Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Sebuah karya dalam seni grafis dapat dicetak secara massal menggunakan teknik cetak. Salah satu teknik cetak yang dapat digunakan adalah cetak saring atau screen printing. Pengertian cetak saring dan cara kerjanya dapat dipelajari agar menghasilkan karya seni grafis terbaik.

Apa yang dimaksud pengertian cetak saring? Bagaimana cara kerja atau teknik cetak saring? Penjelasan lebih lanjut tentang cetak saring akan dibahas melalui artikel di bawah ini. Pastikan untuk membaca artikel cetak saring hingga akhir untuk memperoleh informasi lebih lengkap!

Pengertian Cetak Saring

Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Apa yang dimaksud dengan cetak saring? Pengertian cetak saring atau sablon adalah salah satu teknik untuk mencetak di permukaan datar menggunakan layar atau screen sebagai klise. Screen yang digunakan nantinya dilapisi bahan yang peka cahaya, kemudian ditutup film, dan disinari.

Teknik cetak saring sudah dikenal sejak zaman dahulu dan berasal dari Tiongkok. Selanjutnya teknik cetak saring ini mulai diadaptasi, digunakan, dan tersebar di berbagai negara-negara Asia kemudian juga tersebar di Eropa.

Contoh cetak saring adalah gambar atau logo yang ada di kaos, spanduk, undangan, dan berbagai produk atau benda lainnya. Pada umumnya, media yang paling sering dicetak menggunakan cetak saring adalah kaos atau jenis baju lainnya.

Proses cetak saring merupakan bagian dari seni grafis selain cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak cahaya. Masing-masing jenis seni grafis tersebut memiliki karakteristik dan kelebihannya tersendiri. Cetak saring juga memiliki kelebihan berupa hasil cetak sempurna dengan kualitas warna yang bagus.

Selain itu, warna yang dihasilkan juga lebih jelas dan tebal, sehingga tidak mudah pudar. Desain sablon atau cetak saring juga dapat dibuat beragam, seperti standar, sablon timbul, dan lain sebagainya. Harga cetak saring pun relatif lebih murah.

Alat dan Bahan dalam Proses Cetak Saring

Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Proses cetak saring membutuhkan alat dan bahan dalam pembuatannya. Berikut ini alat dan bahan cetak saring yang diperlukan, yaitu:

  • Screen yang berfungsi untuk membentuk corak gambar.
  • Raket adalah alat untuk menekan tinta di atas screen ke bahan yang akan disablon.
  • Meja cetak sebagai tempat untuk menyablon.
  • Emulsi atau obat sablon.
  • Pelapis sebagai alat untuk menyerap tinta yang berlebih.
  • Tinta.
  • Kipas angin.
  • Penyemprot air.
  • Hair dryer.

Langkah-langkah atau Teknik Pengerjaan Cetak Saring

Proses cetak saring memerlukan beberapa langkah di dalam pengerjaannya. Apa saja langkah-langkah dalam teknik pengerjaan cetak saring? Berikut ini beberapa langkah atau cara yang harus dilakukan dalam teknik cetak saring, yaitu:

1. Proses Pembuatan Klise Gambar

Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat klise. Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan klise, yaitu:

  1. Pembuatan klise langsung pada screen.
  2. Digambar dengan langsung di atas kertas berwarna putih.
  3. Membuat gambar di komputer kemudian dicetak.

2. Proses Afdruk

Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Setelah proses pembuatan klise selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah proses afdruk. Apa yang dimaksud proses afdruk dalam teknik cetak saring? Proses afdruk merupakan sebuah proses untuk memindahkan gambar klise dari kertas ke atas screen.

Proses afdruk dapat dikerjakan dalam lima tahapan, yaitu:

2.1 Tahap Pelapisan

Pada tahap pelapisan, emulsi atau obat sablon dicampur dengan obat afdruk atau sensitizer siap pakai. Kedua bahan ini harus dicampur hingga benar-benar tercampur rata. Setelah itu, campuran kedua bahan dioleskan di screen menggunakan alat pelapis.

Proses pelapisan ini dapat dilakukan di dalam ruang tertutup yang gelap. Namun, pastikan bahwa screen dilapisi dengan sempurna.

2.2 Tahap Pengeringan Awal

Setelah proses pelapisan screen selesai, screen kemudian dikeringkan di dalam ruang tertutup. Proses pengeringan tahap awal ini dapat menggunakan bantuan kipas angin.

2.3 Tahap Penyinaran Screen

Screen yang sudah kering kemudian dilapisi dengan busa hitam pada bagian bawah. Kemudian klise diletakkan di bagian atas screen. Setelah posisi sudah tepat, tutup menggunakan kaca agar klise tetap menempel rapat di screen.

Screen kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama kurang lebih satu menit. Ketika matahari sedang terik, proses penyinaran atau pengeringan ini dapat berlangsung selama 20 detik saja. Namun, ketika sinar matahari sedang redup, tahap ini dapat berlangsung sekitar 50 detik hingga 1 menit.

2.4 Tahap Pembuatan Klise

Setelah melalui tahap penyinaran atau pengeringan di bawah sinar matahari, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan klise. Klise yang sudah ada disempurnakan dengan cara menghilangkan bagian yang bukan termasuk bagian desain.

Penyemprot air diperlukan dalam proses menghilangkan bagian yang bukan desain tersebut. Hasil akhirnya adalah berupa screen yang isinya hanya desain gambar atau logo yang akan dicetak atau disablon.

2.5 Tahap Pengeringan

Setelah mendapatkan klise dengan desain gambar sempurna sesuai keinginan, maka selanjutnya screen dapat dikeringkan menggunakan hair dryer. Tahap pengeringan ini juga dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar matahari.

3. Proses Cetak

Pengeringan hasil cetak saring dapat dilakukan dengan cara

Setelah melalui tahap afdruk, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses mencetak. Caranya adalah screen harus diletakkan di bawah media yang akan dicetak. Pastikan bahwa screen dan media tersebut pada posisi yang sudah tepat.

Setelah itu, tuang tinta warna yang diinginkan pada bagian atasnya. Kemudian, ratakan tinta warna sablon tersebut dengan menggunakan rakel. Ketika kelebihan tinta yang dituang, maka tinta dapat diambil menggunakan pelapis.

Setelah proses cetak pada media selesai, maka hasil sablon pada media harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak rusak.

Pengertian cetak saring adalah salah satu proses mencetak dalam seni grafis menggunakan layar atau screen sebagai klise. Proses cetak saring dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pembuatan klise, proses afdruk, dan proses cetak.

Konveksi Surabaya – Proses pasca cetak sablon dilakukan setelah penyablonan tinda ke permukaan kaos rampung. Meskipun sudah berhasil disablon, tetapi prosesnya masih berlanjut. Hal itu dikarenakan tinta yang sudah disablon belum merekat secara sempurna di permukaan kaos. Harus dilakukan cara-cara agar tinta tersebut lebih bertahan lama di kaos meski berulang kali dipakai dan dicuci. Oleh karena itulah, Anda perlu mengenal beberapa proses lanjutannya.

Lalu, proses pasca cetak sablonseperti apa yang perlu diketahui informasinya kali ini? Untuk lebih jelasnya, silakan membaca uraian di bawah ini.

Proses drying

Proses drying atau pengeringan dilakukukan bertujuan agar tinta mengering dengan sempurna atau 100 persen di permukaan kaos. Ciri utamanya adalah saat Anda pegang atau sentuh tinta itu benar-benar kering alias sudah merekat hingga serat kain. Namun demikian, cepat tidaknya tinta sablon mengering juga dipengaruhi oleh pemilihan jenisnya. Dalam arti, pemilihan tinta sablonnya beserta teknik penyablonan yang dipilih.

Untuk mengeringkan tinta, Anda bisa menggunakan alat. Misalnya, kipas angin, hair dryer atau pengering rambut, atau yang lainnya. Biasanya, disarankan menggunakan hair dyer karena tinta yang masih basah akan dihembus angin dari alat pengering tersebut. Ditambah hembusan anginnya hangat, sehingga mempercepat pengeringan tinta. Sementara itu, mendapatkan hair dyer cukup mudah. Bahkan, harganya pun terjangkau untuk semua kalangan.

Mengenal penggunaan pengering yang dipilih

Sebelum menggunakan alat pengering yang dipilih, sebaiknya Anda mengenal cara penggunaannya. Lebih spesifik lagi, yaitu disesuaikan dengan pengeringan tinta sablon. Sebagai contoh, Anda yang memilih hair dyer untuk mengeringkan tinta sablon. Saat menggunakannya, jangan memilih pengaturan yang besar dengan hembusan angin dan panas tinggi. Pasalnya, dikhawatirkan malahan merusak tinta dan hasil sablonannya.

Lebih baik Anda memilih pengaturan sedang yang lebih aman. Dengan begitu, bisa diminimalisir kerusakan pada hasil penyablonannya. Jangan sampai Anda menyepelekan hal seperti ini. Kesalahan sedikit atau kecil saja pada proses pasca cetak sablon dapat berakibat fatal pada hasil akhirnya. Oleh karena itu, silakan dipelajari dan dipraktikkan dengan sebaik-baiknya. Selamat mencoba.

Tambahan

Untuk jasa sablon berkualitas & terbaik kami menyarankan untuk konsultasi dengan UNO SABLON atau bisa cek websitenya OFFICIAL WEBSITE UNO SABLON untuk info lebih cepat.