Telat haid 2 bulan tapi tidak ada tanda kehamilan

Kehamilan

Humidatun Nisa'   |   Haibunda

Kamis, 09 Jun 2022 16:00 WIB

Telat haid 2 bulan tapi tidak ada tanda kehamilan
caption

Jakarta - Memang benar salah satu tanda awal kehamilan adalah menstruasi yang terlambat. Namun, Bunda harus memastikan hamil tidaknya melalui serangkaian diagnosis tertentu ya.

Sebab meskipun hamil adalah kemungkinan alasan atas terlambatnya menstruasi, mungkin ada faktor yang berhubungan dengan kesehatan atau gaya hidup Bunda yang menyebabkan keterlambatan. Demikian paparan Shelley White Corey, asisten profesor klinis di Texas A&M Health Science Center College of Nursing kepada Vitalrecord. 

Sementara itu, melansir dari Yourperiod, penyebab umum dari menstruasi yang tidak teratur berkisar dari ketidakseimbangan hormon hingga masalah medis, Bunda. Tidak teratur ini bisa berarti sering terlambat bahkan lebih dari satu bulan ya. Atau bisa juga sebaliknya, dalam satu bulan bisa saja Bunda menstruasi dua kali, hingga justru berbulan-bulan terlalui tanpa menstruasi.  

Lantas, apa yang sebaiknya Bunda ketahui saat terlambat menstruasi satu bulan?


Ragam penyebab terlambat menstruasi

Melansir dari Flohealth, setidaknya terdapat beberapa kemungkinan selain kehamilan saat terlambat menstruasi. Sebagai berikut :

1. Stres

Ini adalah salah satu penyebab telat haid. Stres dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dan bahkan mempengaruhi hipotalamus atau bagian otak yang membantu mengatur menstruasi. Stres juga dapat menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan atau penyakit lain, yang semuanya dapat memengaruhi siklus menstruasi. 

Stres dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti perjalanan, masalah profesional dan hubungan, masalah emosional, masalah keuangan, dan masalah lainnya. 

2. Berat badan rendah

Berat badan rendah adalah alasan potensial lain terlambatnya menstruasi. Orang dengan gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia nervosa mungkin mengalami tidak adanya menstruasi. 

Jika berat badan Bunda terlalu rendah, Bunda mungkin berhenti berovulasi karena perubahan hormonal. Atlet yang berpartisipasi dalam beberapa bentuk latihan, seperti maraton, mungkin juga mengalami menstruasi yang terlewat. 

3. Obesitas

Sama halnya dengan berat badan rendah, obesitas juga dapat menyebabkan perubahan hormonal, yang menyebabkan tidak adanya menstruasi. 

4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah suatu kondisi saat tubuh Bunda memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Karena ketidakseimbangan hormon ini, ovulasi berhenti atau menjadi tidak teratur, dan folikel yang tertahan, menjadi kista yang terbentuk di ovarium.
Hal ini menyebabkan menstruasi yang terlambat. Bersama dengan androgen, hormon lain seperti insulin juga dapat terganggu oleh PCOS. 

5. Pengendalian kelahiran atau KB

Menghentikan atau memulai pengendalian kelahiran dapat menghasilkan perubahan dalam siklus menstruasi, Bunda. Alat kontrasepsi mengandung hormon progesteron dan estrogen, yang mencegah ovarium melepaskan sel telur. 

Dalam tiga bulan, kemungkinan menstruasi Bunda akan menjadi teratur setelah Bunda berhenti atau mulai minum pil KB. Jenis kontrasepsi hormonal lain yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi. 

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang perbedaan mual maag dan hamil:

(pri/pri)

Telat menstruasi 1 minggu sering kali dikaitkan sebagai tanda kehamilan, padahal faktanya belum tentu demikian. Faktor lain seperti stres dan gangguan hormon, juga dapat membuat mensturasi datang terlambat. Telat menstruasi belum tentu merupakan pertanda hamil, terlebih jika hasil tes kehamilan negatif.

Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari rahim wanita yang terjadi karena sel telur tidak dibuahi. Siklus menstruasi yang normal pada tiap wanita berbeda-beda. Ada yang siklusnya tiap 21 hari, ada juga yang tiap 35 hari. Selama rentang waktunya berada di antara 21–35 hari, maka masih dianggap normal.

Telat haid 2 bulan tapi tidak ada tanda kehamilan

Beberapa wanita mungkin pernah mengalami terlambat menstruasi yang tidak biasa, bisa telat menstruasi 1 minggu, bahkan hingga sebulan. Nah, untuk mengetahui apa yang terjadi di balik perubahan siklus menstruasi, pahami dulu faktor penyebabnya.

Penyebab Menstruasi Terlambat 1 Minggu

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siklus menstruasi Anda berubah. Jika Anda mengalami telat menstruasi 1 minggu, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:

1. Kehamilan

Seperti yang telah disebutkan di atas, terlambat menstruasi umumnya merupakan tanda awal bahwa Anda sedang hamil. Untuk memastikannya, Anda dapat menggunakan testpack di rumah atau memeriksakan diri ke dokter.

2. Menyusui

Setelah melahirkan, dimulailah masa menyusui. Masa-masa menyusuin ini sering kali menunda datangnya menstruasi pascamelahirkan.

3. Gaya hidup

Olahraga berlebihan, sering merokok, dan stres berat juga dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, salah satunya adalah telat menstruasi.

4. Perubahan berat badan

Adanya gangguan pola makan yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan secara drastis dapat memungkinkan Anda mengalami perubahan siklus menstruasi. Kondisi ini kerap terjadi pada wanita penderita anoreksia nervosa.

Selain itu, peningkatan berat badan yang berlebihan atau obesitas juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi terlambat.

5. Kondisi medis

Ada sejumlah penyakit yang dapat memengaruhi siklus menstruasi, mulai dari penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), tumor hipofisis, penyakit kelenjar adrenal, kista ovarium, gangguan fungsi hati, hingga diabetes.

Penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan berat badan turun drastis, membuat tubuh kekurangan nutrisi, serta menimbulkan gangguan fungsi hormon yang kemudian dapat menyebabkan menstruasi tidak terjadi.

6. Efek samping obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping, salah satunya menstruasi terlambat.

Ada beberapa jenis obat yang diduga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, seperti pil KB, obat yang mengandung hormon, kemoterapi, obat penurun tekanan darah, obat pengencer darah, obat antinyeri, obat antidepresan, dan obat epilepsi.

7. Perimenopause

Kondisi ini merupakan masa di mana seorang wanita sudah mendekati waktu menopause. Wanita yang sudah memasuki usia 40 tahun biasanya mulai mengalami hal tersebut.

Tanda dan gejala perimenopause ini meliputi menstruasi terlambat atau tidak teratur, sering berkeringat dan kepanasan di malam hari, susah tidur, serta vagina kering.

Hasil Testpack Negatif Belum Tentu Menandakan Tidak Hamil

Telat menstruasi 1 minggu mungkin juga bisa menjadi tanda kehamilan, meskipun pemeriksaan testpack dengan urine menunjukkan hasil negatif. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya:

  • Test kehamilan yang dilakukan terlalu dini, di mana kadar hormon kehamilan yang disebut hormon hCG di awal kehamilan masih sangat rendah, sehingga tidak terbaca
  • Kadar hormon kehamilan pada urine yang tidak mencukupi, karena Anda terlalu banyak minum, atau karena melakukan tes kehamilan di siang atau malam hari
  • Alat tes kehamilan yang digunakan rusak atau kedaluwarsa

Banyak kemungkinan yang terjadi ketika Anda mengalami telat menstruasi 1 minggu. Kepastian apakah Anda hamil atau sekadar mengalami terlambat menstruasi terkadang sulit untuk ditentukan. Nah, agar mendapatkan hasil yang akurat dan perawatan yang tepat sesuai kondisi, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Bukan tidak mungkin gejala awal kehamilan bisa mirip dengan yang dialami oleh perempuan saat mengalami menstruasi. Namun, ada beberapa ciri yang bisa dikenali agar kita tidak salah dalam membedakannya.

Misalnya, keluarnya darah seperti menstruasi sebenarnya tidak terjadi pada masa kehamilan. Meskipun banyak perempuan juga mengalami pendarahan ringan selama minggu-minggu pertama kehamilan mereka.

Gejala hamil yang mirip dengan PMS lainnya termasuk pembengkakan payudara, pembesaran, nyeri, dan badan mengalami ketidaknyamanan. Namun, gejala awal kehamilan seperti mual dan muntah tidak umum terjadi pada PMS.

Agar Ibu lebih tahu dan tidak salah, berikut ini perbedaan telat haid dengan hamil yang bisa mirip dengan PMS.

Penyebab Terlambat Haid

Kondisi terlambat haid memang tidak selalu menandakan kehamilan. Kenapa? Karena, bisa saja disebabkan oleh permasalahan ketidakteraturan siklus menstruasi yang cukup sering dialami oleh beberapa wanita. Hal itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, Bu.

Ada 3 faktor utama yang dapat menyebabkan telat haid. Apa saja itu?

1. Faktor Gaya Hidup

Permasalahan telat haid dapat disebabkan oleh gaya hidup kita yang buruk, lho. Salah satunya adalah malnutrisi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh kita.

Selain itu, kalau kamu terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan pola makan pun buruk, kedua hal itu bisa memicu telat haid, bahkan bisa juga sama sekali tidak haid.

Tapi ternyata Bu, gaya hidup yang baik juga bisa mengakibatkan telat menstruasi jika perubahan gaya hidup yang lebih baik itu dilakukan secara tiba-tiba dan langsung intens, seperti berolahraga terlalu berat.

2. Sedang Menyusui

Terlambatnya haid juga bisa disebabkan karena seorang wanita sedang menyusui, terlebih bila bayi sedang banyak-banyaknya mengkonsumsi ASI.

3. Masalah Kesehatan

Faktor ketiga penyebab telat haid adalah masalah kesehatan atau kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), adanya gangguan tiroid, diabetes, hingga menopause dini.

Bila masalah itu kamu alami maka dapat menyebabkan siklus haid nggak teratur dan terlambat datang bulan. Nah, apakah ada kebiasaan ataupun masalah kesehatan serta kondisi tertentu yang kamu alami? Bila iya, itu bisa dijadikan hal yang membedakan kondisi terlambat haid dengan keadaan hamil.

Baca juga: Tanda-Tanda Menstruasi akan Datang Menghampiri

Perbedaan Telat Haid dan Hamil Dilihat dari Gejala Kehamilan

1. Macam-macam PMS saat telat haid, ada yang sampai parah

Freepik/diana.gresku

Sindrom pre menstruasi (PMS) adalah serangkaian gejala yang terjadi sebelum periode menstruasi. Gejala PMS bisa dimulai dalam dua minggu sebelum timbulnya perdarahan menstruasi.

Sementara itu, ada beberapa orang yang mengalami gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD). PMDD adalah bentuk PMS parah yang terjadi pada sejumlah kecil perempuan. Mereka memiliki gejala fisik yang parah, misalnya sulit bergerak hingga pingsan.

2. Perbandingan gejala telat haid dengan awal kehamilan yang mirip

Apakah hanya mengalami PMS atau benar-benar hamil? Ini adalah pertanyaan umum bagi banyak perempuan karena tanda-tanda dan gejala tertentu dari awal kehamilan mirip dengan PMS.

Namun, kita dapat membedakannya dengan mudah kok. Berikut adalah telat haid dengan hamil yang mirip:

  • Kenaikan berat badan.
  • Payudara membesar, bengkak, dan menyakitkan, atau lembut.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kram perut ringan.
  • Sakit punggung.
  • Perubahan suasana hati atau gejala emosional, misalnya sering menangis, cemas, insomnia atau gangguan tidur lainnya, mengidam makanan, gampang marah, lebih sensitif, dan merasa depresi.

3. Perbedaan telat haid dengan hamil yang berbeda cirinya

Perbedaan telat haid dengan hamil yang berbeda juga bisa dikenali. Berikut adalah ciri-cirinya yang bisa kita bedakan sendiri, meskipun beberapanya tidak spesifik.Pendarahan menstruasi, berbeda dari yang dialami oleh beberapa perempuan di awal kehamilan. Pendarahan awal kehamilan jarang seberat atau panjang layaknya haid. Sebagian besar pendarahan pada kehamilan lebih ringan dengan warna kecoklatan.

Bahkan pendarahan awal kehamilan biasanya hanya bercak saja. Pendarahan ini biasanya terjadi sekitar waktu periode menstruasi yang diharapkan. Sehingga mungkin membingungkan bagi beberapa perempuan untuk membedakannya.

Kram PMS biasanya lebih parah daripada kram yang dialami wanita di awal kehamilan. Sementara itu tanda lain seperti mual dan muntah biasanya hanya terjadi saat perempuan positif hamil.

Beberapa perempuan yang mengalami PMS mengidam makanan atau tidak suka makanan. Namun, gejala ini lebih sering terjadi pada perempuan hamil.

Keputihan berwarna putih susu dan penggelapan puting (area areola) adalah tanda-tanda awal kehamilan yang tidak terjadi pada perempuan yang mengalami PMS. Lalu, gejala PMS lainnya yang tidak terjadi pada awal kehamilan meliputi jerawat hormon, nyeri sendi.

Untuk sebagian besar perempuan, gejala PMS dapat diprediksi. Namun, untuk perempuan lainnya bisa terjadi secara berkala terkait dengan waktu siklus menstruasi.

Baca juga: Darah Menstruasi Sedikit? Ini Penyebabnya

4. Terasa seperti menstruasi tapi ternyata hamil, apakah bisa?

Bisakah kita hamil tapi mengalami menstruasi? Perempuan hamil tidak akan mengeluarkan darah menstruasi. Sebab, menstruasi adalah peluruhan lapisan rahim untuk persiapan siklus menstruasi baru. Hal ini tidak terjadi pada kehamilan.

Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, banyak perempuan yang memiliki perdarahan selama minggu-minggu awal kehamilan misalnya pendarahan implantasi. Perdarahan jenis ini sering keliru dan dikira menstruasi.

Bedanya, biasanya hanya berupa flek dan perdarahannya lebih ringan. Tes kehamilan adalah cara terbaik dan satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah kita hamil atau tidak.

Itulah tadi perbedaan telat haid dengan hamil yang bisa mirip dengan gejala PMS. Semoga dengan informasi ini kita bisa lebih tahu perbedaan keduanya ya, Bu. Jangan salah!