Apa latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia

Apa latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia

Foto: Tropenmuseum

Ekspedisi pertama Belanda di Banten pada 23 Juni 1596.

Intisari-Online.com - Tahukah Anda seperti apa latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?

Latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia bukan tanpa sebab.

Mereka melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru.

Tidak hanya itu, tapi juga ingin menguasai untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik.

Salah satu wilayah penjelajahan bangsa Eropa sampai ke Indonesia.

Apalagi Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah dunia yang menjadi rebutan bangsa Eropa.

Apa latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia?

Jatuhnya Konstatinopel

Baca Juga: Sampai Disebut Pengkhianatan dengan 'Plot Twist' Terbesar dalam Sejarah, Kisah Pembunuhan Diktator Terakhir Romawi Kuno Ini Juga Ciptakan 'Mantra' Melegenda

 Baca Juga: Akibatkan Banyak Korban dari Pihak Lawan, Mangkunegara I pun Diberi Julukan Pangeran Sambernyawa, Begini Kepemimpinan dan Perjuangannya yang Harus Hadapi Tiga Musuh Sekaligus

Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme (2020) karya Ahmad Fakhri Hutauruk, kedatangan bangsa barat ke Nusantara bukan merupakan kebetulan.

Kedatangan mereka adalah akibat adanya perubahan secara struktural di kawasan Laut Tengah.

Persaingaan untuk memainkan peran yang lebih dominan di Laut Tengah mengalami pergeseran.

Setelah Dinasti Ottoman berkuasa, beberapa peraturan tentang pelayaran di kawasan tersebut diberlakukan.

Itu mengakibatkan bangsa-bangsa Eropa menepi di kawasan tersebut.

Namun, pada intinya kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa jatuhnya Konstatinopel di kawasan Laut Tengah pada 1453.

Jatuhnya Konstatinopel mengubah peta politik global pada abad ke-15.

Sehingga mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari jalan menuju dunia lain.

Baca Juga: Badai Kecamuk Perang Jawa: Pangeran Diponegoro Pimpin 100.000 Pasukan yang Ternyata Ada Para Pemadat hingga Banyak Jatuh Sakit Lantaran Kecanduan

Baca Juga: Sejarah Pramuka Indonesia Singkat, Sistem Pendidikan Non-Formal untuk Pembentukan Karakter, Moral, dan Akhlak Generasi Muda

Penolakan penguasa baru di Laut Tengah (Dinasti Ottoman) terhadap aktivitas barat di kawasan tersebut mendorong mereka untuk mencari daerah baru.

Konstatinopel merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang merupakan pelabuhan transit perdagangan antara Asia dan Eropa.

Letaknya yang strategis menyebabkan bangsa-bangsa disekitarnya banyak yang ingin menguasainya termasuk umat Islam.

Pada 1453, Sultan Usmani Muhammad II yang bergelar "Al Fatih" (sang penakluk) menyerang Konstatinopel.

Ibukota pun berpindah dari Andrianopel ke Konstatinopel atau disebut Istanbul yang berati "Tahta Islam".

Kondisi itu membuat pusat perdagangan rempah-rempah di Instanbul dikuasai oleh pedagang Islam.

Jatuhnya Konstatiopel membuat kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa terutama pada bidang perdagangan.

Berikut alasannya:

Baca Juga: Inilah Penyebab Terjadinya Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Baca Juga: Hampir Mengakhiri Kehidupan di Dunia, Beginilah Cara Umat Manusia Hadapi Pandemi Terburuk dalam Sejarah, Hanya Gunakan Trik Sederhana Ini

  • Daerah ini tertutup buat perdagangan.
  • Tidak boleh dijadikan sebagai lintas barang dagangan dari Asia. Hal itu mengancam kehidupan ekonomi orang Eropa Barat atau Timur.
  • Kedudukan perdagangan bangsa Italia di tempat ini dihancurkan.

Mencari wilayah baru

Jatuhnya Konstantinopel mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah penghasil barang- barang yang dibutuhkan seperti rempah-rempah.

Mereka mencari jalan perhubungan langsung dengan Asia.

Apalagi didukung dengan penemuan berbagai teknologi, seperti kompas, teropong, dan peta.

Penemuan teknlogi tersebut mempermudah dalam penjelajahan samudra dan menemukan daerah baru.

Bangsa yang mempelopori perjalanan tersebut adalah Portugis.

Karena rakyat Portugis terbiasa berperang dengan Moor dan mempunyai pelabuhan-pelabuhan besar.

Baca Juga: Pantas Saja Musuh Ngacir, Lima Unit Militer Ini Paling Tidak Biasa dalam Sejarah, Salah Satunya ‘Tentara Hantu’ yang Gunakan Efek Suara dalam Perang Dunia II

 Baca Juga: Gunakan Nama 'Nusantara' Sebagai Ibu Kota Baru Indonesia, Terkuak Sejarah Nama Nusantara Memiliki Kisah Nyaris Mirip dengan Malaysia Bahkan Digunakan Malaysia Untuk Menyebut Hal Ini

Apalagi pada masa itu, Portugis memiliki angkatan laut modern dan kuat, mempunyai hubungan dagang dengan pelabuhan di Mediteranian dan negara-negara Eropa Utara.

Faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera

Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera, yakni:

Teori Heliosentris

Teori heliosentris dari Copernicus. Di mana menyatakan bahwa bumi itu bulat.

Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat.

Kisah perjalanan Marcopolo

Kisah perjalanan Marcopoli ke dunia timur (China) tertuang dalam buku yang tulis Rustichello berjudul The Travels of Marcopolo (perjalanan Marcopolo).

Baca Juga: Kejam Terhadap Musuhnya Namun Miliki Cinta untuk Rakyatnya, Inilah Lu Zhi dari Dinasti Han, Permaisuri Pertama yang Memerintah China, Tinggalkan Rivalnya di Kandang Babi Setelah Dimutilasi

 Baca Juga: Berkarya di Garda Depan Kemanusiaan dan Sering Terabaikan, Inilah Tiga Perawat Terkenal dalam Sejarah, Salah Satunya Pendiri Palang Merah Amerika

  • Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta dan perakalatan pelayaran.
  • Adanya ambisi melaksanakan semboyan 3G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari kekuasaan), dan gospel (menyebarkan agama Nasrani).

Pada masa imperalismes kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknoligi navigasi, dan perkapalan yang maju jika dibandingkan negara lain.

Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.

Dalam penjelajahannya mereka sampai ke Asia salah satunya ke wilayah Indonesia.

Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda dan Denmark memainkan peran aktif.

Sehingga jaringan komunikasi antar wilayah terbuka.

Kaya rempah-rempah

Rempah-rempah menjadi awal mula datangnya sejumlah bangsa-bangsa eropa ke Nusantara atau Indonesia.

Baca Juga: Inilah Berbagai Prasasti Peninggalan Mataram Kuno, Salah Satunya Kisahkan Perang Perebutan Takhta

Baca Juga: Di Balik Gemerlap Kepopulerannya, Siapa Sangka Chippendales Kelompok Penari Erotis Pria Ini Menyimpan Sisi Gelap, FBI Sampai Turun Tangan Untuk Membongkarnya

Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara.

Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah ada diberbagai wilayah.

Bahkan menjadi komoditas dengan nilai jual yang tinggi atau mahal.

Rempah-rempah memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.

Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia.

Kemudian Spanyol dan Belanda yang datang ke Indonesia sebagai pedagang.

Bahkan Belanda kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Belanda.

VOC kemudian menguasai Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: VOC Sampai Geleng-geleng Tak Percaya Melihatnya, Inilah Kondisi Mengerikan Ratusan Prajurit Mataram yang Dihukum Sultan Agung Gara-gara Kalah Berperang

 Baca Juga: Ditemukan di Kairo Mesir, Sebuah Mumi dengan Enam Guci Kanopi, Berarti Dua lebih Banyak dari Biasanya yang Berisi Jeroan Tubuh Mumi Tersebut, Lalu Apa Isi Dua Guci Lainnya?

 (*)

MATA BANDUNG - Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Berbagai keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi salah satu
pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang ke Indonesia.

Adapun latar belakang dari kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Mari kita simak berikut ini.

1. Daya Tarik Indonesia

Indonesia memiliki banyak hasil alam yang luar biasa. Hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa yang memiliki empat musim, yakni musim panas, dingin, semi dan gugur.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Filipina di SEA Games 2021 melalui RCTI Plus pukul 15.15 WIB

Baca Juga: Ramalan Zodiak Asmara Hari Ini Untuk Pisces

Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya. Seperti cengkeh, merica, kemiri, dan pala.

Rempah- rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara atau Indonesia.

Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara. Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, ada diberbagai wilayah.


Page 2

Bahkan menjadi komoditas dengan nilai jual tinggi atau mahal pada waktu itu. Rempah-rempah juga memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.

2. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)

Gold, Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena memang semboyan tersebut berawalan dengan huruf "G" yakni Gold, Glory, dan Gospel.

Gold artinya emas yang identik dengan kekayaan Semboyan ini menggambarkan bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan, Itulah yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna kejayaan bangsa.

Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia Afrika, dan Amerika Selatan.

Baca Juga: Sinopsis Film Cinta Subuh, Kisah Cinta Religius Dengan Syarat Sholat Subuh

3. Revolusi Industri

Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai sumber rempah rempah Bahkan sebelum Masehi.

Pada masa tersebut, mereka masih kesulitan terutama masalah transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin.


Page 3

Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produk lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat.

Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya

Baca Juga: Ramalan Zodiak, Capricorn Kamu Harus Siapkan Plan B

Salah satu pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan transportasi.

Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa tersebut.

Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat.

Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal, dan sebagainya.

Penemuan-penemuan tersebut memicu banga-bangsa Barat untuk melakukan berbagai petualangan.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dan dapat menjaga semua keanekaragaman yang ada di Indonesia agar tidak punah dan menghilang.