Jelaskan pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental pada anak-anak

Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, pepatah tersebut berlaku bagi siapa saja yang memiliki tubuh dan jiwa yang sehat. Semua itu bisa karena faktor makanan, pikiran, hati dan sebagainya. Maka dari itu pentingnya asupan makanan dan pola makan sehari – hari bagi keberlangsungan kesehatan mental. Seringnya mengkonsumsi makanan yang buruk dapat mempengaruhi pikiran dan hatinya. Contoh manfaat mempelajari kesehatan mental bagi mahasiswa.

Hal tersebut mempengaruhi mental seseorang dalam melakukan banyak hal, termasuk dalam bersosialisasi terhadap lingkungan. Untuk itu ketahui apa saja contoh pengaruh gizi terhadap perkembangan mental seseorang, berikut ini penjelasannya :

1.  Tubuh Jauh Lebih Sehat dan Prima

Makanan yang memiliki nilai gizi lebih dari cukup bisa mempengaruhi tubuh jauh lebih sehat dan prima. Nilai gizi yang terkandung dalam makanan olahan, sayuran, buah, dan sebagainya menjadi vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk lebih berenergi. Sehingga tubuh yang sehat dapat memiliki jiwa yang sehat pula. Seseorang mampu berpikir dan juga bertindak berdasarkan akal sehat, mampu menyelesaikan masalah dengan hati yang lapang. Berikut ini manfaat sholat untuk kesehatan mental.

2. Pikiran Menjadi Kuat dan Tenang

Pengaruh gizi terhadap perkembangan mental juga bisa membuat pikiran juga jiwa jauh lebih tenang. Seseorang akan lebih kuat menghadapi apapun yang terjadi dalam hidupnya karena asupan makanan yang bergizi. Tidak mudah sakit baik sakit jiwa dan juga sakit raga. Hal ini dapat meningkatkan kondisi mental yang prima, tidak mudah terpengaruh akan kondisi atau hal yang buruk. Mampu berpikir jernih dari setiap masalah yang dihadapi. Contoh beberapa manfaat tertawa untuk kesehatan mental.

3. Jiwa Menjadi Lebih Semangat

Dengan makanan yang bergizi dapat meningkatkan semangat dalam jiwa menjadi lebih tinggi. Jiwa menjadi lebih sehat dan pengaruh pada kesehatan pikiran juga sangat baik. Gizi yang cukup juga bisa membuat jiwa seseorang jauh lebih rileks dalam menyerap hal yang positif. Dengan kondisi pikiran yang sehat maka setiap hal yang tidak sesuai dengan harapan bisa dihadapi dengan ikhlas dan lapang dada. Tidak ada perasaan berat atau tekanan apapun. Ketahuilah manfaat menjaga kesehatan mental.

4. Perasaan Jauh Lebih Rileks

Berikutnya pengaruh gizi terhadap perkembangan mental juga membuat perasaan dan emosi jadi lebih terkontrol. Gizi dari makanan yang dikonsumsi membuat tubuh dan juga jiwa bisa menerima kondisi apapun jauh lebih ridho. Karena perasaan merasa tenang, enak dan nyaman maka pikiran dan juga tindakan selalu bisa dilakukan dengan hasil yang baik dan optimal. Hal inilah yang membuat setiap orang merasa menghargai dirinya karena ia memiliki perasaan yang tenang dan juga damai. Waspadai gangguan kesehatan mental di sekolah.

5. Memiliki Daya Ingat Yang Kuat

Ternyata nila gizi dari makanan seperti sayuran, buah dan olahan lain juga bisa membuat daya otak bekerja secara optimal. Sehingga pikiran menjadi lebih tajam dan kuat, percaya beberapa makanan bisa membuat otak Anda lebih sehat dan juga cemerlang. Seperti sayuran kacang – kacangan, coklat, susu, dan sebagainya, hal inilah yang membuat daya otak bisa bertahan dalam bekerja. Jika otak saja tidak bisa bekerja dengan optimal, maka sulit bagi seseorang untuk berpikir secara baik. Contoh karakteristik kesehatan mental yang sehat.

6. Lebih Semangat Menghadapi Hidup

Satu hal yang bisa dirasakan dengan setiap hari mengkonsumsi kandungan yang bergizi tinggi adalah hidup terasa lebih sehat, bugar dan semangat dalam menjalani segala aktivitas. Apapun yang bisa saja terjadi dalam kehidupan bisa dengan mudah diatasi, karena memiliki mental dan fisik yang kokoh. Hidup menjadi lebih semangat dan memiliki rasa optimis, hal ini jauh lebih sehat dan lebih bersemangat. Berikut ini beberapa contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental.

Demikianlah contoh dan penjelasan tentang pengaruh gizi terhadap perkembangan mental. Diharapkan bisa menjadi ilmu baru untuk Anda mengenai perkembangan jiwa dari asupan gizi sehari – hari.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan

Saat ini dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat tentang permasalahan gizi kurang di negara berkembang, keadaan gizi kurang hampir mayoritas terjadi di negara tersebut (sebagian besar warga negara mengalami gizi kurang).

Gizi kurang dapat berdampak pada Sumber Daya Manusia yang buruk di masa mendatang, tidak rapi, ceroboh, sering lupa, gagal dalam memahami instruksi, anak nampak bodoh dan cenderung dihindari teman-temannya karena kurang dapat bekerja sama atau bersama dalam kelompok, hal demikian membuat anak tersisih dalam pergaulan (Santoso,2008).

Laporan perkembangan dunia tahun 1993 oleh Bank Dunia memperkirakan bahwa masalah kesehatan mental menyebabkan 8% penyakit global yang berat, lebih besar daripada yang disebabkan oleh tuberkolusis, kanker, atau penyakit jantung.

Selain penyakit yang berhubungan dengan fisik, kurang gizi juga medapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas otak, sehingga menyebabkan munculnya berbagai penyakit psikis, salah satunya yaitu depresi.

Orang-orang yang menderita depresi memiliki kecenderungan tidak memperhatikan pola makan dan aktivitas fisiknya berkurang sehingga mengakibatkan berat badan menjadi naik dan menjadi gemuk (Surilena & Agus, 2006).

Menurut Lubis (2009) depresi dan gangguan pola makan memiliki hubungan 2 arah, depresi dapat mempengaruhi pola makan dan pola makan dapat mengakibatkan depresi. Orang dengan depresi memiliki 2 kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus atau pun bertambah makan terutama yang manis sehingga menjadi lebih gemuk.

Fase remaja yang ditandai dengan kematangan fisiologis seperti pembesaran jaringan sampai organ tubuh membuat remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang spesial (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Kelompok remaja merupakan salah satu perhatian utama di bidang kesehatan pada lima tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh karena keunikan gaya hidup remaja apabila dibandingkan dengan kelompok usia lain.

Berbagai permasalahan tentang gizi dan kesehatan yang dihadapi remaja mempunyai hubungan yang saling berkaitan, sehingga diperlukan penanganan yang komperhensif. Adapun masalah-masalah gizi yang dialami pada fase remaja adalah obesitas dan anemia (Khomsan, 2003).

Obesitas merupakan salah satu masalah gizi di dunia sampai saat iniTahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi global yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan jumlah kasus lebih dari 300 juta orang di dunia. Obesitas telah mengakibatkan kematian sebanyak 30.000 orang setiap tahun d Inggris (House of Common, 2004)

Isi Artikel


Page 2

Pendahuluan

Saat ini dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat tentang permasalahan gizi kurang di negara berkembang, keadaan gizi kurang hampir mayoritas terjadi di negara tersebut (sebagian besar warga negara mengalami gizi kurang).

Gizi kurang dapat berdampak pada Sumber Daya Manusia yang buruk di masa mendatang, tidak rapi, ceroboh, sering lupa, gagal dalam memahami instruksi, anak nampak bodoh dan cenderung dihindari teman-temannya karena kurang dapat bekerja sama atau bersama dalam kelompok, hal demikian membuat anak tersisih dalam pergaulan (Santoso,2008).

Laporan perkembangan dunia tahun 1993 oleh Bank Dunia memperkirakan bahwa masalah kesehatan mental menyebabkan 8% penyakit global yang berat, lebih besar daripada yang disebabkan oleh tuberkolusis, kanker, atau penyakit jantung.

Selain penyakit yang berhubungan dengan fisik, kurang gizi juga medapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas otak, sehingga menyebabkan munculnya berbagai penyakit psikis, salah satunya yaitu depresi.

Orang-orang yang menderita depresi memiliki kecenderungan tidak memperhatikan pola makan dan aktivitas fisiknya berkurang sehingga mengakibatkan berat badan menjadi naik dan menjadi gemuk (Surilena & Agus, 2006).

Menurut Lubis (2009) depresi dan gangguan pola makan memiliki hubungan 2 arah, depresi dapat mempengaruhi pola makan dan pola makan dapat mengakibatkan depresi. Orang dengan depresi memiliki 2 kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus atau pun bertambah makan terutama yang manis sehingga menjadi lebih gemuk.

Fase remaja yang ditandai dengan kematangan fisiologis seperti pembesaran jaringan sampai organ tubuh membuat remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang spesial (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Kelompok remaja merupakan salah satu perhatian utama di bidang kesehatan pada lima tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh karena keunikan gaya hidup remaja apabila dibandingkan dengan kelompok usia lain.

Berbagai permasalahan tentang gizi dan kesehatan yang dihadapi remaja mempunyai hubungan yang saling berkaitan, sehingga diperlukan penanganan yang komperhensif. Adapun masalah-masalah gizi yang dialami pada fase remaja adalah obesitas dan anemia (Khomsan, 2003).

Obesitas merupakan salah satu masalah gizi di dunia sampai saat iniTahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi global yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan jumlah kasus lebih dari 300 juta orang di dunia. Obesitas telah mengakibatkan kematian sebanyak 30.000 orang setiap tahun d Inggris (House of Common, 2004)

Isi Artikel


Jelaskan pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental pada anak-anak

Lihat Healthy Selengkapnya


Page 3

Pendahuluan

Saat ini dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat tentang permasalahan gizi kurang di negara berkembang, keadaan gizi kurang hampir mayoritas terjadi di negara tersebut (sebagian besar warga negara mengalami gizi kurang).

Gizi kurang dapat berdampak pada Sumber Daya Manusia yang buruk di masa mendatang, tidak rapi, ceroboh, sering lupa, gagal dalam memahami instruksi, anak nampak bodoh dan cenderung dihindari teman-temannya karena kurang dapat bekerja sama atau bersama dalam kelompok, hal demikian membuat anak tersisih dalam pergaulan (Santoso,2008).

Laporan perkembangan dunia tahun 1993 oleh Bank Dunia memperkirakan bahwa masalah kesehatan mental menyebabkan 8% penyakit global yang berat, lebih besar daripada yang disebabkan oleh tuberkolusis, kanker, atau penyakit jantung.

Selain penyakit yang berhubungan dengan fisik, kurang gizi juga medapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas otak, sehingga menyebabkan munculnya berbagai penyakit psikis, salah satunya yaitu depresi.

Orang-orang yang menderita depresi memiliki kecenderungan tidak memperhatikan pola makan dan aktivitas fisiknya berkurang sehingga mengakibatkan berat badan menjadi naik dan menjadi gemuk (Surilena & Agus, 2006).

Menurut Lubis (2009) depresi dan gangguan pola makan memiliki hubungan 2 arah, depresi dapat mempengaruhi pola makan dan pola makan dapat mengakibatkan depresi. Orang dengan depresi memiliki 2 kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus atau pun bertambah makan terutama yang manis sehingga menjadi lebih gemuk.

Fase remaja yang ditandai dengan kematangan fisiologis seperti pembesaran jaringan sampai organ tubuh membuat remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang spesial (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Kelompok remaja merupakan salah satu perhatian utama di bidang kesehatan pada lima tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh karena keunikan gaya hidup remaja apabila dibandingkan dengan kelompok usia lain.

Berbagai permasalahan tentang gizi dan kesehatan yang dihadapi remaja mempunyai hubungan yang saling berkaitan, sehingga diperlukan penanganan yang komperhensif. Adapun masalah-masalah gizi yang dialami pada fase remaja adalah obesitas dan anemia (Khomsan, 2003).

Obesitas merupakan salah satu masalah gizi di dunia sampai saat iniTahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi global yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan jumlah kasus lebih dari 300 juta orang di dunia. Obesitas telah mengakibatkan kematian sebanyak 30.000 orang setiap tahun d Inggris (House of Common, 2004)

Isi Artikel


Jelaskan pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental pada anak-anak

Lihat Healthy Selengkapnya


Page 4

Pendahuluan

Saat ini dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat tentang permasalahan gizi kurang di negara berkembang, keadaan gizi kurang hampir mayoritas terjadi di negara tersebut (sebagian besar warga negara mengalami gizi kurang).

Gizi kurang dapat berdampak pada Sumber Daya Manusia yang buruk di masa mendatang, tidak rapi, ceroboh, sering lupa, gagal dalam memahami instruksi, anak nampak bodoh dan cenderung dihindari teman-temannya karena kurang dapat bekerja sama atau bersama dalam kelompok, hal demikian membuat anak tersisih dalam pergaulan (Santoso,2008).

Laporan perkembangan dunia tahun 1993 oleh Bank Dunia memperkirakan bahwa masalah kesehatan mental menyebabkan 8% penyakit global yang berat, lebih besar daripada yang disebabkan oleh tuberkolusis, kanker, atau penyakit jantung.

Selain penyakit yang berhubungan dengan fisik, kurang gizi juga medapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas otak, sehingga menyebabkan munculnya berbagai penyakit psikis, salah satunya yaitu depresi.

Orang-orang yang menderita depresi memiliki kecenderungan tidak memperhatikan pola makan dan aktivitas fisiknya berkurang sehingga mengakibatkan berat badan menjadi naik dan menjadi gemuk (Surilena & Agus, 2006).

Menurut Lubis (2009) depresi dan gangguan pola makan memiliki hubungan 2 arah, depresi dapat mempengaruhi pola makan dan pola makan dapat mengakibatkan depresi. Orang dengan depresi memiliki 2 kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus atau pun bertambah makan terutama yang manis sehingga menjadi lebih gemuk.

Fase remaja yang ditandai dengan kematangan fisiologis seperti pembesaran jaringan sampai organ tubuh membuat remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang spesial (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010). Kelompok remaja merupakan salah satu perhatian utama di bidang kesehatan pada lima tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh karena keunikan gaya hidup remaja apabila dibandingkan dengan kelompok usia lain.

Berbagai permasalahan tentang gizi dan kesehatan yang dihadapi remaja mempunyai hubungan yang saling berkaitan, sehingga diperlukan penanganan yang komperhensif. Adapun masalah-masalah gizi yang dialami pada fase remaja adalah obesitas dan anemia (Khomsan, 2003).

Obesitas merupakan salah satu masalah gizi di dunia sampai saat iniTahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi global yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan jumlah kasus lebih dari 300 juta orang di dunia. Obesitas telah mengakibatkan kematian sebanyak 30.000 orang setiap tahun d Inggris (House of Common, 2004)

Isi Artikel


Jelaskan pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental pada anak-anak

Lihat Healthy Selengkapnya