalah:

a.             Segala yang padat pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit terjadi dari Pertiwi. Di Bhuana Agung menjadi tanah sebagai tempat makhluk hidup sedangkan di Bhuana Alit menjadi tulang sebagai rangka dan sebagai pelindung organ-organ tubuh yang penting,

b.            Segala yang cair pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit tercipta dari Apah. Di Bhuana Agung menjadi air, sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, sedangkan di Bhuana Alit menjadi darah yang berfungsi membawa sari-sari makanan ke seluruh tubuh,

c.             Segala yang kosong pada alam dan ronga-rongga pada tubuh manusia terjadi dari unsur Akasa. Di Bhuana Agung menjadi ruang angkasa sebagai tempat planet-planet beredar, sedangkan di Bhuana Alit menjadi rongga-rongga yang berfungsi untuk keluar masuknya udara, seperti rongga hidung

d.            Segala angin, hawa dan gas pada alam semesta di Bhuana Agung menjadi udara yang sangat diperlukan oleh setiap makhluk untuk pernafasan, sedangkan di Bhuana Alit menjadi nafas dan akan mati bila tidak bernafas,

Segala yang becahaya dan panas pada Bhuana Agung dan Bhuana Alit terjadi dari Teja. Di Bhuana Agung menjadi panas/sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk.