Dengan cara apa saja kita dapat menghasilkan irama

Dengan kehadiran turis asing maupun domestic yang berkunjung ke daerah di Indonesia, akan memberi peluang masyarakat setempat untuk memasarkan produk … kerajinan yang dibuatnya. Otomatis akan memberi masukan berupa uang hasil penjualan kerajinan tersebut. Adalah bentuk apresiasi ……….. * a. budaya b. politik. c. sosial d. ekonomi​

Diketahui : L1 =5cm ,T1=7cm,                     L2 =22cm,Berapa T2 pada kertas gambar​

Walaupun ada mesin pembuat kerajinan tetapi buatan tangan lebih baik dibanding mesin. Disebut prinsip ….​

jelaskan definisi karya seni dua dimensi=sejelas jelasnya​

.tolong dibantu ya kak..​

tolong dibantu kak..​

Gambar model yang dihassilkan terlihat wajar karena ... tepata.proporsib.kesatuanc.keseimbangand.komposisi​

Bahan ini memiliki struktur cair, dan apabila diberi katalis akan cepat mengeras, bahan ini disebut

Bagimanakah peran alat-alat transportasi terhadap kegiatan ditribusi

Bahan keras dibagi menjadi dua yaitu…. * 3 poin bahan keras buatan bahan keras alami dan buatan bahan alami dan lembut . bahan alami dan lembut

Dalam mendesain busana kita mengenal adanya unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain. Dalam kesempatan ini akan kita bahas tentang prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip desain di antaranya adalah harmony, balance dan rhythm. Harmony atau keselarasan yaitu kesesuaian antara bagian satu dengan bagian lainnya dalam sebuah desain. Aspek dalam keselarasan berupa selaras dalam garis dan bentuk atau selaras dalam tekstur dan warna. Penerapan dalam pembuatan koleksi desain busana bisa dalam bentuk garis hias atau potongan yang sama antara desain satu dengan lainnya. Selain itu, keselarasan dapat diterapkan dengan penggunaan warna yang selaras antara satu desain dengan desain lainnya dalam satu koleksi desain.

Balance atau keseimbangan dalam desain busana dapat diartikan sebagai kesamaan atau ketidaksamaan bagian kiri dan kanan dari busana. Keseimbangan dalam desain busana dibagi menjadi dua yaitu keseimbangan simetris (formal) dan kesimbangan asimetris (informal). Keseimbangan simetris yaitu apabila bagian kiri dan kanan dalam sebuah desain busana mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung dan abadi. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu apabila bagian kiri dan kanan dalam busana tidak sama tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama. Dalam penerapannya pada pembuatan koleksi desain busana, sebaiknya memiliki keseimbangan yang sama antar desain busana.

Terakhir, rhythm atau irama merupakan suatu bentuk pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lain. Terdapat 4 (empat) aspek dalam irama yaitu pengulangan, peralihan ukuran, kontras dan radiasi. Penerapannya dalam koleksi desain busana dapat berupa pengulangan, misalnya pengulangan dalam detail busana seperti saku, kancing, dan hiasan busana lain. Irama juga dapat diterapkan dalam peralihan ukuran yang sama antara desain satu dengan lainnya.

Pengetahuan mengenai penerapan prinsip-prinsip desain busana dalam pembuatan desain busana bertujuan untuk membuat desain menjadi lebih berkualitas. Sehingga lebih banyak konsumen yang tertarik untuk memakainya atau mengaplikasikannya ke dalam pilihan busananya.

Penulis : Anggita Fortuna Dewi, S.Pd.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd.

Berikut pengertian desain busana menurut beberapa pendapat:

  • Rancangan
  • Gambar rancangan
  • Gambar untuk merencanakan sesuatu bentuk benda
  • Gambar rencana suatu karya
  • Konsep suatu rencana

Desain adalah suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi.

“Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda melalui pemikiran, pertimbangan, perhitungan, cita, rasa seni serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar”. Sedangkan “desain busana adalah ide tau gagasan seseorang yang dituangkan melalui gambar, dalam bentuk gambar busana, dengan penerapan unsur-unsur yang tepat sehingga tercipta suatu busana yang menarik. Unsur-unsur yang dimaksud adalah garis, bentuk, ukuran, warna, nilai gelap terang dan tekstur”.

Desain busana dapat juga diartikan sebagai suatu rancangan busana yang tersusun dari unsur garis, bentuk, ukuran , warna, nilai gelap terang dan tekstur.

Atau bisa juga disimpulkan desain busana adalah rancangan model atau gambar busana yang didalamnya terdapat perpaduan dari unsur-unsur desain yang dapat dipahami oleh orang lain untuk diwujudkan dalam bentuk busana/pakaian.

Macam-macam Desain

Berdasarkan penjelasan mengenai istilah desain di atas, desain dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

  1. Desain struktur, yaitu desain yang disusun berdasarkan bentuk, ukuran, warna dan tesktur suatu benda
  2. Desain hiasan, merupakan desain yang berfungsi untuk memperindah permukaan desain terstruktur
  3. Desain fungsional, desain yang dibentuk sesuai dengan fungsinya, misalnya pemasangan saku, saku tersebut harus difungsikan untuk menyimpan sesuatu. Desain fungsional ini dapat juga sebagai desain hiasan.

Unsur–unsur Desain

Unsur-unsur desain adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan.

Unsur-unsur desain terdiri dari

  • garis,
  • arah,
  • bentuk,
  • siluet,
  • nilai gelap terang,
  • warna, dan
  • tekstur.

Garis

Ada dua jenis garis yang perlu diperhatikan yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus terdapat tiga arah utama yaitu horisontal, vertikal, dan diagonal. Ketiganya memberikan kesan yang berbeda pada pengamat. Garis lurus horisontal memberikan kesan tenang, garis lurus tegak memberikan kesan luhur, garis lurus diagonal memberikan kesan dinamis.

Garis dalam desain busana dapat berfungsi untuk :

  • menunjukkan garis luar busana
  • sebagai garis hias pada desain
  • memberikan pengelabuan pada penglihatan.

Dengan memvariasikan macam dan bentuk garis bisa sedikit banyak mengatasi masalah bentuk tubuh.

Permainan garis pada busana

Arah erat berhubungan dengan garis. Garis sendiri mempunyai arah mendatar, vertical dan diagonal. Arah garis yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda juga bagi pengamat. Arah garis dapat dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan pada bentuk tubuh pemakai.

Gambar pengaruh arah garis
  1. Garis A, panjang kedua garis lurus ini sama, kelihatan berbeda karena ilusi dari arah garis panah. Anak panah yang ke arah luar jadi terlihat seolah-olah lebih panjang dibandingkan arah panah yang menghadap ke dalam.
  2. Garis B, ukuran pada persegi panjang ini sama, tapi keduanya terlihat beda ukurannya. Persegi panjang yang dibagi oleh garis tegak lurus terlihat lebih sempit atau lebih tinggi dibandingkan persegi panjang yang dipotong oleh garis mendatar.
  3. Garis C, pada persegi panjang ini juga sama ukurannya, tetapi persegi panjang dengan jalur sempit di tengah (gambar sebelah kiri) terlihat lebih tinggi dibandingkan persegi panjang dengan jalur yang agak lebar (pada gambar sebelah kanan).

Meskipun secara umum garis vertical akan memberikan efek tinggi dan garis mendatar akan terlihat pendek, tetapi ada pengecualian. Garis vertical bisa malah kelihatan pendek dan gemuk apabila jarak garis tersebut lebar dan garisnya tebal. Efek yang sama juga berlaku untuk lipit.

Gambar efek garis vertikal dan horisontal

Apabila ada salah satu garis yang dominan maka efek sifat garis tersebut yang akan muncul dominan. Contoh pada gambar di bawah, garis vertical adalah yang dominan, si pemakai kelihatan lebih tinggi dan langsing meskipun ada garis mendatar, garis lengkung, dan atau garis miring yang dipadukan terhadap garis vertical tesebut.

Gambar efek garis dominan

Dalam pembuatan desain bisa berdasarkan pada satu macam bentuk atau pun dengan penggabungan dari beberapa macam bentuk.

Bentuk sendiri dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

  1. Bentuk geometri, contohnya: segi empat, segi tiga, kerucut, lingkaran dan silinder.
  2. Bentuk bebas, contohnya: bunga, daun, gelombang ombak dan sebagainya.

Siluet

Siluet adalah garis luar dari busana tanpa memperhatikan detailnya, seperti kelim, kupnat, hiasan dan lain-lain. Siluet berasal dari kata “ silhouette” yang berarti bayangan hitam, garis keliling bayang-bayang lukisan atau dapat dikatakan garis luar dari bayang-bayang suatu obyek. Perkembangan mode dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh adanya siluet. Siluet dapat dikelompokkan dengan pertimbangan beberapa aspek, antara lain: bentuk dasar, pengaruh tekstur, kesan usia, bentuk huruf dan bentuk alam (Wisri A Mamdy, 1993:22).

Penggolongan Siluet

Berdasarkan bentuk dasarnya siluet dapat dibedakan menjadi 3 macam :

  1. Siluet lurus atau pipa (straight/tubular), disebut juga siluet tabung (tube-line), karena garis sisinya lurus ke bawah tidak berarti tidak boleh memakai potongan pinggang atau ikat pinggang.
  2. Siluet lonceng (bell shape/boufafant silhouette), yaitu siluet yang garisnya sempit di atas dan mengembang pada bagian bawah, garis pinggang diabaikan. Dapat menyembunyikan perut yang agak besar dan cendrung melansingkan bahu dan kaki.
  3. Siluet menonjol (bustle silhouette), agak kurang dikenal dan jarang digunakan saat ini. Gaun dengan siluet menonjol adalah gaun yang memberikan penekanan dan cenderung membesarkan bagian pantat. Bustle silhouette Populer di abad ke 19. Ada yang berpendapat bahwa model ini mencerminkan locomotif yang ditemukan saat itu. Saat ini pusat perhatian yang menekankan pada bagian belakang gaun biasa dipakai pada gaun malam.

Perhatikan gambar dibawah berikut ini.

Gambar siluet lurus Gambar siluet lonceng Gambar siluet menonjol

Siluet bisa juga dikaitkan dengan bentuk huruf, contoh :

Gambar siluet H Gambar siluet A Gambar siluet I

Garis dan bentuk dalam desain busana seringkali berbeda ukurannya. Ukuran akan mempengaruhi hasil desain yang dibuat.

Warna

Pemilihan warna dapat dipelajari dengan banyak melihat berbagai sumber dan dikembangkan untuk mendapatkan kombinasi warna yang serasi dan harmoni.

Warna dapat menciptakan ilustrasi, ilusi dan bahkan memperbaiki masalah tubuh, misal :

  • busana dengan satu warna akan memberikan kesan yang tinggi,
  • warna gelap akan memberikan kesan langsing.
  • warna-warna gelap menyusutkan obyek, sedangkan warna terang lebih menonjolkan obyek.

Wanita yang mempunyai dada besar dan pinggul kecil, dapat memilih blus warna tua dan rok atau celana panjang warna yang lebih muda.

Beberapa Istilah tentang Warna

  • Corak warna (hue), jenis dan sifat yang berbeda antara warna yang satu dengan yang lain, misalnya warna merah, kuning dan biru. Warna tersebut disebut warna dasar.
  • Nilai warna (value), sifat dari warna yang menunjukkan warna cenderung ke hitam atau ke warna putih.
  • Kekuatan warna, ukuran cahaya dalam warna, menunjukkan kusam dan berkilaunya warna.

Dua warna dasar yang dicampur akan menghasilkan warna baru yang disebut warna sekunder. Pencampuran warna dapat dibagi menjadi 3 kelompok dalam lingkaran warna yaitu: 1) warna primer, 2) warna sekunder,3) warna tertier.

Sifat dan watak warna

Warna memiliki sifat dan watak yang dapat memberikan pengaruh kepada si pemakai, antara lain:

  • Warna hitam merupakan lambang kekhidmatan dan kedukaan, memiliki sifat : berat, gelap, dingin, tua, memberi kesan bentuk tubuh menjadi lebih kecil.
  • Warna putih merupakan lambang kesucian dan kebersihan, memiliki kesan bentuk tubuh menjadi tambah besar.
  • Warna abu-abu merupakan lambang kerendahan hati dan keenganan.
  • Warna merah melambangkan keberanian, sifat panas, marah, semangat, gairah dan riang.
  • Warna kuning, merupakan kehidupan dan kemuliaan.
  • Warna biru, hijau, merupakan warna yang dingin dan menyejukkan.

Kombinasi warna

Busana akan tampak bervariasi apabila menggunakan kombinasi warna. Ada 3 kombinasi warna pokok yang perlu diketahui, yaitu kombinasi warna analogus, komplementer dan monocromatik.

  1. Kombinasi Warna Analogus, adalah perpaduan dua warna yang saling berdekatan letaknya dalam lingkaran warna, contoh kuning dengan hijau, biru dengan ungu, merah dengan jingga.
  2. Kombinasi warna Komplementer, adalah perpaduan dua warna yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Contoh : merah dengan hijau, kuning dengan ungu, biru dengan jingga.
  3. Kombinasi Warna Monocrhonatis, adalah perpaduan satu warna dalam tingkatan yang berbeda, contoh : biru tua dan biru muda, biru tua dengan campuran warna biru dan hitam, biru muda dengan campuran biru dan putih.

Nilai Gelap Terang

Nilai warna (value) berhubungan dengan warna gelap dan terang, terpengaruh oleh warna hitam atau putih dari pencampuran warnanya. Setiap warna yang diperoleh mempunyai nilai yang berbeda, misalnya warna merah tua (merah ke hitam), merah asli, dan merah muda (merah ke putih).

Warna yang cenderung terang akan bersifat menonjolkan suatu objek dibandingkan dengan warna yang gelap. Jadi untuk tubuh yang cenderung gemuk dapat disiasati dengan pemilihan warna gelap untuk kesan langsing dan begitu juga sebaliknya.

Tekstur

  1. Tekstur yang kaku tidak mengikuti bentuk tubuh, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menutupi bentuk tubuh yang kurang ideal, misal tubuh bagian atas kecil, panggul besar, menggunakan tekstur kaku untuk menutupi badan kecil menjadi seimbang dengan ukuran panggul. Tekstur kaku tidak cocok untuk orang gemuk karena akan terlihat semakin gemuk.
  2. Tekstur kasar memberi kesan gemuk, sedangkan bahan yang lembut tidak berpengaruh terhadap kesan gemuk/kurus (ukuran) asalkan bahan tersebut tidak berkilau.

  3. Tekstur tembus pandang sulit buat menutupi kelemahan bentuk tubuh yang kurang ideal, jadi cocoknya buat mereka yang bentuk tubuhnya ideal, sebaliknya tidak cocok untuk orang yang bertubuh gemuk atau kurus.

  4. Tekstur kusam atau tidak berkilau, memberi kesan menyusutkan objek, cocok untuk yang gemuk, sedangkan tekstur yang berkilau akan memberi kesan memperbesar objek sehingga cocok untuk orang kurus agar terkesan lebih gemukan.

  5. Tekstur berbulu, permukaannya timbul dan terkesan tebal

  6. Tekstur berkilau, memberi kesan ukurannya lebih besar karena tekstur kilau memantulkan cahaya lebih.

Macam-macam Contoh Tekstur Bahan Tekstil

Prinsip-prinsip desain adalah suatu cara untuk menyusun unsur-unsur desain sehingga tercapai perpaduan yang memberikan efek tertentu. Dapat dikatakan prinsip atau asas desain adalah tata cara menyusun suatu desain yang harus dipenuhi.

Terdapat 5 hal dalam prinsip desain, yaitu :

  • keselarasan,
  • keseimbangan,
  • perbandingan,
  • irama, dan
  • pusat perhatian.

Keselarasan (Harmoni)

Selaras dalam bentuk, garis, tekstur, warna

Ada dua macam keseimbangan yaitu

  • formal (symmetrical, simetris) dan
  • informal (asymmetrical, asimetris).

Perbandingan

Perbandingan (proportion/proporsi) adalah hubungan perbandingan jarak, ukuran, jumlah, tingkatan atau bagian. Perbandingan dalam busana digunakan untuk menampakkan sesuatu menjadi lebih besar dan lebih kecil serta memberi kesan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya atau antara busana dan si pemakai.

Irama

Irama (rhythm/irama) adalah pengulangan penggunaan garis atau bentuk-bentuk untuk menghasilkan suatu desain. Pada desain busana dapat diartikan sebagai suatu bentuk pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lainnya. Aspek dalam irama antara lain : pengulangan, peralihan ukuran, kontras dan radiasi.

Pusat Perhatian

Pusat Perhatian (emphasis/penekanan) membuat center of interest (pusat perhatian) dengan memfokuskan perhatian orang yang melihat pada suatu area yang spesifik pada busana.

Pusat Perhatian pada bagian busana

Sumber :

  • Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata Busana SMK, Kementrian Pendidikan & Kebudayaan RI 2016

Baca juga tentang teknik penyajian desain busana