Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?
Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan

Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan – Agar mesin gerinda tangan yang kita miliki awet dan berumur panjang, maka perlu dirawat dengan benar. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut. Oleh sebab itu, pemeliharaan pada mesin gerinda merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan secara rutin.

Salah satu perawatan yang paling mudah dilakukan pada mesin gerinda tangan yaitu mengikuti prosedur penggunaan yang ada di dalam buku pedoman. Dengan mengikuti aturan pada buku petunjuk, kita akan lebih memahami bagaimana cara menggunakan mesin gerinda yang benar, cara merawat, dan cara penyimpanan mesin gerinda. Selain itu, di dalam buku petunjuk juga akan diberikan langkah-langkah perbaikan ketika mesin gerinda tang mengalami masalah.

Namun, bagi yang belum sempat membaca buku petuntuk karena keburu hilang, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Karena pada kesempatan kali ini membahas tentang cara merawat mesin gerinda tangan yang benar sebagai pencegahan munculnya permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi.

Cara Merawat Mesin Gerinda Tangan

1. Memberi Stempet Secara Berkala

Pada mesin gerinda tangan, terdapat ruang stempet yang terletak pada bagian roda gigi penghubung. Penggunaan dalam jangka panjang, menjadikan stempet habis yang mengakibatkan mesin gerinda cepat panas. Oleh sebab itu, periksalah ketersediaan stempet tersebut secara berkala. Jika menemui stempet telah habis, segera beri stempet secukupnya agar terhindar dari kerusakan pada bagian roda gigi tersebut, seperti bunyi kasar atau mesin gerinda tidak bertenaga.

Baca Juga :  Tips Memilih Genset Untuk Rumah Tangga

2. Mengganti Carbon Brush Sebelum Habis

Carbon brush merupakan bagian mesin gerinda tangan yang dapat habis karena batasan waktu penggunaan mesin. Jika carbon brush habis, maka mesin gerinda tida dapat dinyalakan. Namun, untuk menghindari kerusakan pada komutator yang menyebabkan mesin gerinda menyala terang, sebaiknya lakukan penggantian carbon brush tersebut sebelum habis total.

3. Tidak Menekan Ketika Menggerinda

Banyak yang melakukan penekanan pada saat menggerinda dengan alasan untuk mempercepat waktu. Namun, hal itu ternyata dapat mempercepat kerusakan pada mesin, karena beban putaran yang bertambah berat akibat daya tekan. Selain itu, menekan gerinda pada saat menggerinda juga dapat membahayakan keselamatan kerja. Oleh sebab itu, pada saat menggerinda sebaiknya biarkan mata gerinda berputar mengikuti alur pengikisan tanpa adanya penekanan.

4. Membersihkan Setelah Menggunakan

Percikan kotoran yang masuk ke dalam mesin ketika menggerinda dapat menyebabkan mesin gerinda tangan macet jika dibiarkan begitu saja. Biasanya kotoran tersebut akan bersarang pada bagan laher dan ruang gerak armature yang dapat mengakibatkan mesin terbakar karena putaran mesin menjadi seret. Oleh sebab itu, bersihkanlah mesin setelah melakukan penggerindaan sebelum menyimpannya.

Baca Juga :  Cara Mengoperasikan Mesin Bubut

5. Simpan Dengan Benar

Setelah selesai menggunakannya untuk menggerinda, simpanlah mesin gerinda tangan tersebut dengan benar. Lepaskan mata gerinda dari dudukannya dan pastikan posisi kabel power tergulung rapih tidak ada yang terjepit. Jangan letakan mesin gerinda pada tempat yang tinggi dan mudah jatuh. Sebaiknya simpanlah pada tempat yang tertutup untuk menghidari gigitan tikus dan jangkauan anak-anak.

itulah beberapa tips dan cara merawat mesin gerinda tangan agar awet. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait :

Proses abrasif adalah proses yang digunakan untuk melepas/memotong bagian benda kerja dengan cara menggesekkan bahan yang keras. Proses abrasif yang paling banyak digunakan dalam proses pengerjaan logam adalah penggerindaan.

Proses abrasif yang lain adalah

  • Pengasah (honing),
  • Pengasah halus (lapping),
  • Pengasah super halus (superfinishing),
  • Pemolesan (polishing), dan
  • Pengkilapan (buffing).

Keunggulan Proses Abrasif, dibandingkan dengan proses pemesinan yang lain adalah

  • Dapat digunakan untuk semua jenis material, dari logam yang lunak sampai baja dan material non logam yang keras seperti keramik dan silikon;
  • Beberapa proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus;
  • Untuk beberapa proses, dapat menghasilkan dimensi yang sangat presisi.

2. Pengertian Gerinda

Menggerinda merupakan suatu proses pengerjaan mekanik yang pengerjaanya dengan menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu gerinda yang sedang berputar secara perlahan dan kontinyu terus-menerus hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan depth of cut sangat kecil. Proses penggerindaan adalah proses pelepasan material dengan menggunakan partikel abrasif yang disatukan dengan pengikat menjadi struktur roda gerinda, dan bekerja dengan kecepatan permukaan yang sangat tinggi.

Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Mesin gerinda biasa digunakan pada mata bor, pahat, penggores, penitik, endmill, pahat bubut, dan pengerjaan finishing lainnya.

Proses penggerindaan sangat mirip dengan proses frais, dengan beberapa persamaan, yaitu:

  • Pemotongnya terletak pada keliling atau permukaan roda
  • Memiliki gigi potong yang banyak (gigi potong gerinda berupa partikel abrasif)
  • Gerakan makan untuk menghasilkan pelepasan material dilakukan oleh benda kerja.

Perbedaannya :

  • Butir abrasif pada roda gerinda jauh lebih kecil dibandingkan dengan gigi pemotong frais
  • Kecepatan potong pada penggerindaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan potong frais
  • Butiran partikel abrasif pada gerinda arahnya acak, sedang gigi frais mempunyai sudut garuk tertentu

Roda gerinda melakukan penajaman sendiri (bila terjadi keausan pada roda maka partikel abrasif menjadi tumpul dan terpecah sehingga membentuk sudut potong yang baru, atau partikel terlepas dari permukaan roda dan muncul butir-butir yang baru), sedang gigi frais biasanya ditajamkan dengan menggunakan gerinda.

Fungsi Utama Mesin Gerinda

  1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
  2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
  3. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
  4. Mengasah alat potong agar tajam.
  5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
  6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )

3. Jenis-jenis Mesin Gerinda

Mesin gerinda datar adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan benda dengan bentuk datar yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin gerinda datar adalah salah satu jenis mesin perkakas yang berfungsi untuk menghaluskan/ memfinising permukaan benda kerja pada bidang datar/ rata. Pada mesin gerinda datar, benda dicekam pada meja magnet. Letak benda kerja diusahakan sejajar memanjang meja mesin. Mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual dan otomatis.

Prinsip kerja utama dari mesin gerinda datar adalah gerakan bolak-balik benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu :
– Gerak putar batu gerinda
– Gerak meja memanjang dan melintang
– Gerak pemakanan.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Datar

Perlengkapan mesin gerinda datar :

  1. Meja magnet listrik. Berfungsi sebagai pencekam benda kerja akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh aliran listrik.
  2. Ragum mesin presisi. Ragum ini digunakan pada beda kerja yang memiliki bidang saling tegak lurus dan sejajar.
  3. Meja sinus. Digunakan untuk benda kerja yang bersudut.
  4. Pengasah batu gerinda (dresser). Digunakan untuk mengasah batu gerinda.

Berdasarkan posisi sumbu utama dan gerakan mejanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

  1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja bolak-balik adalah terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar bolak-balik. Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda- benda dengan permukaan rata dan menyudut.
  2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar. Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar adalah, terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar mengikuti gerakan meja yang berputar. Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar, digunakan untuk menggerinda benda kerja berbentuk bulat dengan bidang permukaan rata. Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
  3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik. Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja bolak-balik adalah terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi vertical (searah jarum jam) dan bersentuhan/bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar bolak-balik mengikuti gerakan meja. Mesin gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja bolak-balik, digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar dan menyudut. Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar dan menyudut.
  4. Mesin Gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar.Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja berputar adalah terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi vertikal (searah jarum jam) dan bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar mengikuti gerakan meja yang berputar. Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Jenis mesin berdasarkan spindel dan gerakan meja

Berdasarkan prinsip kerjanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

  1. Mesin gerinda datar manual. Mesin gerinda datar manual adalah salah satu jenis mesin gerinda datar yang pelayanan pengoperasiaannya dilakukan secara manual. Pengertiaannya adalah dalam menggerakkan/mengatur meja untuk setting dan pemakanan arah memanjang maupun melintang termasuk mengatur posisi spindel roda gerinda harus dilakukan secara manual, karena mesin gerinda datar jenis ini hanya difasilitasi pengopersiannya melalui sistem mekanik.
  2. Mesin gerinda datar semi otomatis.Mesin gerinda datar semi otomatis adalah salah satu jenis mesin gerinda datar yang pelayanan pengoperasiaannya dilakukan secara semi otomatis. Pengertiaannya adalah dalam menggerakkan/mengatur meja arah memanjang dapat dilakukan secara otomatis (tidak termasuk gerakan melintang dan spindel mesin), karena mesin gerinda datar jenis ini sudah difasilitasi pengopersiannya melalui gabungan sistem mekanik dan hidroulik. Namun demikian apabila menginginkan menggerakkan/mengatur meja arah memanjang secara manual, mesin gerinda datar jenis ini masih tetap dapat digunakan dengan pengoperasian secara manual.
  3. Mesin gerinda datar otomatis.Mesin gerinda datar otomatis adalah adalah salah satu jenis mesin gerinda datar yang pelayanan pengoperasiaannya dapat dilakukan secara otomatis. Pengertiaannya adalah dalam menggerakkan/ mengatur meja arah memanjang maupun melintang termasuk mengatur posisi spindel roda gerinda dapat dilakukan secara otomatis, karena mesin gerinda datar jenis ini sudah difasilitasi pengopersiannya melalui system mekanik dan hidroulik secara lengkap. Namun demikian apabila menginginkan penggunaan secara manual, mesin gerinda datar jenis ini masih tetap dapat digunakan dengan pengoperasian secara manual.
  4. Mesin gerinda datar Computer Numerical Control (CNC). Mesin gerinda datar computer numerical control adalah salah satu jenis mesin gerinda datar yang pelayanan pengoperasiaannya dapat dilakukan melalui komando atau perintah berupa kode-kode dan angka yang sudah distandarkan. Pengertiaannya adalah dalam menggerakkan/ mengatur meja arah memanjang maupun melintang termasuk mengatur posisi spindel roda gerinda dan besar pemakanan dapat dilakukan secara otomatis melalui pemograman dari komputer, karena mesin gerinda datar jenis ini sudah difasilitasi pengopersiaannya melalui system computerisasi. Mesin gerinda datar jenis ini dapat menghasilkan produk penggerindaan yang kepresisiannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan jenis mesin gerinda datar lainnya, karena semua pengendalian pengoperasiaannya dapat dikontrol melalui program dari computer.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Permukaan

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Tombol pada mesin gerinda permukaan

  1. Tombol emergency : tombol untuk menghentikan mesin ketika darurat.
  2. Hidrolik pump : menghidupkan dan mematikan pompa hidrolik yang berfungsi menggerakkan mata gerinda naik turun.
  3. Tombol ON : menghidupkan mesin gerinda, mesin gerinda akan hidup apabila tombol ini ditekan dan ditahan beberapa saat.
  4. Movement choice: pilihan gerakan pada mesin gerinda , pilihan ke kiri berarti mesin akan secara otomatis bergerak ke arah kana dan kiri saja (x axis) dan apa bila pilihan p dikanan maka gerakan kiri,kanan (x axis) dan maju mundur (y axis).
  5. Menurunkan mata gerinda secara otomatis. Dan tombol untuk mengaktifkan proses penggerindaan otomatis.
  6. SA4 : menaikan dan menurunkan mata gerinda secara otomatis, untuk turun perlu ditekan bersamaan dengan penurun mata gerinda.
  7. MAN/AUTO : pilihan gerakan mata gerinda secara otomatis atau secara manual mengunakan hand wheel.
  8. RP32 : pengaturan kecepatan pergerakan meja melintang (y axis).
  9. Pilihan gerakan pertama saat menggerakkan mata gerinda secara otomatis.
  10. Pendingin
  11. Magnet sistem: menghidupkan dan mematikan magnet pada meja gerinda.
  12. Jumlah berapa kali mata gerinda akan turun.
  13. Indikator magnet.
  14. Finishing
  15. Mengatur kekuatan magnet pada meja.
  16. Pemutar mata gerinda

b. Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang penggunaan alatnya menggunakan tangan. Mesin gerinda tangan biasanya digunakan pada benda kerja yang ukurannya besar dan sulit untuk dipindahkan. Penggunaannya seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil pengelasan, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Tangan

Pada umumnya, mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam. Tetapi dengan menggunakan mata atau batu gerinda yang sesuai, dapat juga digunakan untuk menggerinda kayu, genteng, keramik, batu alam, kaca, dan lain-lain.  Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat penting seperti pelindung mata / safety glasses, pelindung hidung / masker, sarung tangan, dan handle mesin.

c. Mesin Gerinda Duduk

Mesin  gerinda duduk adalah mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda benda yang berukuran kecil seperti mata bor, pahat bubut, penggores, penitik, dan lain-lain. Terdapat dua batu gerinda yang terletak disebelah kanan dan kiri.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Bagian-bagian Gerinda Duduk

beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengerinda pahat sebagai berikut :

  1. Pegang pahat dengan tangan atau menggunakan holder extension
  2. Jangan menekan terlalu keras pada roda gerinda, akan menyebabkan terlepasnya pahat dan mencelakakan diri anda atau merusakkan pahat itu sendiri.
  3. Penekanan yang terlalu keras juga akan menyebabkan terbakarnya ujung pahat dan jari tangan, selanjutnya akan menghilangkan sifat kekerasan (tempering) pahat.
  4. Jaga suhu pengasahan dengan sewaktu-waktu merendam pahat ke dalam air pendingin selama kerja pengasahan.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Jarak aman batu gerinda dengan meja kerja mesin gerinda duduk

d. Mesin Gerinda Potong

Batu gerinda digunakan sebagai alat potong dengan cara menjepit benda kerja pada ragum mesin gerinda potong. Kapasitas pemotongan terbatas dengan profil tertentu, diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbuis, dan sebagainya. 

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Mesin Gerinda Potong

e. Mesin Gerinda Silindris

Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan untuk membuat bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Bagian-bagian Mesin Gerinda Silindris

Gerakan utama mesin gerinda silindris yaitu :

  • Gerak meja memanjang
  • Gerak putar benda kerja
  • Gerak putar batu gerinda
  • Gerak pemakanan

Berdasarkan konstruksinya, mesin gerinda silindris dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Mesin gerinda silindris luar. Berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
  2. Mesin gerinda silindris dalam. Berfungsi untuk menggerinda benda kerja dengan diameter dalam berbentuk silindris dan tirus.
  3. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centerless). Berfungsi untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang banyak baik panjang maupun pendek.
  4. Mesin gerinda silindris universal.  Berfungsi untuk menggerinda benda kerja dengan diamater luar dan dalam berbentuk silindris.
Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Gerinda Silindris Luar dan Dalam

4. Keselamatan Kerja Gerinda

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pengerjaan gerinda, sebagai berikut :

  • Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup kaca pada roda gerindanya.
  • Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember berarti ada keretakan
  • Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin tersebut.
  • Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain sudah pada posisi yang benar
  • Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
  • Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda gerindanya
  • Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda
  • Ketika mengasah roda gerinda dressing / truing) pastikan intan pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar
  • Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang digerinda
  • Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.
  • Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda
  • Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin mati pada saat meninggalkan.

5. Penggunaan Cairan Pendingin (Coolant)

Media pendingin pada mesin gerinda biasa disebut collant. Collant ini berupa cairan yang disemprotkan mesin pada benda kerja yang digerinda, dan pada batu gerinda.

Tujuan pedinginan:

  1. Mendinginkan panas yang timbul pada benda kerja pada kecepatan potong tinggi.
  2. Membersihkan permukaan batu gerinda dari kotoran yang menempel.
  3. Melumasi proses pemotongan khususnya pada kecepatan potong rendah.
  4. Melindungi permukaan yang disayat dari korosi
  5. Memudahkan pengambilan benda kerja, karena bagian yang panas telah didinginkan.
  6. Memperpanjang umur pahat.
  7. Mengurangi deformasi benda kerja karena panas.
  8. Permukaan benda kerja menjadi lebih baik (halus) pada beberapa kasus.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Aliran Coolant Saat Penggerindaan

Kotoran yang menempel dapat mengganggu ketajaman roda gerinda yang selanjutnya mempengaruhi hasil penggerindaan. Pemeriksaan kelancaran pendingin selain campuran antara air dan larutan pendingin, termasuk pula memeriksa pompa dan pipa-pipa pendingin sampai pengaturan pancaran pendingin pada ujung nosel yang mengarah pada roda gerinda dan benda kerja.

Syarat-syarat pendingin (coolant) :

  • Mampu menyerap panas dengan baik
  • Tidak mudah panas
  • Mempunyai tingkat kekentalan rendah (viscositas rendah)
  • Tidak mengandung asam

Jenis-jenis pendingin :

  • Soluble Oil. Oli tambang dengan bahan tambah, bila dicampur dengan air akan terbentuk suatu campuran yang berwarna putih seperti susu. Tipe oli yang ditemukan dipasaran, Dromus D dan E produksi SHELL.
  • Pendingin campuran kimia. Campuran kimia yang mengandung sodium nitrite, triethanolamine dan sodium mercaptobenzothiazole. Pendingin ini mempunyai keseimbangan yang baik, pelindung karat yang baik dan mempunyai sifat tembus pandang. Contoh : BP, ENERGOL GF15.

Cara-cara pendinginan yang baik:

  1. Posisi nozzle harus dapat diatur sehingga cairan pendingan dengan tepat menyemprot pada benda kerja dan alat potong.
  2. Sirkulasi dan sistem penyaringan pendingin harus dapat menjamin keseimbangan cairan pendingin.

6. Roda Gerinda/ Mata Gerinda/ Batu Gerinda/ Batu Asah

Roda gerinda adalah salah satu jenis alat pemotong yang digunakan untuk pekerjaan finishing dengan hasil tingkat kehalusan dan toleransi tertentu, yang sebelumnya sudah dilakukan pengerjaan awal dengan jenis mesin lainnya. Fungsi roda gerinda diantaranya, digunkan unutk menggerinda datar, mengasah dan membentuk pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak dapat dikerjakan pada mesin perkakas lainnya.

Bahan utama roda gerinda terdiri dari butiran bahan asah/ pemotong (abrasive), dan perekat (bond). Kedua bahan pokok tersebut dicampur menjadi satu hingga terbentuk suatu roda gerinda. Butiran-butiran pemotong (abrasive) pada roda gerinda, berfungsi sebagai pemotong pada saat digunakan dan perekat (bond) berfungsi untuk mengikat antara satu butiran dengan butiran lainnya dengan kekuatan tertentu. Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Dari berbagai bentuk batu gerinda (silindris, roda, cakram, piringan, kronis, mangkuk, dan sebagainya). Fungsi batu gerinda :

  • Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil
  • Menghilangkan permukaan yang tidak rata
  • Untuk pekerjaan finishing permukaan
  • Untuk pemotongan
  • Penajaman alat-alat potong

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Struktur Batu Gerinda

a. Jenis-jenis Butiran Asah/ Abrasive

Serbuk abrasive adalah bagian aktif yang merupakan mata potong yang tersebar diseluruh permukaan batu gerinda. Terdapat 4 jenis serbuk yang umum digunakan sebagai bahan batu gerinda, yaitu alumunium oxide, silicon carbide, diamond, dan boron nitride. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.

1. Aluminium Oxide (Al2O3)

Merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan roda/batu gerinda. Bahan ini dipergunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS. Simbol : A.

Aluminium oksida grit murni (AL2O3) berwarna putih memilki struktur berongga dan tajam dengan kekuatan rendah, digunakan untuk penggerindaan umum/pengasaran dengan hasil kehalusan sedang. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida (AL2O3) paduan dengan titanium oksida (TiO2) berwarna coklat, memiliki kekerasan yang lebih rendah namun memiliki ketangguhan tinggi. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi.

Aluminium oksida paduan dengan kromium oksida (<3%) berwarna merah muda, memilki keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan dan efisien. Butiran jenis ini memilki sifat tahan terhadap panas, tekanan tinggi dan bahan besi. Roda gerinda dengan butiran alumunium oxide secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi (baja karbon, baja paduan dan HSS). Bahan asah jenis ini terbuat dari bahan bauksit. Tingkat kekerasan butiran bahan asah ini termasuk bahan yang paling lunak jika dibandingkan dengan kekerasan butiran asah lainnya. Bahan asah ini dibedakan berdasarkan kode tertentu, yaitu :

  • Kode A, digunakan untuk menggerinda atau mengasah alat-alat potong
  • Kode 32A dan 25A, digunakan untuk menggerinda baja kenyal dan untuk mengasah alat-alat potong.
  • Kode 38A, digunakan dalam penggerindaan ringan dan bahan yang sensitif terhadap panas.
  • Kode 57A, digunakan khusus untuk menggerinda bahan lunak dan liat pada mesin gerinda silindris.
  • Kode 19A, merupakan paduan antara kode A dengan kode 38A, digunakan untuk menggerinda luar dan biasanya digunakan pada mesin gerinda permukaan, silindris, maupun mesin gerinda potong.
  • Kode 23A, digunakan untuk menggerinda benda dengan hasil ukuran presisi tinggi.

2. Silicon Carbida (SiC)

Roda gerinda dengan butiran silikon karbida secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja bertegangan tarik rendah. Bahan asah ini dibuat dari pasir silika dan arang batu. Silicon carbide bewarna hitam, tetapi yang banyak digunakan bewarna hijau terang. Sifatnya getas sehingga mudah melepaskan butirannya dan memunculkan sisi potong yang baru. Bahan ini memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium oksida. Misalnya, besi tuang kelabu, grafit, aluminium, kuningan dan carbida. Simbol: C.

Berdasarkan warnanya, silicon karbida dibedakan sebagai berikut :

  1. Warna abu-abu dengan kode 37C, mengandung setidaknya 95% SiC. Memiliki sifat kurang keras namun tangguh dan efisien digunakan untuk grinding bahan non
  2. Warna hijau dengan kode 39C, mengandung setidaknya 97% SiC. Memilki sifat yang lebih baik jika dibandingkan dengan silicon karbida berwarna hitam digunakan untuk menggerinda karbida yang disemen (bahan keras).

3. Diamond/ Intan

Diamond dalah zat mineral yang paling keras. Merupakan suatu alat potong yang mempunyai kekerasan dan kualitas yang tinggi. Merupakan bahan asah yang sangat keras, digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan kekerasan sangat tinggi. Contohnya carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer, batu permata. Simbol : D.

4. Boron Nitride (BN)

Boron nitride merupakan jenis serbuk abrasif buatan manusia (tidak ditemukan di alam) dengan kekerasan dibawah kekerasan intan atau sekitar dua kali kekerasan aluminium oxide dan tahan sampai temperatur 1400 C. Boron nitride merupakan bahan asah yang digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus. Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN.

b. Ukuran Serbuk Abrasive

Serbuk abrasive dibuat dalam beberapa ukuran, mereka diklasifikasikan menurut kelas dengan interval tertentu dan masing-masing diberi kode yang menyatakan ukuran butir-nya. Berikut contoh ukuran butir (Taufiq Rochim, 1993) :

Tabel Harga pendekatan bagi grain size yang diturunkan dari grit size.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Menurut standar ISO (525-1976 E) ukuran serbuk di kodekan dengan angka yang kurang lebih menunjukkan 1/10 ukuran serbuk sebenarnya dalam mikron (tabel 1. grain size). kode ini biasanya dipakai oleh negara-negara Eropa, sedangkan di Amerika digunakan kode angka yang menyatakan ukuran saringan (grit size). Menurut kode grit size maka angka yang besar menunjukkan bahwa ukuran serbuknya kecil (kebalikan dengan grain size). Grit size menyatakan jumlah saringan per inci. Sebagai contoh, grit size 30, adalah ukuran serbuk yang dapat masuk melalui saringan dengan jumlah lubang 27 buah sepanjang 1 inchi dan akan tertahan oleh saringan berikutnya dengan jumlah lubang 33 buah sepanjang 1 inchi.

c. Kekuatan Ikatan (Bond hardness)

Keras atau tidaknya butiran abrasive terlepas, sehingga hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan perekat dalam mengikat butiran abrasive.

  • Roda gerinda lunak. Jumlah perekat kecil. Batu sifat mudah untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Digunakan untuk meggerinda material yang keras, karena butiran asah akan cepat lepas dan berganti dengan butiran asah yang masih baru dan tajam.
  • Roda gerinda keras. Jumlah persentase perekat besar. Batu gerinda jenis ini mempunyai sifat sulit untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Digunakan untuk menggerinda material yang lunak, karena material lunak, tidak membutuhkan butiran asah yang selalu tajam.

Batu gerinda lunak digunakan untuk benda kerja yang keras dan sebaliknya. Sebagai ukuran kekuatan ikatan serbuk atau kekerasan batu gerinda digunakan kode huruf abjad dari A sampai Z secara berurutan dengan tingkat kekerasan yang semakin tinggi.Batu gerinda dapat digolongkan :

  • A,B,C,D  = Super lunak
  • E,F,G       = Sangat lunak
  • H,I,J,K     = Lunak
  • L,M,N,O  = Medium
  • P,Q,R,S   = Keras
  • T,U,V,W  = Sangat keras
  • X,Y,Z        = Super keras

Grade yang digunakan untuk mengklasifikasikan batu gerinda yang dihasilkan oleh suatu perusahaan pembuat batu gerinda berdasarkan pengalamannya dalam cara pembuatan maupun cara pengetesannya. Sementara belum ada standar test yang dapat diterima dan digunakan oleh seluruh pabrik pembuat batu gerinda, maka batu gerinda yang dibuat oleh pabrik yang berbeda dengan tanda grade yang sama belum tentu mempunyai karakteristik kekerasan yang sama.

d. Struktur Batu Gerinda

Struktur batu gerinda menyatakan kerapatan atau konsentrasi serbuk persatuan luas. Struktur tersebut diidentifikasikan dengan menggunakan angka struktur yaitu dari 0 sampai 15. Semakin kecil angka struktur berarti batu gerinda mempunyai struktur yang kompak (kerapatan serbuk yang tinggi). Hubungan antara angka tersebut dengan kerapatan adalah sebagai berikut:

0,1,2       = Sangat rapat
3,4          = Rapat
5,6          = Medium
7,8,9      = Renggang
10,11,12 = Sangat renggang

Kerapatan serbuk abrasif ini dapat diatur sewaktu batu gerinda di buat, yaitu dengan mengatur tekanan pencetakan campuran serbuk dengan bahan pengikat keramik sebelum proses pembakaran. Untuk batu gerinda aluminium oxide atau silicon carbide dengan bahan pengikat keramik biasanya perbedaan angka strutur tidak banyak mempengaruhi proses penggerindaan. Kadangkala kode angka struktur ini tidak dicantumkan karena pabrik pembuat menganggap bahwa jenis batu gerinda yang dibuatnya telah ditentukan strukturnya yang paling baik (berdasarkan dari hasil penelitian) sehingga tidak perlu membuat jenis yang lain yang hanya beda strukturnya. Untuk batu gerinda yang berserbuk kasar, yang digunakan dalam penggerindaan rata, kadangkala dibuat dengan struktur yang sangat renggang.

e. Bahan Pengikat (Bonding agent)

Perekat digunakan sebagai pengikat butiran-butiran bahan asah agar menyatu dan tidak mudah terlepas dari butiran lainnya. Ada enam jenis bahan pengikat yang umum digunakan, antara lain (Taufiq Rochim, 1993):

  1. Vitrified (keramik). Bahan pokok dari perekat keramik adalah keramik tanah liat. Merupakan bahan pengikat yang paling banyak digunakan. Porositas dan kekuatan dari batu gerinda yang dihasilkan memungkinkan untuk digunakan pada proses penggerindaan dengan kecepatan pembuangan geram yang besar dan ketelitian bentuk dari produk cukup baik. Tidak mudah dipengaruhi oleh air, asam, minyak, serta ketahanan terhadap variasi temperatur cukup baik (berbagai jenis cairan pendingin dapat digunakan). Bahan asah yang dapat diikat dengan jenis perikat ini yaitu aluminium okside dan silikon karbida.
  2. Bakelite (resinoid, syntetic resin). Digunakan untuk batu gerinda dengan kecepatan putar yang tinggi seperti halnya didapatkan pada pabrik penuangan dan pengelasan (penghalusan produk tuang dan bekas welding) dan juga penggerindaan ulir.
  3. Rubber (karet). Perekat karet memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi. Bahan perekat ini dipakai pada roda-roda gerinda yang digunakan untuk menggerinda pekerjaan presisi dan pekerjaan kasar.
  4. Shellac. Memungkinkan penggerindaan yang halus seperti halnya pada pengerjaan akhir dari produk baja.
  5. Silicate. Perekat ini digunakan untuk pembuatan roda gerinda yang kegunaannya direncanakan untuk mengasah bahan-bahan yang sensitif terhadap panas. Panas yang ditimbulkan roda gerinda harus serendah mungkin untuk menghindari kehangusan pada ujung pahat yang runcing. Serbuk abrasive mudah terlepas sehingga hanya sesuai bagi batu gerinda yang besar.

f. Identifikasi Batu Gerinda 

Biasanya batu gerinda diberi label dimana tercantum spesifikasinya untuk mempermudah pemilihan jenis batu gerinda yang akan digunakan. Maka dari itu ISO merekomendasikan pemakaian jenis batu gerinda yang telah di standarkan (ISO 525-1975E, bonded Abrasive Products, General Feature, Designation, Range of Dimensions and Profiles).

Label roda gerinda yang menempel pada roda gerinda berisi :

  1. Jenis bahan asah
  2. Ukuran butiran asah
  3. Tingkat kekerasan
  4. Susunan butiran asah
  5. Jenis bahan perekat

Contoh dari label yang terdapat dalam batu gerinda (Taufiq Rochim, 1993):

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar 10. Identifikasi Batu Gerinda

Kode karakteristik batu gerinda tersebut meyatakan lima karakter utama dari batu gerinda yaitu; bahan serbuk, ukuran serbuk, kekerasan, struktur, dan jenis bahan pengikat.

g. Pemilihan Roda Gerinda

Pemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan pada :

  • Bahan dan kekerasan benda yang digerinda. Untuk bahan dengan kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari Aluminium oksida. Bahan tersebut antara lain, Baja karbon, Besi tempa, Perunggu kenyal, Tungsten, Baja campuran , dll. Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu Besi kelabu, Kuningan, Perunggu, Aluminium, tembaga, granite, dll. Gunakan roda gerinda Silicon carbida. Selain itu, gunakan roda gerinda keras untuk bahan yang lunak, dan roda gerinda lunak untuk bahan yang keras.
  • Volume bahan yang digerinda. Untuk volume bahan buangan yang besar gunakan roda gerinda yang berbutir besar dan kasar, termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda gerinda berbutir halus digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk finishing), termasuk bahan yang keras.
  • Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja. Busur singgungan besar berarti luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran halus.
  • Kekerasan batu gerinda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan batu gerinda, yaitu :
    • Konstruksi mesin
    • Kecepatan potong benda kerja. Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan batu gerinda.
    • Kecepatan putar batu gerinda.

h. Macam-macam Batu Gerinda

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :

  1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti hand tap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
  2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
  3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
  4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
  5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.

i. Dimensi dan Bentuk

Dimensi dan bentuk batu gerinda yang dipilih disesuaikan dengan jenis mesin gerinda, dimensi utama, serta jenis operasi penggerindaan. Pemilihan bentuk dan dimensi dari batu gerinda tidak begitu sulit, sebaliknya pemilihan karakteristik batu gerinda memerlukan pertimbangan yang lebih dalam. Faktor-faktor dalam menentukan jenis batu gerinda yang sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain;
a. Jenis material benda kerja dan kekerasannya.
b. Kecepatan pembuangan geram dan kehalusan yang diinginkan.
c. Penggunaan cairan pendingin.
d. Kecepatan putaran batu gerinda.
e. Lebar sempitnya daerah kontak.
f. Kemudahan/ kesulitan proses yang direncanakan.
g. Daya mesin gerinda.

j. Pengasahan Batu Gerinda

Pengasahan/dresing roda gerinda bertujuan untuk mempertahankan/ mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong dan glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong.

Alat yang digunakan untuk proses pembentukan dan pengasahan roda gerinda (trueing and dressing) adalah dreser (dresser). Pengasahan (dressing) ditujukan untuk memperbarui permukaan roda gerinda agar ketajaman pemotongannya baik. Sedangkan truing ditujukan untuk meratakan permukaan roda gerinda. Agar hasil pengasahan baik, gunakan roda intan tunggal dan
arahkan 10 – 15 derajat kebawah dari sumbu horizontal roda gerinda. Untuk roda intan butiran yang dibentuk menjadi satu, arahkan pada titik pusat roda gerinda.

Sebutkan langkah-langkah penanganan mesin gerinda yang perlu dilakukan sebelum proses penggerindaan?

Gambar Posisi Intan Pada Pengasahan Batu Gerinda

Dreser merupakan sebuah alat yang harganya relatif mahal, karena terbuat dari bahan intan/berlian. Disamping itu, proses pembuatannya harus dilakukan dengan menggunakan cara atau teknik sesuai ketentuan, dan bahkan sampai saat ini tidak banyak industri yang memproduksi alat tersebut. Maka dari itu, perlakukan terhadap dreser harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  • Gunakan dreser hanya untuk pekerjaan truing dan dressing
  • Untuk menghindari lepasnya dreser dari pemegangnya, hindari terjadinya beban kejut pada saat digunakan
  • Intan memiliki sifat kekerasan sangat keras dan tahan terhadap gesekan, namun rentan terhadap benturan. Maka dari itu, hindari dari terjadinya benturan atau terjatuh.

Referensi :

Prastiawan, Dedy. 2010. “Rancang Bangun Alat Gerinda Silindris Permukaan Luar Untuk Dipasangkan Pada Mesin Bubut Konvensional”. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2007/2008. “Gerinda dan Proses Abrasif Lainnya”. Binus University.

Hadi Mursidi dan Tatang Rahmat. 2013. “Teknik Pemesinan Gerinda 1”. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. “Mempergunakan Mesin Gerinda”. Universitas Negeri Yogyakarta

Widarto. 2008. “Teknik Pemesinan Jilid 2”. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

File Presentasi :

proses-permesinan-konvensional-gerinda