You're Reading a Free Preview Pendahuluan Dalam perkembangannya, suatu kota dapat mengalami perubahan pada fungsinya. Hal ini sering terjadi pada kota-kota di Benua Eropa. Ada beberapa kota-kota tertentu yang sekarang mempunayai fungsi sebagai pusat perdaganagan yang mulanya merupakan kota yang berfungsi sebagai pusat keagamaan atau pusat pemerintahan. Yang dapat dikatakan bahwa kota kota tersebut memiliki fungsi yang tunggal. Perubahan fungsi kota-kota tersebut sejalan dengan semakin majunya fisilitas-fasilitas perkotaan yang ada, dimana kemajuan teknologi merupakan faktor yang sangat berpengaruh. Semakin majunya teknik dibidang komunikasi dan transportasi, sumberdaya alam dari “peripheralnya”. Pada masa saat ini, kebanyakan kota-kota yang ada memilki fungsi yang banyak (multi function city). Hal ini terjadi karena manusia memiliki kegiatan yang beragam misalnya kegiatan politik, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, yang umumnya berpusat pada kota-kota tersebut. Masing-masing kota memiliki potensi dan penonjolan fungsi-fungsi yang berbeda. Hal ini tekait dengan latar belakang historikal, kultural, fisikal, kemasyarakatan, ekonomi, dan lain-lain yang saling berkaitan yang secara bersamaan memberikan corak yang khas terhadap masing-masing kota. Terdapat beberapa cara yang dilakukan dalam mengklasifikasikan kota, yang didapatkan melalui usaha yang bersifat sugestif dimana fungsi yang dianggap paling menonjol diantara kegiatan-kegiatan yang ada, digunakan sebagai dasar klasifikasi Pembahasan Terdapat beberapa klasifikasi kota atas dasar fungsinya antara lain : Klasifikasi Gist, N.P & Halbert L.A. Mengemukakan 6 jenis kelas kota atas dasar fungsinya yaitu : (1) Kota berfungsi sebagai pusat industri Dikatakan sebagai kota industri karena kegiatan industri merupakan kegiatan yang paling menonjoldibandingkan dengan kegiatan-kegiatan bukan industri. Pengertian industri itu sendiri meliputi berbagai jenis kegiatan, antara lain berdasarkan jenisnya ( industri primer, industri sekunder, dan industri tersier) berdasarkan jenis produksi ( industri kapal laut, industri kapal terbang, industri mainan anak dan lain-lain). Contoh dari kota industri antara lain: kota Detroit dengan industri mobilnya, Kota Mumbai dengan industri tekstilnya dan Kota Dresden dengan industri keramiknya. (2) Kota berfungsi sebagai pusat perdagangan Kota berfungsi sebagai pusat perdagangan dapat dilihat dari cirinya yang memiliki pelabuhan-pelabuhan sebagai penunjang aktivitasnya. Contoh kota-kota perdagangan besar bertaraf internasional antara lain : New York, London, Mumbay, Hamburg, Napels, Hongkong dan lain sebagainya. (3) Kota berfungsi sebagai pusat politik Kota yang berfungsi sebagai pusat Politik dimana kota tersebut terdapat pusat pemerintahan, pusat administrasi dan politik yang umumnya untuk suatu negara atau Ibu kota Negara. Misalnya Kota New Delhi di India; Kota Jakarta di Indonesia; Kota Bangkok di Thailand, kota Canberra di Aaustralia, dan lain sebagainya. (4) Kota berfungsi sebagai pusat kebudayaan Dalam hal ini potensi kulturalnya lebih menonjol dibanding dengan fungsi-fungsi lainnya. Sebagai contoh Kota Mekkah sebagai kota leligius umat islam dan juga Kota Roma bagi Umat Kristiani. (5) Kota berfungsi sebagai pusat rekreasi atau kesehatan. Kota-kota yang berfungsi sebagai pusat rekreasi di dalamnya mengandung sesuatu yang menarik bagi orang luar untuk dituju sebagai tempat untuk berekreasi. Misalnya Kota Palmbeach dengan pantainya yang indah, Kota Monte Carlo, Kota Monaco, Kota Denpasar dan kota-kota lainnya. Merupakan kota-kota yang usianya masih sangat muda/baru biasanya kota kecil dengan fungsi-fungsinya sangat kompleks sehingga penonjolan sesuatu masih terlihat lemah akibat dari belum mampu mengembangkan diri. Contohnya kota Philladelpia, Kota Pitsburg, Kota Tokyo, kota London, dan lain sebagainya. Klasifikasi Hudson, F.S Hudson, F.S mengklasifikasikan fungsi kota menjadi 9 macam, dan masing-masing kelas kota dan dibedakan menjadi sun kelas. Kesembilan kelas kota tersebut adalah sebagai berikut : (1) Kota Pertambangan dan penggalian bahan-bahan alami lainnya (a) Kota-kota pertambangan antara lain : kota workshop (coal); kota Butte; Kota Broken Hill ( Lead& zinc); Kota kalgorlie (gold); dan lain-lain (b) Kota penggalian bahan-bahan alami lainnya antara lain kota bethesda (slate); kota shap (granite); kota hibbing( iron ore). (2) Kota Industri Contohnya : kota rotherham; kota pittsburg dengan industri bajanya; kota Nottingham dengan industri yang banyak jenis dan jumlahnya; kota Tourcoing dengan industri tekstilnya; kota stoke on trent dan Meisen sebagai kota-kota yang terkenal dengan industri Potteriesnya. (3) Kota-kota sebagai pusat pengangkutan Kota-kota jenis ini dapat dibedakan menjadi kota-kota yang melayani pengangkutan umum dan kota pengangkutan khusus. Dimana contoh kota pengangkutan umum adalah pengangkutan yang terdapat di kota Sunderland dengan manufacturing shipsnya, Kota Detroit dengan kendaraan bermotornya, kota Wichta dengan kapal terbangnya, dan lain-lain. (4) Kota-kota sebagai perdagangan Dibedakan menjadi 4 macam, yaitu : (a) Kota pemasaran hasil-hasil pertanian, misalnya kota Winnpig, kota Cansas, dan kota Evesham (b) Kota pusat perbankan dan uang, sebagai contoh kota Frankfrut dan Kota Amsterdam (c) Kota perdagangan yang bervariasi, seperti Kota Manchester, dan kota St. Louis (d) Kota-kota pelabuhan besar yang berfungsi sebagai kota perdagangan (5) Kota-kota pusat administrasi Kota-kota ini dapat berfungsi sebagai: (a) Ibu kota suatu negara (b) Ibu kota propinsi (c) Ibu kota Kabupaten, dan lain sebagainya (6) Kota-kota yang mempunyai arti strategis Jenis-jenis ini dapat dibedakan lagi menjadi: (a) kota yang merupakan basis pertahanan angkatan darat (b) kota yang merupakan basis pertahanan angkatan laut (c) kota yang merupakan basis pertahanan angkatan udara (7) Kota-kota Budaya Jenis kota ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : (a) Kota-kota pusat keagamaan, misalnya kota Mekkah, Jerusalem, Loudres, Benardes dan Rome (b) Kota-kota pusat pendidikan, misalnya Cambridge, Kota Heidelberg, Bangor, Louvia, dan lain-lain (c) Kota-kota konversi, misalnya Kota Harrogate, Kota Chicago, dan kota Brighton (8) Kota-kota pusat kesehatan dan rekreasi (a) Kota rekresasi tepi pantai, misalnya kota Miami (b) Kota-kota rekreasi daerah pegunungan, misalnya kota Daves, dan kota Dajeeling (c) Kota Pulau yang digunakan untuk tujuan rekreasi, misalya kota Tsucon, dan kota stadford-on-avon (9) Kota-kota permukiman (a) Kota asrama, misalnya kota Weybridge (b) Sub urban growth, misal kota Beverly Hill (dekat LA) (c) Overspill towns, Misalnya Wilmslow dekat dengan kota Manchester dan kota-kota baru dekat London Klasifikasi Harris, Chauncy, D Dalam klasifikasi kota yang diajukan terdapat 9 macam fungsi kota yang dikemukakan berdasarkan dalam gambaran kuantitatif. Secara garis besar, klasifikasinya adalah sebagai berikut : (1) Kota Manufaktur Kota manufaktur merupakan kota yang 60% kegiatan kotanya pada bidang manufaktur yang melebihi dari seluruh kegiatan kota yang bersangkutan (2) Kota yang mempunyai berbagai macam fungsi Suatu kota dapat dikatakan fungsi beragam apabila kegiatan manufaktur kurang dari 60%, kegiatan wholesale kurang dari 20% dan kegiatan retail kurang dari 50% (3) Kota yang berfungsi sebagai penjual barang-barang dalam partai besar (wholesaling cities) Apabila kegiatan kota lebih dari 20% kegiatan penjualan pada partai besar dibandingkan seluruh kegiatan lainnya. (4) Kota –kota pengecer (retailing cities) Kota dapat dikatakan fungsi pengecer apabila kegiatan ini meliputi lebih dari 50% dari seluruh kegiatan total. (5) Kota-kota Transport Suatu kota dapat dikatakan kota transport apabila pekerja-pekerja yng berkaitan dengan masalah pengangkutan meliputi sekurang-kurangnya 11% seluruh pekerja-pekerja yang ada (6) Kota pertambangan Suatu kota dapat dikatakan sebagai kota pertambangan apabila pekerja-pekerja tambang yang ada di kota tersebut sekurang-kurangnya 15% dari seluruh pekerja yang ada (7) Kota Universitas dan pendidikan Untuk mengenali suatu fungsi Kota universitas maka kota itu harus memenuhi minimal 25% penduduknya harus terdaftar diperguruan tinggi atau akademi-akademi lainnya. (8) Kota tetirah Untuk perinciannya tidak dikemukakan dengan begitu jelas akan tetapi bisa terlihat pada ciri-ciri yang nampak yaitu adanya summer resort dan winter resort. (9) Kota-kota lainnya Kota-kota yang termasuk dalam kategori ini antara lain fishing tonws; logging towns; regional capital; political towns; professional centers; dan financial centres.
Tabel Ringkasan Klasifikasi Kota Berdasarkan Karakteristik Fungsinya
Dari hasil pembahasan mengenai klasifikasi kota atas dasar karakteristik fungsinya, dapat disimpulkan bahwa : Klasifikasi yang telah dikemukakan dapat digunakan perencana kota untuk mempertimbangkan dalam kaitannya dengan usaha-usaha pengembangan dan perencanaan kota. Untuk Negara-negara yang masih berkembang, misalnya Indonesia, beberapa macam klasifikasi kota tidak harus mengikuti fungsi yang telah disebutkan, karena latar belakang kehidupan sosial ekonomi perkotaan yang ada mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan negara-negara yang maju. Usaha dalam menggolongkan jenis-jenis kota berdasarkan jenisnya merupakan hal yang sangat pentingdalam rangka pengembangan regional dan kota-kota yang ada termasuk di dalam kontelasinya. |