Payback period ialah jangka waktu kembali modal yang sudah dikeluarkan (investasi) berupa keuntungan yang didapat dari suatu proyek yang dijalankan. Payback period juga merupakan periode yang dibutuhkan untuk bisa menutup pengeluaran menggunakan aliran kas netto. Daftar Isi
Cara Menghitung / Rumus Payback PeriodCara menghitung Payback Period adalah dengan membagikan nilai investasi (Cost Of Invesment) dengan aliran kas netto yang masuk per-tahun (Annual Net Cash Flow). Berikut adalah rumus payback period. 1. Jika jumlah aliran kas per-tahun berbeda Keterangan
2. Jika jumlah aliran kas per-tahun sama
Kelebihan dan Kekurangan Payback PeriodKelebihan Payback Period memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
Kekurangan Namun, payback period juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:
1. Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda PT. Belajar Sukses berinvestasi sebesar $100.000 pada aktiva tetap, dengan arus kas sebagai berikut :
Diperoleh:
Maka payback periodnya adalah : Jadi, Payback Periodnya adalah 2 ⅓ tahun atau 2 tahun 4 bulan. Maka modal yang dihabiskan ($100.000) bisa kembali dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan. 2. Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama PT. Maju Belajar melakukan investasi sebesar $45.000, jumlah arus kas per tahun adalah $22.500, maka payback periodnya adalah : Jadi Payback Periodnya adalah dua tahun. Maka modal yang dihabiskan ($45.000) bisa kembali dalam jangka waktu 2 tahun. Pelajari Lebih Lanjut
Apa itu payback period dan contohnya?Payback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period ini sebagai penentu atau kriteria dalam mengambil keputusan investasi apakah secara finansial layak untuk menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak.
Bagaimana Rumus payback period?Rumusnya adalah Payback Period = n + (a-b) : (c-b) x 1 tahun. Dengan keterangan “n” merupakan syarat pengembalian modalnya, “a” adalah jumlah investasi semual, “b” total kumulatif dari arus kas pada periode ke (n).
Bagaimana cara mengukur investasi itu layak dengan payback period?Rumus payback period bisa dihitung dengan cara membagi nilai investasi dengan aliran kas bersih yang masuk tiap tahun atau laba setelah kena pajak. Sebagai contoh, sebuah bisnis mengeluarkan modal awal atau investasi sebesar Rp25.000.000,- keuntungan yang didapatkan sebesar Rp10.000.000,- per tahun.
Apa saja indikator dari payback period?Indikator Payback Period. Bila payback period time lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan, maka perusahaan tersebut sudah layak untuk disuntik dana.. Bila payback period time lebih lama atau bahkan melebih waktu yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan investasi atau disuntik dana.. |