Mengapa beton bubuk reaktif disebut beton

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol. 22 No. 3 (2015) /
  4. Articles
https://doi.org/10.5614/jts.2015.22.3.1

Sambungan balok-kolom eksterior, Beban siklik, Pola retak, Daktilitas, Disipasi energi.
Abstrak. Beton bubuk reaktif adalah jenis beton baru yang memiliki kuat tekan ultra tinggi. Komponen penyusunnya adalah powder sangat halus yang memiliki kandungan silika tinggi. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada beton dan meningkatkan homogenitas beton. Beton bubuk reaktif terdiri dari: semen, silica fume, pasir kuarsa dengan diameter maksimum 600 μm, superplasticizer dan serat polypropylene. Penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku sambungan balok-kolom eksterior dengan meneruskan dan atau menambahkan tulangan pada sambungan balok-kolom eksterior menggunakan beton bubuk reaktif dengan pembebanan lateral siklis. Penelitian terdiri atas tiga buah benda uji dengan kuat tekan beton bubuk reaktif 135 MPa. Benda uji pertama (BU-1) berupa sambungan balok-kolom konvensional, benda uji kedua (BU-2) sambungan balok-kolom eksterior dengan meneruskan tulangan balok menembus kolom dan menambahkan pelat seukuran penampang balok pada sisi kolom dengan las, sedangkan benda uji ketiga (BU-3) sambungan balok-kolom eksterior dengan menambahkan tulangan pada tulangan pokok balok di sambungan balok-kolom eksterior. Hasil penelitian eksperimental dengan sistem pembebanan lateral siklis benda uji-3 lebih baik dibandingkan dengan benda uji-2 dan benda uji-1 untuk pola retak, kurva histeretik, hubungan antara beban dan lendutan, disipasi energi, degradasi kekuatan, dan degradasi kekakuan pada setiap siklus pembebanan.

Abstract. Reactive Powder Concrete is a new type of concrete that posseses an ultra high compressive strength. The primary component of Reactive Powder Concrete is very fine powder with high silica content to improve the concrete's chemical reaction and its homogeneity. Reactive Powder Concrete is a mixture of cement, silica fume, 600 μm diameter maximum of quartz, superplasticizer and polypropylene fiber. This research aims to evaluate the behavior of exterior beam-column connections with extended beam longitudinal bars and/ or added reinforcement using reactive powder concrete under lateral cyclic loading. This study consisted of three specimens with reactive powder concrete compressive strength of 135 MPa. The first specimen (BU-1) was detailed as a conventional beam-column connection, the second specimen (BU-2) was detailed by extending beam longitudinal reinforcement bars which are welded to a steel plate as large as beam's cross section to the far side of column, while the third test specimen (BU-3) was detailed by adding reinforcement to the main reinforcement of the beam in the exterior beam-column connections. The results showed that specimen BU-3 possesed better cyclic behavior compared to the other two specimens in terms of crack pattern, hysteretic curve, energy dissipation, strength and stiffness degradation at each loading


cycle.

ACI Commite 374, 2005, Acceptance Criteria for Moment Frames Based on Structural Testing and Commentary (ACI 374.1-05), American Concrete Institut.

Bonneau, O., Poulin, C., Dugat, J., Richard, P., Aitcin, P.C., 1996, Reactive Powder Concretes, From Theory to Practice. Concrete International, 18 (4), 47-49.

Park, R and Paulay, T., 1975, Reinforced Concrete Structures, Canada: John Wiley.

Richard, P., 1996, Reactive Powder Concrete : A New Ultra High Strength Cementitious Material, 4th International Symposium on Utilization of High Strength/High Performance Concrete, 1343-1349.

Richard, P., Cheyrezy, M.H., 1994, Reactive Powder Concrete with High Ductility and 200-800 MPa Compressi Strength, Concrete Technology : Past, Present, Future, 144, 507-518.

Shah, S.P., 1996, High Performance Concrete : Controlled Performance Concrete, Magazine of Concrete Research, 49 (178), 1-3.

SNI 03-1726-2002, 2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional.

Cholis, Achsan Nur., Basuki, Achmad., Sunarmasto, 2015, Uji Serapan dan Permeabilitas air laut pada beton mutu tinggi (High Strength Concrete) dengan Bahan Tambah Abu Sekam Padi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Helmi, Masdar., Widyawati, Ratna., Irianti, Laksmi., Annisa, Mufidah A., 2019, Sifat Mekanik Beton Reaktif yang Menggunakan Abu Sekam Padi sebagai Pengganti Sebagian Semen dan Perlakuan Perawatan Panas (Heat Curing), Universitas Lampung, Lampung. Jackson and Dhir, R.K, 1996, Near-Surface Characteristics Of Concrete Permeability, Magazine of Concrete Research. Richard, P., and Cheyrezy, M., 1995, Composition of Reactive Powder Concretes, Cement and Concrete Research, Vol. 25, No.7, pp. 1501-1511 Saloma, Hanafiah., Agistin Veriza., 2019, Mechanical Properties Analysis of Reactive Powder Concrete with Curing Temperature Variation, Sriwijaya University, Indonesia. Sibarani, Hisyam., Mediyanto, Antonius., Mukahar, 2015, Perubahan Serapan Air dan Kuat Kejut Beton Menggunakan Agregat Kasar Pecahan Genteng Berserat Aluminium Pasca Bakar dengan Variasi Waktu Rendaman Air, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Simatupang, Partogi H., Judi K. Nasjono, Kresensia G. Mite, 2017, Pengaruh Penambahan Silica Fume terhadap Kuat Tekan Reactive Powder Concrete, Jurnal Teknik Sipil, Vol. VI, No. 2, September 2017. Spesifikasi Khusus Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2914-1992, Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air, Departemen Pekerjaan Umum. Yayasan LPMB. Bandung.

Beton merupakan bahan serbaguna dan penting untuk pembangunan infrastruktur di seluruh dunia. Salah satu perkembangan material baru, yaitu beton bubuk reaktif, berbeda dari beton umumnya. Beton bubuk reaktif (BBR) adalah jenis beton baru yang memiliki kuat tekan ultra tinggi Komponen penyusun beton bubuk reaktif adalah bubuk yang sangat halus dan memiliki kandungan silika tinggi. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi pada beton dan meningkatkan homogenitas beton. Beton bubuk reaktif terdiri dari semen, silica fume, pasir kuarsa, superplasticizer dan ditambah serat baja untuk meningkatkan daktilitas. Beton bubuk reaktif memiliki peluang yang sangat besar sebagai material konstruksi di Indonesia mengingat tersedianya material utama, yaitu kuarsa. Penelitian ini bertujuan menjajagi kemungkinan pengembangan beton bubuk reaktif di Indonesia, yaitu mendapatkan rencana campuran beton bubuk reaktif dengan menggunakan material lokal, yaitu pasir kuarsa dan serat yang mudah didapat yaitu serat bendrat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Variasi penelitian adalah penggunaan tipe semen dan kandungan serat. Tipe semen yang digunakan adalah tipe I dan tipe II. Setiap tipe semen dibuat benda uji dengan material penyusun terdiri dari semen, pasir kuarsa #50, pasir kuarsa #200, silica-fume, superplasticizer, ditambah serat jenis kawat bendrat, dan sebagai pembanding dibuat benda uji serupa tetapi tidak ditambah serat bendrat. Benda uji berbentuk kubus 5x5x5cm3 dan silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm untuk pengujian kuat tekan. Sedangkan pengujian kuat tarik belah dilakukan terhadap benda uji berbentuk silinder berukuran 10x20 cm2. Hasil pengujian kuat tekan kubus pada benda uji dari semen tipe II dengan serat bendrat 0,5%  adalah 34,0 MPa dan tanpa serat 48,4 MPa, sedangkan pada benda uji dari semen tipe I dengan serat bendrat 0,5% adalah 37,8 MPa dan tanpa serat 47,8 MPa. Terdapat selisih 15% dari pengujian kuat tekan kubus semen tipe 1 dan tipe 2 dari yang berserat atau tidak berserat kawat bendrat maka dapat disimpulkan bahwa yang berserat bendrat lebih kecil mutu beton nya dibandingkan dengan yang tidak memakai serat bendrat. Hasil pengujian kuat tekan silinder pada benda uji dari semen tipe II dengan serat bendrat 0,5% adalah 51,56 MPa dan tanpa serat 49,8 MPa, sedangkan pada benda uji dari semen tipe I dengan serat bendrat 0,5% adalah 34,5 MPa dan tanpa serat 45,16 MPa. Demikian juga hasil pengujian kuat tarik belah pada benda uji dari semen tipe II dengan serat bendrat 0,5% adalah 3.95 MPa dan tanpa serat 2,74 MPa, sedangkan pada benda uji dari semen tipe I dengan serat bendrat 0,5% adalah 2,23 MPa dan tanpa serat 2,45 MPa.

Kata kunci: beton bubuk reaktif, serat bendrat, kuat tekan, kuat tarik belah


Page 2