Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan Show
Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan – Agar mesin gerinda tangan yang kita miliki awet dan berumur panjang, maka perlu dirawat dengan benar. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut. Oleh sebab itu, pemeliharaan pada mesin gerinda merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan secara rutin. Salah satu perawatan yang paling mudah dilakukan pada mesin gerinda tangan yaitu mengikuti prosedur penggunaan yang ada di dalam buku pedoman. Dengan mengikuti aturan pada buku petunjuk, kita akan lebih memahami bagaimana cara menggunakan mesin gerinda yang benar, cara merawat, dan cara penyimpanan mesin gerinda. Selain itu, di dalam buku petunjuk juga akan diberikan langkah-langkah perbaikan ketika mesin gerinda tang mengalami masalah. Namun, bagi yang belum sempat membaca buku petuntuk karena keburu hilang, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Karena pada kesempatan kali ini membahas tentang cara merawat mesin gerinda tangan yang benar sebagai pencegahan munculnya permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi. Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan1. Memberi Stempet Secara BerkalaPada mesin gerinda tangan, terdapat ruang stempet yang terletak pada bagian roda gigi penghubung. Penggunaan dalam jangka panjang, menjadikan stempet habis yang mengakibatkan mesin gerinda cepat panas. Oleh sebab itu, periksalah ketersediaan stempet tersebut secara berkala. Jika menemui stempet telah habis, segera beri stempet secukupnya agar terhindar dari kerusakan pada bagian roda gigi tersebut, seperti bunyi kasar atau mesin gerinda tidak bertenaga. Baca Juga : Tips Memilih Genset Untuk Rumah Tangga 2. Mengganti Carbon Brush Sebelum HabisCarbon brush merupakan bagian mesin gerinda tangan yang dapat habis karena batasan waktu penggunaan mesin. Jika carbon brush habis, maka mesin gerinda tida dapat dinyalakan. Namun, untuk menghindari kerusakan pada komutator yang menyebabkan mesin gerinda menyala terang, sebaiknya lakukan penggantian carbon brush tersebut sebelum habis total. 3. Tidak Menekan Ketika MenggerindaBanyak yang melakukan penekanan pada saat menggerinda dengan alasan untuk mempercepat waktu. Namun, hal itu ternyata dapat mempercepat kerusakan pada mesin, karena beban putaran yang bertambah berat akibat daya tekan. Selain itu, menekan gerinda pada saat menggerinda juga dapat membahayakan keselamatan kerja. Oleh sebab itu, pada saat menggerinda sebaiknya biarkan mata gerinda berputar mengikuti alur pengikisan tanpa adanya penekanan. 4. Membersihkan Setelah MenggunakanPercikan kotoran yang masuk ke dalam mesin ketika menggerinda dapat menyebabkan mesin gerinda tangan macet jika dibiarkan begitu saja. Biasanya kotoran tersebut akan bersarang pada bagan laher dan ruang gerak armature yang dapat mengakibatkan mesin terbakar karena putaran mesin menjadi seret. Oleh sebab itu, bersihkanlah mesin setelah melakukan penggerindaan sebelum menyimpannya. Baca Juga : Cara Mengoperasikan Mesin Bubut 5. Simpan Dengan BenarSetelah selesai menggunakannya untuk menggerinda, simpanlah mesin gerinda tangan tersebut dengan benar. Lepaskan mata gerinda dari dudukannya dan pastikan posisi kabel power tergulung rapih tidak ada yang terjepit. Jangan letakan mesin gerinda pada tempat yang tinggi dan mudah jatuh. Sebaiknya simpanlah pada tempat yang tertutup untuk menghidari gigitan tikus dan jangkauan anak-anak. itulah beberapa tips dan cara merawat mesin gerinda tangan agar awet. Semoga bermanfaat. Artikel Terkait :
Proses abrasif adalah proses yang digunakan untuk melepas/memotong bagian benda kerja dengan cara menggesekkan bahan yang keras. Proses abrasif yang paling banyak digunakan dalam proses pengerjaan logam adalah penggerindaan. Proses abrasif yang lain adalah
Keunggulan Proses Abrasif, dibandingkan dengan proses pemesinan yang lain adalah
2. Pengertian GerindaMenggerinda merupakan suatu proses pengerjaan mekanik yang pengerjaanya dengan menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu gerinda yang sedang berputar secara perlahan dan kontinyu terus-menerus hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan depth of cut sangat kecil. Proses penggerindaan adalah proses pelepasan material dengan menggunakan partikel abrasif yang disatukan dengan pengikat menjadi struktur roda gerinda, dan bekerja dengan kecepatan permukaan yang sangat tinggi. Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Mesin gerinda biasa digunakan pada mata bor, pahat, penggores, penitik, endmill, pahat bubut, dan pengerjaan finishing lainnya. Proses penggerindaan sangat mirip dengan proses frais, dengan beberapa persamaan, yaitu:
Perbedaannya :
Roda gerinda melakukan penajaman sendiri (bila terjadi keausan pada roda maka partikel abrasif menjadi tumpul dan terpecah sehingga membentuk sudut potong yang baru, atau partikel terlepas dari permukaan roda dan muncul butir-butir yang baru), sedang gigi frais biasanya ditajamkan dengan menggunakan gerinda. Fungsi Utama Mesin Gerinda
3. Jenis-jenis Mesin GerindaMesin gerinda datar adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan benda dengan bentuk datar yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin gerinda datar adalah salah satu jenis mesin perkakas yang berfungsi untuk menghaluskan/ memfinising permukaan benda kerja pada bidang datar/ rata. Pada mesin gerinda datar, benda dicekam pada meja magnet. Letak benda kerja diusahakan sejajar memanjang meja mesin. Mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. Prinsip kerja utama dari mesin gerinda datar adalah gerakan bolak-balik benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu :
Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Datar Perlengkapan mesin gerinda datar :
Berdasarkan posisi sumbu utama dan gerakan mejanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
Gambar Jenis mesin berdasarkan spindel dan gerakan meja Berdasarkan prinsip kerjanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Permukaan
Gambar Tombol pada mesin gerinda permukaan
b. Mesin Gerinda TanganMesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang penggunaan alatnya menggunakan tangan. Mesin gerinda tangan biasanya digunakan pada benda kerja yang ukurannya besar dan sulit untuk dipindahkan. Penggunaannya seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil pengelasan, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Tangan Pada umumnya, mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam. Tetapi dengan menggunakan mata atau batu gerinda yang sesuai, dapat juga digunakan untuk menggerinda kayu, genteng, keramik, batu alam, kaca, dan lain-lain. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat penting seperti pelindung mata / safety glasses, pelindung hidung / masker, sarung tangan, dan handle mesin. c. Mesin Gerinda DudukMesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda benda yang berukuran kecil seperti mata bor, pahat bubut, penggores, penitik, dan lain-lain. Terdapat dua batu gerinda yang terletak disebelah kanan dan kiri.
Gambar Bagian-bagian Gerinda Duduk beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengerinda pahat sebagai berikut :
Gambar Jarak aman batu gerinda dengan meja kerja mesin gerinda duduk d. Mesin Gerinda PotongBatu gerinda digunakan sebagai alat potong dengan cara menjepit benda kerja pada ragum mesin gerinda potong. Kapasitas pemotongan terbatas dengan profil tertentu, diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbuis, dan sebagainya. Gambar Mesin Gerinda Potong e. Mesin Gerinda SilindrisMesin gerinda silindris adalah alat pemesinan untuk membuat bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Silindris Gerakan utama mesin gerinda silindris yaitu :
Berdasarkan konstruksinya, mesin gerinda silindris dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
Gambar Gerinda Silindris Luar dan Dalam 4. Keselamatan Kerja GerindaAda beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pengerjaan gerinda, sebagai berikut :
5. Penggunaan Cairan Pendingin (Coolant)Media pendingin pada mesin gerinda biasa disebut collant. Collant ini berupa cairan yang disemprotkan mesin pada benda kerja yang digerinda, dan pada batu gerinda. Tujuan pedinginan:
Gambar Aliran Coolant Saat Penggerindaan Kotoran yang menempel dapat mengganggu ketajaman roda gerinda yang selanjutnya mempengaruhi hasil penggerindaan. Pemeriksaan kelancaran pendingin selain campuran antara air dan larutan pendingin, termasuk pula memeriksa pompa dan pipa-pipa pendingin sampai pengaturan pancaran pendingin pada ujung nosel yang mengarah pada roda gerinda dan benda kerja. Syarat-syarat pendingin (coolant) :
Jenis-jenis pendingin :
Cara-cara pendinginan yang baik:
6. Roda Gerinda/ Mata Gerinda/ Batu Gerinda/ Batu AsahRoda gerinda adalah salah satu jenis alat pemotong yang digunakan untuk pekerjaan finishing dengan hasil tingkat kehalusan dan toleransi tertentu, yang sebelumnya sudah dilakukan pengerjaan awal dengan jenis mesin lainnya. Fungsi roda gerinda diantaranya, digunkan unutk menggerinda datar, mengasah dan membentuk pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak dapat dikerjakan pada mesin perkakas lainnya. Bahan utama roda gerinda terdiri dari butiran bahan asah/ pemotong (abrasive), dan perekat (bond). Kedua bahan pokok tersebut dicampur menjadi satu hingga terbentuk suatu roda gerinda. Butiran-butiran pemotong (abrasive) pada roda gerinda, berfungsi sebagai pemotong pada saat digunakan dan perekat (bond) berfungsi untuk mengikat antara satu butiran dengan butiran lainnya dengan kekuatan tertentu. Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Dari berbagai bentuk batu gerinda (silindris, roda, cakram, piringan, kronis, mangkuk, dan sebagainya). Fungsi batu gerinda :
Gambar Struktur Batu Gerinda a. Jenis-jenis Butiran Asah/ AbrasiveSerbuk abrasive adalah bagian aktif yang merupakan mata potong yang tersebar diseluruh permukaan batu gerinda. Terdapat 4 jenis serbuk yang umum digunakan sebagai bahan batu gerinda, yaitu alumunium oxide, silicon carbide, diamond, dan boron nitride. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek. 1. Aluminium Oxide (Al2O3)Merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan roda/batu gerinda. Bahan ini dipergunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS. Simbol : A. Aluminium oksida grit murni (AL2O3) berwarna putih memilki struktur berongga dan tajam dengan kekuatan rendah, digunakan untuk penggerindaan umum/pengasaran dengan hasil kehalusan sedang. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida (AL2O3) paduan dengan titanium oksida (TiO2) berwarna coklat, memiliki kekerasan yang lebih rendah namun memiliki ketangguhan tinggi. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida paduan dengan kromium oksida (<3%) berwarna merah muda, memilki keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan dan efisien. Butiran jenis ini memilki sifat tahan terhadap panas, tekanan tinggi dan bahan besi. Roda gerinda dengan butiran alumunium oxide secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi (baja karbon, baja paduan dan HSS). Bahan asah jenis ini terbuat dari bahan bauksit. Tingkat kekerasan butiran bahan asah ini termasuk bahan yang paling lunak jika dibandingkan dengan kekerasan butiran asah lainnya. Bahan asah ini dibedakan berdasarkan kode tertentu, yaitu :
2. Silicon Carbida (SiC)Roda gerinda dengan butiran silikon karbida secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja bertegangan tarik rendah. Bahan asah ini dibuat dari pasir silika dan arang batu. Silicon carbide bewarna hitam, tetapi yang banyak digunakan bewarna hijau terang. Sifatnya getas sehingga mudah melepaskan butirannya dan memunculkan sisi potong yang baru. Bahan ini memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium oksida. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan dan carbida. Simbol: C. Berdasarkan warnanya, silicon karbida dibedakan sebagai berikut :
3. Diamond/ IntanDiamond dalah zat mineral yang paling keras. Merupakan suatu alat potong yang mempunyai kekerasan dan kualitas yang tinggi. Merupakan bahan asah yang sangat keras, digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi. Contohnya carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata. Simbol : D. 4. Boron Nitride (BN)Boron nitride merupakan jenis serbuk abrasif buatan manusia (tidak ditemukan di alam) dengan kekerasan dibawah kekerasan intan atau sekitar dua kali kekerasan aluminium oxide dan tahan sampai temperatur 1400 C. Boron nitride merupakan bahan asah yang digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus. Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN. b. Ukuran Serbuk AbrasiveSerbuk abrasive dibuat dalam beberapa ukuran, mereka diklasifikasikan menurut kelas dengan interval tertentu dan masing-masing diberi kode yang menyatakan ukuran butir-nya. Berikut contoh ukuran butir (Taufiq Rochim, 1993) : Tabel Harga pendekatan bagi grain size yang diturunkan dari grit size.
Menurut standar ISO (525-1976 E) ukuran serbuk di kodekan dengan angka yang kurang lebih menunjukkan 1/10 ukuran serbuk sebenarnya dalam mikron (tabel 1. grain size). kode ini biasanya dipakai oleh negara-negara Eropa, sedangkan di Amerika digunakan kode angka yang menyatakan ukuran saringan (grit size). Menurut kode grit size maka angka yang besar menunjukkan bahwa ukuran serbuknya kecil (kebalikan dengan grain size). Grit size menyatakan jumlah saringan per inci. Sebagai contoh, grit size 30, adalah ukuran serbuk yang dapat masuk melalui saringan dengan jumlah lubang 27 buah sepanjang 1 inchi dan akan tertahan oleh saringan berikutnya dengan jumlah lubang 33 buah sepanjang 1 inchi. c. Kekuatan Ikatan (Bond hardness)Keras atau tidaknya butiran abrasive terlepas, sehingga hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan perekat dalam mengikat butiran abrasive.
Batu gerinda lunak digunakan untuk benda kerja yang keras dan sebaliknya. Sebagai ukuran kekuatan ikatan serbuk atau kekerasan batu gerinda digunakan kode huruf abjad dari A sampai Z secara berurutan dengan tingkat kekerasan yang semakin tinggi.Batu gerinda dapat digolongkan :
Grade yang digunakan untuk mengklasifikasikan batu gerinda yang dihasilkan oleh suatu perusahaan pembuat batu gerinda berdasarkan pengalamannya dalam cara pembuatan maupun cara pengetesannya. Sementara belum ada standar test yang dapat diterima dan digunakan oleh seluruh pabrik pembuat batu gerinda, maka batu gerinda yang dibuat oleh pabrik yang berbeda dengan tanda grade yang sama belum tentu mempunyai karakteristik kekerasan yang sama. d. Struktur Batu GerindaStruktur batu gerinda menyatakan kerapatan atau konsentrasi serbuk persatuan luas. Struktur tersebut diidentifikasikan dengan menggunakan angka struktur yaitu dari 0 sampai 15. Semakin kecil angka struktur berarti batu gerinda mempunyai struktur yang kompak (kerapatan serbuk yang tinggi). Hubungan antara angka tersebut dengan kerapatan adalah sebagai berikut: 0,1,2 = Sangat rapat Kerapatan serbuk abrasif ini dapat diatur sewaktu batu gerinda di buat, yaitu dengan mengatur tekanan pencetakan campuran serbuk dengan bahan pengikat keramik sebelum proses pembakaran. Untuk batu gerinda aluminium oxide atau silicon carbide dengan bahan pengikat keramik biasanya perbedaan angka strutur tidak banyak mempengaruhi proses penggerindaan. Kadangkala kode angka struktur ini tidak dicantumkan karena pabrik pembuat menganggap bahwa jenis batu gerinda yang dibuatnya telah ditentukan strukturnya yang paling baik (berdasarkan dari hasil penelitian) sehingga tidak perlu membuat jenis yang lain yang hanya beda strukturnya. Untuk batu gerinda yang berserbuk kasar, yang digunakan dalam penggerindaan rata, kadangkala dibuat dengan struktur yang sangat renggang. e. Bahan Pengikat (Bonding agent)Perekat digunakan sebagai pengikat butiran-butiran bahan asah agar menyatu dan tidak mudah terlepas dari butiran lainnya. Ada enam jenis bahan pengikat yang umum digunakan, antara lain (Taufiq Rochim, 1993):
f. Identifikasi Batu GerindaBiasanya batu gerinda diberi label dimana tercantum spesifikasinya untuk mempermudah pemilihan jenis batu gerinda yang akan digunakan. Maka dari itu ISO merekomendasikan pemakaian jenis batu gerinda yang telah di standarkan (ISO 525-1975E, bonded Abrasive Products, General Feature, Designation, Range of Dimensions and Profiles). Label roda gerinda yang menempel pada roda gerinda berisi :
Contoh dari label yang terdapat dalam batu gerinda (Taufiq Rochim, 1993):
Gambar 10. Identifikasi Batu Gerinda Kode karakteristik batu gerinda tersebut meyatakan lima karakter utama dari batu gerinda yaitu; bahan serbuk, ukuran serbuk, kekerasan, struktur, dan jenis bahan pengikat. g. Pemilihan Roda GerindaPemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan pada :
h. Macam-macam Batu GerindaFungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
i. Dimensi dan BentukDimensi dan bentuk batu gerinda yang dipilih disesuaikan dengan jenis mesin gerinda, dimensi utama, serta jenis operasi penggerindaan. Pemilihan bentuk dan dimensi dari batu gerinda tidak begitu sulit, sebaliknya pemilihan karakteristik batu gerinda memerlukan pertimbangan yang lebih dalam. Faktor-faktor dalam menentukan jenis batu gerinda yang sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain; j. Pengasahan Batu GerindaPengasahan/dresing roda gerinda bertujuan untuk mempertahankan/ mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong dan glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong. Alat yang digunakan untuk proses pembentukan dan pengasahan roda gerinda (trueing and dressing) adalah dreser (dresser). Pengasahan (dressing) ditujukan untuk memperbarui permukaan roda gerinda agar ketajaman pemotongannya baik. Sedangkan truing ditujukan untuk meratakan permukaan roda gerinda. Agar hasil pengasahan baik, gunakan roda intan tunggal dan
Gambar Posisi Intan Pada Pengasahan Batu Gerinda Dreser merupakan sebuah alat yang harganya relatif mahal, karena terbuat dari bahan intan/berlian. Disamping itu, proses pembuatannya harus dilakukan dengan menggunakan cara atau teknik sesuai ketentuan, dan bahkan sampai saat ini tidak banyak industri yang memproduksi alat tersebut. Maka dari itu, perlakukan terhadap dreser harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Referensi :Prastiawan, Dedy. 2010. “Rancang Bangun Alat Gerinda Silindris Permukaan Luar Untuk Dipasangkan Pada Mesin Bubut Konvensional”. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2007/2008. “Gerinda dan Proses Abrasif Lainnya”. Binus University. Hadi Mursidi dan Tatang Rahmat. 2013. “Teknik Pemesinan Gerinda 1”. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. “Mempergunakan Mesin Gerinda”. Universitas Negeri Yogyakarta Widarto. 2008. “Teknik Pemesinan Jilid 2”. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. File Presentasi : proses-permesinan-konvensional-gerinda |