Contoh makanan yang diawetkan dengan gula

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 16 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami:

  1. Garam Dapur

    Garam dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida [NaCl]. Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin. Selain meningkatkan cita rasa garam juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air, sehingga adanya garam akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi.  Garam dapur juga dapat menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan pangan. 

    Penggunaan garam sebagai pengawet biasanya dikenal dengan istilah penggaraman, seperti yang dilakukan pada proses pembuatan ikan asin, telur asin, atau asinan sayuran dan buah. Cara penggunaanya sangat sederhana, tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan.

  2. Gula Pasir

    Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal yang merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Anda tentu sudah tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Selain dijual dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung, populer dengan sebutan gula halus.

    Fungsi gula pasir biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Namun selain memberikan rasa, gula pasir juga berfungsi sebagai pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.

    Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli.

  3. Cuka

    Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka beredar di pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren dan cuka limau. Masing-masing cuka ini diperoleh dari bahan dasar fermentasi yang berbeda. Adalagi satu jenis cuka yang sering digunakan untuk memasak yang disebut juga cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka sintetis/kimiawi dengan rasa asam yang sangat kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98%.

    Selain memberikan rasa asam pada masakan dan minuman, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi,  jelly dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau mencegah reaksi browning/pencokelatan pada buah dan sayuran. Dengan penambahan cuka, sayuran dan buah akan lebih bertahan warnanya.

  4. Bawang Putih

    Bawang putih [Allium sativum] merupakan bumbu dapur yang sangat populer. Aroma dan rasanya yang khas, dapat memberikan citarasa lezat dan harum pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata sangat efektif sebagai pengawet.  Hal ini desebabkan karena bawang putih dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari.

  5. Kluwak

    Selain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak [Pangium edule Reinw] juga bisa digunakan sebagai pengawet. Kluwak biasanya digunakan sebagai pengawet ikan segar. Ikan segar yang diawetkan dengan kluwak bisa bertahan hingga enam hari. Cara penggunaanya, buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya. Biasanya pengawetan ikan segar dengan kluwak dilakukan oleh pada nelayan di daerah Banten. Nelayan biasanya mengawetkan ikan untuk pengiriman ikan jarak jauh. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan. 

  6. Pengeringan

    Selain menggunakan bahan pangan alami, pengawetan bahan pangan juga bisa dilakukan dengan metode pengeringan. Pengeringan adalah cara pengawetan bahan makanan paling praktis, aman, murah dan sehat. Hampir semua bahan pangan baik sayuran, buah, kacang-kacangan hingga daging dapat diawetkan dengan metode pengeringan. Tujuannya adalah mengurangi sebagian air dalam bahan pangan hingga 10-15 % sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup.

    Metodenya bisa dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari maupun panas oven. Bahan pangan yang dikeringkan seperti ubi, sayuran dan buah diiris tipis-tipis kemudian dijemur atau dioven dalam suhu rendah [di bawah 40 derajat celcius]  hingga kering. Selanjutnya bahan pangan tinggal disimpan di tempat yang sejuk, kering dan tertutup rapat. Bahan pangan yang dikeringkan biasanya bertahan  hingga 1 bulan.

Metode pengawetan makanan baik yang alami atau yang buatan akan mempengaruhi kualitas gizi yang terkandung, terutama vitamin dan mineral - zat gizi yang mudah rusak jika diawetkan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, mengkonsumsi bahan pangan segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan asupan nutrisi optimal.

5 MAKANAN TRADISIONAL

1]Wajik Ketan

Asal makanan :DKI Jakarta

Bahan-bahan :

o400 gram ketan putih, cuci bersih, tiriskan

o25 ml air panas

o250 ml santan kental dari 1 butir kelapa

o250 gr gula merah, sisir halus

o3 lembar daun pandan

o½ sdt garam

Cara membuat :

·Kukus beras ketan selama 30 menit, setelah 15 menit buka penutup kukusan dan perciki ketan yang sedang dikukus dengan air panas.

·Rebus santan dan gula merah hingga gula merah larut. Masukkan daun pandan dan garam. Aduk hingga santan meletup-letup. Matikan api.

·Masukkan ketan kukus kedalam santan, masak sambil terus diaduk di atas api kecil, hingga santan mengering.

·Tuang adonan ketan ke dalam loyang 20x20x4 cm yang telah dialasi dengan daun pisang. Dinginkan. Potong-potong.

2]Klepon

Asal makanan : Jawa

Bahan- bahan :

oTepung beras dengan kualitas bagus sebanyak 50 gram.

oPasta hijau pandan sebanyak kurang lebih 2 sendok kecil atau sendok teh.

oTepung ketan halus sebanyak 250 gram. Lebih baik di ayak dahulu supaya hasilnya nanti lembut.

oGula merah jawa sebanyak 190 gram sampai 220 gram. Iris tipis-tipis supaya nanti mudah dimasukkan ke dalam adoanan kue klepon nya nanti.

oGaram dapur halus beryodium sebanyak seperempat sendok kecil atau sendok teh.

oAir bersih matang sebanyak 280 ml. gram. Bisa ditambahkan atau dikurangi sampai adonan pas.

oDaun pandan segar sebanyak 1 lembar. Cuci bersih dahulu sebelum di gunakan.

oKapur sirih sebanyak seperempat sendok kecil dan air sebanyak 50 ml untuk membuat air kapur.

oSetengah buah kelapa [jangan terlalu tua] dan parut.

Cara membuat :

·Langkah pertama membuat air kapurnya. Campur dan endapkan seprempat sendok kapur sirih dan air nya. Ambil air kapurnya sebanyak 2 sendok kecil.

·Ambil satu wadah untuk adonan. Masukkan 250 gram tepung ketan dan tepung beras sebanyak 50 gram. Aduk rata kedua bahan tersebut sampai tercampur rata.

·Masukkan 2 sendok pasta pandan dan air kapur nya. Aduk sebentar.

·Masukkan air bersih matangnya sedikit demi sedikit sambil diaduk ke dalam adonan tepung di atas. Tambahkan apabila di arasa adonan masih terlalu kental dan susah di bentuk.

·Ambil adonan diatas dan bentuk seperti bola lalu pipihkan. Jumlah adonan silahkan disesuaikan dengan besarnya kue yang nanti akan di buat.

·Ambil sedikit irisan gula merah. Taruh di atas adoanan pipih di atas dan kemudian bentuk bulatan seperti bola. Lakukan proses ini sampai adonan resep Klepon dan gula merah jawanya habis.

·Panaskan air untuk merebus adonannya dengan api sedang kecil. Setelah api mendidih, masukkan satu persatu adonan bentuk bola diatas ke dalamnya.

·Tunggu sampai adonan melayang di dalam air rebusan nya. Tiriskan sebentar lalu siapkan kukusan.

·Ambil satu wadah ukuran sedang dan masukkan parutan kelapa, seperempat sendok kecil garam dan daun pandannya. Aduk dan campur sampai rata dan kukus sebentar.

·Ambil kue klepon diatas dan masukkan kedalam wadah parutan kelapa di atas. Cukup gulingkan sampai kulit luarnya tertutup parutan kelapa. Ulangi proses ini untuk semua kue yang akan di buat.

·Pastikan semua bagian kulit luar klepon tertutupi kelapa dan hidangkan.

3]Pudak

Asal makanan : Gresik, Jawa Timur

Bahan-bahan pudak :

oTepung beras atau tepung sagu,santan,gula /gula aren,vanilla,daun pandan.

o1 Kg tepung beras : 1 liter santan : 250 gram gula

oUntuk 1 lt santan membutuhkan 1 buah kelapa

oAtau tergantung selera /kwalitas pudak yang diinginkan sesuai dengan harga jual

oDikemas pada [Ope yang dijahit]

oKeterangan Ope yaitu sejenis kelopak bunga dari pohon jambe atau sejenis dipotong 20cm x 15 cm dilipat dan dijahit.

Cara membuat :

·Tepung beras,santan,gula,vanilla,daun pandan dicampur aduk sampai merata, tuang pada cetakan/ope, kukus sampai masak.

·Di ikat dengan tali raffia

·Di pasaran ada warna putih, warna hijau pandan dan coklat untuk pudak sagu.

·Untuk komposisi/takaran bahan sesuai selera terutama santan dan gula,dan tepung beras .

Ragam Pudak :

§Isi pudak warna putih bahannya dari tepung beras

§Isi pudak warna coklat bahannya dari tepung sagu

§Isi pudak warna hijau bahannya dari tepung beras dan diberi pewarna coco pandan

4]Rawon

Asal makanan : Surabaya, Jawa Timur

Rawon adalah sejenis sup dengan kuah berwarna hitam, dipadu dengan daging sapi berlemak dan urat-urat kenyal, yang biasa dipotong kecil-kecil ataupun disuwir-suwir. Untuk melengkapinya, bisa ditambahkan tauge pendek, sambal terasi, bawang goring, dan kerupuk sebagai pelengkapnya.

Rasa kuah yang agak manis akan membuat sup hitam ini menjadi lauk yang lezat. Aromanya sangat khas karena dibubuhi bumbu khusus yang dinamakan keluwak. Karena bumbu inilah, sup hitam ini menjadi gurih dan sedap.

Bahan-bahan rawon :

o5 lembar daun jeruk

o2 liter air

o2 lembar daun salam

o3 sdm minyak untuk menumis

o600 gram daging sapi

o3 batang serai, memarkan

o3 cm lengkuas, memarkan

Bumbu halus:

o2 sdt garam

oMerica

o5 butir bawang merah

o2 tangkai daun bawang, potong-potong

o4 buah keluwak tua, kukus, ambil isinya

o1 sdt terasi matang

o2 butir kemiri3 siung bawang putih2 cm kunyit

o100 gram tauge

o1 sdt ketumbar

Cara membuat :

·Panaskan 3 sdm minyak, tumis bumbu yang telah dihaluskan bersama serai, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk hingga harum. Tambahkan garam serta merica secukupnya.

·Rebus 2 liter air pada sebuah panci, masukkan bumbu yang telah ditumis, masukkan daging, rebus hingga masak atau daging cukup empuk.

·Rawon siap dihidangkan.

5]Serabi kuah santan gula merah

142286996299949183

Bahan-bahan serabi :

o1 sendok makan baking powder

o25 gram tepung sagu

o1 sendok makan garam

o25 gram tepung terigu

o200 gram tepung beras

o600 cc santan, dari 1 butir kelapa

o150 gram kelapa parut

Bahan-bahan santan :

o2 sendok makan maizena, larutkan dengan sedikit air

o3 lembar daun pandan

o150 gram gula merah, disisir

o500 cc santan sedang, dari ½ butir kelapa

o1 sendok teh garam

o50 gram gula pasir

Cara membuat kue serabi tepung beras :

·Langkah pertama, campurkan bahan tepung terigu, tepung sagu, tepung beras, baking powder, dan garam, aduk semuanya menjadi satu dengan sebagian santan sambil diuleni terus hingga merata dan sampai adonan tersebut menjadi kalis.

·Kemudian sisa santannya dituang dan ditepuk-tepuk dengan tangan hingga adonan menjadi ringan, diamkan adonan selama 1 jam

·persiapkan cetakkan kue serabi yang berbentuk bulat-bulat dengan cara dipanaskan, kemudian jangan lupa olesi cetakan tadi dengan minyak kelapa. Tuang kurang lebih satu sendok sayur kecil ke dalam adonan kue, dan masukkan adonan  ke dalam cetakan.

·Tunggu beberapa menit hingga adonan kue berlubang, taburi sedikit kelapa parut, panggang hingga matang dengan menutup cetakannya, kemudian angkat, berikut seterusnya untuk kurang lebih sekitar 25 buah kue serabi.

Cara membuat kuahnya atau saus santan :

·Dari semua bahan saus diatas dimasukkan dicampur diaduk, dimasak dengan menggunakan api yang sedang atau kecil hingga matang, saring sausnya dengan saringan, masukkan dalam tempat.

·Setelah selesai semua hidangkan serabi tepung beras ini bersama dengan baluran saus santan, atau terpisah dengan cara di celupkan sedikit demi sedikit ke dalam saus setiap potongan yang akan kita santap

TEKNIK PENGAWETAN MAKANAN

1. Pengawetan secara alami

Proses pengawetan alami meliputi pemanasan dan pendinginan. Keduanya bisa dilakukan dengan cara modern atau tradisional. Misalnya cara pengawetan makanan secara modern adalah dengan radiasi dan cara tradisional adalah pengawetan makanan dengan pengeringan.


2. Pengawetan secara biologis

Contoh proses pengawetan secara biologis adalah dengan peragian atau fermentasi. Cara Peragian atau Fermentasi merupakan proses perubahan dari karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang berperan dalam proses fermentasi ini adalah enzim yang dihasilkan oleh sel-sel ragi itu sendiri. Proses fermentasi makanan ini lamanya tergantung dari bahan makanan yang difermentasikan atau diragikan. Untuk mempercepat proses fermentasi atau peragian bisa menambahkan enzim lain sebagai katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup yang membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia.

Enzim yang terdapat dalam makanan bisa berasal dan diperoleh dari bahan mentah atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Pada daging, ikan, susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu yang secara normal aktif bekerja pada bahan makanan tersebut. Enzim juga bisa menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan ini bisa menguntungkan dan bisa dikembangkan semaksimal mungkin, tetapi juga bisa merugikan.

Perubahan karena pengaruh enzim ini bisa perubahan berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya. Beberapa contoh enzim yang sering digunakan dalam pengolahan daging adalah enzim bromelin yang diperoleh dari nanas dan enzim papain dari getah buah atau daun pepaya.

Enzim Bromalin dari buah nanas
berfungsi untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya
dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian, dan waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya gunakan buah nanas muda. Semakin banyak n
anas yang digunakan, semakin cepat proses pengempukan dagingnya.

Enzim Papain dari getah pepayayang disadap dari buahnya yang baru berumur 2,5 sampai 3 bulan. Enzim papain dari getah pepaya ini berfungsi untuk mengepukan daging, sebagai bahan penjernih pada industri minuman, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri farmasi dan alat-alat kecantikan [kosmetik].Dalam setiap buah pepaya bisa dilakukan 5 kali penyadapan, untuk sekali penyadapan bisa menghasilkan sekitar 20 gr getah. Getah tersebut dapat diambil setiap 4 hari dengan cara menggoreskan buah pepaya dengan pisau.