pernyataan dari Susunan UUD NRI Tahun 1945 sebelum amandemen atau sesudah amendementolong plisezzztolong di jelaskan makasih kalo udah di jawab plus d … Show Tuliskan sikap sikap yang menunjukkan peran serta warga negara dalam mendukung implementasi wawasan kebangsaan kapan waktunya dan melalui cara bagaimana hukum itu perlu diubah? bagaimana seharusnya HAM ditegakkan di indonesia (jangan singkat) sidang pertama BPUPKI membahas Tolong bantu jawab ya kakini tugas buat besokTerima kasih kak Tolong di jawab dengan benar Tolong bantu jawab ya kakini buat besokterima kasih tolong di jawab dengan benar bukti bukti alenia 1plisss Perubahan BPUPKI menjadi PPKI memperhatikan ….*a. Tokoh proklamasi mengkhianati perjanjian dengan Jepangb. Keinginan bangsa Indonesia untuk terlepas d … 3.A. MahabarataB. SutasomaC. NegarakertagamaD. ArjunawiwahaE. Bharatayudatolong bantu kaka :) Dampak positif dan negatif otonomi daerah – Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terdapat beberapa dampak positif otonomi daerah yang ditimbulkan bagi masyarakat dan pemerintahan secara umum. Penerapan otonomi daerah telah diatur dalam undang-undang. Dasar hukum otonomi daerah di Indonesia adalah UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta UU No. 12 Tahun 2008 dan UU No. 9 Tahun 2015 tentang revisi undang-undang sebelumnya. Otonomi daerah menerapkan asas-asas tertentu yakni desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Penerapan asas otonomi daerah tersebut bertujuan untuk memberi wewenang dan kewajiban bagi pemerintah daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Adapun prinsip otonomi daerah antara lain adalah prinsip otonomi seluas-luasnya, prinsip otonomi yang nyata, serta prinsip otonomi yang bertanggungjawab. Tiga prinsip tersebut diterapkan pada pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah menimbulkan dampak-dampak tertentu, baik dampak positif maupun dampak negatif juga. Berikut akan dijelaskan apa saja dampak positif dan negatif otonomi daerah di Indonesia. Dampak Positif Otonomi DaerahDi bawah ini adalah beberapa dampak positif pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia bagi masyarakat dan pemerintahan.
Dampak Negatif Otonomi DaerahDi bawah ini adalah beberapa dampak negatif pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia bagi masyarakat dan pemerintahan.
Nah itulah sedikit penjelasan mengenai dampak otonomi daerah di Indonesia, baik dampak positif atau negatif. Pelaksanaan otonomi daerah memang bagus untuk memberi wewenang pada tiap daerah, namun ada beberapa dampak yang harus diperhatikan dan diatasi juga, tirto.id - Dampak positif otonomi daerah paling terlihat pada efisiensi pemerintahan. Mengapa bisa begitu? Berikut ini alasannya disertai dengan penjelasan tujuan pelaksanaan otonomi daerah. Indonesia dalam menjalankan pemerintahan menganut sistem otonomi daerah. Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk menyerahkan urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah sebagai urusan rumah tangganya atau desentralisasi.
Pengertian Otonomi Daerah
Menurut modul PPKn terbitan Kemendikbud, kata otonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "autonomia" atau "autonomos." Kata "auto" artinya sendiri dan "nomos" artinya peraturan atau undang-undang. Sehingga otonomi daerah dimaknai sebagai hak dan kewajiban daerah untuk mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan juga masyarakat sesuai dengan undang-undang. Dalam menjalankan pemerintahannya, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan memerintah daerahnya atas inisiatif dan kemampuannya sendiri. Pemerintah yang berwenang dalam menjalankan otonomi daerah dipilih secara demokratis. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 18 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi, “Gubernur, Bupati, dan wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.”
Baca juga: Kedudukan & Peran Pemerintah Pusat dalam Penerapan Otonomi Daerah
Faktor yang Memengaruhi Dibentuknya Daerah Otonom
Sistem otonomi daerah dibutuhkan oleh Indonesia mengingat wilayahnya yang begitu luas. Tentu sulit mengatur begitu banyak wilayah yang terdiri atas ribuan pulau dengan sistem terpusat. Selain karena wilayahnya yang luas, dibentuknya daerah otonom di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Tujuan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Dikutip dari modul PPKN Kelas X (2020:10), pelaksanaan otonomi daerah memiliki sejumlah tujuan, yaitu:
Dikutip dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), dalam otonomi daerah, pemerintah pusat memiliki beberapa fungsi seperti: fungsi layanan (servicing function), fungsi pengaturan (regulating function), dan fungsi pemberdayaan. Otonomi daerah sendiri memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dan kekurangan tersebut akan menimbulkan dampak sosial, politik, hingga ekonomi.
Baca juga: Materi Kewarganegaraan: Kenali Otonomi Daerah, Tujuan & Prinsipnya
Dampak Positif Otonomi Daerah
Disebut dampak positif paling terlihat pada efisiensi pemerintahan karena daerah diberi hak untuk mengatur. Sehingga, daerah berkesempatan membentuk sebuah sistem dan aturan yang cocok dengan wilayahnya tersebut tanpa perlu menunggu arahan pemerintah pusat. Menurut buku elektronik "Pendidikan Kewarganegaraan" terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, berikut merupakan dampak positif dari otonomi daerah.
Dampak Negatif Otonomi Daerah
Namun, meskipun memiliki banyak dampak positif, otonomi daerah tidak terlepas dari dampak negatif. Adapun beberapa dampak negatif yang bisa terjadi akibat otonomi daerah, yaitu:
Baca juga: Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Pengertian serta Tujuannya
Baca juga
artikel terkait
OTONOMI DAERAH
atau
tulisan menarik lainnya
Yonada Nancy
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|