Tuliskan 2. ciri khas yang dimiliki tempat tinggalmu

Didalam sebuah keluarga pasti ada kekurangan dan kelebihan. Tak ada keluarga yang sempurna dan tanpa masalah. Setiap keluarga memiliki satu kepala keluarga yang harus selalu memberikan contoh yang baik bagi anggota keluarga. Jika ada salah seorang anggota keluarga melakukan kesalahan, usahakan jangan emosi terlebih dahulu itu nanti dapat menyebabkan suatu ketegangan. Indahnya kebersamaan dalam keluarga dapat diwujudkan jika saling mengerti.

Jika timbul masalah, bersikaplah tenang selesaikan dengan kepala dingin. Gunakan intonasi yang pelan dan ekspresi wajah yang tenang supaya orang yang kita ajak bicara tidak merasa takut dan semakin emosi. Kadang ada anggota keluarga yang merasa jenuh dan menginginkan lebih dari apa yang sering dia lakukan. Bicarakan jika ada sesuatu yang membuat tidak nyaman. Ciptakan indahnya saat bersama keluarga suapaya keluarga tetap harmonis.

Berikut ini ada 10 cara menjaga kebersamaan dalam keluarga agar semakin harmonis.

1. Melakukan aktivitas keagamaan bersama

Aktivitas keagamaan yang dimaksud disini adalah sholat berjamaah bagi yang beragama islam, mengikuti kajian keagamaan yang ada di lingkungan sekitar/tempat tinggal, mengajak anggota keluarga mengunjungi dan menyantuni fakir miskin dan anak yatim piatu terutama yang masih ada hubungan kerabat dekat dan yang tinggal di yayasan-yayasan yang ada, dan sebagainya.

2. Makan bersama

Kegiatan makan bersama dapat dilakukan baik di rumah maupun di luar rumah [restoran/rumah makan favorit keluarga]. Pada saat makan bersama, orangtua maupun anak-anak dapat saling bercerita aktivitas yang sudah dilakukan selama seharian, sehingga masing-masing anggota keluarga mengetahui dan memahami aktivitas anggota keluarganya. Sesekali waktu perlu dijadwalkan untuk makan bersama anggota keluarga di restoran favorit keluarga sebagai variasi agar tidak bosan dengan menu atau suasana makan yang ada di rumah.

3. Menonton televisi bersama

Bila dimungkinkan hindari untuk mempunyai televisi lebih dari satu di rumah. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing anggota keluarga dapat berkumpul di ruang keluarga dan menonton acara televisi bersama sembari mengobrol santai tentang acara yang ditonton. Momen ini juga sangat penting bagi orangtua, terutama yang mempunyai anak usia balita dan sekolah dasar, agar mengarahkan anaknya untuk memilih tontonan/hiburan yang mempunyai nilai edukasi, sebagai upaya untuk menepis dampak negatif acara televisi. Pada saat menonton televisi, orangtua juga dapat mengenalkan nilai-nilai luhur dari acara yang sedang ditonton seperti nilai ketuhanan [tontonan bergenre dakwah], nilai sosial budaya [tontonan yang bergenre seni budaya], toleransi, ketabahan dan sebagainya.

4. Mendampingi anak belajar

Sesibuk apapun pekerjaan kita, usahakan untuk tetap meluangkan waktu untuk mendampingi anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini dimaksudkan agar kita mengetahui perkembangan sekolah anak kita, dan membantu mencari jalan keluar atas kesulitan atau permasalahan yang dihadapi oleh anak kita disekolah.

5. Mendongeng

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa aktivitas mendongeng yang dilakukan oleh orang tua dengan anaknya sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan emosi anak. Kecerdasan emosi merupakan faktor penentu paling besar dalam menentukan kesuksesan anak dimasa yang akan datang.

6. Bermain bersama anak

Bermain bersama anak dapat dilakukan dengan cara bermain kuda-kudaan, bermain peran, membuat kolase bersama, membuat origami atau permainan lain yang menjadi favorit anak.

7. Belanja bersama

Ajaklah anggota keluarga untuk ikut belanja bersama seperti belanja ke pasar tradisional, supermarket, mall dan berikan kesempatan pada mereka untuk memilih barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan keinginannya. Jika memang diperlukan, buat kesepakatan dengan mereka barang apa saja dan berapa jumlah nominal uang yang boleh dibelanjakan sesuai dengan keinginan mereka asal mereka bertanggung jawab dengan pilihannya.

8. Masak bersama

Hal ini perlu dicoba terutama bagi pasangan muda yang mempunyai anak usia 4 sampai dengan 10 tahun. Anak-anak usia 4 sampai dengan 10 tahun biasanya sangat tertarik pada aktivitas memasak di dapur terutama masakan menu favoritnya. Keingintahuan mereka akan cara memasak menu favoritnya biasanya cukup tinggi.

Tidak sedikit dari anak-anak ini ingin mengambil peran orangtua yang sedang memasak menu favoritnya yang tentunya dengan kreasi mereka sendiri. Hal ini juga penting untuk melatih kemandirian anak, terutama untuk anak-anak yang memiliki orang tua yang aktivitasnya tinggi apabila sewaktu-waktu mereka ditinggal tugas orangtuanya dan harus menyiapkan makanannya sendiri. Tetapi yang harus diingat adalah tanamkan pengertian pada anak tentang penggunaan kompor yang baik dan benar agar terhindar dari resiko kebakaran.

9. Momen bebas

Momen bebas yang dimaksud disini adalah memberikan kesempatan kepada masing-masing anggota keluarga untuk melakukan aktivitas yang disukai dalam suatu waktu tertentu. Untuk melakukan momen bebas perlu ada kesepakatan antar anggota keluarga, yang mana masing-masing anggota keluarga harus memegang komitmen yang telah disepakati dalam keluarga tersebut.

10. Liburan bersama

Liburan bersama seyogyanya dijadwalkan minimal satu tahun sekali. Liburan bersama tidak harus memilih tempat yang jauh dan butuh biaya yang mahal untuk mengunjunginya, sesuaikan dengan anggaran dan kemampuan yang ada. Yang terpenting adalah usahakan agar semua anggota keluarga bisa ikut dalam liburan bersama.

Itulah cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersamaan dalam keluarga agar semakin harmonis. Aswata ikut menjaga kita dengan menyediakan perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri untuk seluruh keluarga dengan promo 50% discount premi dan bebas biaya admin untuk penutupan asuransi kecelakaan diri keluarga mulai tanggal 3 Mei 2020 sampai berakhirnya masa pandemi.

Karena tetap harus di rumah saja, pembelian asuransi ini cukup dilakukan melalui Whatsapp Vania [Virtual Assistant  Aswata] di 08111 500 299 dengan cara text #dirumahaja. Selanjutnya Vania akan memandu pembelian polis ini sampai pembayaran online dan penerbitan polisnya melalui Whatsapp chat.

Informasi produk Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga //www.aswata.co.id/id/kecelakaan-diri-keluarga

Informasi tutorial video proses pembelian polis melalui Whatsapp Business //aswata.co.id/id/pa-keluarga

Informasi lain seputar Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Kegiatan Gotong Royong di Sekolah. [Foto: //pixabay.com]

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam, karena terdiri atas suku, bangsa, dan agama yang tersebar di beribu-ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun bangsa Indonesia beragam, tetapi sejak dahulu bangsa Indonesia sudah terbiasa hidup bekerja sama.

Dikutip dari buku Horizon Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 2 Sekolah Dasar 2B Semester Kedua yang ditulis oleh Drs. Sudjatmoko Adisukarjo & Rini Ningsih, S. Pd. [2006: 43], kerja sama dapat diartikan sebagai gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Gotong royong dilakukan untuk kepentingan bersama. Contoh gotong royong di lingkungan masyarakat adalah mendirikan pos ronda, memperbaiki jalan yang rusak, dan membersihkan lingkungan.

Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai 6 contoh kegiatan di sekolah yang membutuhkan gotong royong.

Kegiatan di Sekolah yang Membutuhkan Gotong Royong

Gotong Royong menjadi ciri khas bangsa Indonesia, yang mana ciri khas ini harus tetap dipertahankan sampai kapan pun. Adapun manfaat dari melakukan gotong royong adalah pekerjaan lebih terasa ringan, pekerjaan menjadi lebih cepat selesai, mempererat persaudaraan, dapat membina kerukunan, tidak mementingkan diri sendiri, dan peduli terhadap orang lain.

Gotong royong sangat penting dilakukan oleh setiap orang, berikut 6 contoh kegiatan di sekolah yang membutuhkan gotong royong:

  1. Membersihkan taman sekolah.

  2. Membersihkan ruang kelas bersama anggota kelas.

  3. Membersihkan tempat ibadah di sekolah.

  4. Membersihkan toilet bersama.

  5. Mengumpulkan sampah dan membuangnya pada tempat sampah.

  6. Membagi jadwal piket secara adil antara setiap anggota kelas untuk merapikan kursi dan meja di dalam kelas sehabis pulang sekolah.

Dikutip dari buku Rekonsepsi Pendidikan Karakter Era Kontemporer yang ditulis oleh Dr. Munifah, M. Pd. [2020: 35], konsepsi karakter gotong royong di dalam masyarakat Indonesia sebenarnya berangkat dari semangat bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana, karakter gotong royong menggambarkan tindakan saling menghargai, bahu-membahu untuk menyelesaikan masalah bersama-sama, bekerja sama untuk tujuan sosial, melakukan komunikasi, dan simpati dalam menolong orang yang membutuhkan.

Itulah 6 kegiatan di sekolah yang membutuhkan gotong royong yang dapat dilakukan untuk melatih kekompakan setiap murid. Semoga informasi ini bermanfaat! [CHL]

Page 2

Video yang berhubungan