Apakah keju Kraft cheddar aman untuk MPASI?

Keju adalah salah satu jenis makanan yang bernutrisi tinggi. Namun, apakah boleh memberikan keju untuk bayi? Apa saja syaratnya? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak berbagai tips dan syarat memberikan keju untuk bayi di artikel berikut.

Tiap orang tua pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk asupan yang bernutrisi, mulai dari dalam kandungan hingga Si Kecil lahir ke dunia.

Apakah keju Kraft cheddar aman untuk MPASI?

Salah satu makanan yang dikenal banyak mengandung nutrisi adalah keju. Selain itu, rasanya yang enak dapat membuat bayi makan lebih lahap. Namun, pemberian keju kepada bayi masih cukup banyak diperdebatkan.

Waktu Pemberian Keju untuk Bayi

Selama 6 bulan pertama setelah kelahirannya, Bunda dianjurkan hanya memberikan ASI kepada Si Kecil. Baru setelah itu, makanan pendamping ASI (MPASI) mulai bisa diperkenalkan secara perlahan.

Nah, salah satu yang sering menjadi pertanyaan di kalangan orang tua adalah bolehkah memberikan keju untuk bayi? Menurut beberapa dokter anak, sebagian besar bayi diperbolehkan makan keju asalkan usianya sudah lebih dari 6 - 8 bulan.

Namun jika orang tua bayi atau saudaranya memiliki alergi terhadap susu dan produk olahannya, tunda dulu pemberian keju untuk bayi.

Syarat Memberikan Keju untuk Bayi

Keju termasuk dalam daftar sumber protein yang direkomendasikan untuk balita. Selain itu, keju juga kaya akan kalsium, lemak, vitamin D, vitamin A, dan vitamin B.

Meski demikian, pemberian keju untuk bayi ada syaratnya, yaitu:

  • Sebelum memperkenalkan keju pada bayi, perkenalkan terlebih dahulu beberapa makanan padat lain, seperti daging, sayuran, dan buah-buahan, dalam bentuk puree atau bubur saring.
  • Pilih keju dengan label sudah dipasteurisasi. Keju yang tidak dipasteurisasi atau keju mentah dapat mengandung bakteri Listeria yang menyebabkan penyakit listeriosis. Gejalanya berupa demam, nyeri otot, mual, atau diare.
  • Mulailah dengan keju yang bertekstur lembut, seperti keju cottage dan mozzarella, karena keju jenis ini mudah untuk dikunyah bayi.
  • Jika Si Kecil tidak menunjukkan reaksi alergi, lanjutkan pemberian keju dalam bentuk utuh atau dicampur dalam makanannya. Potong keju hingga kecil-kecil agar Si Kecil tidak tersedak.

Apabila buah hati Anda menderita alergi makanan, terutama alergi terhadap keju atau susu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikannya keju.

Gejala Alergi Susu dan Keju

Jika Si Kecil ternyata menderita alergi susu dan produk olahan susu, seperti keju dan yogurt, dia akan mengalami gatal-gatal, bengkak, ruam di kulit berupa bintik-bintik merah, muntah, diare, sakit perut, batuk, mengi, atau sulit bernapas setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Gejala reaksi alergi pada tiap anak berbeda-beda. Ada yang reaksinya ringan atau berat, dan ada yang reaksinya langsung muncul atau baru muncul beberapa hari setelah mengonsumsi susu atau produk olahannya.

Jika gejala alergi susu pada Si Kecil munculnya belakangan, kemungkinan dia akan mengalami mencret, ruam kulit, tersedak, muntah, dan menangis terus-menerus atau kolik.

Yang Perlu Diperhatikan jika Bayi Alergi Keju

Saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi keju, hentikan pemberian susu formula atau produk olahan susu lainnya kepada Si Kecil. Bila reaksi alerginya parah, seperti mulut atau tenggorokan bengkak, sulit bernapas, atau pingsan, segeralah bawa Si Kecil ke IGD terdekat guna mendapatkan penanganan dan pengawasan.

Jika usia Si Kecil sudah cukup untuk diberikan MPASI, berkonsultasilah dengan dokter anak untuk mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada bayi, termasuk mengenai boleh atau tidaknya memberikan keju untuk bayi.

Keju untuk bayi memang beragam jenisnya, namun si kecil tak bisa sembarangan mengkonsumsi keju karena beberapa keju punya kandungan yang akan mengganggu kesehatannya. Keju tak hanya akan memberikan rasa enak pada makanan bayi Ibu, namun juga memiliki banyak manfaat karena keju mengandung protein, kalori, vitamin A, vitamin D, dan B12. 

Mengutip dari laman Parenting First Cry, si kecil diperbolehkan mengkonsumsi keju saat ia sudah bisa mengunyah, bahkan beberapa ahli menyarankan usia yang tepat bagi si kecil untuk mengkonsumsi keju adalah dari usia 8 bulan, namun ada juga yang menyarankan boleh diberikan mulai usia 1 tahun. Keraguan para ahli ini muncul dikarenakan keju merupakan produk olahan susu dan protein susu yang ada pada keju dapat menyebabkan masalah perut pada bayi dengan rentang usia dibawah satu tahun. Beberapa bayi bahkan ada yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Jika khawatir bila ingin saat akan memberikan keju untuk MPASI si kecil, Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.

Menurut laman Parenting Firstcry, keju punya banyak manfaat baik untuk bayi bila keju yang dipilih benar, sebaiknya memilih keju untuk MPASI yang khusus untuk usia 06-23 bulan. Keju untuk bayi aman dikonsumsi bila terbuat dari susu pasteurisasi dan hindari keju yang mengandung listeria, yaitu bakteri yang akan menyebabkan infeksi bawaan dan dapat berakibat fatal pada bayi. 

Selain hal di atas, sebaiknya keju untuk bayi atau keju untuk MPASI si kecil bukanlah keju olahan karena biasanya keju olahan banyak mengandung pengemulsi dan perasa tambahan. Tak hanya pengemulsi dan perasa tambahan, banyak keju olahan juga mengandung pengawet sehingga tahan lama. Banyak kandungan kimia pada keju olahan ini tak cocok digunakan sebagai keju untuk MPASI si kecil nantinya.

Manfaat Keju untuk MPASI Anak

Keju untuk bayi biasanya lebih memiliki kandungan yang murni dan memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat keju untuk kesehatan dan si kecil:

  1. Keju kaya akan kalsium

    Keju memiliki kandungan kalsium yang tinggi dan punya manfaat baik untuk kesehatan gigi dan tulang. Si kecil juga akan mendapatkan manfaat yang sama bila mengkonsumsi keju untuk MPASI nanti karena selain baik tulangnya juga akan mencegah kerusakan gigi padanya.

  2. Keju memiliki kandungan protein dan nutrisi

    Tahukah Ibu bahwa keju juga memiliki kandungan protein yang tinggi dan vitamin D yang sangat dibutuhkan untuk membangun tubuh? Karena kebanyakan keju terbuat dari produk olahan susu, kandungan protein hewaninya pun cukup bagus untuk si kecil. Namun, Ibu perlu berhati-hati dalam memilih keju untuk bayi yang punya riwayat alergi terhadap protein hewani.

  3. Keju juga baik bagi vegetarian

    Selain keju untuk MPASI, keju juga baik untuk vegetarian. Bila Ibu atau keluarga Ibu vegetarian, maka keju baik dikonsumsi karena keju juga mengandung vitamin B12 yang banyak ditemukan pada daging. Jadi meski tak mengkonsumsi daging, vitamin pada daging masih dapat dirasakan manfaatnya pada keju.

  4. Keju penuh kalori

    Tambahkan keju untuk bayi pada MPASI si kecil supaya kebutuhan kalorinya tetap terjaga dengan baik. Kalori dibutuhkan bayi Ibu untuk menghasilkan energi yang ia butuhkan di sepanjang hari.

Jenis Keju untuk Bayi yang dalam fase MPASI

Lalu jenis keju apa saja ya yang boleh dan bisa dikonsumsi si kecil? Berikut ini ada beberapa jenis keju untuk bayi dan baik digunakan saat MPASI nanti karena bukan merupakan keju olahan, yaitu: Cheddar, Edam, Parmesan, Colby, Colby Jack, Mozarella, Swiss, Romano, Monetary Jack, Paneer, Babybel, Red Leicester, Provolone, Jarlsberg, Cheshire, Lanchasire, Gouda, dan Grana Padano.

Keju dengan tekstur lembut juga boleh digunakan untuk MPASI meski tak banyak orang dewasa yang mengkonsumsinya, namun bisa dicoba, ini contohnya: Cottage Cheese, Mascarpone, Ricotta, Cream Cheese, dan juga Cheese Spread.

Bila si kecil sudah berusia satu tahun atau lebih, maka jenis keju untuk MPASI nanti bisa lebih beragam dan bisa mencoba keju jenis lain diluar keju untuk bayi seperti berikut ini: Camembert, Brie, Chevre, Queso Fresco, Queso Blanco, Stilton, Danish Blue, Saga,  Gorgonzola, Wensleydale, dan Roquefort.

Sedangkan di Indonesia sendiri, berikut ini merk keju yang biasa digunakan untuk MPASI si kecil dan sangat aman dikonsumsi:

  • Babybel Cheese;

  • Diamond Cheddar;

  • Prochiz Cheddar;

  • Belcube The Laughing Cow;

  • Kiri Cheese Cream; dan

  • Kraft Milky Soft.

Yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Keju untuk MPASI

Meski keju memiliki banyak manfaat untuk kesehatan si kecil, keju juga memiliki risiko alergi yang sama seperti makanan pemicu alergi lainnya. Pada dasarnya, setiap bahan makanan baru dan yang akan diberikan untuk si kecil pasti memiliki kemungkinan memicu alergi padanya. Oleh karena itu, Ibu dapat memperhatikan reaksi yang timbul setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Untuk keju sendiri, berikut hal yang perlu menjadi perhatian Ibu:

  1. Melakukan pengamatan pada si kecil

    Ibu, sebaiknya tak hanya keju, ini bisa diterapkan pada banyak makanan lainnya yang punya risiko menimbulkan alergi. Reaksi alergi biasanya akan muncul paling cepat 20 menit setelah si kecil mengkonsumsi keju untuk pertama kalinya. Gejala berikut ini bisa menjadi salah satu alergi seperti: bibir bengkak, ruam kemerahan pada mata atau wajah, atau ruam pada kulit. Berbeda lagi bila si kecil alergi terhadap laktosa, kemungkinan ia akan mengalami masalah lambung, kram perut, bahkan diare.

  2. Segera berkonsultasi pada dokter

    Bila terjadi alergi pada bayi Ibu setelah mengkonsumsi keju, ada baiknya Ibu segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi tentang masalah ini sehingga tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

  3. Ketahui jenis keju yang diberikan

    Sebelum memutuskan memberi keju untuk bayi, Ibu sebaiknya membuat catatan kecil tentang keju untuk MPASI si kecil. Hal ini hanya sebagai tindakan waspada bila terjadi alergi. Bila satu jenis keju tertentu membuatnya alergi, Ibu bisa mencoba jenis keju lainnya. Misalnya si kecil alergi dengan keju jenis cheddar, ibu bisa menggantinya dengan jenis cream cheese.

Contoh Menu MPASI dengan Bahan Keju untuk Bayi

Meski memiliki risiko alergi, namun keju masih mungkin menjadi pilihan makanan yang lezat bagi si kecil. Keju untuk bayi dapat mulai diperkenalkan pada makanannya dengan berbagai cara dan olahan yang lezat, berikut ini tips makanan dengan keju untuk dicoba pada menu MPASI: 

  • Roti bakar atau panggang

    Si kecil sudah bisa mengkonsumsi roti bakar atau panggang? Bila sudah, maka Ibu bisa tambahkan keju untuk MPASI-nya sebagai tambahan gizi. Keju yang digunakan bisa jenis Cream Cheese, Cheddar, atau Milky Soft.

  • Sup Krim Jagung

    Tambahkan keju untuk MPASI pada menu sup krim jagung si kecil untuk menambah rasa gurih yang melezatkan yuk, Bu. Jangan lupa tambahkan pula sayuran dan protein lainnya untuk sup krim jagung selain keju yang penuh gizi.

  • Telur dadar keju

    Sudah pernah belum Bu menambahkan telur dadar dengan keju? Ini bisa menjadi menu sarapan si kecil pada pagi hari untuk menambah semangatnya dalam menjalani hari. Selain telur dadar, keju untuk MPASI dapat dikreasikan pada olahan telur lainnya seperti orak-arik telur juga lezat untuk menu selanjutnya.

  • Salad buah topping keju

    Makanan penutup yang satu ini tak hanya segar namun juga lezat dan penuh gizi karena selain buah-buahan, Ibu bisa menambahkan parutan keju di atas salad buah yang nikmat ini. Berikan untuk snack si kecil selain pudding ya Bu.

  • Pasta dan Keju

    Menu olahan pasta sepertinya tak lengkap bila tak diberi keju. Makanan khas Italia ini bisa menjadi pilihan menu makan si kecil bila ia bosan mengkonsumsi bubur atau nasi. Pastikan si kecil sudah naik tekstur pada MPASI-nya dan sudah bisa mengunyah dengan baik ya Bu.

    Bolehkah keju Kraft Cheddar untuk MPASI?

    Kraft Cheddar Tekstur keju ini cukup lembut dan padat sehingga mudah untuk diolah baik diparut atau dijadikan sebagai bahan tambahan pada MPASI.

    Apakah keju Kraft aman untuk MPASI?

    Kraft cheddar merupakan satu merek keju yang cukup populer di Indonesia. Varian keju cheddar dari Kraft ini bisa Mama gunakan untuk tambahan MPASI si Kecil. Mama bisa menyajikannya dalam bentuk keju parut yang dicampur ke dalam bubur bayi.

    Apakah keju Kraft Cheddar boleh untuk bayi 6 bulan?

    Sejak usia 6 bulan, bayi diperbolehkan makan keju penuh lemak yang sudah dipasteurisasi terlebih dulu. Keju yang dimaksud termasuk keju keras, seperti keju cheddar, keju cottage, dan keju krim.

    Apakah keju cheddar bisa buat bayi?

    Keju cheddar adalah sumber kalsium yang baik, salah satu nutrisi terpenting untuk meningkatkan kesehatan tulang bayi.