Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?

Jelaskan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia

anak kecil menyeret-nyeret susunya apakah itu​

tolong dongg, ini benar atau salah aja, jangan ngasal ya

bagaimana cara membuat kesimpulan keadaan alam di daerah Medan dengan jenis pekerjaan penduduk setempat?​

BAGAIMANA KONDISI SOSIAL DI INDONESIA!!bantu jelasin yang rinci ya kak ​

bagaimana kondisi sosial di Indonesia ​

Halo perkenalkan aku Andi! .. mimin udah balik lagi! setelah sekian lamanya, sekarang mimin punya pertanyaan tentang.. IPS! selamat menjawab! Pertanya … an melalui : Jawaban SingkatTulislah 3 Fungsi Peta.. • ....• ....• ....Jawaban yang benar aku "Jadikan Jawaban Terbaik"no bahasa alienpelajaran kelas : 7​

tolongin dong kakk, besok dikumpul, makasih ya​

Berikut tokoh yang tidak termasuk pengibar bendera saat proklamasi yaitu​

perkembangan teknologi di atas​

Persebaran penduduk yang tidak merata antarwilayah di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti relief, aksesibilitas, ketersediaan fasilitas umum, kondisi iklim, dan sumber air. Ketidakmertaan penduduk di Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu:

  • muncul pemukiman kumuh
  • angka pengangguran meningkat akibat kelebihan tenaga kerja
  • penurunan kualitas lingkungn (degradasi lingkungan)
  • muncul berbagai permasalah sosial, seperti kriminalitas

Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?
Lihat Foto

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES

Permukiman padat di Bidaracina, di sepanjang bantaran Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2015). Bidaracina merupakan kawasan yang akan digusur terkait proyek normalisasi dan sodetan Kali Ciliwung.

KOMPAS.com - Indonesia terdiri dari 238 juta penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2015.

Namun, lebih dari 50 persen berada di Pulau Jawa. Lima provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi yakni:

  1. DKI Jakarta (15.328 jiwa/kilometer persegi)
  2. Jawa Barat (1.320 jiwa/kilometer persegi)
  3. Banten (1.237 jiwa/kilometer persegi)
  4. DI Yogyakarta (1.174 jiwa/kilometer persegi)
  5. Jawa Tengah (1.030 jiwa/kilometer persegi)
  6. Jawa Timur (813 jiwa/kilometer persegi)
  7. Bali (718 jiwa/kilometer persegi)

Penduduk yang terkonsentrasi di Pulau Jawa ini menunjukkan persebaran penduduk yang tidak merata.

 Baca juga: Pengertian Kepadatan Penduduk dan Faktornya

Mengapa sebaran penduduk Indonesia tidak merata?

Dikutip dari Dinamika Kependudukan (2019), ada beberapa asumsi yang menyebabkan konsentrasi penduduk di Pulau Jawa dan Bali.

Secara historis, kerajaan-kerajaan besar di masa lampau banyak terdapat di Pulau Jawa. Sehingga pusat peradaban terbangun dari Jawa.

Pulau Jawa dan Bali memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.

 Baca juga: Pengertian Persebaran Penduduk dan Jenisnya

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?
Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Pemudik dengan menggunakan KA Kertajaya dan Matarmaja dari Jawa Timur tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/6/2017). Seiring dengan akan berakhirnya libur Lebaran, warga mulai kembali berdatangan dari kampung halaman dan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 1 Juli 2017.

Di Pulau Jawa dan Bali kondisi sosial, kesehatan, dan sarananya lebih maju dibanding daerah lain.

Ini menyebabkan angka kelahiran tinggi dan kematian rendah. Sehingga, pertumbuhan penduduknya tinggi.

Perekonomian di Pulau Jawa dan Bali yang lebih baik juga mendorong banyak orang dari daerah lain untuk pindah ke Jawa.

Mereka pindah dengan harapan mendapat penghidupan yang lebih layak.

Sementara kota-kota besar di Jawa semakin padat, kesadaran untuk melakukan transmigrasi masih rendah.

 Baca juga: Transmigrasi: Tujuan dan Jenisnya

Dampak persebaran yang tidak merata

Persebaran penduduk yang tidak merata dan terlalu padat di Jawa ini menimbulkan berbagai masalah.

Beberapa di antaranya yakni:

  1. Luas areal pertanian menyempit sehingga produksi pangan menurun
  2. Kelebihan jumlah tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran meningkat
  3. Kualitas penduduk semakin menurun karena fasilitas kehidupan tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang begitu banyak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?

Dinamika penduduk yang terus menerus bertambah di suatu wilayah dan perwilayahan tentu dapat menyebabkan fenomena sosial yang paling akut. Salah satu diantaranya tentang konsep persebaran penduduk yang tidak merata. Kondisi seperti ini hampir dialami oleh setiap bangsa-bangsa merdeka di dunia.

Salah satu alasannya karena kepadatan penduduk memberikan ukuran distribusi komparatif berkenaan dengan suatu wilayah geografis yang biasanya dinyatakan sebagai orang per kilometer persegi (atau per mil persegi) tanah. Ukuran kepadatan yang lebih khusus juga dapat ditentukan, seperti populasi per unit lahan yang dapat diolah.

Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk tidak merata adalah kondisi yang diukur secara kuantitas tentang jumlah penduduk di dalam daerah dan wilayah yang ditempati. Hal ini mengindikasikan bahwa konsep utama yang menjadi fokus dalam persebaran penduduk selalu berkaitan dengan sistem pemerintahan.

Semua hubungan pendistribusian jumlah penduduk ini dilakukan dalam mensukseskan pembangunan masyarakat secara menyeluruh, dengan melihat permasalahan berupa tingginya angka kemiskinan, kriminalitas, dan kesenajangan sosial yang terjadi di wilayah dan perwilayahan.

Pengertian Persebaran Penduduk Tidak Merata

Definisi persebaran penduduk tidak merata adalah kondisi tentang kesenjangan jumlah masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dan perdesaan dalam segi kuantitas, permasalahan seperti ini akan sangat seringterjadi di dalam ciri negara berkembang.

Misalnya saja dalam hal ini sebagai contoh untuk jumlah penduduk Indonesia yang menjadi dinamikianya ialah tidak merata dalam proses penyebarannya. Bahkan menurut sejumlah penelitian sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal Iuas Pulau Jawa hanya 7% dan luas daratan Indonesia.

Hal itu sampai saat ini menjadi penyebab atasterjadinya kesenjangan antara Jawa dengan pulau-pulau lainnya, seperti Pulau Papua, Kaliamntan, Sulawesi, ataupun terjadi di beberapa wilayah yang ada di Pulau Sumatra yang sangat jarang jumlah penduduknya.

Faktor Persebaran Penduduk Tidak Merata

Apakah yang menyebabkan ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia?

Beberapa alasan yang menjadi latar belakang dari persebaran penduduk yang tidak merata dalam ciri negara maju serta berkembang, biasanya adalah sebagai berikut;

Histori menjadi latar belakang terjadi jumlah penduduk yang tidak merata di dalam wilayah-wilayah yang ada. Misalnya saja kondisi ini terjadi di Indonesia, tepatnya sejak zaman penjajahan Belanda hampir semua aktivitas kehidupan ada di Pulau Jawa.

Hal ini selain dikarenakan faktor kemudahan dan keterjangkauan, juga karena faktor fisik Pulau Jawa yang cocok dengan daerah asal mereka.

Kualitas tanah atau berkaiatan dengan jenis sumber daya alam menjadi salah satu alasan tentang ketidakseimbangan jumlah penduduk. Fakta sosial ini misalnya saja terjadi di Jawa, yang ternyata lebih subur jika dibandingkan dengan jenis tanah di luar Pulau Jawa.

Kondisi-kondisi seperti inilah setidaknya bisa dimengerti karena sebagian besar gunung-gunung api terdapat di Pulau Jawa, seperti Gunung Merapi di Jogjakarta, Mahameru, Lawu, dan lain sebaginya. Atas peristiwa ini tingkat kesuburan yang tinggi berpengaruh pada produktivitas lahan pertanian yang tinggi pula.

Menjadi latar belakang selanjutnya, atas ketidakmerataan jumlah penduduk biasanya karena pusat pemerintahan di dalam negara merdeka. Misalnya saja melihat Ibu kota negara Indonesia yang ada di Pulau Jawa. Secara Iangsung pusat pemerintahan beserta dinas atau departemen yang ada di bawahnya berada di Jawa.

Sehingga atas keadaan ini sangatlah memungkinkan jikalau semua fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan kepada masyarakat secara lengkap tentu diperlukan. Siapa pun yang berkepentingan sudah pasti akan datang ke Pulau Jawa.

Ukuran luas daerah-daerah yang ada di dalam negara menjadi penyabab ketidakmerataan jumlah penduduk. Hal inilah setidaknya menjadi dorongan bagi seseorang untuk melakukan perpindahan dari wilayah-wilayah yang dianggapnya memiliki ukuran lebih baik, sehingga bisa meningkatkan roda perekonomian.

Alasan yang paling dominan atas ketidakmerataan jumlah penduduk, misalnya saja di Indonesia salah satunya ialah lapangan pekerjaan yang terpusat pada wilayah perkotaan. Hal ini setidaknya mendorong bagi sebagai orang untuk melakukan perpindahan ke daerah lain, salah satu tujuannya ialah mencari pekerjaan yang lebih baik lagi.

Dampak Persebaran Penduduk Tidak Merata

Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan atas terjadinya keadaan akan persebaran penduduk tidak merata, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Pembangunan berkelanjutan akan terhambat, salah satu alasannya ialah terjadinya perpindahan masyarakat secara signifikan sehingga mengurangi SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkwalitas.
  2. Kemiskinan di perkotaan bertambah. Kondisi ini terjadi karena pusat pertumbuhan wilayah yang ada di negara biasanya diperkotaan, dengan persaingan yang sangat ketat seseorang yang tidak memiliki skill akan semakin terhimpit dengan perekonomian.
  3. Kriminalitas meningkat menjadi salah satu permasalahan menumpuknya jumlah penduduk yang tidak merata. Keadaan ini kerapkali terjadi dengan dasar-dasar kekuarangan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan.
  4. Kebudayaan, dalam sektor budaya masalah atas terjadinya persebaran penduduk tidak merata ini sulit sekali untuk melestraiakan adat istiadat yang ada. Sehingga kerap kali menjadi alasan bagi seseorang meluapakan dimana daerahnya asal.

Contoh Persebaran Penduduk Tidak Merata

Sebagai contoh peristiwa tentang terjadinya ketidakseimbangan jumlah penduduk ini, antara lain;

Arti penduduk Indonesia yang nyatanya masyarakat lebih dominan tinggal di Pulau Jawa. Alasan tentang keadaan ini lantaran lapangan pekerjaan yang tersedia di Pulau Jawa Iebih luas dan beariasi.

Terjadi peristiwa ini karena bervariasinya kebutuhan manusia dengan banyaknya penduduk di Pulau Jawa. Orang akan berpikir kreatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang bersentuhan dengan segala kepentingan dan kebutuhan manusia itu.

Selain itujua dilihat dari kenyataannya, Pulau Jawa memiliki berbagai fasilitas sosial yang Iebih Iengkap dan banyak. Sekolah favorit, perguruan tinggi, rumah sakit, perusahaan besar, dan berbagai fasilitas hiburan menjadi daya tarik bagi orang orang untuk datang ke Pulau Jawa.

Dari serangkaian maka dapatlah dikatakan bahwa satu-satunya solusi yang bisa dilakukan ialah dengan terus menerus memberikan dorongan kepada masyarakat untuk hidup mandiri di daerahnya, dengan penyediaan fasiltas serta prasarana pembangunan.

Dengan kondisi seperti ini maka perkonomian yang terjadi di daerah akan menikat termasuk pendapatan masyarakatnya itu sendiri. Bahkan beberapa kebijakan kependudukan yang pernah dilakukan Indonesia untuk mengatasi probelma ini salah satunya ialah mentransmigrasikan penduduk jawa ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Semoga melalui serangkaian penjelasan tentang persebaran penduduk tidak merata sebagimana yang telah dikemukakan diatas, dapat memberikan wawasan serta meningkatkan ilmu pengetahuan bagi segenap pembaca yang mempelajarinya.