Mengapa kebudayaan Hindu Budha dari India bisa dengan mudah diterima di Indonesia

Update Informasi Covid-19 Indonesia

Kasus Positif
6,012,818
+3,332
Seluruh Dunia
Positif 487,326,252
Sembuh 422,586,166
Meninggal 6,163,880

Terakhir Update : 31 March 2022, 20:36 WIB

ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah umat Budha melaksanakan Pradaksina [berjalan mengelilingi] candi Borobudur saat upacara Upostha Mandala Puja.

ANDA pasti sudah tidak asing dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun peninggalan lain – berupa prasasti dan lain sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular. 

Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air

Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan. Pada masa tersebut, sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama Tiongkok dan India yang merupakan pusat agama Hindu dan Buddha terbesar di Asia. 

Baca juga: Selama Nataru Seluruh Wilayah Indonesia Berstatus PPKM Level 3

Melalui jalur perdagangan, agama Hindu dan Buddha mulai hadir di Indonesia. Para pedagang tersebut mengajarkan agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.

Ada 4 teori yang cukup terkenal dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.

1. Teori Ksatria 

Teori ini menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan ekspedisi militer ke Indonesia.

2. Teori Waisya

Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang India ke Indonesia

3. Teori Brahmana

Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum brahmana dengan 2 cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Indonesia

4. Teori Arus Balik

Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan ketika kembali dari India, mereka menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia. [OL-1]

Pada kesempatan ini juga dilakukan dua nota kesepahaman [MoU] antara KMGA [Korea Mobile Game Association] dan AGI [Asosiasi Game Indonesia]...

Tarhib Ramadhan menjadi agenda rutin dalam 6 tahun terakhir yang ditujukan agar membangkitkan semangat para santri dalam menyambut...

"Jadi sangat berbeda dengan penanganan covid-19 di mana virus tersebut untuk pengembangan vaksin dan pemeriksaan sudah lebih dari 100...


1. Belum Memiliki Agama

Rakyat Indonesia sudah mengenal kepercayaan dinamisme dan animisme tapi belum memiliki agama. Ajaran Hindu memiliki daya tarik tersendiri, sehingga banyak rakyat Indonesia yang kemudian mempelajarinya. Bukti atas ketertarikan rakyat Indonesia dalam mempelajari agama Hindu adalah sifat aktif rakyat Indonesia untuk mempelajarinya termasuk datang langsung ke India.

2. Sifat Ramah dan Terbuka

Rakyat Indonesia dikenal karena masyarakatnya yang ramah dan terbuka. Masuknya agama Hindu  ke Indonesia bisa diterima dengan terbuka tanpa adanya suatu pemberontakan. Keterbukaan inilah yang mendorong munculnya interaksi sosial yang menjadikan penyebaran agama Hindu di Indonesia semakin mudah dan lebih cepat meluas.

3. Kemiripan Budaya

Sebelum masuknya agama Hindu, rakyat di Indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Hal ini terbukti dengan banyak ditemukannya punden-punden berundak sebagai sebuah bangunan yang disucikan. Kepercayaan Hindu memiliki kemiripan dengan kebudayaan tersebut. 

4. Pengaruh Penguasa

Pada masa itu, penguasa tertinggi harus dipatuhi. Penyebaran agama Hindu di Indonesia didukung penuh oleh para penguasa di Indonesia. Sehingga ketika penguasa memerintahkan rakyatnya untuk memeluk agama Hindu maka seketika itu, rakyat akan tunduk dan melakukan perintah tersebut. Dengan menuruti perintah penguasa dianggap akan mendapatkan berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarganya, sehingga hampir seluruh rakyat Indonesia tidak ada yang tidak tunduk. Dengan dukungan inilah penyebaran agama Hindu semakin mudah.

Dengan demikian, agama Hindu dapat diterima di Indonesia karena masyarakat Indonesia yang belum beragama terbuka terhadap perubahan dan tunduk kepada pemimpinnya

Aliran kepercayaan Animisme merupakan aliran kepercayaan yang mempercayai bahwa setiap benda memiliki roh. Sedangkan Dinamisme merupakan aliran kepercayaan yang mempercayai adanya kekuatan gaib yang sulit diungkapkan di dunia ini. Dua kepercayaan tersebut banyak dianut oleh nenek moyang kita zaman dahulu. Belum ada agama yang spesifik yang dianut oleh mereka pada zaman itu. Sehingga rakyat sangat terbuka dengan pengetahuan baru tentang berbagai hal, termasuk ajaran agama.

Ketika muncul ajaran agama Hindu Buddha yang mempercayai adanya dewa-dewa, sekaligus ritual-ritualnya yang mudah dilakukan, maka rakyat Indonesia dengan mudahnya memahami dan menjalankan ajaran agama tersebut, sehingga ajaran menjadi berkembang pesat.  

Selain itu, pemerintahan di negara kita pada zaman dahulu adalah berupa kerajaan-kerajaan yang dipimpin oleh raja atau brahmana yang mana banyak menganut ajaran agama Hindu Buddha. Sedangkan rakyat dalam suatu kerajaan akan memuja, menganut dan sangat mempercayai rajanya, sehingga biasanya mereka akan menganut kepercayaan yang sama yang diyakini oleh raja mereka. Oleh sebab itu, agama Hindu Buddha kala itu berkembang cukup pesat di negara kita.

Dengan demikian alasan mengapa agama Hindu Budha mudah diterima oleh masyarakat Nusantara ialah karena masyarakat Indonesia itu bersifat ramah dan terbuka, tertarik dengan kebudayaan Hindu-Budha dan kebudayaan Hindu-Budha berkembang pesat lewat para penguasa tradisional.

Jakarta -

Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya. Hal ini disampaikan dalam buku Sejarah SMA Kelas 2 oleh Tugiyono KS, dkk.


Dalam perkembangannya, pengaruh masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan munculnya budaya Indonesia baru yang coraknya masih terlihat sampai sekarang.


Beberapa budaya Indonesia yang memiliki unsur budaya India yaitu adanya teori Kasta. Hindu sangat kental dengan sistem kasta. Ketika agama dan kebudayaan Hindu berkembang di Indonesia, sistem kasta tidak berlaku mutlak seperti negara asalnya di India. Sistem kasta dikenal dalam ajaran agama saja, tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari penelitian Amalia Irfani, dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Pontianak dalam Jurnal Dakwah Al Hikmah.


Pada bidang seni, budaya Indonesia yang memiliki unsur budaya India dapat dilihat dari bangunan candi. Bangunan candi di Indonesia diadaptasi dari kebudayaan India pada masa Hindu-Budha. Perbedaannya, banguanan candi di India berfungsi sebagai tempat pemakaman, sementara di Indonesia sebagai tempat pemujaan. Dengan begitu, bahasa Indonesia hanya mengambil unsur kebudayaan India namun tetap bernuansa lokal Indonesia.


Pada konsep pemerintahan, unsur budaya India yang masuk ke Indonesia yaitu adanya konsep raja dan kerajaan. Indonesia baru mengenal konsep kesukuan yang dipimpin seorang kepala suku dengan wilayah terbatas. Kepala suku dipilih berdasar kekuatan fisik dan kekuatan magis yang dimiliki. Munculnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur adalah salah satu bukti sejarahnya masuknya unsur budaya India ke Indonesia.


Menurut para ahli sejarah, Kerajaan Kutai pada mulanya hanya setingkat suku yang dipimpin oleh kepala suku yang disebut Kudungga. Kutai mulai terlihat menjadi sebuat kerajaan sejak pemerintahan Raja Aswawarman.

Masuknya unsur budaya India ke Indonesia dan teorinya


Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya. Hubungan India dan Indonesia dirintis melalui perdagangan. Dalam hubungan ini, turut serta pendata yang berkunjung ke Indonesia. Kemudian, orang Indonesia yang belajar dari para pendeta India turut berpengaruh dalam penyebaran budaya India.


Orang Indonesia pergi ke tempat asal gurunya di India untuk berziarah dan menambah ilmu pengetahuan tentang keagamaan. Setelah kembali dengan bekal pengetahuan yang cukup, orang Indonesia lalu menyebarkan yang mereka ketahui dengan bahasanya sendiri. Ini membuat ajaran yang mereka sebarkan lebih cepat dan lebih mudah diterima di Indonesia, seperti dikutip dari buku Sejarah SMA Kelas 2 oleh Tugiyono KS, dkk.


Hubungan dagang antara Indonesia dan India mengakibatkan masuknya unsur budaya India ke Indonesia. Proses sesungguhnya yang terjadi belum dapat diungkapkan sepenuhnya oleh peneliti. Pada intinya, pendapat peneliti terbagi dua. Pertama, bertolak pada anggapan bahwa bangsa Indonesia berlaku pasif pada proses tersebut. Kedua, yang tumbuh lebih akhir memberi peranan aktif pada bangsa Indonesia.


Peneliti yang berpendapat pertama beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Koloni-koloni orang India menjadi pusat penyebaran budaya India di Indonesia. Ada juga yang berpendapat kolonisasi ini disertai penaklukan.


Dalam proses masuknya budaya India menurut gambaran di atas, yang berperan utama adalah golongan prajurit atau kasta ksatria. Ilmuwan Indologi dan Indonesia Frederik David Kan Bosch menyebut hal ini sebagai hipotesa ksatria.


Pendapat lain yang masih berpegang pada anggapan adanya kolonisasi bangsa India terhadap bangsa Indonesia adalah hipotesa yang semula diajukan Krom. Ia berpendapat, karena hubungan ini terjadi karena perdagangan, maka orang India di Indonesia terbanyak adalah pedagang dari kasta vaisya [waisya].


Hipotesa vaisya sejarawan Nicolaas Johannes Krom memperkirakan adanya perkawinan antara para pedagang dengan perempuan Indonesia. Perkawinan, menurut Krom, merupakan saluran penyebaran pengaruh yang penting.


Sementara itu, J.C. Van Leur berpendapat, masuknya unsur budaya India ke Indonesia dibawa oleh orang India golongan Brahmana yang datang atas undangan penguasa di Indonesia.


Penguasaan yang luas dan mendalam mengenai kitab-kitab suci menempatkan para brahmana sebagai purohita yang memberi nasihat raja. Sehingga, brahmana bukan hanya memberi pengaruh dalam bidang keagamaan, juga mengenai pemerintahan, peradilan, perundang-undangan, dan lain-lain.


Nah gimana detikers, udah paham ya dampak masuknya unsur budaya India ke Indonesia?

Simak Video "Bangladesh Memanas, Demonstran Umat Islam-Hindu Saling Tuntut Keadilan"

[Gambas:Video 20detik]

[lus/lus]

Video yang berhubungan