Mengapa Allah SWT melarang hambanya putus asa dalam meminta ampun

Oase.id - Dalam hidup banyak rasa yang akan kita temukan. Mulai rasa bahagia, terharu, sedih, ketakutan, bahkan hilang semangat diri pasti akan kita rasakan. Sebagai manusia biasa, sudah sewajarnya menghadapi itu semua di sepanjang hidupnya.

Show

Namun, saat merasakan sakit, ketakutan, hingga putus asa, maka segeralah bangkit. Sebab, jika berlarut-larut dalam keputusasaan, saat itu juga kita benar-benar kehilangan semangat hidup.

Sedangkan di muka bumi ini tidak ada kesusahan yang tidak memiliki ujung. Karena Allah SWT menjamin setiap cobaan yang diberikan, tidak pernah di luar batas kemampuan manusia. Jika ingin mengeluh, mengeluhlah sewajarnya, hingga tidak menghalangi pikiran untuk mencari solusinya.

Berikut ini 5 ayat Al-Quran yang hendaknya dibaca ketika merasa patah semangat atau putus asa:

1. QS. Al-Baqarah: 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya."

"(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah selalu memiliki jalan keluar. Karena Allah SWT tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Untuk itu, teruslah berusaha mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi.

2. QS. Al-Insyirah: 6

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: “Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.”

Menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, banyak ulama tafsir memahami kata (مع) ma’a dalam ayat di atas yang arti harfiahnya adalah “bersama”. Sementara para ulama memahami dengan arti “sesudah”.

Pakar tafsir az-Zamakhsyari menjelaskan bahwa penggunaan kata “bersama” untuk menggambarkan betapa dekat dan singkatnya waktu antara kehadiran kemudahan dengan kesulitan yang sedang dialami. 
Oleh sebab itu, ayat di atas mengingatkan manusia untuk tetap bersabar menghadapi segala ujian yang diberi Allah SWT. Dalam artian tetap berusaha mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada.

3. QS. Ath-Thalaq: 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Dalam QS. At-Thalaq ayat 3 tersebut menjelaskan tentang manusia yang hendaknya menyadari bahwa ketenangan hati itu mahal harganya. Sering kali kita mengeluhkan segala hal, baik yang sudah kita miliki maupun yang ingin kita miliki hingga hati kita selalu gusar dan tidak pernah tenang. Sedangkan apa yang direncanakan Allah sangat besar daripada apa yang manusia inginkan.

4. QS. At-Taubah: 40

لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ

Artinya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.”

Penggalan dari ayat ini memiliki makna, barang siapa yang yakin dan percaya bahwa Allah SWT selalu bersamanya, maka ia tak perlu takut apalagi harus bersedih. Sebab, ada Allah SWT yang senantiasa menenangkannya. Sehingga, hilanglah rasa takut dalam dirinya. Dan hanya takutlah kepada Allah SWT saja. Tidak ada manusia yang tidak pernah mendapatkan ujian. Hanya saja cara mereka berbeda-beda dalam menghadapinya.

5. QS. Surat Az-Zumar: 53

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيم

Artinya: "Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ayat ini menjelaskan tentang sifat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Segala dosa yang diperbuat seperti meninggalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan mengerjakan larangan-Nya akan diampuni oleh Allah SWT. Dengan catatan, seseorang tersebut benar-benar bertobat dari kesalahan yang telah dilakukan.

Terkadang manusia berputus asa terlebih dahulu sebelum mencoba untuk mengharapkan rida dan ampunan-Nya. Banyak orang yang mengira Allah SWT tidak akan mengampuni dosa yang begitu banyaknya. Bahkan hati seolah sudah tertutup karena kedurhakaan dan perbuatan kelamnya. Tapi Allah SWT, akan mengampuni dan menerima tobat yang tulus hamba-hamba-Nya.


(ACF)

Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Mengapa Allah melarang kita berputus asa? Sebenarnya, ini mengandung konsekuensi logis. Ketika Allah melarang manusia berputus asa, itu artinya Allah sudah menjamin pasti ada harapan dan jalan keluar bagi setiap permasalahan.

Bagaimana cara untuk menghindari perilaku putus asa?

Cara mengatasi putus asa

  1. Menenangkan diri. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menenangkan diri Anda.
  2. Lakukan sesuatu untuk menjernihkan pikiran.
  3. Jangan lari dari masalah.
  4. Bicarakan perasaan Anda dan ambil keputusan.
  5. Menerima kondisi yang tak bisa diubah.
  6. Mulailah berolahraga.

Sikap apa yang perlu dikembangkan agar kita selalu bersabar dan tidak mudah putus asa?

Jangan Putus Asa, 5 Langkah ini Bikin Anda Bangkit dari Kegagalan

  1. Berhenti Menyesali Diri.
  2. Kegagalan Jadikan Pelajaran Hidup.
  3. 3. Tumbuhkan Sikap Optimis Kedepan.
  4. 4. Bersyukur dan Bahagia Setiap Waktu.
  5. Gapai Tujuan yang Gagal Dicapai.

Bagaimana cara mewujudkan sikap sabar dalam diri kita?

Cara melatih kesabaran diri

  1. Melakukan relaksasi.
  2. Melihat permasalahan dari berbagai sisi.
  3. Menggali situasi lebih dalam.
  4. Menerima ketidaknyamanan dengan terbuka.
  5. Mengganti kata “tidak” dengan “belum”
  6. 6. Mengalihkan perasaan frustrasi.
  7. 7. Tidur yang cukup.
  8. Jangan hanya diam.

Apa saja bentuk bentuk dari sikap putus asa?

Jawaban:

  • 1.menyontek.
  • menyerah saat ujian.
  • saat ada latihan yang tidak bisa di kerjakan ia tak mau mengerjakan.
  • saat bermain ia kalah dan tak mau berjuang untuk menang.

Mengapa kita tidak boleh berputus asa dalam belajar?

Karena dari kegagalan kita bisa memperoleh pelajaran dan pengalaman berharga. Jika berputus asa, maka kita tidak akan mendapat manfaat apa-apa. Karena kegagalan itu sesungguhnya hal yang biasa.

Apa penyebab utama terjadinya sifat putus asa?

Jawaban

  • gagal dalam usaha.
  • gagal dalam percintaan.
  • gagal mewujudkan suatu keingiinan.
  • di tolak oleh org yg di syang.
  • di tolak lamaran kerja.
  • melakukan sesuatu tapi tdk ada hasil.
  • capek menghadapi cobaan.
  • capek kalau selalu gagal.

Mengapa kita harus bersikap sabar dalam menghadapi cobaan?

Sabar adalah salah satu terapi penyakit hati. Kata sabar mudah diucapkan namun aplikasinya dalam kehidupan butuh kesungguhan. Ketika seseorang yang mendapat musibah dapat menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, maka Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya menjadi salah satu keutamaan sabar.

Eramuslim – Sudah pada kodratnya manusia senantiasa menghadapi permasalahan hidup. Bahkan, hidup merupakan serangkaian tindakan untuk mengelola permasalahan. Pada sebagian masalah, secara alamiah manusia dibekali insting untuk menghadapinya.

Sudah pada kodratnya manusia senantiasa menghadapi permasalahan hidup. Bahkan, hidup merupakan serangkaian tindakan untuk mengelola permasalahan. Pada sebagian masalah, secara alamiah manusia dibekali insting untuk menghadapinya.

Namun, pada sebagian lainnya manusia harus melalaui proses pencarian dan pembelajaran sebelum menemukan solusi terbaik menyelesaikan masalahnya. Ketika lapar, kita makan; mengantuk, tidur. Ini insting yang otomatis mengarahkan tubuh kita.

Mengapa Allah SWT melarang hambanya putus asa dalam meminta ampun

Namun, permasalahan lain, seperti rasa sakit, takut, kesepian, keinginan memiliki, rasa malu, cemburu, inilah persoalan yang diperlukan usaha pembelajaran. Allah SWT mendorong manusia untuk selalu mencari jalan dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Dalam surah Yusuf ayat 22, Allah berfirman, “… dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Mengapa Allah melarang kita berputus asa? Sebenarnya, ini mengandung konsekuensi logis.

Ketika Allah melarang manusia berputus asa, itu artinya Allah sudah menjamin pasti ada harapan dan jalan keluar bagi setiap permasalahan. Itulah mengapa selalu ada fitrah jalan keluar dalam setiap pemecahan masalah. Berupa jalan yang semakin mendekatkan diri manusia kepada ajaran-Nya.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2