Siapakah orang Belanda yang pernah tinggal di Indonesia?

Siapakah orang Belanda yang pernah tinggal di Indonesia?

Perhatikanlah nama-nama berikut ini! 1. Baron Van Hoevel. 2. Van Den Bosch. 3. Mr. Van Deventer. 4. Edward Douwes Dekker. Siapakah orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia yang mengetahui penderitaan rakyat Indonesia karena diterapkannya tanam paksa??

  1. 1, 2, dan 3
  2. 1, 2, dan 4
  3. 1, 3, dan 4
  4. 2, 3, dan 4
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. 1, 3, dan 4

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perhatikanlah nama-nama berikut ini! 1. baron van hoevel. 2. van den bosch. 3. mr. van deventer. 4. edward douwes dekker. siapakah orang belanda yang tinggal atau pernah tinggal di indonesia yang mengetahui penderitaan rakyat indonesia karena diterapkannya tanam paksa 1, 3, dan 4.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Gerakan Budi Utomo yaitu sebuah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan berbentuk modern atau lebih jelasnya sebuah organisasi dengan sistem pengurusan yang tetap, ada anggota, tujuan dan program kerja. Organisasi Budi Utomo sendiri dibentuk oleh pelajar STOVIA yang bernama?? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Siapakah orang Belanda yang pernah tinggal di Indonesia?

Siapakah orang Belanda yang pernah tinggal di Indonesia?
Lihat Foto

COMMONS via WIKIMEDIA

Eduard Douwes Dekker alias Multatuli

KOMPAS.com - Menurut catatan sejarah, Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun.

Selama masa penjajahan, Belanda banyak memberikan penderitaan bagi bangsa Indonesia, salah satunya dengan menetapkan kebijakan sistem tanam paksa pada 1830.

Lewat sistem ini, setiap desa diharuskan menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor, seperti kopi dan tebu.

Kebijakan ini membuatt rakyat Indonesia semakin sengsara. Alhasil, Belanda pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, bahkan dari orang Belanda sendiri.

Kendati demikian, masih ada orang Belanda yang mempunyai kesadaran dari penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan.

Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia.

berikut merupakan beberapa dari mereka.

Baca juga: Ketentuan Sistem Tanam Paksa

Baron van Houvell

Baron van Houvell merupakan salah satu tokoh Belanda yang membantu rakyat Indonesia, terutama setelah sistem tanam paksa diberlakukan.

Baron, yang menganggap kebijakan tanam paksa sangat tidak pro rakyat, berusaha keras menghapuskannya lewat parlemen Belanda.

Akibat tindakannya ini, Baron pun sempat diusir oleh pemerintah Belanda. Kendati demikian, ia tidak menyerah dan terus berjuang untuk membantu rakyat pribumi.

Baca juga: Baron van Hoevell, Penentang Sistem Tanam Paksa

1. Eduard Douwes Dekker (Multatuli)

Meski tidak secara langsung berjuang menggunakan senjata di medan perang. Apa yang dilakukan oleh Multatuli memberikan pengaruh besar pada perjuangan di Indonesia. Ia menulis sebuah buku berjudul Max Havelaar (1860). Buku ini berisi sindiran kepada pemerintah kolonial Belanda yang sedang menyiksa banyak orang di Hindia Belanda atau Indonesia di masa lalu.

Eduard Douwes Dekker (Multatuli) [image source]

Eduard Douwes Dekker (Multatuli) [image source]

Buku ini berisi penderitaan warga di Indonesia yang terekam nyata di mata Multatuli. Penderitaan ini akhirnya membuat semangat perjuangan semakin kuat. Apalagi di novel ini juga dijelaskan bertapa kelakuan orang Belanda saat itu sangat mengerikan. Bahkan bisa dibilang menganggap orang Indonesia seperti hewan ternak.

2. Baron van Hoevell

Baron van Hoevell adalah seorang negarawan dan juga pendeta yang berasal dari Belanda. Ia ditugaskan bekerja di Batavia pada tahun 1848. Selama berada di Jawa, Baron banyak sekali melakukan protes, bahkan menjadi pemimpin aksi demonstrasi untuk kebebasan pers dan pembangunan sekolah di daerah koloni. Atas aksinya ini ia sempat diusir oleh Pemerintah Belanda karena dianggap sangat radikal.

Baron van Hoevell [image source]

Baron van Hoevell [image source]

Meski diusir, akhirnya Baron kembali dan melakukan protes. Ia tidak suka dengan kelakuan Belanda yang merugikan penduduk lokal, terutama pada tanam paksa atau cultuurstelsel. Baron menutut pemberian untung yang banyak kepada para pribumi. Selain itu juga mengusahakan kesejahteraan pribumi yang salah satunya adalah pengembangan pendidikan yang layak kepada semua orang.

3. Johannes Cornelis Princen

Johannes Cornelis Princen atau yang sering dikenal dengan Poncke Princen adalah seorang serdadu Belanda yang sangat hebat. Ia terlibat di banyak sekali perang di Indonesia. Meski pernah terlibat perang ia justru memihak Indonesia pada tahun 1948. Poncke sudah muak melihat aksi negaranya yang tidak mau memberikan kemerdekaan secara utuh bagi Indonesia. Bahkan terus menekan tanpa belas kasihan.

Johannes Cornelis Princen [image source]

Johannes Cornelis Princen [image source]

Akhirnya Poncke menyeberang dan bergabung dengan pejuang Indonesia. Ia terlihat serangan umum 1 Maret 1949 dengan bergabung bersama divisi Siliwangi. Berkat aksinya yang sangat hebat ini, Poncke mendapatkan anugerah Bintang Gerilya dari Presiden Soekarno. Saat itu ia masih berkewarganegaraan Belanda. Bisa dibayangkan betapa hebatnya perjuangan yang dilakukan seorang Belanda untuk kemerdekaan Indonesia.

4. Husni Tamrin

Tidak bisa dimungkiri lagi jika darah Belanda asli mengalir di dalam tubuh Husni Tamrin. Ayahnya adalah seorang Belanda yang menikahi seorang wanita Betawi. Sayangnya, setelah sang ayah meninggal ia diasuh oleh keluarga dari Ibu hingga tidak memiliki nama Belanda. Sejak kecil ia melihat penderitaan para pribumi hingga membentuknya menjadi pribadi pemberontak.

Husni Tamrin [image source]

Husni Tamrin [image source]

Akhirnya saat dewasa ia mulai menjadi orang yang banyak melakukan protes kepada Belanda. Husni juga memimpin pemberontakan rakyat Betawi untuk melawan penindasan. Sayangnya ia mati begitu cepat, ada dugaan ia dibunuh saat berada di penjara. Saat pemakaman Husni Tamrin dilakukan setidaknya 10.000 pelayat datang sembari melakukan demonstrasi melawan Belanda. Oh ya, Husni Tamrin dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

5. Ernest Douwes Dekker

Ernest Douwes Dekker memiliki darah Belanda dan masih kerabat dengan Multatuli. Ernest lahir dan besar di Pasuruan, Jawa Timur. Meski tinggal di keluarga Belanda yang cukup disegani, ia justru tumbuh menjadi seorang yang membela tanah air ini dengan tanah air. Bahkan gagasannya menjadi salah satu fondasi penting dari perkembangan Indonesia di masa itu.

Ernest Douwes Dekker [image source]

Ia dikenal sebagai salah satu dari Tiga Serangkai bersama dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Ernest lah yang mengenalkan nama Nusantara sebagai pengganti Hindia Belanda. Atas aksinya ini ia dibuang ke Suriname oleh pemerintah Belanda. Pada pertengahan 1946 ia berjuang untuk kembali ke Indonesia. Akhirnya ia tiba di Yogyakarta pada tahun 1947. Tiga tahun berselang ia meninggal dunia. Kehebatannya di masa lalu membuatnya mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Inilah lima orang Belanda yang justru berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka tak peduli lagi dengan nyawa, yang mereka inginkan hanyalah agar negeri ini merdeka dan bebas dari jajahan bangsanya. Bagaimana pendapat sobat Boombastis tentang aksi heroik mereka