Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap keragaman kesukaan makanan dalam keluarga

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pahami dengan seksama pembahasan kunci jawaban Tema 7 kelas 2 SD/MI subtema 1, subtema 2, subtema 3, subtema 4 dan subtema 2 Pembelajaran 5 halaman 100 sampai 106.

Yuk simak berikut ini pembahasan kunci jawaban Tema 7 kelas 2 berjudul Kebersamaan halaman 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106.

Materi soal yang dibahas dikutip dari  Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Pada buku tematik Tema 7 Kelas 2 terdapat 4 subtema diantaranya Subtema 1: Kebersamaan di Rumah, Subtema 2: Kebersamaan di Sekolah, Subtema 3: Kebersamaan di Tempat Bermain, dan Subtema 4: Kebersamaan di Tempat Wisata

Selengkapnya soal juga terdapat pada subtema 2 Pembelajaran 5 dalam Tema 7 kelas 2 tentang Kebersamaan di Rumah.

Kunci jawaban Tema 7 kelas 2 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 2 Subtema 2 pembelajaran 5 halaman 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan 106 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber:

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 2 SD, Alasan Pentingnya Mematuhi Tata Tertib Merawat Tanaman di Sekolah

Baca juga: KUNCI JAWABAN Buku Tematik Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 71 72 73 74 75, Subtema 2 Pembelajaran 3

Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap keragaman kesukaan makanan dalam keluarga
Guru bersalaman dengan murid baru kelas 1 saat hari pertama masuk sekolah, di SD Negeri Lengkong Wetan 1, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (16/7/2018). Sebanyak 120 murid baru di SDN Lengkong Wetan 1 nampak diantar oleh orangtua pada hari pertama tahun ajaran baru 2018/2019(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI) (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

>>> Halaman 100

Ayo Mengamati

Bermain Pipa Sumur

Pagi ini, Pak Guru mengajak Beni dan temantemannya bermain.

Mereka bermain Pipa Sumur.

Sebelum melakukan permainan, mereka melakukan pemanasan.

Mereka melakukan gerakan memutar dan menekuk di air. Kemudian, mereka melakukan permainan pipa sumur.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pontianak

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia sangatlah beragam. Karena berasal dari berbagai suku, agama, dan mempunyai kebudayaan serta bahasa daerahnya masing-masing. Keberagaman ini tidak hanya ada di lingkungan masyarakat, melainkan juga dapat ditemui di rumah.

Menurut Ali Chaerudin, dkk, dalam buku Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi (2020), keberagaman dalam bahasa Inggris disebut diversity. Adalah kondisi masyarakat atau kelompok orang yang terdiri atas berbagai latar belakang berbeda.

Latar belakang itu meliputi usia, jenis kelamin, ras, etnis, agama, orientasi seksual, kehidupan sosial, kemampuan ekonomi, pendidikan, pengalaman, ciri fisik, dan masih banyak lagi. Adanya perbedaan ini membuat masyarakat semakin beragam dan unik.

Dikutip dari buku Keanekaragaman Suku dan Budaya Indonesia (2009) karya Kusnanto, bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, status sosial, agama, dan lain sebagainya.

Keanekaragaman ini sudah seharusnya dijadikan dasar bagi masyarakatnya untuk hidup bertoleransi dan mempunyai tenggang rasa. Sikap seperti ini bisa dipelajari dari lingkungan terdekat kita, yakni rumah.

Baca juga: Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa

Contoh keberagaman di rumah dan cara menyikapinya

contoh-contoh keberagaman yang ada di rumahmu dan ceritakan juga cara menyikapi perbedaan tersebut

Tidak hanya di masyarakat atau sekolah, lingkungan rumah juga mempunyai banyak contoh keberagaman. Berikut contoh keberagaman yang ada di rumah dan cara menyikapi perbedaan tersebut:

Dalam lingkungan rumah, keberagaman agama sering terjadi. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi pembeda atau pemecah, melainkan mempersatukan ikatan keluarga.

Cara menyikapinya: saling menghargai, menghormati, tidak membatasi kegiatan beragama, menerapkan sikap toleransi dan tenggang rasa.

Dalam lingkungan rumah, keberagaman warna kulit juga sering terjadi. Keberagaman ini bisa jadi disebabkan oleh adanya perbedaan gen atau penyebab lainnya.

Cara menyikapinya: saling menghargai, menghormati, tidak membuat lelucon atau mengejek, dan tidak melakukan diskriminasi.

Baca juga: Keberagaman Sosial Budaya dan Masalahnya

  • Keberagaman jenis kelamin

Dalam lingkungan rumah, keberagaman jenis kelamin menjadi bentuk keberagaman yang paling sering ditemui. Misalnya ayah berjenis kelamin laki-laki, ibu berjenis kelamin perempuan, adik berjenis kelamin laki-laki, kakak berjenis kelamin perempuan, dan seterusnya.

Cara menyikapinya: saling menghargai, menghormati, dan menerapkan hak serta kewajiban yang setara. Contohnya antara anak laki-laki dan perempuan, keduanya mempunyai kewajiban yang sama untuk membantu membersihkan rumah.

Dalam lingkungan rumah, keberagaman pendidikan juga sering ditemui. Contohnya ayah lulusan S1, ibu lulusan S1, adik masih belajar di SD, kakak sedang menempuh kuliah, dan seterusnya.

Cara menyikapinya: saling menghargai, menghormati, tidak mengganggu ketika saudara sedang belajar, dan membantu mengerjakan PR.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

  • Photo credit: Pragyan Bezbaruah via Pexels

Keberagaman adalah hal mutlak di Indonesia. Seperti yang Anda tahu, terdapat banyak suku, ras, agama, etnik dan keberagaman lain yang justru membuat Indonesia makin “kaya”.

Oleh karenanya, Regina Pacis percaya bahwa keberagaman ini adalah suatu hal baik. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah justru akan semakin mendukung proses belajar dan mengajar, seperti dalam hal menumbuhkan rasa saling menghormati, memahami perbedaan, meningkatkan toleransi, dan lainnya.

Siswa akan memahami beragam perbedaan

Adanya perbedaan yang datang dari berbagai suku, budaya, agama, ras, dan etnik tentunya akan memberikan pembelajaran pada siswa bahwa Indonesia kaya akan keberagaman. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah ini akan menjadi contoh nyata kepada siswa bahwa meskipun ada banyak suku dan ras, kita semua tetap bisa rukun dan bersatu.

Misalnya, kebanyakan siswa yang tinggal di Kota Jakarta cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia maupun Betawi. Lalu, ketika berada di sekolah, ia bertemu dengan teman yang berasal dari suku Jawa dan Sunda. Maka, secara otomatis di antara anak-anak ini terdapat beragam perbedaan kebiasaan maupun bahasa. Dengan memahami adanya perbedaan ini, maka akan muncul penerimaan bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing.

Memupuk rasa saling menghormati

Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah secara lebih lanjut akan memupuk rasa saling menghormati. Siswa telah mengerti bahwa adanya keunikan dalam hal agama, suku, ras, etnik dan lain sebagainya menghasilkan banyak perbedaan. Namun, bukan berarti perbedaan tersebut buruk. Sebaliknya, perbedaan itulah yang menguatkan dan menyatukan Indonesia. Oleh karena itu, siswa akan mengerti bahwa keberagaman harus dihormati, serta tidak mengejek maupun memaksa.

Memunculkan toleransi

Lingkungan sekolah yang majemuk, terdiri dari berbagai macam budaya, etnik, hingga agama, akan menuntut siswa untuk dapat saling menghormati. Setelah siswa bisa menghormati, maka berikutnya ia akan dapat memupuk rasa toleransi dalam dirinya. Ketika ia sudah memiliki rasa toleransi, maka ia dapat menerima dan menghargai berbagai keragaman tersebut. Inilah manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, di mana siswa dapat belajar hal baru, termasuk saling menerima kebiasaan dan pilihan orang lain.

Bisa belajar mengenai budaya lain

Sisi positif adanya keanekaan di lingkungan sekolah bisa pula menjadi pembelajaran siswa tentang budaya, adat, dan etnik dari kelompok lain. Ini merupakan pengetahuan yang berharga dan tidak semua anak bisa mengalami tinggal di lingkungan yang beragam. Dengan adanya keberagaman adat istiadat, bahasa, dan kebudayaan di dalam lingkungan sekolah, siswa secara nyata dikenalkan langsung dengan budaya lain. Ujungnya, wawasan budayanya akan semakin bertambah.

Belajar bersosialisasi

Lingkup sekolah merupakan lingkungan di mana siswa dapat berlatih untuk bersosialisasi dengan lebih banyak orang selain anggota keluarga di rumah. Ia akan berinteraksi dengan teman satu kelas, kakak kelas, adik tingkat, guru, penjaga kantin, satpam, dan warga sekolah lain. Bila keberagaman budaya tercipta di lingkungan sekolah, maka kemampuan bersosialisasi siswa akan makin terasah.

Misalnya, ia bertemu dengan teman yang berasal dari luar Jakarta dan kebetulan memiliki suku berbeda. Maka, ia secara tidak langsung akan menyesuaikan sikap dan serta caranya berkomunikasi agar bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya ini. Ke depannya, ia akan terlatih untuk menjalin pertemanan dengan banyak siswa dari latar belakang beragam.

Kemajemukan di lingkungan sekolah memang terbukti bisa menjadi pembelajaran sekaligus latihan bagi siswa agar dapat memahami serta menghormati latar belakang setiap orang. Siswa akan jadi orang yang terbuka, serta mampu berteman dengan siswa lain meski bukan berasal dari suku maupun ras yang sama. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah akan membangun karakter anak sebagai orang yang menghargai pilihan orang lain serta selalu membawa kedamaian pada lingkungan sekitar.