Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Tari Lego-lego Berasal dari Alor, NTT, Foto; Kemdikbud

Kaya akan aneka ragam budaya, bangsa Indonesia tentu juga kaya akan aneka tarian unik, salah satunya tari lego-lego. Tari lego-lego berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur.

Dipentaskan untuk menyambut tamu, memeriahkan upacara pernikahan, dan lain sebagainya, tarian ini diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang Alor, sehingga masih terus lestari sampai sekarang.

Makna Tari Lego-lego Berasal dari Alor, NTT

Melansir situs resmi Kemdikbud, tari lego-lego adalah tarian daerah yang mengajak masyarakat bersatu untuk membangun kampung dan negeri.

Maka dari itu, tarian ini mengandung semangat gotong royong, sikap saling mendukung, dan keikhlasan untuk memupuk motivasi.

Lebih dalam lagi, tarian ini memiliki 2 makna fungsional yang sangat penting, yakni:

  • Bentuk Ucapan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Usai pelaksanaan suatu kegiatan, warga Alor akan mementaskan tari lego-lego sebagai bentuk ucapan syukur. Sambil menari, warga Alor juga akan menyanyikan lagu pujian syukur.

  • Wujud Kegembiraan atas Suatu Keberhasilan

Selain itu, tarian lego-lego juga dipentaskan untuk merayakan suatu keberhasilan, seperti keberhasilan panen atau pernikahan.

Gerakan Tari Lego-lego dari Nusa Tenggara Timur

Gerakan Tari Lego-lego, Foto: Flickr/Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia

Melansir buku 30 Destinasi Wisata di Nusa Tenggara Timur, Tri Cahyani, (2019:34), tari lego-lego dipentaskan oleh beberapa orang, dengan iringan gong dan moko yang ditabuh. Sebagai informasi, moko adalah alat musik yang menyerupai gendang dan terbuat dari perunggu.

Berdasarkan jurnal Modal Sosial dalam Budaya Tarian Lego-Lego Masyarakat Alor Nusa Tenggara Timur, Welhelmina Selfina Beli, (2017:15), gerakan tarian lego-lego dilakukan berbarengan dengan mengelilingi alat musik moko.

Penari akan membentuk lingkaran, berjalan cepat atau kadang juga lambat, saling berpegangan bahu, dan lalu bergerak mengelilingi moko.

Menilik gerakan tariannya, dapat disimpulkan bahwa tari lego-lego menampilkan pola lantai garis yang melengkung. Karena itulah, para penari akan menari bersama-sama sambil membentuk lingkaran. Penggunaan pola lantai ini menggambarkan kesan persatuan dan persaudaraan di antara semua penarinya.

Tarian lego-lego dipentaskan di tempat yang bernama lelang atau mesbah. Mesbah adalah 3 batu yang disusun sebagai simbol kekuatan dan persatuan. (BRP)

Tari Lego Lego – Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di kabupaten Alor memiliki tradisi yang terus dilaksanakan hingga saat ini. Tradisi tersebut adalah tari Lego-Lego yang kerap dipakai sebagai bentuk sambutan untuk tamu penting.

Sebagaimana diketahui, setiap tarian daerah memiliki keistimewaannya sendiri. Begitu pun tari daerah Lego-lego, berikut informasi untuk disimak:

Asal Tari Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Kabupaten Alor dikenal dengan sebutan Negeri 1.000 Moko, berkat alat musiknya yang legendaris. Selain digunakan sebagai alat musik, Moko yang berasal dari perunggu ini juga kerap dipakai sebagai mas kawin dan membayar denda.

Alat musik Moko juga dimanfaatkan sebagai iring-iringan dalam tarian daerah Lego-lego. Kesenian ini berasal dari NTT, tepatnya di kabupaten Alor.

Mendengar kata ‘Lego’ mungkin pembaca akan langsung membayangkan permainan anak-anak. Meski berasal dari kata yang sama, tetapi Lego yang dimaksud dalam pembahasan ini berbeda.

Tarian daerah ini dimainkan baik pria maupun wanita secara masal, sehingga akan sangat ramai. Formasi khusus yang terlihat dari tari Lego-lego yaitu posisi bergandengan tangan dan melingkar.

Sejarah Tarian Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Kesenian daerah Alor secara turun-temurun diwariskan oleh masyarakat, sehingga sampai saat ini masih bisa disaksikan langsung. Mulanya, tari Lego-lego dimainkan dalam upacara adat sebagai wujud rasa syukur.

Bentuk rasa syukur tersebut ditampilkan dengan cara bergandengan tangan dan mengelilingi Mezbah. Para penari juga akan menyanyikan lagu pujian pada Tuhan dengan kompak.

Mesbah merupakan benda khusus yang keberadaannya telah disakralkan oleh penduduk Alor. Adanya Mesbah menjadi ciri khusus yang membedakan antara Lego-lego dengan jenis tarian daerah lainnya.

Lego-lego selain dimainkan bersama dengan iringan alat musik, terkadang juga hanya diiringi nyanyian saja dengan gemerincing gelang kaki. Pelaksanaannya di tiap daerah mungkin juga berbeda-beda.

Properti Tari Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Tarian daerah Lego-lego juga membutuhkan properti khusus yang dipakai oleh setiap penari. Mulai dari alat musik, busana, dan aksesoris yang akan membuat penampilan para penari lebih menarik dan kompak.

Seluruh properti ini bukanlah sebuah keharusan. Terkadang ada pula pertunjukkan yang hanya menggunakan sebagian properti saja. Berikut sejumlah properti yang umum digunakan dalam tari Lego-lego:

1. Gong

Dalam memainkan tarian daerah Alor, penari akan diiringi alat musik berupa gong. Alat musik ini berupa lingkaran yang dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan palu khusus.

Ukuran gong bermacam-macam, ada yang besar hingga perlu diangkat oleh dua orang dan ada pula yang kecil. Meski demikian, ada pula tarian Lego-lego yang dimainkan tanpa alat musik apa pun.

2. Moko

Alat musik ini hampir menyerupai kendang, ukurannya dibuat berbeda-beda. Biasanya Moko dibuat dari tembaga, perunggu, maupun kuningan. Sejak dulu, Moko kerap dimanfaatkan oleh masyarakat Alor sebagai alat barter.

Kepemilikan Moko bagi masyarakat Alor bisa menunjukkan status sosial, itulah sebabnya alat musik ini juga kerap digunakan sebagai mahar pernikahan yang berharga.

3. Kain Tenun Khas Alor

Tidak ada kostum khusus yang perlu dikenakan saat pelaksanaan tari Lego-lego. Tetapi, pada umumnya setiap penari akan mengenakan busana yang terbuat dari kain tenun khas Alor.

Tenunan ini memiliki ciri khas berupa penggunaan motif kenari, sebab pulau tersebut juga dikenal dengan julukan ‘Pulau Kenari’. Pengrajin kain tenun sangat banyak di Kupang dan daerah NTT lain, sehingga tidak akan sulit untuk menemukan kain tenun khas Alor.

  Tari Cendrawasih Berasal dari ? Sejarah, Properti dan Pola Lantai

4  Busana Adat

Penari Lego-lego umumnya mengenakan busana adat saat kesenian digelar. Untuk laki-laki busana adat akan dipadukan dengan penutup kepala, sehingga menjadi lebih rapi.

Sedangkan penari wanita umumnya membiarkan rambut terurai ketika memainkan tarian Lego-lego. Tentu saja busana adat Alor akan dikombinasikan bersama aksesoris lainnya.

5. Ikat Kepala

Aksesoris berupa ikat kepala umumnya dikenakan oleh penari laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan bila penari wanita juga mengenakannya. Tetapi keduanya memiliki desain yang berbeda.

Untuk wanita, ikat kepala yang dipakai berbentuk V dan terdiri dari perpaduan warna merah, hitam, dan putih. Agar semakin menarik, biasanya juga ditambahkan aksesoris gelang, anting, dan kalung.

Di sisi lain, ikat kepala untuk pria hampir menyerupai mahkota. Agar lebih eksentrik biasanya ditambahkan dasi serta perhiasan di bagian lengan.

Adapun pembuatan ikat kepala pria berasal dari kain merah, lem lilin, karpet, dan beberapa helai bulu unggas. Kombinasi properti tersebut membuat tari Lego-lego yang dimainkan semakin terlihat serasi dan menarik.

6. Gelang Kaki

Properti ini sangat dibutuhkan oleh penari Lego-lego, baik yang menggunakan iringan musik maupun tidak. Gelang kaki yang dipakai berguna untuk menghasilkan suara gemerincing saat penari berjalan.

Tentu saja akan lebih mudah untuk menyesuaikan langkah setiap penari berkat adanya gelang tersebut. Mengingat bahwa tarian daerah Lego-lego selalu dimainkan secara massal.

Pola Lantai Lego Lego

Tarian Lego-lego dimainkan bersamaan dengan iringan musik moko dan gong. Gerakan yang terbentuk diantara penari adalah melingkar mengelilingi Mezbah.

Penari akan menari dengan tempo yang lambat maupun cepat sesuai dengan musik. Bila menyaksikan tarian tersebut, maka pola lantai yang terbentuk yaitu pola garis melengkung. Penerapan pola ini memberikan kesan persaudaraan di antara para penari.

Gerakan Tari Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Tarian tradisional Lego-lego tidak menerapkan gerakan yang terlalu rumit. Secara umum, gerakan yang akan ditampilkan berupa gerak kaki maju dan mundur.

Kemudian berpindah posisi ke kanan dan berganti ke kiri. Meski hanya berupa gerakan sederhana, tarian tersebut membutuhkan kekompakan. Terlebih tarian Lego-lego dimainkan oleh banyak penari.

Apabila ada gerakan yang temponya tidak sama, maka penonton akan mengetahuinya lewat suara gelang kaki. Tanpa adanya kekompakan, maka suara yang dihasilkan akan rancu.

Di samping itu, situasi ini memungkinkan penari kehilangan keseimbangan dan mungkin terjatuh. Pada dasarnya setiap wilayah di Alor memiliki gaya tersendiri dalam menampilkan tarian daerah Lego-lego.

Keunikan Tari Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Berdasarkan catatan sejarah, sejak dulu masyarakat Alor kerap melaksanakan pekerjaan dengan cara gotong royong. Setelah pekerjaan selesai, maka penduduk akan mengelilingi Mezbah untuk mengucapkan syukur sambil menyanyikan pujian pada Tuhan.

Adat inilah yang kemudian dikenal sebagai tradisi tari Lego-lego sampai saat ini. Sehingga, rasa kegembiraan tersebut dituangkan dalam bentuk tarian.

Keunikan tari Lego-lego terlihat dari banyaknya jumlah orang-orang yang menari mengikuti irama musik. Bahkan tarian ini tidak memandang jenis kelamin, baik wanita maupun pria bisa nurut memainkannya.

Agar menghasilkan gerakan yang kompak, maka penari harus berlatih dan berkonsentrasi penuh. Dengan demikian, sangat jelas terlihat kebersamaan diantara masyarakat Alor.

  Tari Hudoq Berasal dari ? Sejarah, Properti dan Pola Lantai

Fungsi Tari Lego Lego

Gerakan yang dilakukan oleh laki-laki pada tari lego-lego adalah

Persembahan tari Lego-lego tentu sangat dinantikan oleh masyarakat. Tarian daerah ini tidak sebatas untuk ajang hiburan saja.

Melainkan banyak fungsi tarian Lego-lego yang membuatnya patut dilestarikan sebagai keberagaman budaya Indonesia. Berikut penjelasan beberapa fungsi dari tarian daerah Lego-lego sebagai tambahan wawasan bagi pembaca:

1. Sebagai Bentuk Penyambutan Tamu

Tarian Lego-lego lebih sering dilaksanakan ketika ada festival atau acara besar tertentu. Tujuannya untuk menyambut tamu yang menghadiri acara tersebut.

Kegiatan ini dilakukan sebagai usaha untuk mengenalkan budaya masyarakat Alor kepada warga asing yang berkunjung dari daerah maupun negara lain. Tarian tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Alor sangat ramah dalam menyambut tamu.

2. Sebagai Ungkapan Rasa Kegembiraan Setelah Memperoleh Keberhasilan

Tarian Lego-lego juga kerap dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur setelah masyarakat memperoleh keberhasilan. Misalnya ketika diberikan kelancaran dalam memanen hasil bumi yang sudah dirawat sejak lama.

Tidak hanya itu, tari Lego-lego juga dimainkan ketika sedang melaksanakan upacara pernikahan. Tarian ini berfungsi untuk menyambut kehadiran tamu undangan.

Selain acara pernikahan, tarian daerah khas Alor dulunya juga dimainkan ketika menyambut kedatangan pasukan perang. Para penari akan bergerak melingkar dengan kompak sembari menyanyikan pujian.

Aktivitas ini merupakan bentuk ungkapan kegembiraan masyarakat Alor atas segala keberhasilan yang diterima. Sehingga setiap orang akan bersukacita saat menari Lego-lego.

3. Aktualisasi Kebersamaan Masyarakat

Gerakan bergandeng tangan yang dilakukan saat menari Lego-lego merupakan aktualisasi persatuan seluruh masyarakat Alor.

Kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong sebagaimana makna dari tarian Lego-lego. Dengan demikian, melestarikan tarian daerah tersebut termasuk dalam salah satu usaha melestarikan budaya gotong royong.

4. Sebagai Salah Satu Sambutan Dalam Acara Sunna Hada

Salah satu budaya yang masih dilaksanakan oleh masyarakat Alor yaitu acara Sunna Hada. Ini merupakan tradisi sunat massal yang diselenggarakan berdasarkan periode tertentu.

Adapun anak-anak yang boleh mengikutinya yaitu anak laki-laki berusia 4-10 tahun. Pelaksanaannya melibatkan beberapa suku, dalam acara tersebut masyarakat juga akan menari tarian Lego-lego.

5. Bentuk Rasa Syukur Atas Hasil Panen

Seperti diketahui, masyarakat Alor sebagian besar mempunyai pekerjaan di bidang pertanian. Banyak penduduk yang fokus dalam mengelola ladang yang ditanami dengan kacang-kacangan, padi, ubi, jagung, dan sorgum.

Ketika musim panen tiba, maka rasa syukur akan dituangkan ke dalam puji-pujian yang dibacakan saat melaksanakan tarian Lego-lego.

Penutup Artikel Tari Lego Lego

Demikian pembahasan tentang tari Lego-lego, tarian daerah khas masyarakat Alor yang sampai saat ini terus dilestarikan oleh masyarakat. Tidak sedikit tradisi di Indonesia yang tetap dijunjung tinggi oleh bangsa ini.

Meski bukan berasal dari Alor, pembaca juga bisa melestarikan semangat kebersamaan dengan melaksanakan budaya yang berkembang di daerah masing-masing.

Tari Lego Lego