BANGKAPOS.COM - Aksi pengeboman di tiga gereja Surabaya melibatkan satu keluarga. YF (18) dan FH (16) bertugas melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya. Mereka merupakan anak pertama dan kedua pasangan Dita Supriyanto dan Puji Astuti yang juga merupakan pelaku bom bunuh diri. YF dan adiknya FH membawa bom dengan cara dipangku. Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk. Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban. Dilansir dari Surya Malang, ditemukan akun Facebook yang diduga milik putra Dita dan Puji, YF. Di akun ini, YF terlihat melakukan update terakhir kalinya pada 1 Desember 2017 lampau. Waktu ini terbilang sangat lama untuk ukuran pemuda 18 tahun (kaum milenial), yang identik dengan hingar bingar media sosial. Dalam posting-an itu, YF menautkan sebuah link laman Joox. Sekedar informasi, Joox adalah aplikasi modern yang menyediakan layanan musik gratis.
注册 无法处理你的请求此请求遇到了问题。我们会尽快将它修复。
Meta © 2022 Surabaya (beritajatim.com) - Keluarga pelaku bom bunuh diri yang meledakkan dirinya di tiga gereja Surabaya, tidak menunjukkan ciri-ciri sebagai keluarga teroris. Ini terlihat dari status Puji Kuswati di sosial media Facebook yang bersama kedua anak perempuannya nekad meledakkan diri di GKI Jalan Diponegoro Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi. Puji aktif terakhir di FB pada 7 Oktober 2014. Ketika itu, Puji mengupload gambar dua ekor kucing. Foto kucing itu diberikan keterangan 'Kucing emak dan kucing anak berbagi pindang tanpa bertengkar........Pinter ya....He..he... Siapa yg suka bertengkar berebut makanan???". Sebelum itu, istri dari Dita Oepriarto yang juga tewas meledakkan diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya, mengunggah foto-foto liburan keluarga yang terlihat sebagai keluarga harmonis. Kedua anak laki-lakinya menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Jaya Utara Surabaya. Wajah keempat anaknya yang juga menjadi pelaku peledakan bom bunuh diri juga terlihat bahagia saat liburan itu. Mereka sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri sebuah keluarga teroris dan terkesan lebih agamis. Ini terlihat dari kata-kata status yang ada di akun FB pribadi Puji Kuswati. "Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH." "Selalu mengingat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah motto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak..." "Banyak orang baik tapi kebaikannya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH" "Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai-nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati (qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar". [tok/suf] |