Kenapa keluar keringat dingin setelah minum obat?

Keringat dingin adalah kondisi keluarnya keringat secara mendadak meski Anda tidak sedang kepanasan dan melakukan aktivitas fisik berat. Penyebab keringat dingin sangat beragam. Namun, umumnya ini merupakan respons tubuh terhadap adanya tekanan atau sesuatu yang dianggap sebagai ancaman.

Penyebab keringat dingin, dari yang ringan hingga berbahaya

Keringat dingin bukanlah mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh seperti yang terjadi keringat biasa. 

Keringat dingin (diaphoresis) adalah gejala yang muncul akibat kondisi kesehatan tertentu, baik itu masalah fisik ataupun emosional.

Sebagai reaksi tubuh terhadap stres, keringat dingin umumnya disertai gejala-gejala di bawah ini:

  • Pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek.
  • Jantung berdetak kencang.
  • Produksi air liur berkurang dan mulut terasa kering. Kondisi ini muncul akibat menurunnya aliran darah ke sistem pencernaan.
  • Terjadi pelepasan hormon endorfin.
  • Kelenjar keringat menjadi terbuka.

Berikut adalah kondisi, baik gangguan kejiwaan maupun fisik yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keringat dingin:

1. Gangguan kecemasan

Orang yang mengalami gangguan kecemasan bisa terkena serangan panik (panic attack) jika tingkat kecemasannya sangat tinggi saat menghadapi situasi tertentu. 

Serangan panik biasanya ditandai dengan sering keluarnya keringat dingin, jantung berdetak kencang, dan napas cepat atau sesak napas. Tak jarang, orang yang mengalaminya juga dapat pingsan saat terkena panic attack.

2. Rasa sakit dan syok

Keringat dingin akibat mengalami rasa sakit tak tertahankan dan syok umumnya terjadi pada korban kecelakaan, terutama yang mengalami cedera cukup berat. Pada kondisi ini, keringat dingin merupakan pertanda bahwa adanya peningkatan detak jantung, aliran darah yang dialihkan ke organ-organ utama, dan penurunan tekanan darah. 

3. Hipoksia

Keringat dingin juga bisa muncul sebagai tanda seseorang kekurangan oksigen alias mengalami hipoksia. Penyebab keringat dingin ini terjadi akibat tertutupnya saluran napas, adanya cedera, atau kondisi keracunan.

4. Diabetes

Diabetes bisa jadi salah satu penyakit penyebab keringat dingin. Pada pengidap diabetes, keringat dingin merupakan tanda awal bahwa tubuh mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah. Gejala-gejala penyerta lainnya bisa berupa gemetaran, pusing, dan pandangan kabur.

Saat gejala hipoglikemia muncul, kadar gula darah harus segera ditingkatkan sebelum berakibat fatal. 

5. Hipertiroid

Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin. Dampaknya adalah metabolisme yang terpacu dan menyebabkan keringat dingin.

Selain berkeringat dingin, gejala hipertiroid lain meliputi jantung berdebar-debar, tangan gemetaran, berat badan turun drastis, kecemasan, dan sulit tidur. 

6. Serangan jantung

Salah satu penyebab keringat dingin adalah serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika sebagian otot jantung mengalami kerusakan.

Otot jantung bisa rusak karena ada penyumbatan di arteri koroner. Akibatnya, aliran darah yang membawa oksigen tidak bisa mencapai jantung.

Di samping keringat dingin, tanda-tanda serangan jantung bisa meliputi sakit dada (rasa sakit dapat menjalar ke lengan, leher, atau rahang), sesak napas, mual dan muntah, wajah memucat, serta pingsan.

Serangan jantung tergolong sebagai keadaan medis darurat. Karena itu, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 

7. Beberapa jenis kanker

Sering keluar keringat dingin dapat menjadi ciri penyakit kanker. Kanker limfoma, kanker darah (leukemia), kanker tulang, serta kanker hati termasuk jenis kanker yang dapat menjadi penyebab keringat dingin. Diaforesis atau keringat dingin bisa muncul sebagai dampak dari kanker, adanya infeksi, atau sebagai efek samping dari pengobatan kanker. 

8. Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi sistemik yang sangat parah terhadap alergi. Kondisi ini bisa terjadi pada pengidap alergi berat, dan umumnya muncul beberapa saat setelah penderita alergi terpapar oleh zat alergen. 

Gejala anafilaksis meliputi keringat dingin, biduran, gatal-gatal, sulit bernapas karena saluran napas membengkak dan menyempit, muntah atau diare, tekanan darah menurun, serta hilang kesadaran.

Sama seperti serangan jantung, anafilaksis juga merupakan kondisi darurat medis. Jadi, penderita harus dibawa secepatnya ke rumah sakit. 

9. Penggunaan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan juga dapat menjadi penyebab keringat dingin sebagai efek sampingnya. Misalnya, obat penghilang nyeri, obat antibiotik, obat kemoterapi, obat antidepresan, dan obat-obat hormonal.

10. Menopause

Jangan salah, ternyata menopause juga bisa menjadi penyebab keringat dingin. Sebab, perubahan hormon yang terjadi akibat menopause ataupun perimenopause, dipercaya bisa menyebabkan munculnya keringat dingin pada wanita.

11. Sepsis

Keluar keringat dingin bisa menjadi ciri penyakit sepsis. Sepsis adalah kondisi medis yang terjadi saat sistem imun tubuh merespons terhadap infeksi bakteri atau virus yang serius di berbagai jaringan utama tubuh, seperti paru-paru, hingga sistem saluran kencing.

Sepsis juga bisa membuat munculnya peradangan di seluruh bagian tubuh. Hal ini kemudian menyebabkan darah menggumpal atau keluar dari pembuluh darah. Situasi ini pun menyebabkan organ tubuh kesulitan mendapatkan darah segar dan oksigen, sehingga muncul  keringat dingin.

Baca Juga

  • 6 Cara Mengatasi Bokong Keringat Berlebihan
  • Bruntusan pada Bayi, Tak Bahaya tapi Bisa Ganggu Tidur Bayi
  • Berbagai Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Berkeringat serta Cara Mengatasinya

Cara mengatasi keringat dingin

Penanganan diaforesis atau keringat dingin tergantung dari penyebabnya. Untuk itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui pemicu keringat dingin. Terlebih jika kondisi ini terus terjadi.

Mengingat keluarnya keringat dingin berarti Anda juga kehilangan cairan tubuh, minum banyak air sepanjang hari bisa mencegah Anda dari dehidrasi. Berolahraga secara teratur dan menghindari kebiasaan seperti merokok atau minum alkohol berlebihan juga bisa mencegah keringat dingin.

Jika keringat dingin disebabkan oleh suplai oksigen rendah ataupun mengalami serangan panik, cara mengatasi yang tepat adalah mengambil napas dalam-dalam. 

Teknik meditasi dan relaksasi ini bisa membantu menenangkan kecemasan atau stres sekaligus membuat napas normal kembali.

Cara lain mengatasi keringat dingin yang mungkin juga diberikan dokter adalah dengan konsumsi obat antiperspirant. Antiperspirant bekerja dengan cara menahan produksi keringat oleh kelenjar keringat.

Selain itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa memicu pacu jantung. Beberapa makanan dan minuman, seperti kafein, dapat membuat orang berkeringat, sehingga mengurangi konsumsinya dapat mengurangi frekuensi keringat dingin.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Kenapa setelah minum obat keluar keringat dingin?

Bilapun saat ini saudara Anda merasakan keluhan keringat dingin yang banyak keluar setelah minum parasetamol,maka hal ini merupakan respon tubuh yang wajar karena sistem regulasi suhu dalam tubuh merespon pemberian obat parasetamol.

Habis minum obat keluar keringat Pertanda Apa?

Adapun jika Anda kemudian berkeringat berlebih seusai mengkonsumsi obat tersebut, hal ini bisa wajar terjadi sebagai upaya pengeluaran sisa panas oleh tubuh, semisal karena demam atau peradangan yang Anda alami (yang membuat Anda diresepkan paracetamol dan dexamethasone).

Apa yang harus dilakukan jika keluar keringat dingin?

Cara Mengatasi Keringat Dingin dengan Benar.
Menjaga Kulit Tetap Bersih dan Kering. Usahakan mandi rutin yakni dua kali sehari menggunakan sabun. ... .
Hindari Memakai Sepatu yang Sama Terus-Menerus. Sebaiknya siapkan setidaknya dua pasang sepatu untuk digunakan sehari-hari. ... .
Gunakan Alas Kaki yang Menyerap Keringat..

Apakah bahaya keluar keringat dingin?

Keringat dingin dapat menjadi tanda serangan jantung. Segera cari pertolongan dokter bila keringat dingin disertai sesak napas, nyeri dada yang terasa seperti tertekan, nyeri atau rasa tidak nyaman di leher, rahang, perut dan punggung, serta pusing dan merasa akan pingsan.