Anak 6 tahun berkeringat saat tidur

Bayi berkeringat saat tidur sebenarnya normal-normal saja, Bunda. Namun demikian, ada tanda-tanda yang membuatnya menjadi tidak normal dan perlu diwaspadai. Apa sajakah tanda-tanda tersebut? Yuk, cari tahu di sini!   

  • Bayi Berkeringat Saat Tidur Itu Normal
  • Tanda Keringat Malam pada Bayi
  • Penyebab
  • Kondisi yang Harus Diperiksakan
  • Cara Mencegah
  • Kapan Harus ke Dokter?

Bayi Berkeringat Saat Tidur Itu Normal

Bagi Parents yang baru memiliki anak pertama, mungkin akan kaget atau bahkan cemas ketika melihat bayi berkeringat saat tidur. Keluarnya keringat di waktu tidur adalah hal atau fenomena yang normal. Namun dalam beberapa kasus, ada hal-hal yang harus menjadi perhatian khusus dan tidak boleh diabaikan begitu saja, apalagi jika berlangsung sangat lama.

Ada beberapa Parents yang menganggap buah hati mereka baru akan berkeringat setelah agak besar atau menjelang remaja. Tidak, Bunda, bayi juga bisa berkeringat dalam situasi tertentu, baik di kala ia sedang melakukan aktivitas atau saat beristirahat. Misalnya saja bayi berkeringat saat tidur di malam hari. 

Ya, bayi berkeringat saat tidur itu umum dan normal terjadi! Tidak hanya bayi, anak yang lebih besar juga bisa mengalaminya, entah itu sesekali atau secara teratur.

Penyebabnya bisa karena masalah kesehatan, tetapi ada juga yang terjadi tanpa alasan sama sekali. 

Artikel terkait: Lebih Baik Mana, Bayi Tidur Tanpa Bantal atau Pakai Bantal? Simak Penjelasan Ini!

Tanda Keringat Malam pada Bayi

Bayui mungkin baik-baik saja dan kering sepanjang hari, tetapi saat tertidur lelap mereka mengalami keringat. Keringat yang seperti apakah itu?

  • Keringat lokal. Tubuh bayi banyak berkeringat hanya di satu area, seperti hanya kulit kepala atau seluruh kepala, wajah, dan leher. Kemungkinan Bunda akan menemukan bantalnya saja yang basah kuyup.
  • Keringat umum. Bayi banyak berkeringat di seluruh tubuh. Seprai dan bantal anak basah oleh keringat dan pakaian mereka juga basah kuyup.

Ketika bayi sering berkeringat, anak juga mungkin memiliki mengalami ini:

  • Wajah atau tubuhnya memerah
  • Tangan atau tubuhnya hangat
  • Bayi menggigil atau kulitnya lembap (karena basah kuyup oleh keringat)
  • Bayi menjadi sangat pemarah atau rewel di tengah malam karena tidak nyaman dengan keringatnya
  • Mengantuk di siang hari karena tidurnya terganggu oleh keringat di malam hari 

Anak 6 tahun berkeringat saat tidur

Melansir laman Healthline, berkeringat di malam hari dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung pada penyebabnya. Yakni: 

  • Keringat utama, adalah berkeringat tanpa alasan atau karena bayi sedang terlalu bersemangat.
  • Keringat sekunder, biasanya berkeringat di seluruh tubuh karena alasan kesehatan.

Melansir beberapa sumber, berikut ini penyebab umum yang kerap membuat bayi berkeringat saat tidur.

1. Sistem Saraf yang Belum Matang

Melansir Babyment, sistem saraf di tubuh manusia mengendalikan suhu tubuh. Bagi bayi yang baru lahir, sistem sarafnya belum berkembang secara optimal sehingga mereka belum bisa mengatur suhu tubuh secara fleksibel layaknya orang dewasa. 

2. Bayi Berkeringat Saat Tidur Nyenyak

Bayi baru lahir kemungkinan akan berkeringat dengan deras ketika ia sedang tidur lelap. Lantaran bayi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur nyenyak, maka ia akan menjadi lebih banyak berkeringat saat tidur dibandingkan anak yang lebih besar dan juga orang dewasa.

3. Gerah karena Selimut

Membungkus bayi dengan bedong tebal atau selimut berlapis-lapis bisa membuat bayi kegerahan hingga kesulitan bernapas. Hindari memberi bayi terlalu banyak selimut saat ia tidur karena ia juga butuh ruang bernapas dengan bebas.

Sebagai pengingat, bayi di bawah 1 tahun tidak boleh tidur dengan bantal, selimut, atau benda lainnya karena berisiko suddent infant death syndrome (SIDS) di tempat tidurnya.

Artikel terkait: Manakah yang Terbaik sebagai Tempat Tidur Bayi, Kasur Lantai atau Boks Bayi?

4. Tak Ada Alasan

Anda sudah mendinginkan ruangan dan memakaikan pakaian yang nyaman pada buah hati, tetapi ia masih berkeringat? Dalam hal ini, keringat bayi di malam hari terjadi tanpa alasan sama sekali.

Bayi memang memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada orang dewasa. Selain itu, mereka juga belum belajar menyeimbangkan suhu tubuhnya seperti tubuh orang dewasa.

5. Alergi

Alergi tertentu juga dapat menyebabkan keringat malam pada bayi. Umumnya tanda-tanda adalah seperti ruam kulit alergi, pilek, dan lain-lain, yang biasanya terlihat atau dialami bayi saat ia bangun di pagi hari. Alergi biasanya dipicu dari hal-hal yang membuat bayi alergi.

6. Genetika

Terkadang bayi Parents benar-benar menjadi versi kecil dari diri Anda sendiri, pada tingkat genetik. Jika Anda juga merupakan orang yang cenderung banyak berkeringat, bisa jadi buah hati Parents juga mengalaminya karena ia memiliki gen yang sama dengan Anda. 

7. Flu Biasa

Keringat malam si kecil bisa jadi disebabkan karena ia sedang flu. 

Pilek adalah infeksi virus yang tidak berbahaya. Anak-anak di bawah usia 6 tahun memiliki kemungkinan lebih besar terkena flu dua atau tiga kali dalam setahun. Gejalanya umumnya bisa berlangsung lebih dari seminggu.

Gejala flu yang dialami bayi adalah hidung tersumbat, pilek, bersin, kemacetan sinus, sakit tenggorokan, batuk, dan nyeri tubuh.

8. Masalah Hidung, Tenggorokan, dan Paru-Paru

Berkeringat di malam hari pada bai mungkin juga terkait dengan kondisi kesehatan umum lainnya yang berkaitan dengan sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Memang, sih, tidak semua anak dengan kondisi kesehatan ini akan berkeringat di malam hari. Namun, penelitian medis menemukan bahwa bayi berkeringat saat tidur lebih cenderung memiliki masalah kesehatan, seperti alergi, asma, hidung meler karena alergi, radang amandel, reaksi alergi kulit seperti eksim, apnea tidur, tonsilitis, hiperaktif, dan masalah yang berhubungan dengan temperamen.

9. Perubahan Hormon

Anak yang lebih besar mungkin mengalami keringat malam karena perubahan hormonal. Pubertas dapat memicu keringat yang lebih umum, atau hanya berkeringat di malam hari –pubertas anak perempuan dimulai di usia 8 tahun dan 9 tahun pada anak laki-laki.  Perubahannya biasanya ada pada bau keringat anak. 

10. Paru-Paru Sensitif atau Meradang

Pneumonitis hipersensitivitas (Hypersensitivity pneumonitis/HP) adalah sejenis radang paru-paru (pembengkakan dan kemerahan) yang mirip dengan alergi. Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat mengalaminya karena menghirup debu atau jamur yang menginfeksi setelah terhirupi 2 hingga 9 jam.

HP dapat terlihat seperti pneumonia atau infeksi dada, tetapi ini bukan infeksi, dan tidak membaik dengan antibiotik. Gejalanya biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 1 sampai 3 hari, asalkan sumber debu atau jamurnya dibersihkan. lakunya dihilangkan. 

Gejalanya terdiri dari batuk, sesak napas, panas dingin, demam, panas dingin, dan kelelahan.

11. Kanker

Limfoma dan jenis kanker lainnya bisa menjadi penyebab bayi berkeringat saat tidur. Limfoma Hodgkin dapat terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun dan untungnya jenis limfoma ini memiliki tingkat kesembuhan lebih dari 90 persen dengan pengobatan.

Gejala yang ditimbulkan adalah demam, nafsu makan buruk, mual, muntah, penurunan berat badan, kesulitan menelan, sulit bernafas, dan batuk.

12. Posisi Kelenjar Keringat

Penyebab lainnya disebutkan juga di laman Parenting Firstcry. Katanya, tidak seperti orang dewasa, kelenjar keringat bayi terletak dekat dengan kepala. Hal ini menyebabkan bayi berkeringat berlebihan di malam hari, terutama karena mereka tidak mengubah posisi kepala saat tidur, seperti saat mereka bangun. Seperti disebutkan di atas, tidur dalam satu posisi dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat.

13. Penyakit Jantung Bawaan

Anak-anak yang menderita penyakit jantung bawaan mungkin berkeringat secara tidak normal di malam hari saat tidur. Gangguan tersebut berkembang saat mereka masih dalam kandungan, dan bayi dengan kondisi ini cenderung berkeringat berlebihan, bahkan saat makan dan bermain.

14. Sleep Apnea

Sleep apnea telah terdeteksi sebagai salah satu penyebab keringat malam berlebihan pada bayi. Dalam kondisi ini, anak-anak berhenti sejenak saat bernapas, menyebabkan tubuh menjadi terlalu banyak bekerja.

Ini, pada gilirannya, membuat bayi berkeringat secara tidak normal saat tidur. Anak-anak yang menderita sleep apnea juga menunjukkan gejala lain seperti kulit kebiruan dan mengi, bersama dengan keringat malam.

15. Hiperhidrosis

Telah diamati bahwa kadang-kadang, meskipun suhu ruangan terkontrol, bayi berkeringat di malam hari. Ini bisa jadi karena kondisi yang disebut hiperhidrosis atau keringat berlebih. Meskipun bukan penyebab umum pada bayi dan anak-anak, mereka yang menderita hiperhidrosis juga memiliki tangan dan kaki yang berkeringat. 

Ini bukanlah kondisi yang serius dan dapat disembuhkan oleh spesialis. Perawatan mungkin melibatkan prosedur pembedahan, atau bahkan dapat disembuhkan tanpa pembedahan, dengan mengoleskan salep atau memberikan obat oral. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan perawatan yang dibutuhkan bayi Anda.

Kondisi Bayi Berkeringat Saat Tidur yang Harus Diperiksa

Anak 6 tahun berkeringat saat tidur

Orang tua harus sangat berhati-hati dan mencari bantuan medis bila bayi berkeringat saat tidur dan mengalami tanda dan gejala sebagai berikut:

1. Keringat Berlebih

Jika keringat berlebih di kepala disertai dengan tinja kering dan kulit kering, ini bisa menjadi indikasi bahwa bayi memiliki ginjal yang lemah, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.

2. Tubuh Berkeringat dengan Kondisi Lain

Bayi berkeringat disertai dengan membenturkan kepala, menggoyangkan tubuh, menggemeretakkan gigi, mendengkur, dan mendengus. 

Membenturkan kepala bisa jadi tanda sedang kesakitan seperti menahan sakit pada telinga atau yang diakibatkan tumbuh gigi. Namun, jika kebiasaan itu berlanjut hingga bayi berusia 3 atau 4 tahun, itu mungkin tanda dari masalah perkembangan yang perlu dievaluasi. 

Menggertakkan gigi juga bisa jadi tanda nyeri karena tumbuh gigi, sakit telinga, atau kesulitan bernapas karena hidung tersumbat. Menggoyangkan tubuh adalah cara bayi menenangkan diri. Sementara mendengkur tanda hidung bayi tersumbat karena kedinginan.

Sekali lagi, ingat, penyebab abnormal pada keringat bayi di malam hari tidak boleh diabaikan!

Artikel terkait: Jadwal Tidur Bayi Usia 6 Bulan, Sebenarnya Berapa Lama Bayi Butuh Tidur?

Cara Mencegah Bayi Berkeringat Saat Tidur

Anak 6 tahun berkeringat saat tidur

Berikut adalah daftar langkah-langkah sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengatasi atau mengurangi keringat bayi di malam hari.

1. Kontrol Suhu Kamar

Jika kamar Parents bersuhu hangat atau pengap karena kurang ventilasi, kemungkinan besar bayi akan berkeringat. Jadi pastikan suhu ruangan selalu sejuk (antara 26-27 derajat celcius).

Parents bisa mengaturnya dengan menyesuaikan dengan tubuh Anda sendiri. Jika Parents merasa kegerahan di kamar itu, maka si kecil juga pasti merasakan yang sama.

Suhu kamar yang panas juga dapat menimbulkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome). Sebab, suhu yang panas bisa membuat bayi tidur sangat nyenyak hingga sulit dibangunkan.

2. Jaga Bayi Tetap Terhidrasi

Sangat penting bahwa Parents menghidrasi bayi dengan baik sebelum menidurkannya, misalnya dengan menyusuinya sampai kenyang terlebih dahulu. Ini akan membantu menebus kehilangan cairan yang terjadi akibat keringat berlebih.

3. Kenakan Pakaian yang Nyaman 

Baju berlapis-lapis bisa membuat bayi berkeringat dan sulit bernapas. Jadi, gunakan baju tipis. Bila terpaksa harus mengenakan selimut, pilih juga yang selimut lembut berongga yang memungkinkan udara keluar masuk dengan bebas.

4. Minimalkan Benda di Sekitarnya Saat Tidur 

Singkirkan selimut, boneka mainan, pengatur posisi tidur (jika Anda menggunakannya), bantal, dan lain sebagainya sebelum menidurkan bayi di boks atau tempat tidurnya. Barang-barang tersebut bisa berisiko bahaya bagi si kecil. 

Kapan Harus ke Dokter?

Anak 6 tahun berkeringat saat tidur

Pertama kali Parents melihat bayi berkeringat di malam hari, cobalah pahami apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Jika faktor eksternal menjadi pemicunya, seperti suhu ruangan, selimut tebal, dan lainnya, cobalah untuk memperbaikinya. 

Hal yang terpenting Bunda lakukan adalah tetap waspada dan melakukan pencegahan semaksimal mungkin.

Bila kondisi ini terus berlanjut dan Parents melihat ada sesuatu yang mengkhawatirkan pada bayi, konsultasikan dengan dokter anak Anda agar bayi mendapatkan penanganan yang tepat segera.

Beri tahu dokter jika si kecil memiliki gejala masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan keringat malam. Kondisi kronis seperti asma dan alergi dapat menyebabkan keringat malam. Infeksi juga dapat menyebabkan berkeringat.

Berikut ini tanda-tanda yang perlu Bunda waspadai: 

  • Napas bayi berisik, bayi bernapas melalui mulutnya, atau sesak napas
  • Bayi merasakan sakit pada telinganya
  • Leher bayi kaku dan kepalanya terkulai lemah
  • Kehilangan selera makan
  • Berat badannya menurun drastis berat badan
  • Muntah 
  • Diare
  • Demam yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Keringatnya lebih bau dari biasanya 

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Parents, dan membantu mengatasi masalah keringat bayi di malam hari.

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Artikel ditinjau oleh: 
dr. Anisa Setiorini, Sp. A
Dokter Spesialis Anak
RS EMC Sentul

Baca juga:

Tangan anak sering berkeringat? Ini fakta yang perlu Parents ketahui

Mengapa Bayi Sering Berkeringat Saat Menyusui? Ini Penyebabnya.

Bisul pada bayi, ini penyebab dan cara mengatasinya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Normalkah anak berkeringat saat tidur?

Sebenarnya, bayi berkeringat saat tidur adalah hal yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan, kok, Bun. Perlu diingat pula bahwa sistem pengaturan suhu tubuh bayi masih berkembang. Selain itu, kelenjar keringat bayi juga cenderung lebih padat dibandingkan dengan orang dewasa.

Apa penyebab anak sering berkeringat di malam hari?

Berkeringat di malam hari umumnya terjadi karena lingkungan menjadi panas, lembap, atau keduanya, menyebabkan berkeringat. Anak membutuhkan tidur nyenyak setiap malam karena memberi tubuh waktu untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Kalau tidur sering keringat itu tanda penyakit apa?

Hiperhidrosis merupakan kondisi saat tubuh memproduksi keringat secara berlebih. Orang yang memiliki penyakit hiperhidrosis bahkan dapat berkeringat saat berada di tempat yang sejuk atau tidak melakukan aktivitas berat. Kondisi ini tidak hanya terjadi saat kamu terjaga, tetapi juga terjadi saat tertidur.

Apa penyebab anak berkeringat berlebihan?

Sering berkeringat merupakan kondisi yang normal terjadi pada bayi. Hal ini karena sistem sarafnya belum berkembang dengan sempurna sehingga belum dapat bekerja secara maksimal untuk mengendalikan suhu tubuh.