Apakah dampak kolonialisme dan imperialisme Barat terhadap kehidupan sosial masyarakat di Indonesia

Dampak Politik, Sosial Ekonomi dan Budaya Akibat Kolonialisme & Imperialisme Barat di Indonesia – Sedikit bingung gimana solusinya jika judulnya sangat panjang begini, tetapi itu tidak masalah yang penting sudah paham tentang judulnya. Namun itu bukan masalah, yang penting kalian bisa memahaminya.

Penjajahan di Indonesia seperti imperialisme dan kolonialisme telah menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, terasa amat menyakitkan ketika mengingat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Harus kerja paksa, kerja rodi, diperbudak, dirampas hasil panennya dan masih banyak lagi.

Ehh btw, kalian sudah tahu belum sih arti kolonialisme dan imperialisme? Jangan-jangan belum lagi. Biar paham, kita bahas arti secara singkatnya dulu ya.

Arti Kolonialisme

Menurut wikipedia, kolonialisme yang merupakan kata kerennya penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain.

Artik Imperialisme

Imperialisme adalah kondisi di mana sebuah negara dapat memegang kendali / menugasai atas daerah lain agar negara tersebut bisa dipelihara/dimanfaatkan.

Berikut ini adalah penjelasan tentang dampak akibat kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia, dari segi politik, sosial, ekonomi dan budaya :  

Masuknya kekuasaan bangsa asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan politik, sosial, ekonomi, dan budaya bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :  

A. Dampak politik akibat kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia

Apakah dampak kolonialisme dan imperialisme Barat terhadap kehidupan sosial masyarakat di Indonesia

Dasar-dasar pemerintahan modern sudah dilaksakan di Indonesia yang dilakukan oleh Daendels maupun Rafles pada masa itu. Pada pemerintahan modern para pemimpin di setiap kabupaten atau yang disebut dengan Bupati/Walikota menjadi pegawai negeri yang dikasih gaji bulanan.

Padahal sebelumnya, para bupati di dapat dari turun temurun dan tidak mendapatkan gaji melainkan mendapatkan upeti dari rakyat yang dipimpinnya, ini sesuai dengan adat yang telah berlaku di masing-masing kabupaten.   

Dengan pemerintahan modern seperti ini para Bupati/walikota dijadikan oleh pemerintah belanda maupun Inggris sebaga alat kekuasaan pemerintah.

Selain itu juga mereka pemerintah kolonial (Belanda dan Inggris) juga melaksanakan intervensi terhadap sesuatu yang terkait dengan kerajaan, sebagai contoh adalah pada hal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialisme mendominasi politik di Indonesia.

Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.  

B. Dampak sosial ekonomi akibat kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia

Kebijakan oleh pemerintah kolonial di Indonesia seperti tanam paksa sampai dengan sistem ekonomi liberal menjadikan bangsa Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka :

  1. Pengusaha pribumi tidak mempunyai modal besar (mempunyai modal kecil) akan kalah bersaing yang membuat mereka bangkrut/rugi.
  2. Dilakukannya transmigrasi karena kurangnya tenaga kerja di Sumatra.
  3. Mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia. sehingga pemerintah kolonial belanda membangun irigasi, jalan raya, pelabuhan, rel kereta api, bandara, waduk, dan lain sebagainya.Untuk melakukan pembangunan tersebut, pemerintah kolonial belanda menggunakan tenaga kerja dari Indonesia yang dilakukan secara paksa, sehingga disebut dengan kerja rodi (kerja paksa).
  4. Pemerintah kolonial memperkenalkan bangsa Indonesia sistem sewa tanah. Ini akan membuat terjadinya pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang akan menyebar ke rakyat-rakyat kecil seperti petani
  5. Timbulnya budaya feodalime di pedalaman.

Kemunduran perdagangan yang terjadi di laut secara tidak langsung akan mengakibatkan timbulnya budaya feodalisme di pedalaman. Budaya feodalime ini akan membuat terjadinya paksaan kepada rakyat yang mau tidak mau harus tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur asing. Tentunya ini akan membuat kehidupan rakyat Indonesia mengalami penurunan.

Baca juga : Mengapa Perang Diponegoro Sering Disebut dengan Perang Jawa?

C. Dampak budaya akibat kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia

Pada saat itu pemerintah kolonial belanda menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi (seperti pemimpin tidak digaji dan turun temurun), kemudian pemerintah kolonial belanda menggantikannya dengan menjadikan mereka sebagai pegawai negeri dan diberi gaji yang akan membuat runtuhnya kewibawan tradisiona penguasa pribumi. 

Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R. Ng Ronggowarsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab wedatama, dan lain-lain.

Baca juga : Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik-Pemerintahan dan Ekonomi

Gimana? Sekarang sudah tahu kan apa saja Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia? Jangan lupa bagikan info ini ke teman-teman kalian ya.

DAMPAK KOLONIALISME DI INDONESIA

DAMPAK KOLONIALISME DI BIDANG POLITIK

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana kehidupan bangsa Indonesia pada masa penjajahan? bagaimana mereka harus melawan para penjarah di bumi mereka? Terbayang bukan bagaimana menderitanya bangsa kita pada saat itu.

Pengaruh kekuasaan Belanda semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah-masalah istana, seperti pergantian tahta, pengangkatan pejabat-pejabat kerajaan, ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah kerajaan. Dengan demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi makin tergantung pada kekuasaan asing, sehingga kebebasan dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah istana makin menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah yang dilakukan oleh penguasa asing mengakibatkan semakin menyempitnya wilayah kekuasaan pribumi. Penghasilan yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi; semakin berkurang dan bahkan hilang, sebab kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda.

Dalam bidang politik, kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat di Indonesia menyebabkan semakin hilangnya kekuasaan Politik dan para penguasa Indonesia yang beralih ke tangan Belanda. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

  1.   Penerapan sistem indirect rule (sistem pemerintahan tidak langsung) yaitu dengan memanfaatkan penguasa-penguasa tradisional, seperti bupati dan raja yang memerintah atas nama VOC. 
  2. Munculnya berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda. Belanda sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan politik kerajaan karena intervensinya.
  3. Bupati menjadi alat kekuasaaan pemerintahan kolonial. Mereka menjadi pegawai pemerintahan kolonial yang diberi gaji. Padahal menurut adat penguasa tradisional tersebut mendapat upeti dari rakyat. Semakin merosotnya dan bergantungnya kekuasaan raja kepada kekuasaan asing. Bahkan sebagian diambil alih atau di bawah kekuasaan kolonial.

Dampak Kolonialisme di bidang politik adalah sebagai berikut :

  1.  Daendels atau Raffles sudah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. 
  2. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat
  3.  Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian.
  4.  Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
  5. Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi bahkan bisa runtuh.
  6.  Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern.
  7. Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda

·         Perubahan dalam politik pemerintahan kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf

·         Selain itu, sistem pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.

DAMPAK KOLONIALISASI DALAM BIDANG BUDAYA

Kebiasaan pemerintah Kolonial menggunakan bahasa Belanda, di sisi lain, membawa pengaruh tersendiri. Sedikit banyak kita punya banyak bahasa serapan yang berasal dari bahasa Belanda, portugis dan inggris, misalnya : Indonesia : Handuk, Belanda : Handdoek, Indonesia: Sepatu, Portugis : Sepato, Indonesia : Buku, Inggris : Book.

Selain kosa kata ternyata kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita. Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa.

Selain itu, ada juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu pintu.

DAMPAK KOLONIALISME  DI BIDANG SOSIAL

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial Salah satu dampak dalam bidang sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik, serta pengaruh Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G (Gold, Glory dan Gospel) mempengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.

Salah satu penyebar agama Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping penyebaran agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di Indonesia.

Penyebaran agama Kristen Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Raffles. Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab. Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.

Namun penjajahan tetaplah penjajahan sehingga kedatangan penjajahan bangsa barat malah justru memperburuk sosial bangsa kita. Dalam bidang sosial, praktik kolonialisme dan imperialisme di Indonesia, membawa dampak antara lain sebagai berikut.

  • Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu sebagai berikut.

1)      golongan timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh

2)      golongan eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainny

3)      golongan pribumi

  • Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar Jawa.
  • Muncul golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya pabrik-pabirk dan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis.
  • Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota.Hal ini mendrong lahirnya elit terdidik (priyai cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi sangat berperan dalam perkembangan pergerakan selanjutnya.
  • Pembentukan status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan Timur yang terakhir kaum Pribumi.
  • Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.
  • Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan dilaut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk atau patuh pada tuan tanah Barat atau Timur Asing sehingga kehidupan penduduk Indonesia mengalami kemerosotan.

 DAMPAK KOLONIALISME DI BIDANG EKONOMI

Dengan datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata uang, di masa Raffles menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya uang kertas dan logam mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah de Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan didirikan di Batavia pada tahun1828.

Selanjutnya adalah bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta transportasi masyarakat. Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari ini.

Karena tujuan Belanda di Indonesia untuk mencari rempah-rempah, mereka harus membuat infrastruktur untuk mengangkut pasokan bahan makanan. mereka punya andil dalam pembuatan pembangunan rel kereta dan jalan raya. Bahkan mereka juga membangun waduk dan saluran irigasi. Selain itu, mereka juga membangun industri pertambangan dengan membuka kilang minyak bumi di Tarakan, Kalimantan Timur. Namun bukan berarti dengan pembangunan infrastuktur yang dilakukan oleh Belanda itu membawa kemakmuran bagi rakyat Indonesia, namun sebaliknya pembangunan-pembangunan dibidang ekonomi yang dikembangkan oleh Belanda justru membuat penderitaan rakyat Indonesia semakin dalam.

Betapa tidak, mereka memperlakukan rakyat rakyat Indonesia sangat tidak manusiawi. Kebijakan tanam paksa dan ekonomi liberal yang mereka bentuk membuat rakyat Indonesia dipaksa menjadi penghasil bahan mentah . Alhasil, kita tidak punya jiwa “Entrepreneur”. Karena kita hanya diperintah dan diperintah saja, monopoli dagang yang dibuat VOC juga membuat perdagangan Nusantara di kancah internasional jadi mundur.

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di bidang ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial bangsa Barat terhadap rakyat di Indonesia membawa dampak, diantaranya sebagai berikut :

  • Monopoli dan penguasaan suatu daerah (koloni) oleh penjajah menyebabkan terjadinya situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
  • Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadiindustri perkebunan
  • Praktik monopoli perdagangan yang diterapkan oleh voc mengakibatkan mundurnya perdagangan di nusantara dari kancah perdagangan internasional
  • Dalam mengeksploitasi tanah jajahan voc memanfaatkan para penguasa tradisional (menerapkan sistem indirect rule) dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan (pajak hasil bumi)
  • Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat indonesia mengenal jenis tanaman baru. Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang dipegang oleh orang timur asing. sedangkan bangsa indonesia hanya sebagai pengecer
  • Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan belanda.
  • Dikenalnya sistem ekonomi uang bagi masyarakat Indonesia. Salah satu dampaknya adalah dikenalnya sistem utang. Sedangkan dalam pengerjaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal. Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah perekonomian

DAMPAK KOLONIALISASI DIBIDANG PENDIDIKAN

Lain sekarang, lain dulu. Mari kita tengok 75 tahun lalu saat Indonesia belum merdeka dan masih berada dalam dekapan Belanda. Pernahkah kamu berfikir bagaimanakah asal mula lahirnya pendidikan di Indonesia, munculnya pendidikan di Indonesia tidak lepas dari dampak adalanya kolonialisme di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang.

Pendidikan mulai dianggap penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh pemerintah kolonial. Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor. swasta dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan.

Usaha –usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke–19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatanlah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Beberapa contoh sekolah yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara lain:

Algmeene Midlebare School  (AMS)

Meer Uitgebreid Lager Onderwij (MULO)

Hallandsche Inslasndsche Scholl (HIS)

Sekolah Ongko loro

Sekolah Ongko siji 

Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain

  • Munculnya golongan -golongan terpelajar di Indonesia.
  • Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga–tenaga kerja di perusahaan Belanda.
  • Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar