Seringkali orang malas berenang dengan alasan tidak bisa berenang. Namun jika Anda ingin menjaga kesehatan dengan cara olahraga air dan mau belajar, yaitu berenang, maka ada beberapa tips untuk bisa bernafas di dalam air. Hal ini sangat penting dilakukan apalagi jika Anda adalah perenang pemula.
Advertisement
Tenangkan diri Rileks adalah salah satu kunci yang paling utama jika Anda ingin bisa berenang dengan tenang. Menganggap air menjadi bagian diri Anda dengan cara bermain-main air dan sesekali guyur tubuh dengan air atau menenggelamkan diri dengan menahan nafas. Tidak panik saat air mulai meninggi dan tetap santai justru tidak akan membuat Anda cepat lelah saat berenang. Menghembuskan nafas Saat menghembuskan nafas, sebaiknya mengeluarkan nafas dari mulut dengan membuka sedikit rongga mulut agar nafas bisa keluar sedikit demi sedikit sambil Anda menggerakkan tangan mendayung tubuh ke depan. Sebaiknya juga menghembuskan nafas bisa lebih panjang daripada Anda menarik nafas saat di permukaan air. Jangan buru-buru menghembuskan nafas, lakukan dengan pelan dan santai. Tarik nafas dengan perlahan Pastikan menarik nafas dengan tenang, santai, alami namun cepat karena Anda tidak punya banyak waktu di permukaan. Lakukan saja seperti biasa Anda bernafas di darat namun lebih dalam. Coba menarik nafas dari mulut daripada dari hidung karena nafas bisa lebih panjang. Ketahui waktu yang tepat Mengetahui kapan sebaiknya Anda mengambil nafas dan belajar mengeluarkan nafas sedikit-demi sedikit untuk bisa berada di dalam air akan sangat perlu latihan berkali-kali. Belum lagi Anda harus menghadapi kepanikan Anda. Belajarlah menyamakan waktu Anda saat berada di dalam air sebagai menghembuskan nafas dan berada di permukaan dengan mengambil nafas. Itu tadi beberapa tips berenang yang bisa diterapkan. jangan langsung belajar pada kedalaman lebih dari 1.5 m jika Anda tidak mampu. Belajar menjejak kaki pada kolam juga membantu membuat Anda lebih rileks dan mengatur kepanikan Anda. Selamat berlatih, Ladies. TERKAIT: Rumah Sehat Menjadi Branding yang Dibuat Anies untuk RSUD di Jakarta
Ilustrasi Renang untuk lansia. Foto: Pexel/pixabay. Liputan6.com, Jakarta Renang adalah olahraga yang baik bagi lanjut usia (lansia). Dalam melakukan olahraga ini, ada 4 tahap yang harus dipelajari sebagai dasar-dasar renang. Keempat tahapan ini disampaikan oleh instruktur renang asal Bogor, Ir. Karida Sumarno yang aktif menjadi pelatih renang bagi para lansia. Empat dasar tersebut adalah mengatur napas, mengapung, meluncur, dan koordinasi gerakan gaya. “Ini adalah fondasi untuk berenang dan untuk terapi,” ujar Karida dalam webinar Geriatri TV ditulis Kamis (4/2/2021). Menurutnya, tahap pertama adalah mengatur napas selama 20 menit. Dalam mengatur napas, lansia harus tenang dan tidak boleh takut. Cara bernapas yang benar saat berenang adalah menggunakan mulut bukan hidung. Ketika kepala dimasukkan ke dalam air maka udara dapat diembuskan melalui mulut. Sedang, ketika kepala keluar dari air maka itulah waktu yang tepat untuk mengambil napas. “Berenang itu tidak perlu menahan napas, tapi diatur. Ada sih menahan napas, tapi itu untuk tingkat yang mahir.” Simak Video Berikut IniTahap kedua adalah mengapung, tahap ini dapat dilakukan dalam dua posisi yaitu posisi wajah di dalam air menghadap dasar kolam kemudian udara diembuskan secara perlahan. Sedang, posisi kedua adalah mengapung dengan wajah menghadap langit atau berada di permukaan air sambil mengembus dan menghirup udara. Tahap ketiga adalah meluncur, tahap ini mengandung gabungan antara tahap satu dan dua. Gerakan meluncur dapat dilakukan saat mengapung dengan kedua kaki menendang dinding kolam. Saat meluncur, kedua tangan lurus ke depan dan jari-jari tangan dirapatkan. Setelah itu, udara diembuskan ketika kepala sedang di dalam air dan tarik napas ketika wajah di luar air seperti tahap satu. Pada saat meluncur, posisi tubuh harus dalam keadaan lurus dari ujung tangan hingga ujung kaki (streamlined body). Dalam olahraga renang ada 4 gaya yang resmi yakni gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. “Tapi untuk lansia cukup belajar gaya dada dan gaya bebas. Dipilihkan gaya dada karena simetris gerakan kiri dan kanan tubuh sama.” Dalam melakukan gaya dada, urutan gerakan kaki adalah tekuk, tendang, rapatkan, dan meluncur. Sedang, urutan gerakan tangannya adalah dengan meluruskan tangan hingga lengan menempel ke telinga kemudian meluncur. Tangan dapat dibuka ke samping kanan atau kiri saat mengambil napas. “Gaya ini sudah sangat cukup untuk pemula,” tutupnya. Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus Covid-19 pada Lansia. (Liputan6.com/Abdillah) Lanjutkan Membaca ↓
POPULER
Berita TerbaruBerita Terkini Selengkapnya |