Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan merpati

Karakteristik dari burung merpati balap tinggian sangat menentukan kecepatan terbangnya. Bentuk badan mempengaruhi hambatan angin, warna iris mata berpengaruh terhadap daya pengelihatan burung merpati balap tinggian, tipe bulu sayap berpengaruh terhadap kecepatan terbang, tipe bulu ekor berpengaruh terhadap kelincahan ketika terbang, bentuk kepala berpengaruh terhadap kecerdasan.

Karakteristik Kualitatif Bentuk badan

Bentuk badan burung merpati balap tipe tinggian yang baik memiliki bentuk badan yang gagah dan tegap. Berdasarkan pengamatan 100% burung merpati memiliki bentuk badan yang gagah dan tegap. Burung merpati yang terlalu besar akan mempengaruhi kecepatan terbangnya. Bentuk badan burung merpati balap tipe tinggian dapat ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Burung Merpati Balap Tipe Tinggian Berbadan Gagah dan Tegap

Warna iris mata

Pada pengamatan terdapat dua macam warna iris mata pada burung merpati balap tinggian yaitu kuning 19 ekor (82,4%) (Gambar 8a) dan mata merah saga 4 ekor (17,4%) (Gambar 8b). Burung merpati balap tinggian yang baik memiliki warna iris mata kuning. Hal ini mungkin disebabkan warna iris mata kuning tahan terhadap sinar matahari apabila dilepas pada siang dan sore hari serta pada umumnya burung merpati balap tinggian juara memiliki warna iris mata kuning. Burung merpati balap tinggian yang mempunyai warna iris mata merah saga diduga kurang baik panca inderanya apabila dilepas pada sore hari.

19  

(a) (b)

Gambar 8. Burung Merpati Balap Tipe Tinggian dengan (a) Warna Mata Kuning dan (b) Mata Merah Saga

Tipe Bulu Sayap

Tipe bulu sayap yang rapat memudahkan burung merpati balap tinggian untuk terbang karena dapat mencapai jarak yang jauh dalam sekali kepakan. Berdasarkan pengamatan kerapatan bulu sayap memiliki nilai 100%. Kerapatan bulu sayap mengakibatkan ayunan kuat ketika bulu sayap disibakkan. Tulang sayap harus lurus, tebal dan kuat. Selain itu bulu sayap harus kering, tebal dan apabila direntangkan, reflek bulu sayap menempel atau merapat ketubuh sangat cepat. Tipe bulu sayap burung merpati balap tipe tinggian dapat ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Tipe Bulu Sayap Burung Merpati Tipe Tinggian

Tipe Bulu Ekor

Tipe bulu ekor burung merpati yang baik memiliki bulu ekor utama menyatu dengan susunan yang rapih. Hasil pengamatan burung merpati balap tinggian yang memiliki bulu ekor menyatu sebanyak 100%. Bulu ekor adalah kemudi pada saat burung merpati balap tinggian terbang. Bulu ekor yang menyatu dengan susunan yang rapih memudahkan bergerak saat terbang, selain itu memudahkan ketika mendarat dan mengurangi hambatan angin. Tipe bulu ekor burung merpati balap tipe tinggian ditunjukkan pada Gambar 10.

20  

Gambar 10. Tipe Bulu Ekor Burung Merpati Balap Tipe Tinggian

Bentuk Kelapa

Bentuk kepala burung merpati balap tinggian pada pengamatan ada dua macam bentuk kepala yaitu jenong sebanyak 20 ekor (86,9%) (Gambar 11a) dan kepala perkutut 3 ekor (13,1%) (Gmabar 11b). Bentuk kepala jenong memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan dengan bentuk kepala perkutut. Burung merpati balap tipe tinggian yang memiliki bentuk kepala jenong biasanya memiliki karakter jatuh diatas kepala joki.

(a) (b)

Gambar 11. Burung Merpati Balap Tipe Tinggian dengan Bentuk Kepala (a) Jenong dan (b) Kepala Perkutut

Ukuran Tubuh Merpati Balap Tipe Tinggian

Pengukuran sifat kuantitatif meliputi bobot badan, lingkar dada, dalam dada, lebar dada, panjang punggung, panjang bulu sayap. Lebar bulu ekor, lebar pangkal ekor dan panjang bulu ekor. Keragaman sifat kuantitatif burung merpati balap tipe tinggian dapat dilihat pada Tabel 1.

21  

Tabel 1. Nilai Rataan, Simpangan baku dan Koefisien Keragaman dari Ukuran Tubuh Burung Merpati Balap Tipe Tinggian Jantan.

Ukuran Tubuh Rata-rata ± Sb (n=10) Kisaran KK (%)

Bobot Badan (g) 381 ± 31,07 330-420 8,15

Lingkar Dada (cm) 21,8±0,79 21-23 3,62

Dalam Dada (cm) 6,07±0,45 5,4-6,7 7,41

Lebar Dada (cm) 8,05±0,28 7,5-8,5 3,48

Panjang Punggung (cm) 12,3±1,16 11-14 9,43

Panjang Bulu Sayap (cm) 18,7±1,34 17-21 7,17

Lebar Bulu Ekor (cm) 4,96±0,46 4,3-5,7 9,27

Lebar Pangkal Ekor(cm) 3,96±0,49 3,3-4,7 12,37

Panjang Bulu Ekor (cm) 11,3±1,16 10-13 10,27

Berdasarkan Tabel 1, urutan nilai koefisien keragaman (KK) dari yang paling besar sampai paling kecil adalah lebar pangkal ekor (12,37%), panjang bulu ekor (10,27%), panjang punggung (9,43%), lebar bulu ekor (9,27%), bobot badan (8,15%), dalam dada (7,41%), panjang bulu sayap (7,17%), lingkar dada (3,62%) dan lebar dada (3,48%). Berdasarkan urutan tersebut, maka ukuran tubuh yang paling beragam adalah lebar pangkal ekor dan yang paling seragam adalah lebar dada. Lebar pangkal ekor dapat dijadikan penentu seleksi burung merpati balap tipe tinggian karena berpengaruh nyata negatif (P<0,05) terhadap kecepatan terbang burung merpati balap tipe tinggian.

Lain halnya dengan penelitian Sucahyo (2005), ukuran tubuh yang paling beragam adalah lebar pangkal ekor (12,5%) dan yang paling seragam adalah lingkar dada (1,99%). Penyebab terjadinya perbedaan hasil penelitian adalah genetik dari burung merpati dan lingkungan sekitar.

Kecepatan Terbang

Pengukuran kecepatan terbang, dilakukan tiga kali periode giring pada tiap-tiap individu sehingga dihasilkan rataan (m/detik). Hasil rataan dan uji t kecepatan terbang burung merpati selama penelitian disajikan pada Tabel 2.

Kisaran kecepatan terbang burung merpati balap tipe tinggian pada penelitian ini adalah 18,65-29,18 m/detik dengan keragaman 16,02%. Pada Tabel 2, kecepatan terbang merpati tidak berbeda nyata antara periode giring satu dengan periode giring yang lain. Hal ini menunjukan bahwa setelah burung merpati dilatih maka kemampuan terbangnya cenderung stabil, dan dapat dilihat dari rataan kecepatan

22  

terbang antara periode I, II dan III tidak berbeda. Burung merpati pada penelitian ini dipilih yang sama dalam keadaan giring, sehingga saat memasuki masa bertelur dari 10 pasang burung merpati tidak berbeda jauh, sehingga burung merpati tidak diterbangkan. Berdasarkan pengamatan dilapangan, angin adalah faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan terbang burung merpati. Angin yang bergerak sangat kencang cenderung memperlambat terbang burung merpati yang bergerak berlawanan dengan arah angin. Angin yang kencang menyebabkan terbang burung merpati tidak terbang lurus dan cenderung berputar-putar.

Tabel 2. Rataan dan Uji t Kecepataan Terbang Burung Merpati Balap Tipe Tinggian Periode Rataan±Sb (m/detik) t hit P-Value Uji t I dan II 22,26± 3,29 -0,18 0,859 tn 22,53±3,57 I dan III 22,26±3,29 -0,01 0,996 tn 22,27±3,33 II dan III 22,53±3,57 0,17 0,864 tn 22,27±3,33 Keterangan : Sb = simpangan baku, tn = tidak nyata

Hubungan kecepatan terbang burung merpati balap tipe tinggian antara giring yang satu dengan giring yang lain pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3. Nilai korelasi antara rataan periode I dan II, I dan III, II dan III dari hasil ini terlihat nilai korelasinya, sangat nyata (P<0,01) dikarenakan kecepatan tiap-tiap individu yang tidak berbeda seperti disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan pengamatan dilapangan kecepatan merpati terbang tinggi diduga dipengaruhi kondisi giring yang tinggi (rasa ingin menghampiri betina) sehingga kecepatan terbang yang dihasilkan maksimal.

Tabel 3. Nilai Korelasi antara Rataan Kecepatan Terbang Burung Merpati Balap Tipe Tinggian pada Periode Giring I, II dan III.

Periode R P-Value

I dan II 0,97 0,000

I dan III 0,952 0,000

II dan III 0,996 0,000

Pola terbang dan ketahanan tubuh merpati juga mempengaruhi kecepatan terbang yang dihasilkan. Merpati yang memiliki ketahanan tubuh yang baik umumnya akan memiliki kecepatan yang stabil karena pada umumnya merpati akan diterbangkan berulang-ulang. Selain itu pada dua hari terakhir dilatih (menjelang

23  

bertelur) umumnya merpati dalam kondisi giring yang tinggi sehingga kecepatan terbang yang dihasilkan maksimal. Menurut Tyne dan Berger (1976) faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan terbang burung adalah kecepatan angin, suhu dan motivasi terbang.

Pengaruh Ukuran Tubuh Merpati Balap Terhadap Kecepatan Terbang

Ukuran tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan burung merpati balap tipe tinggian. Tyne dan Berger (1976) menyatakan ukuran tubuh seperti lingkar dada, bobot badan, dalam dada, lebar dada, panjang punggung, panjang sayap, lebar pangkal ekor, lebar bulu ekor dan panjang bulu ekor sangat mempengaruhi bentuk badan burung.

Kecepatan terbang pada burung merpati salah satunya dapat dilihat dari faktor ukuran tubuh. Nilai korelasi kecepatan terbang dengan ukuran tubuh dapat dilihat pada Tabel 4.

Analisis korelasi pada Tabel 4 untuk lingkar dada, lebar dada, panjang punggung, panjang bulu sayap dan panjang bulu ekor tidak menunjukan hubungan yang nyata dengan kecepatan terbang. Bobot badan, dalam dada, lebar bulu ekor dan lebar pangkal ekor menunjukan hubungan yang nyata dengan kecepatan terbang.

Tabel 4. Nilai Korelasi Kecepatan Terbang dengan Ukuran Tubuh Burung Merpati Balap Tipe Tinggian.

Bagian Tubuh Korelasi

Bobot Badan -0,865A

Lingkar Dada -0,308

Dalam Dada -0,771A

Lebar Dada -0,564

Panjang Punggung -0,574

Panjang Bulu Sayap -0,616

Lebar Bulu Ekor -0,636a

Lebar Pangkal Ekor -0,722a

Panjang Bulu Ekor -0,574

Ket :Superskrip dengan huruf besar menunjukan perbedaan sangat nyata (P<0,01) Superskrip dengan huruf kecil menunjukan perbedaan nyata (P<0,05)

Bobot badan, dalam dada, lebar bulu ekor dan lebar pangkal ekor pada burung merpati balap tinggian berkorelasi negatif dengan kecepatan terbangnya. Bertambahnya bobot badan, dalam dada, lebar bulu ekor dan lebar pangkal ekorakan mengurangi kecepatan terbang burung merpati balap tipe tinggian.

24  

Berdasarkan hasil analisis korelasi ukuran tubuh dengan kecepatan terbang maka burung merpati yang memiliki kecepatan terbang tinggi pada penelitian ini memiliki bobot badan (330 g), dalam dada (5,4 cm), lebar bulu ekor (4,4 cm) dan lebar pangkal ekor (3,5 cm). Adapun burung yang masuk kriteria cepat terbang pada penelitian ini adalah berwarna megan. Burung jantan berwarna megan tersebut ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12. Burung Merpati yang Masuk Kriteria : a). Jantan dengan Warna Bulu Megan, dan b). Betina dengan Warna Bulu Coklat.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, para penggemar merpati balap tipe tinggian ketika menyeleksi atau memilih bahan burung yang akan dilatih untuk balap tinggi adalah bobot badan, panjang dan lebar bulu sayap, lebar bulu ekor. Alasan para penggemar ini berdasarkan pengalaman selama memelihara burung merpati.

Para penggemar ketika akan memilih burung merpati yaitu meraba atau memperhatikan bobot badannya. Mereka memilih burung merpati yang memiliki bobot badan yang tidak terlalu ringan, karena pada saat terbang burung merpati akan mengahadapi terpaan angin. Apabila tubuhnya terlalu kecil maka burung merpati akan terhempas oleh angin.

Para penggemar juga memperhatikan panjang dan lebar bulu sayap. Mereka memilih merpati yang memiliki bulu sayap panjang dan lebar. Bulu sayap panjang dan lebar akan memudahkan merpati ketika terbang, karena merpati dapat menempuh jarak yang jauh dalam sekali kepakan.

Para penggemar burung merpati tipe tinggian ketika memilih burung yang akan dilatih akan memperhatikan lebar bulu ekor. Mereka memilih merpati yang

A

25  

memliki bulu ekor yang tidak terlalulebar, karena bulu ekor yang tidak terlelu lebar akan mempermudah merpati ketika mendarat.

Dari hasil penelitian ini ukuran tubuh yang dapat digunakan untuk seleksi burung merpati balap tipe tinggian adalah dalam dada (r= -0,7771), lebar bulu ekor (r= -0,636) dan lebar pangkal ekor (r= -0,722). Urutan seleksi berdasarkan keragaman adalah lebar pangkal ekor, lebar bulu ekor, dalam dada dan bobot badan.

Persamaan regresi kecepatan terbang burung merpati tipe tinggian dengan bobot badan, dalam dada, lebar bulu ekor dan lebar pangkal ekor dapat dilihat pada Tabel 5. Kecepatan terbang dengan bobot badan mempunyai nilai koefisien determinasi paling tinggi dibandingkan dengan dalam dada, lebar bulu ekor dan lebar pangkal ekor yaitu sebesar 71,7%. Persamaan regresi untuk kecepatan terbang dengan bobot badan adalah Y (kecepatan terbang) = 63,8 - 0,107 BB (bobot badan).

Tabel 5. Persamaan Regresi antara Kecepatan Terbang dengan Ukuran Tubuh Burung Merpati Balap Tipe Tinggian

Persamaan Regresi P-Value R-Sq(adj)

---%---

Y = 63,8 - 0,107 BB 0,001 71,7

Y = 63,2 - 6,65 DD 0,009 54,3

Y = 49,2 - 5,31 LBE 0,048 33,0

Y = 45,6 - 5,74 LPE 0,018 46,2

Keterangan: Y = kecepatan terbang; BB = bobot badan; DD = dalam dada; LBE = lebar bulu ekor; LPE = lebar pangkal ekor

Persamaan regresi dari kecepatan terbang dengan bobot badan memiliki nilai yang paling besar yaitu 71,7% daripada yang lainnya, akan tetapi volume bobot badan dapat berubah, sehingga bobot badan sulit dijadikan penduga burung merpati yang memiliki kecepatan terbang tinggi. Dalam dada memiliki nilai terbesar ke-2 dari bobot badan dengan nilai 54,3%, oleh karena itu dalam dada bisa dijadikan penduga burung merpati yang memiliki kecepatan terbang tinggi.

Pola Terbang

Pola terbang merupakan suatu pergerakan yang terbentuk dari udara sehingga menghasilkan bentuk atau pola terbang tertentu. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa pola terbang merpati terbang tinggi seperti disajikan pada Tabel 6.

26  

Tabel 6. Pola Terbang dan Kecepatan Terbang Burung Merpati Balap Tipe Tinggian.

No Pola terbang Ekor Persentase Kecepatan terbang

(n=10) ---%--- (m/detik)

1 Berputar lalu terbang lurus 2 20 18,65-18,69

2 Langsung terbang lurus 4 40 23,62-29,18

3 Terbang lalu ditengah perjalanan berputar dahulu setelah itu terbang lurus

4 40 20,18-21,94

Pola terbang burung merpati balap tipe tinggian, berputar lalu terbang lurus, langsung terbang lurus danterbang ditengah berputar lalu terbang lurus. Masing-masing pola terbang memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

1) Polaberputar lalu terbang lurus, yaitu burung merpati waktu awal terbang naik ke atas setelah itu berputar-putar sampai puncak ketinggian dan setelah itu burung langsung terbang lurus. Terdapat 2 ekor burung merpati (20%) (warna kelabu dan tritis dengan kecepatan rata-rata masing-masing 18,69 dan 18,65 m/detik), yang mempunyai pola terbang berputar lalu terbang lurus. Pola terbang ini mempunyai kekurangan, yaitu waktu terbang menjadi lebih lama.

2) Pola langsung terbang lurus, yaitu burung merpati pada awal terbang burung merpati naik ke atas setelah itu terbang langsung lurus sampai puncak ketinggian. Terdapat 4 ekor burung merpati (40%) (warna megan, hitam, gambir dan megan 2 dengan kecepatan rata-rata masing-masing 23,62; 25,39; 28,88 dan 29,18 m/detik), yang mempunyai pola terbang langsung terbang lurus. Kelebihan pola langsung terbang lurus yaitu burung merpati cepat sampai ke tujuan.

3) Terbang lalu ditengah perjalanan berputar dahulu setelah itu terbang lurus, yaitu pada awal terbang burung merpati naik ke atas terbang lurus tapi di tengah-tengah perjalanan burung berputar-putar sampai puncak ketinggian lalu terbang lurus lagi. Terdapat 4 ekor burung merpati (40%) (warna blorok, tritis megan, blantong dan kelabu selap dengan kecepatan rata-rata masing-masing 20,18; 20,21; 21,94 dan 21,94 m/detik), yang mempunyai pola terbang disertai berputar ditengah perjalanan. Pola terbang ini dilakukan agar burung merpati untuk mencapai titik tinggi tertentu sehingga waktu turun memiliki kecepatan maksimal.

27  

Dalam dokumen KECEPATAN TERBANG BURUNG MERPATI BALAP LOKAL (TIPE TINGGIAN) SKRIPSI RIDWANSYAH (Halaman 31-40)

Pertumbuhan pada burung merpati dimulai dari apa?

Jawaban: Pertumbuhan burung merpati dimulai dari anak burung. Penjelasan: Siklus hidup burung diwali dengan penetasan telur menjadi anak burung dengan bulu yang sedikit, belum bisa melihat, berjalan dan terbang.

Apakah burung merpati mematuk?

Secara keseluruhan, merpati yang secara konsisten mematuk sebelah kanan piring akan mendapat makanan lebih banyak dibanding yang terus-terusan mematuk sisi kiri. Sekalipun begitu, merpati tetap mematuk sebelah kiri piring.

Apa saja ciri ciri burung merpati?

Halodoc, Jakarta – Burung merpati adalah burung berleher pendek dan berbadan kekar. Ia memiliki paruh pendek ramping dengan ceres atau lubang hidung berdaging pada spesies tertentu. Makanan utama burung merpati, yaitu biji-bijian, rempah-rempah, dan buah-buahan.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan burung merpati?

Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair. Spesies yang umumnya dikenal sebagai "merpati" adalah Merpati karang liar, umum digunakan di banyak kota.