Apakah yang dimaksud dengan toleransi terhadap keberagaman?

Toleransi merupakan sebuah kata yang sering kita dengar baik di sekolah maupun lingkungan sekitar. “Kata” tersebut menjadi salah satu kunci untuk menciptakan kemajuan, kedamaian dan keutuhan bangsa, di dalam keberagaman suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia. Tapi tahukah kalian apa itu toleransi? Dan sudahkah ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan pengertian dari toleransi, yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi juga disebut tenggang rasa, yaitu dapat ikut menghargai (menghormati) perasaan orang lain.

Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan negara lain, dengan keberagaman suku, agama, ras, dan golongan. Untuk itulah diperlukan upaya-upaya tertentu untuk menjaga agar keberagaman masyarakat tetap lestari.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan kita sebagai penduduk Indonesia untuk menjaga keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yaitu dengan mengembangkan sikap menghargai perbedaan nilai dan norma sosial di masyarakat. Disamping itu, tidak mementingkan suku, ras, dan golongan sendiri. Yang terakhir dengan mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan beragama.

Pentingnya Pendidikan Multikultural

Secara etimologis multikultural dibentuk dari kata multi (banyak) dan kultur (budaya). Jadi, multikultural adalah kata lain dari kenyataan keanekaragaman budaya. Pendidikan multikultural hendaknya dijadikan strategi dalam mengelola kebudayaan dengan menawarkan strategi transformasi budaya yang ampuh melalui mekanisme pendidikan yang menghargai perbedaan budaya.

(Baca juga: Pengertian Kerja sama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan)

Upaya tersebut perlu dilakukan karena bangsa yang tidak memiliki strategi untuk mengelola kebudayaan dikhawatirkan akan mudah terbawa oleh arus, sehingga akhirnya akan kehilangan jati diri lokal maupun nasional.

Salah satu cara untuk mengembangkan pendidikan multikultural adalah dengan pendidikan nonformal. Misalnya, melalui lembaga-lembaga keagamaan, melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar maupun pelatihan-pelatihan.

Menumbuhkan Sikap Toleransi

Agar keberagaman dalam masyarakat tidak menjadi faktor penyebab terjadinya benturan dan perpecahan yang berujung pada sebuah konflik, maka dibutuhkan sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati. Sebagai makhluk individu sekaligus sosial dituntut mampu menjalin hubungan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, dan didalam pemenuhan tersebut bisa saja menemui benturan antarkelompok, golongan, atau masyarakat umum baik yang berkaitan dengan suku, ras, agama, maupun golongan.

Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik perlu menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama dan menghormati antar hak serta kewajiban yang ada di antara sesama demi terciptanya kehidupan yang tentram, rukun, damai dan menjaga keutuhan negara Indonesia.

tirto.id - Salah satu penerapan nilai Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia adalah melalui perilaku toleransi. Indonesia memiliki ragam kekayaan budaya dan perbedaan kelas sosial. Untuk bisa damai sejahtera, kita harus saling toleransi, menghargai, dan menghormati perbedaan sosial budaya tersebut.

Keragaman dan perbedaan merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Perbedaan sosial dan budaya yang beragam menjadikan masyarakat Indonesia sebagai kelompok yang plural.

Dari sisi bahasa, toleransi berasal dari kata Latin "tolerare" yang artinya sabar atau menahan. Berdasarkan hal itu, pengertian toleransi adalah sikap saling menghormati, sabar, saling menghargai individu, ras, kelompok, hingga perbedaan sosial budaya satu sama lain.

Sebagai misal, orang Bali memiliki tari tradisional khas yaitu tari Pendet, sedangkan orang Sumatera memiliki tari Piring. Dua jenis tari tradisional itu tidak selayaknya dibandingkan, lalu menyatakan salah satu lebih baik daripada yang lain.

Sikap toleransi terhadap keragaman budaya (misalnya, dalam contoh tari tradisional di atas) akan menjadikan kita lebih bijak dan tidak memandang rendah salah satu budaya daerah, lalu meninggikan budaya daerah lainnya.

Baca juga: Contoh Perilaku Toleran Terhadap Keberagaman Suku & Ras

Contoh Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya

Lukman Surya Saputra, Aa Nurdiaman, dan Salikun dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2017) menuliskan sejumlah contoh perilaku toleran yang dapat diterapkan terhadap keberagaman sosial budaya di Indonesia.

1. Mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia

Untuk bisa toleran terhadap suatu budaya, kita harus mengenal budaya lain. Kemudian, barulah bisa menimbang budaya tersebut berdasarkan konteksnya.

Sebagai misal, orang Sunda atau Yogyakarta cenderung lembut dalam berbicara. Sementara itu, orang Batak cenderung keras ketika berkomunikasi.

Ketika kelompok-kelompok masyarakat itu tidak saling mengenal budaya komunikasi satu sama lain, bisa jadi orang Sunda akan menganggap orang Batak kasar dan suka marah-marah, padahal gaya berbicaranya memang demikian.

Di sisi lain, orang Batak mungkin akan menganggap orang Yogyakarta atau orang Sunda tidak tegas dan tidak percaya diri.

Nihilnya pengetahuan mengenai keragaman budaya akan membuat kita berpikir keliru dan cenderung gegabah dalam mengambil kesimpulan.

2. Mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya

Mempelajari secara mendalam suatu budaya tertentu menjadikan seseorang peka dan sangat menghargai pengetahuan mengenai budaya tersebut.

Ketika rasa penghargaan itu muncul, tentu kita tidak ingin orang lain merendahkan budaya yang kita senangi.

Dengan demikian, kita juga seharusnya tidak merendahkan budaya lain, sebab kita akan turut merasakan betapa tidak nyamannya ketika budaya yang kita senangi dianggap remeh orang lain.

3. Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keadaan sosial budaya paling beragam di seluruh dunia.

Sebagai misal, Indonesia memiliki 652 bahasa daerah, tidak termasuk dialek dan subdialek, dilansir Kemdikbud.

Kekayaan budaya itu sudah cukup membuat kita bangga sebagai orang Indonesia. Belum lagi ragam budaya lain yang tak kalah banyaknya.

4. Menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia

Budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui internet dan media massa memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, ada kalanya, budaya asing itu menggerus budaya asli Indonesia.

Contohnya, mengenakan busana batik atau kopiah merupakan budaya asli Indonesia, atau juga lagu dangdut adalah musik khas Indonesia, namun sebagian orang menganggapnya sebagai selera kampungan dan sudah ketinggalan zaman.

Baca juga:

  • Contoh Toleransi Antar Umat Beragama dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 9 Faktor Pendorong Perubahan Sosial: Budaya Lain hingga Toleransi

Baca juga artikel terkait TOLERANSI atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

TOLERANSI adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa Latin, tolerare, yang artinya sabar dan menahan diri.  

Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.

Baca juga: Perguruan Tinggi Dituntut Hasilkan Lulusan Yang Adaptif Dan Cekatan

Berdasarkan arti secara bahasa, toleransi dapat dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengannya.

Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok tidak akan terjadi. 

Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga.Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakian, suku, ras, hingga warna kulit.

Pentingnya toleransi 

Salah satu bentuk toleransi adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti: 

  • Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;
  • Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
  • Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antarsesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antargolongan. (OL-1)